SKRIPSI
Oleh
FACHMI ALVIANSYAH
1341173301131
LEMBAR PERSETUJUAN
PERENCANAAN PEMERINTAH KABUPATEN
KARAWANG DALAM PENGELOLAAN RUANG
TERBUKA HIJAU (RTH)
Menyetujui
Karawang, November 2017
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dengan segala hormat lembar pernyataan ini saya buat sebagai salah satu syarat
dalam penyusunan skripsi yang telah saya selesaikan, saya yang bertandatangan di
bawah ini :
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
“Perencanaan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam Pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau”.
Adalah karya tulis saya sendiri tanpa menjiplak atau meniru karya tulis orang
lain. Skripsi ini disusun dengan cara yang sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat akademis. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
yang menyatakan skripsi ini adalah jiplakan atau tiruan karya oranglain, maka saya
siap menanggung sanksi akademis yang dijatuhkan kepada saya sesuai dengan
peraturan yang berlaku di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Singaperbangsa Karawang.
Fachmi Alviansyah
NPM : 1341173301131
i
Abstrak
Abstrak
ii
Fachmi Alviansyah, NPM : 1341173301131, Year 2017, ESSAY, entitled Planning
Government District Karawang in Management Green open space.program studies
science of goverment, faculty scienci social and political science, University of
Singaperbangsa Karawang. Advisor 1 Dadan Kurniansyah, S.IP., M.SI. Advisor 2 Teza
Yudha S.IP.
iii
Terimakasih Ya Allah, Alhamdulilahirobbil allamin
Berkat rahmat dan Hidayahmu aku bisa menyelesaikan skripsi ini
Dan teruntuk orang tua, adik dan nenek terimakasih atas semuanya
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
Menentukan jumlahnya, sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi
maha penyayang” (QS. An-Nahl:18)
KATA PENGANTAR
Assalamualikum wr wb
iv
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, peneliti panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Ilmu Pemerintahan di Fakultas
skripsi ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapat balasan yang berlipat
Selesainya penyusunan Skripsi ini berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu, sehingga pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya.
1. H. Dadang Fakhrudin, Drs., MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Singaperbangsa Karawang.
3. H. Lukmanul Hakim, S.Ag., M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial
v
4. Dadan Kurniasyah, S.IP., M.SI selaku Dosen pembimbing I Fakultas Ilmu
5. Teza Yudha, S.IP., M.I.pol selaku Dosen pembimbing II Fakultas Ilmu Sosial
6. Para dosen FISIP Ilmu Pemerintahan Unsika yang tidak bisa disebutkan satu-
7. Orang tua, adik, nenek dan keluarga yang selalu memberi dukungan dan
8. Titin Kartini yang selalu memberikan support dan motivasi kepada peneliti.
9. Staf TU FISIP Unsika dan jajarannya yang telah membantu peneliti selama
perkuliahan
10. Mang hendar dan jajarannya yang telah setia mengabdi di FISIP Unsika
12. IP kelas C, teman satu perjuangan dari semester 1 yang sudah memberikan
13. Valentino Rossi dan Manchester United yang menjadi idola bagi peneliti
14. Teman-teman seperjuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Singaperbangsa Karawang.
peneliti menyadari penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan oleh peneliti, akhirnya peneliti
vi
Karawang, November 2017
Peneliti
Fachmi Alviansyah
DAFTAR ISI
vii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Identifikasi Masalah 11
1.3 Tujuan Penelitian 12
1.4 Kegunaan Penelitian 13
1.4.1 Kegunaan Teoritis ................................................................................. 13
1.4.2 Kegunaan Praktis .................................................................................. 14
1.5 Kerangka Pemikiran 14
1.6 Proposisi 25
1.7 Metodologi Penelitian Error! Bookmark not defined.
1.7.1 Metode Penelitian.................................................................................. 44
1.7.2 Teknik Pengumpulan data ..................................................................... 46
1.7.3 Sumber Data .......................................................................................... 50
1.7.4 Teknik Penentuan Informan .................................................................. 52
1.7.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 53
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian 56
1.8.1 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 56
1.8.2 Waktu penelitian ........................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 115
LAMPIRAN ................................................................ Error! Bookmark not defined.
PEDOMAN WAWANCARA................................................................................... 120
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ..................................................................................................................... 24
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .................................................................. Error! Bookmark not defined.
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
penyangga Ibu Kota Negara Indonesia atau Kota Jakarta. Karawang berbatasan dengan
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Subang. Kota ini terkenal
sebagai kota lumbung padi yang merupakan kota penghasil padi terbanyak di
jiwa. Angka ini di dapatkan dari hasil proyeksi dan angka tersebut masih sementara.
