Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

“Global Marketing Information Systems and Research”

Oleh
Fayuni Syafira 1510526011

Deka Ladona 1510526007

Nurul Tri Wahyuni 1510526018

S1 Manajemen Intake DIII


Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini lingkungan pemasaran berubah dengan kecepatan yang semakin meningkat,
sehingga dibutuhkan informasi pasar yang seketika yang lebih besar dari pada diwaktu lalu.
Informasi atau data yang bermanfaat merupakan bahan baku bagi tindakan eksekutif. Pemasar
global dihadapkan pada masalah ketika mencari informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan. Di negara maju jumlah informasi jauh melebihi kapasitas seseorang atau suatu
organisasi untuk menyerapnya. Negara maju di seluruh dunia menikmati informasi, hanya relatif
sedikit informasi yang tersedia mengenai karakteristik pemasaran mengenai negara-negara yang
sedang berkembang. Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan
menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasaran dituntut
untuk dapat memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia
mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru, dan tentu saja bagaimana
perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan.
Sistem informasi dunia yang didukung oleh telekomunikasi dan komputer (internet) akan
banyak mempengaruhi gaya hidup, sistem politik, kehidupan sosial-budaya, dan kecenderungan
ekonomi. Masing-masing bidang banyak ditunjang dan banyak dipengaruhi oleh dunia informasi.
Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan
untuk memesarkan produk-produk perusahaan tersebut. Karena perusahaan memperluas
pemasaran mereka, para manajer membutuhkan lebih banyak informasi secara lebih cepat.
Karena pendapatan meningkat, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih barang. Untuk
meramal tanggapan pembeli terhadap fitur, gaya, atribut lain yang berbeda- beda, penjual harus
beralih ke riset pemasaran. Karena para penjual semakin banyak menggunakan merek,
diferensiasi produk, iklan, dan promosi penjualan, mereka membuthkan informasi tentang
efektivitas alat pemasaran mereka.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang dikemukakan sebelumnya rumusan masalah yang
mendasari studi kasus ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana teknologi informasi menjadi keunggulan pizza hut


2. Bagaimana fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika dan Jepang
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Unsur Penyusun Sistem Informasi Global


a) Agenda Subyek Informasi

Kerangka kerja umum yang disarankan terdiri dari 6 bidang informasi yang luas
dengan 31 kategori informasi. 6 Bidang informasi mencakup informasi pasar, informasi
kompetitif, mata uang asing, informasi yang memberi petunjuk, informasi sumber daya
dan kondisi umum

b) Modus scanning: Pengamatan dan Riset (Surveillance and Search)

Setelah agenda subyek ditetapkan, langkah berikutnya dalam merumuskan sistem


pengumpulan informasi secara sistematis dalam organisasi sebenarnya merupakan
pengumpulan informasi itu sendiri. Terdapat dua modus atau orientasi penting dalam
pengumpulan informasi atau scanning: mengawasi (surveillance) dan mencari (search).
Pentingnya menetapkan modus penapisan merupakan ukuran dari apa yang akan
diperoleh. (1) mengenai sejauh mana penapisan informasi secara aktif mencari informasi,
dibandingkan dengan yang jauh lebih pasif, dan (2) mengenai tingkat perhatian penapis
informasi pada saat memperoleh informasi.

B. Sumber Informasi
Manusia sebagai Sumber

Manusia merupakan sumber informasi paling penting untuk eksekutif kantor


pusat perusahaan global. Sumber paling penting dari informasi eksternal adalah eksekutif
perusahaan yang ditempatkan di luar negeri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan cabang.
Pentingnya eksekutif di luar negeri sebagai sumber informasi mengenai lingkungan dunia
merupakan salah satu sifat paling mencolok dari perusahaan global modern. Pandangan
umum eksekutif di kantor pusat adalah bahwa eksekutif perusahaan di luar negeri adalah
orang-orang yang paling mengetahui apa yang sedang terjadi di bidang mereka.
Sumber Dokumenter

