Anda di halaman 1dari 10

MODEL MATEMATIKA

TINGGI MUKA AIR


Fenomena Periodik

Oscillations and periodic phenomena occur very


frequently in nature. In engineering and technology,
entire fields are devoted to the cancellation of
unwanted oscillations, whereas many others use
oscillatory phenomena as their primary tool.
TINGGI MUKA AIR

Merupakan superposisi dari berbagai tinggi muka laut


yang masing-masing mempunyai sifat yang berbeda,
baik yang disebabkan oleh konstanta-konstanta pasut
maupun oleh adanya faktor lainnya.
Karena pasut dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
amplitudo dan fase, maka suku-suku trigonometrik
dari masing-masing konstanta pasut sering disebut
sebagai “gelombang”.
h(t,x) = MSL + pasut + faktor lainnya
Deret Fourier

Merupakan penguraian fungsi periodik menjadi jumlahan


fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus,
ataupun eksponensial kompleks
Studi deret Fourier merupakan cabang analisis Fourier
Deret Fourier diperkenalkan oleh Joseph Fourier (1768-
1830) untuk memecahkan masalah persamaan panas di
lempeng logam
a way to represent a (wave-like) function as the sum of
simple sine waves. More formally, it decomposes any
periodic function or periodic signal into the sum of a
(possibly infinite) set of simple oscillating functions,
namely sines and cosines (or, equivalently, complex
exponentials).
Deret Fourier (2)

Daniel Bernoulli dan Leonard Euler menggunakan


deret ini saat investigasi masalah yang berkaitan
dengan getaran senar dan astronomi
Fenomena astronomi umumnya periodik, juga seperti
detak jantung, pasut, dan getaran senar, sehingga
dapat dinyatakakan dalam suku-suku fungsi periodik
DATA DISKRET & DATA KONTINU

t h ukuran (cm) h prediksi (cm)


-6 128 159
-5 125 140 DATA DISKRET
-4 132 136

Tinggi muka air (cm)


250
-3 152 150
200
-2 175 175
150
-1 186 198
100
0 195 207
50
1 197 198
0
2 200 175
-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8
3 198 150 Waktu (jam)
DATA KONTINU
4 186 136
5 170 140
250 6 156 159
Tinggi muka air (cm)

200
150 Model matematika h prediksi= A0+A S2.cos (ws2.t)
100
50

0
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Waktu (jam)
Deret Fourier dan Koefisien (Kontinu)

Deret Fourier:

Koefisien
Rumus Diskret (Integral Tentu)

Perolehan Rumus
Penjumlahan Diskret

di mana: x x
x
y(x) adalah kurva yang diberikan 2 2

interval dijitasi
N+1 jumlah total titik-titik sampel y : y(0) y(1) y(2) ---- y(N)
x : 0 x 2x ---- Nx
Rumus Diskret (Integral Tak Tentu)

Dengan hukum trapesium y(0) = y(N)

di mana:
rentang tertentu yang terukur

nilai diskret yang diberikan dengan interval sama


Deret Fourier dan Koefisien (Diskret)

Untuk deret N+1 pengamatan diskret dengan spasi


sama dengan rumus diskret untuk Koefisien Fourier:
Deret Fourier:

Koefisien

Anda mungkin juga menyukai