Penduduk laki-laki pada tahun 2014 berjumlah 1.154.982 jiwa dan penduduk
adalah 105,46 yang artinya penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan
didapatkan kepadatan penduduk per km² sebesar 1.283,38 jiwa. Penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Karawang Barat, yaitu sebesar 164.411 jiwa, kemudian disusul
Kecamatan Klari dengan jumlah penduduk sebesar 164.275 jiwa. Sedangkan, jumlah
jiwa. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Karawang pada tahun 2014 mencapai
604.906 Rumah Tangga. Dengan jumlah rumah tangga tertinggi di Kecamatan Klari
1
yaitu 46,035 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Karawang Barat dengan 43.520
Rumah Tangga dan Kecamatan Telukjambe Timur dengan 36.824 Rumah Tangga.
Karawang memang terkenal sebagai kota lumbung padi nasional, tetapi itu
dulu. Kini Kabupaten Karawang merupakan kota industri dan sebagai tujuan utama
para penanam modal baik dari dalam maupun luar negeri. Mengingat kota ini di
tunjuk oleh pemerintah pusat sebagai penopang daerah industri Kota Bekasi yang
sudah over limit dan tentunya ibukota Jakarta yang sudah penuh dengan gedung-
gedung tinggi sebagai pusat pemerintahan. Maka dari itu pemerintah pusat
sangat pesat, lahan persawahan pun sekarang beralih fungsi menjadi industri,
Karawang yang sangat gencar tak mengenal tempat mengakibatkan konversi Ruang
Pulau Panas Perkotaan atau urban heat island (UHI). Beberapa dampak UHI antara
bersumber dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dan website
1
2
ketentuan ideal. Sebab persentase luas ruang terbuka hijau di setiap daerah itu
ditentukan dari total luas wilayahnya. Keberadaan RTH Publik di Kota Karawang
saat ini kurang perhatian sehingga seringkali tidak berfungsi dan di manfaatkan
Maka dari itu sesuai amanat Undang - Undang No 26 tahun 2007 Tentang
RTH yang setiap daerah harus memiliki proporsi kawasan hutan paling sedikit 30%
dari luas daerah aliran sungai (DAS) yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian
lingkungan dan serta mengingat pada acuan Perda Kabupaten Karawang No 2 tahun
2015 tentang Pengelolaan RTH Kabupten Karawang sudah jelas regulasinya yang
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah
Klasifikasi Arahan
Cakupan
No. Kemampuan Pengembangan
Kecamatan
Lahan Perkotaan
Klasifikasi Arahan
Cakupan
No. Kemampuan Pengembangan
Kecamatan
Lahan Perkotaan
Sumber : Analisis 2009 Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang)
I Hutan Kota
II Taman Kota
untuk
disesuaikan
sebagai taman
kota dengan
memperhatikan
keterbatasan
lahan yang
tersedia
III Sempadan
A Sempadan
jalan :
1 Arteri primer tidak tersedia jalur hijau sebagai jalur tidak sesuai
jalur hijau, sempadan hijau dengan arahan
hanya terdapat jalan arteri sempadan RTRW :
di sekitar pusat primer jalan
kota. perlu
memberikan
arahan fungsi
jalur hijau
menurut skala
jalan Arteri
Primer
2 Arteri sekunder tidak tersedia jalur hijau sebagai jalur tidak sesuai
jalur hijau, sempadan hijau dengan arahan
hanya terdapat jalan arteri sempadan RTRW :
di sekitar pusat sekunder jalan
kota perlu
memberikan
arahan fungsi
jalur hijau
menurut skala
jalan Arteri
sekunder
3 Kolektor primer tidak tersedia jalur hijau sebagai jalur tidak sesuai
jalur hijau, sempadan hijau dengan arahan
hanya terdapat jalan sempadan RTRW :
di sekitar pusat kolektor jalan
kota primer perlu
memberikan
arahan fungsi
jalur hijau
menurut skala
jalan kolektor
primer
arahan fungsi
jalur hijau
menurut skala
jalan kolektor
sekunder
Hal itu seperti yang terdapat pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun
2007 Tentang Penataan RTH Kawasan Perkotaan pada pasal 3 yang menjelaskan
bahwa :
kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olah
raga, kawasan hijau pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan hijau jalur
RTH publik merupakan RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah
daerah kota, berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh
Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), dimana proporsi RTH
publik paling sedikit 20 (dua puluh) persen dari luas wilayah kota. Proporsi RTH
publik disediakan oleh pemerintah kota agar proporsi minimal RTH dapat lebih
masyarakat. Proporsi RTH publik seluas minimal 20 (dua puluh) persen dapat
RTH privat atau non publik yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan
milik privat. Proporsi RTH pada wilayah kota paling sedikit adalah 30 (tiga puluh)
persen dari luas wilayah kota, 20 (dua puluh) persen merupakan proporsi RTH
privat (minimal 10 (sepuluh) persen dari luas wilayah kota). Yang termasuk RTH
Ruang terbuka (open spaces), Ruang Terbuka Hijau (RTH), Ruang publik (public
spaces) mempunyai pengertian yang hampir sama. Secara teoritis yang dimaksud
dengan ruang terbuka (open spaces) adalah: Ruang yang berfungsi sebagai wadah
serta wadah makhluk lainnya untuk hidup dan berkembang secara berkelanjutan.