Dari semua sumber yang terjadi di tahun-tahun terakhir mempengaruhi


ketersediaan informasi. Yang paling jelas adalah membanjirnya informasi documenter.
Banjir informasi ini menciptakan masalah besar, yang disebut “ledakan informasi”.
Masalah tersebut terutama bersifat akut untuk pemasar internasional yang herus
mengenal informasi beraneka ragam pasar nasional. Walaupun eksekutif ditimbuni
informasi berbentuk dokumen, hanya sedikit sekali perusahaan memanfatkan sistem
formal untuk memonitor informasi documenter. Tidak adanya sistem monitoring yang
formal mengakibatkan pengulangan-pengulangan (duplikasi) dalam jumlah yang besar.
Bentuk duplikasi yang biasa terjadi adalah kebiasaan praktis dari seluruh kelompok
manajemen untuk membaca satu saja publikasi yang mencakup bidang subyek tertentu,
padahal tersedia beberapa publikasi yang baik dengan cakupan bidang yang sama.

Persepsi Informasi dan Media

Medium adalah saluran untuk menyampaikan informasi. Sistem informasi


pemasaran apapun didasarkan pada tiga medium dasar: suara manusia untuk
menyampaikan kata-kata dan angka; cetakan untuk kata-kata dan angka, serta persepsi
langsung lewat indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan perabaan.
Masing masing medium sistem informasi dasar ini telah diperluas dalam tahun-tahun
belakangan ini dengan adanya inovasi penting dalam teknologi elektronik dan perjalanan.
Perkembangan telepon, fax, jaringan komunikasi satelit untuk suara dan data, serta
transportasi dengan pesawat jet memberikan dampak yang penting bagi sistem informasi
pemasaran.

Sistem Informasi Manajemen

Menurut Robert A. Leitch, “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem informasi dalam suatu organisasi
dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam
organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem
informasi atau peralatan sistem lainnya.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bloc),
yang terdiri dari :
 Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
 Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah
ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
 Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
 Komponen Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian
dan sistem secara keseluruhan,
 Komponen Hardware
Berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan
sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari
sistem informasi.
 Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi
data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
 Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan
dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat
lunak untuk memanupulasinya.
 Komponen Control
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur,
air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Peranan dan Fungsi Sistem Informasi

O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk
sebuah perusahaan, yaitu:
a. Mendukung proses operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif

Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah :


1. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi,
keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan
3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif,
yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita
6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.
Jenis Sistem Informasi

Menurut Gordon (1995) bahwa sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu
piramida dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian manajemen. Lapisan keempat atau lapisna puncak terdiri dari sumber daya
informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada


semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management),
managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level
management).

C. Riset Pemasaran
Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan
mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Penelitian pemasaran adalah
pengumpulan informasi dalam modus scanning riset. Terdapat dua modus riset:
 Investigasi – pencarian informasi spesifik yang relatif terbatas dan informal.
 Penelitian- usaha terorganisasi formal untuk mengumpulkan informasi spesifik
dengan tujuan tertentu
Tingkat Komparabilitas Data Internasional

Statistik internasional mudah digugat sehubungan dengan kekurangan dan


kualifikasi mengenai tingkat komparabilitasnya (dapat diperbandingkannya). Tidak
adanya teknik pengumpulan data standar menyebabkan kita tidak mungkin
membandingkan statistik internasional. Di Jerman misalnya, pengeluaran konsumen
terutama diperkirakan atas dasar tanda penerimaan pajak, sedangkan di Inggris
pengeluaran konsumen diperkirakan bukan hanya atas dasar tanda penerimaan pajak
tetapi juga dari survei rumah tangga dan sumber produksi.

Menilai Peluang Pasar

Ada tiga kategori dasar untuk peluang pasar. Permintaan yang sudah ada
(existing), permintaan tersembunyi (latent) dan permintaan yang baru mulai (incipient).
Sesuai dengan namanya, pasar yang sudah ada (existing market) adalah pasar yang
kebutuhan pasarnya dilayani oleh pemasok yang sudah ada. Permintaan tersembunyi
(latent demand) adalah permintaan yang akan diekspresikan bila produk yang ditawarkan
kepada pelanggan dengan harga yang terjangkau. Permintaan tersembunyi adalah
permintaan akan produk baru apapun yang sukses. Permintaan yang baru mulai
(incipient demand) adalah permintaan yang akan muncul bila kecenderungan yang ada
sekarang berlanjut.