kawasan perkotaan agar tetap terjaga dan dapat mengurangi permasalahn lingkunan
di perkotaan. Melihat hal tersebut RTH Kawasan Perkotaan merupakan hal yang
sangat penting. Adanya RTH diharapakan bisa mengurangi efek pemanasan global,
pelaksanaan, prioritas tuuan, prioritas waktu dan dilakukan secara kontinyu. Dalam
hal ini, permasalahan mengenai RTH yang tak kunjung selesai ini kemungkinan
belum sempurna.
pengelolaan RTH, kurangnya komitmen dan prioritas pimpinan dan juga OPD
terkait. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengelolaan RTH yang baik di Kabupaten
berorientasi kepada tujuan, dalam hal ini pemerintah Kabupaten Karawang harus
berorientasi pada pelaksanaan, setelah mempunyai tujuan yang jelas maka harus
melakukan pelaksanaan yang jelas agar sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Selanjutnya harus ada prioritas tujuan, mengenai tujuan mana yang harus
didahulukan pengerjaan nya, yang ke empat yaitu mempunyai prioritas waktu agar
pelaksanaan mempunyai waktu pengerjaan yang jelas, agar efektif dan efisien.
Yang terakhir bahwa pengelolaan RTH ini harus dilakukan secara terus-menerus
RTH
Karawang
pengelolaan RTH ?
12
RTH ?
pengelolaan RTH ?
secara terus-menerus) ?
apa yang menjadi tujuan penelitian serta manfaat dari penelitian tersebut, sehingga
penelitian dapat dilakukan secara sistematis, terarah dan tepat. Tujuan yang ingin
pengelolaan RTH
politik dan dan pemerintahan Indonesia saat ini, yang mengharuskan adanya
pemerintahan. Adapun deskripsi dari kegunaan dalam penelitian ini antara lain
di Universitas.
Karawang.
Ruang terbuka, adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas
dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa
15
bangunan. Ruang terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non
hijau.
tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata
ruang.
kabupaten/kota.
perencanaan tata ruang wilayah kota harus memuat rencana penyediaan dan
pemanfaatan ruang terbuka hijau yang luas minimalnya sebesar 30% dari luas
wilayah kota.
dalam RTRW Kota, RDTR Kota, atau RTR Kawasan Strategis Kota, juga dimuat
dalam RTR Kawasan Perkotaan yang merupakan rencana rinci tata ruang wilayah
Kabupaten.
developing strategies, and outlining tasks and schedules to accomplish the goals”.
16
menguraikan tugas dan jadwal untuk mencapai tujuan. Dari pengertian diatas dapat
menuju tercapainya tujuan tertentu. Atau dalam istilah lain merupakan persiapan
yang terarah dan sistematis agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan
adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan
yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang
penentuan dsb. Yang semuanya itu dilakukan dalam rangka tercapainya tujuan
atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan
dilaksanakan dimasa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki
yang terlibat dalam organisisasi atau tim akan dapat bekerja lebih transparan dan
sadar menuju menuju keadaan yang dianggap lebih baik oleh sesuatu masyarakat
suatu kombinasi dari pada berbagai hal tersebut. Tujuan-tujuan ini yang
“sense of purpose”.
menjadi tempat pedagang berjualan, selain itu pedagang yang berjualan ini
harus di tata ditempat yang khusus untuk berjualan agar terlihat rapih. Bila
ini terkelola dengan baik maka kurang lebihnya akan membantu ekonomi
yang berasal dari golongan ekonomi menengah ke bawah, pada saat ini di
belum semua terkelola dengan rapih masalah pkl ini. Selain itu tujuan yang
bersifat politik yaitu RTH ini menjadi sarana atau tempat diskusi, sharing
sekitar kita, dengan keadaan RTH yang hijau nan sejuk maka akan
menghasilkan solusi atau output yang baik. Selain itu juga dapat bersifat
dimaksud sebagai identitas yaitu sebagai ciri khas suatu daerah atau
kabupaten/kota tersebut dinilai baik dalam penataan ruang nya. Selain itu
RTH ini dapat menjadi sarana rekreasi, sarana istrihatat bagi masyarakat
sekitar untuk menghirup udara segar. Selain itu juga dapat menjadi tempat
kenyataan yang terjadi saat ini, dirasakan sangan minim nya RTH dan ruang
publik bagi masyarakat, dan juga karawang dirasa belum memiliki ciri khas
dari RTH.
- Aspek yang kedua yaitu berorientasi pada pelaksanaan, hal ini telah di
secara matang dan akurat guna mendukung proses pelaksanaaan yang baik.
baru serta kegiatan yang berupa even-even khusus terkait dengan kegiatan
lain.
daya manusia yang potensial, karena bila dalam pengelolaan RTH ini
kinerja atau hasil yang tidak sesuai dengan perencanaan. Oleh karena itu
perlu ditambahnya sumber daya manusia yang potensial agar apa yang
dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan. Selain itu juga kondisi
secara maksimal.
kombinasi yang terbaik mengenai tujuan mana yang akan di capai dan cara
RTH kota adalah bagian dari ruang-ruang terbuka suatu wilayah perkotaan
(urban spaces) yang diisi oleh vegetasi guna mendukung manfaat langsung
dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu
tersebut.
Untuk mencapai target 30% luas RTH, maka Perkotaan Karawang dengan
apalagi RTH di Kabupaten Karawang ini sangat minim, jadi perlu di tambah
hektar, proses pembangunan taman kota Ade Irma yang bertempat di jalan
Arif Rahman Hakim, taman kahati bintang alam, pembangunan hutan kota
dan median Jl. Ahmad Yani, sempadan samping rel kereta api disekitar
Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat
23
RTH karawang yang indah nan asri. Jika mengacu pada Rencana Tata
- Aspek yang terakhir yang kelima yaitu Perencanaan harus merupakan suatu
pelaksnaan kembali dari rencana. Hal ini akan diuraikan secara lebih
RTH ini harus dan wajib dilakukan secara kontinyu atau dilakukan secara
terus menerus agar terciptanya lingkngan yang hijau, asri dan nyaman.
Keadaan realitas saat ini, suhu bumi terus mengalami peningkatan. Khusus
semakin banyak nya industri akan menarik para pencari kerja yang berasal
dari luar kabpaten karawang. Hal ini juga memberikan efek perputaran uang
Gambar 1
1.6 Proposisi
terkait penataan ruang RTH, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten
Karawang (DLHK), Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas
TINJAUAN PUSTAKA
dapat menyatakan keabsahan suatu fakta. Teori didapatkan dari suatu penelitian
atau pengamatan atas suatu kejadian (fenomena). Fenomena yang terjadi bisa
menjadi akibat dari suatu fenomena dan merupakan penyebab bagi munculnya
membentuk suatu pola, sehingga dengan penggunaan suatu teori tertentu dapat
diprediksi kecenderungan apa yang akan terjadi setelah fenomena yang sama
terjadi.
teori. Jadi teori tidak akan dinyatakan benar dan sesuai untuk suatu kasus jika teori
itu sendiri belum dibuktikan hubungannya dengan suatu fenomena. Dengan proses
pembuktian akan didapatkan hasil prediksi. Dari hasil prediksi tersebut dapat
diambil kesimpulan penyebab dan apa yang akan disebabkan oleh suatu fenomena.
konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara
26
27
Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja
konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk
fungsi management yang sangat penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini selalu
melekat pada kegiatan hidup kita sehari-hari, baik disadari maupun tidak. Sebuah
rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya suatu pekerjaan. Karena
itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya kita melakukan
para ahli :
Y.Dior berpendapat
pertimbangan yang logis dan kontinu untuk memanfaatkan sumber daya yang ada
b. Minimalisasi Ketidakpastian
lingkungan kehidupannya. Oleh karena itu, ilmu ini sangat diperlukan dalam
masing.
Kebutuhan manusia akan teori tunggal mengenai suatu perencanaan atau biasa
ilmu sosial maupun ilmu pengetahuan alam semakin dilibatkan dalam praktek
1. Functional Theories
30
2. Behavioural Theories
suatu pengamatan yang original yaitu dari suatu kerangka berpikir yang
a. Merupakan ruang yang terdiri dari ruang keras (hard space) dibatasi
ruang terbuka adalah sebuah ruang yang terdiri dari perkerasan ataupun
didalamnya.