Masalah Khusus dalam Riset Pemasaran Internasional

Periset internasional menghadapi masalah dan kondisi khusus yang membedakan


tugas mereka dari periset pasar domestik. Pertama, periset pasar internasional bukan
hanya menganalisis pasar internasional yag tunggal, tetapi harus menganalisis banyak
pasar nasional. Setiap pasar nasional mempunyai karakteristik unik yang harus
diperhitungkan dalam analisis. Dan untuk banyak negara, ketersediaan data terbatas.
Keterbatasan ini terutama nyata untuk negara sedang berkembang, dimana pelayanan
statistik dan risetnya relative sederhana
Lima panduan Riset Internasional

 Sebelum memulai riset, tanyakan pada diri sendiri informasi apa yang diperlukan,
dimana dapat memperoleh informasi, mengapa memerlukan informasi ini
 Mulailah dengan riset meja
 Identifikasi tipe informasi yang tersedia dari sumber luar negeri
 Ketahuilah kemana mencari
 Jangan menganggap bahwa informasi yang diperoleh dapat diperbandingkan atau
akurat.

Riset Survei

Jika tidak tersedia dalam statistik atau studi yang diterbitkan, pengumpulan langsung
perlu dilakukan. Salah satu cara yang paling penting dalam mengumpulkan data pasar adalah
lewat riset survey. Riset survey termasuk mewawancarai kelompok target, misalnya,
pelanggan potensial, untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Pada umumnya
kuesioner penting untuk menentukan kesuksesan survey. Sebuah keusioner yang baik
mempunyai tihga karakteristik utama: (1) Sederhana, (2) Membuat responden mudah
menjawab dan pewawancara mudah mencatat hasilnya, (3) Membuat wawancara tetap pada
pokok masalah dan memperoleh informasi yang diinginkan.

D. Teknik Analisis untuk Melakukan Riset Pasar Internasional


Berbagai teknik analisis yang dipakai untuk melakukan riset pasar internasional yaitu
analisis pola permintaan, pengukuran elastisitas permintaan, perkiraan dengan analogi, analisis
perbandingan, analisis kelompok, analisis regresi dan indeks Faktor-Berganda.

E. Kendali Kantor Pusat Atas Riset Pemasaran Global


Isu penting untuk perusahaan global adalah dimana kendali kemampuan riset organisasi
terletak. Perbedaan antara perusahaan multinasional tahap ketiga dan perusahaan global/
transnasional tahap kelima mengenai isu ini sudah jelas. Delegasi multinasional
bertanggungjawab atas riset kepada anak perusahaan operasional. Perusahaan global/
transnasional mendelegasikan tanggungjawab untuk riset kepada anak perusahaan operasional
tetapi mempertahankan tanggungjawab keseluruhan dan mengendalikan riset sebagai fungsi
kantor pusat. Dalam praktiknya, hal ini berarti bahwa perusahaan global akan, kalau
memungkinkan melaksanakan riset yang dapat diperbandingkan. Data yang dapat
diperbandingkan berdasarkan pada pengalaman di baguian dunia yang lain yang menyediakan
lebih banyk kemungkinan untuk memahami ke dalam dinamika pasar.
BAB III
STUDI KASUS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PEMASARAN GLOBAL PADA PIZZA HUT

Perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat antar
perusahaan, membutuhkan adanya fasilitas yang mendukung keberlangsungan usaha tersebut.
Salah satu fasilitas untuk membantu kinerja perusahaan adalah dengan adanya sebuah sistem
informasi. Sistem informasi manajemen membantu perusahaan pengembangkan strategi bisnis,
proses bisnis, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu
perusahaan dalam mencapi kesuksesan.

Salah satu perusahaan terkemuka yang telah menerapkan sistem informasi manajemen
adalah Pizza Hut. Model sistem informasi Pizza Hut memperlihatkan keterkaitan hubungan
antara komponen dan aktivitas sistem informasi, dimana sistem ini memiliki kemampuan
beradaptasi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis).
Perkembangan dan perubahan cepat di dalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu bagi
perusahaan tersebut untuk terus melakukan pembaharuan dalam sistem majemen informasi.
Sehingga tetap menjadi suatu strategi jitu dalam persaingan bisnis.
Pizza Hut Pada Tahun 1995 – Fast Food Information Systems

Pizza Hut Inc. merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah outlet
dan pangsa pasar yang dimilikinya (lebih dari 11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh
dunia). Pizza Hut Inc. merupakan anak perusahaan dari PepsiCo Inc. dan pada bulan Oktober
1997, menjadi anak perusahaan dari Tricon Restaurant Global Inc., yang dibentuk dari
pemisahaan kepemilikan restoran PepsiCo.

Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 di Wichita oleh Frank Carney dan mulai melakukan
bisnis pertamanya bekerjasama dengan mitra kerjanya yaitu John Bender. Pada malam
pembukaan, mereka memberikan pizza secara gratis sebagai media promosi. Setahun kemudian
Pizza Hut membuka restorannya di Kansas dan memulai membuka unit waralaba pertamanya.

Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan strategi pemasaran yang agresif dan pada
tahun 1966, ketika jumlah unit waralabanya mencapai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk
mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba Pizza Hut pertama di
buka di Kanada dan diikuti oleh pembentukan Pizza Hut International Pemegang Asosiasi
Franchise (IPHFHA). Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi
waralaba perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet yang sepenuhnya dimiliki
oleh Pizza Hut.

Strategi Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney memperkenalkan struktur
manajemen baru dan berusaha meyakinkan PepsiCo, Inc. bahwa jaringan waralaba Pizza Hut
layak untuk dibeli. Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan dan
keuntungan dilanjutkan membangun basis keuangan yang kuat bagi perusahaan untuk
pembiayaan yang memadai bagi pertumbuhan adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut
untuk membuka restoran baru di negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut membuka unit
di munich, Jerman dan Sydney, Australia. Pada tahun yang sama, restoran 500 rantai dibuka di
Nashville, Tennessee. Pada tahun 1973, Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet
di Jepang dan Inggris. Tiga tahun kemudian mata rantai itu lebih dari 100 restoran di luar
Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam jaringan waralabanya.
Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut seperti, Little Caesar, Domino
Pizza International, dan Pizza Express, bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika
Serikat. Untuk memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu “Pizza Pan” pada
tahun 1980 di seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak tebal segera menjadi populer.
Keberhasilan tambahan baru ke menu Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang
disediakan oleh PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan “Pizza Pan
Pribadi”, dimana pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza mereka akan tiba dengan cepat
dan panas. Tujuannya adalah untuk membuat pizza, cepat terjangkau makan siang yang ideal.

Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertamanya di Moskow dan diikuti di
negara-negara Eropa Timur. Di tahun 1996 total penjualan di seluruh dunia adalah $
5.100.000.000 dan total karyawan 140.000

Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza hut menerapkan keunggulan
teknologi informasi seperti :

1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.


2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis
oprasional “back of store”.
3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal
perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya
manusia.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap
outlet.
5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan

Sistem pemesanan melalui online menjadi salah satu gebrakan Pizza Hut dalam
peningkatkan kepuasan pelanggan, pelanggan dapat membayar menggunakan kartu kredit, poin,
dan kartu multi Point. Untuk saat ini, terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak
diikuti dengan waktu pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan kenyamanan dengan sistem
online, Pizza Hut mengantisipasi peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang
dihabiskan untuk pesanan telepon dan meningkatkan efesiensi operasional. Selanjutnya,
peningkatan sistem akan memungkinkan Pizza Hut untuk memberikan berinteraksi dengan cepat
ke lebih banyak pelanggan dan terus menawarkan penawaran khusus.

Fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika dan Jepang meliputi :

1. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem
baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
2. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit
pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
3. Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra multi-program, sehingga
pelanggan dapat menggunakan akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk
melakukan pembelian.
4. Kupon untuk pelanggan individu. Dengan mendaftar secara online, pelanggan dapat
menerima kupon disesuaikan melalui email. Melalui fitur simulasi tabungan baru
dijadwalkan untuk ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan menentukan set makan
menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka akan lebih baik untuk digunakan
tergantung pada apa barang-barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan
nilai tambah.
5. Pemesanan menggunakan telepon selular. Pengguna Flash di ponsel telah meningkatkan
daya tarik visual, sehingga pemesanan dapat pula menggunakan smartphone.
Dapat melakukan pesanan melaui website berikut ini (www.pizzahut.com)

Lain halnya dengan di India, Pizza Hut India tidak menyediakan menu pizza yang
mengandung daging sapi karna agama Hindu merupakan agama terbesar di India dengan total
pemeluknya mencapai 80,5% , disusul agama Islam sebesar 13,4% , Kristen 2,3% Sikh 1,9% ,
dan lainnya 1,9%.

Berikut daftar menu Pizza Hut di India :

Kategori Menu
Pizza Sides & More Desserts and Combos
Drink
Studded Pocket N. Veg Choco Musse Overload Cricket
Vegetarian Menu
Meal for 4
Paneer Overloaded Big Cheesy Garlic Bites Choco Chip Lava Overloaded Cricket
Pizza Meal for 2
Cheese Overloaded Big Stuffed Pocket Veg Choco Truffle Cake 99-99 Offer – 1
Pizza Personal
Spice Overloaded Big Loaded Miniz N. Veg Pepsi 99-99 Offer – 2
Pizzza Personal
Veggie Overloaded Big Choco Chip Lava Diet Pepsi 99-99 Offer – 1
Pizza Cookie Medium
Hot Potato Shots Mountain Dew 99-99 Offer – 2
Non Vegetarian Menu
Medium
Spicy Chicken Loaded Miniz Veg 7UP The Giant Dinner
Overloaded Big Pizza Box
Classic Chicken Veg Baked Pasta Mirinda Big Pizza
Overloaded Big Pizza Overloaded
Chicken Supreme Chicken Baked Pasta Meal for 2
Triple Chicken Feast Chocken Wings Meal for 4
Kadai Chicken Chili Cheese n Salami
Garlic Bread
Chicken Tikka Garlic Bread Spicy
Exotica
Chick n Spicy Garlic Bread Exotica
Corn n Chicken Garlic Bread Spicy
Supreme
Fiery Chicken Garlic Bread Cheese
Zesty Chicken Garlic Bread Stix
Chicken Crunch Garlic Bread Plain
Non Veg Kurkure Pizza Cheesy Jalapeno Dip
EL Mexacano Chicken
Nacho
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan
keunggualan teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan pesaing-pesaingnya.
Keunggulan teknologi dan pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan
melakukan beberapa gebrakan, diantaranya :

1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza. Melalui website-nya
(www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder secara online atau mencari restoran
Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan
kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat
menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan dari restoran competitor.
2. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem
baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman
dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
3. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit
pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi
akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap
outlet.
5. Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery order dalam
keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value priced application).
Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari produk-produk yang
ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama dengan harga yang
cukup terjangkau
DAFTAR PUSTAKA

Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Penerbit: PT.
Gramedia

Official website Pizza Hut Amerika di http://www.pizzahut.com/

O’Brien, James. 2000 Management Information System:Managing Information Technology in


the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-HilI

Pangestu DW. 2008. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM).


http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf

Ibrahim RMS. 2008. Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen di Indonesia (SIMDI) Quo
Vadis?. http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf

http://belajarbersamahannin.wordpress.com/ diakses tanggal 17 Agustus 2013

https://www.slideshare.net/sigitvolcanosanjaya/global-marketing-information-systems-and-
research

Anda mungkin juga menyukai