32
hampir sama dengan ruang terbuka hijau (RTH). Beberapa fungsi sosial
b. Tempat berolahraga.
terbuka hijau, baik itu anak-anak hingga lanjut usia. Sebagaimana kita
33
ketahui, bahwa ruang terbuka hijau itu sangat penting salah satunya untuk
Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian dari ruang terbuka (open
spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan vegetasi.
Umum, 2008).
2007 tentang Penataan Ruang, bahwa RTH publik merupakan RTH yang
dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota yang digunakan untuk
taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang jalan, sungai, dan
34
tumbuhan.
habitat satwa.
jalan, jalur biru kali dan bantaran rel kereta api (Direktorat Jendral
perkotaan.
- Untuk kepentingan
- Menciptakan
Area Pariwisata
lingkungan sehat,
8. Hutan Lindung - Mencegah banjir - Kawasan dijaga ketat.
nyaman, sejuk
- Mengatur kualitas air
9. Bentang Alam - Pengaman kawasan - Tempat rekreasi, tempat
- Keseburan tanah
lindung perkotaan, mendaki
pengendali air
37
dan pengembangan
ilmu
penelitian
12. Kebun Binatang - Tempat rekreasi - Atraksi hewan pelihara
Penelitian -- Meneliti
13. Pemakaman Umum - Area pemakaman Pemakaman
Perkotaan - Pengolahan
18. Jalur Tegangan - Jalur pengaman - Penghijauan
- Distribusi Pangan
19. Tinggi
Sempadan tegangan tinggi
- Area Penyerapan - Penghijauan
- Area Penghijauan
- melindungi area
- mengurangi
(Sumber: kebisingan
Peraturan Menteri No1 Tahun 2007)
RTH RTH
No. Jenis
Publik Privat
RTH Pekarangan
a. Pekarangan rumah tinggal
b. Halaman perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha
1 c. Taman atap bangunan
RTH Taman dan Hutan Kota
a. Taman RT
b. Taman RW
c. Taman Kelurahan
d. Taman Kecamatan
e. Taman Kota
f. Hutan Kota
2 g. Sabuk hijau (green belt)
RTH Jalur Hijau Jalan
39
05/PRT/M/2008)
umum serta dikelola oleh pemerintah. Yang termasuk RTH Publik adalah
terkandung dalam RTH meliputi nilai ekologis dan alam, nilai psikologis,
nilai sosial-budaya serta nilai estetika. Nilai ekologis dari RTH adalah
dalam RTH adalah sebagai tempat atau ruang untuk interaksi sosial antar
RTH.
(dua),yakni:
menikmati suasana taman. Bangku dapat dibuat dari besi, kayu, batu
lingkungan taman.
landmark di taman.
rincian sebesar 20% ruang terbuka hijau publik, dan 10% ruang terbuka
Penduduk
Luas Luas
Unit
Min/Unit Min/Ka
No. Lingkungan Tipe RTH Lokasi
2 2
(m ) pita (m ) Di tengah lingkungan
1 250 jiwa Taman RT 250 1,0
RT
Di pusat kegiatan
2 2500 jiwa Taman RW 1250 0,5
RW
Dikelompokkan
Taman
3 30.000 jiwa 9000 0,3 dengan sekolah/pusat
Kelurahan
Dikelompokkan
Taman kelurahan
24.000 0,2 dengan sekolah/pusat
4 120.000 jiwa kecamatan
Pemakaman Disesuaikan 1,2 Tersebar
kecamatan
Di pusat
Taman Kota 144.000 0,3
wilayah/kota
43
Di dalam/kawasan
Hutan Kota Disesuaikan 4,0
Umum, 2008)
44
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan informan yang telah ditentukan. Kemudian, data yang ditemukan dari hasil
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,
tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri
– ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara – cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam
di Kabupaten Karawang setiap tahunnya suhu bumi semakin meningkat. Maka dari
45
industri yang semakin meningkta jika tidak d bersamaan dengan pengelolaan RTH
maka akan mengancam ekosistem dan juga manusia itu sendiri. Dalam mengambil
solusi dan saran dalam kesimpulan akhir mengenai permasalahan RTH Kabupaten
Karawang.
deskriptif berupa ucapan atau tulisan perilaku orang-orang yang diamati di Badan
perencana umum terkait penataan ruang RTH, Dinas Lingkungan Hidup dan
Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP)
Karawang.
46
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena satu dengan fenomena yang
sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang,
proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi atau tentang
deskriptif jenis studi kasus karena merupakan tipe pendekatan dalam penelitian
yang penelaahannya pada suatu kasus secara intensif, mendalam, mendetail serta
Karawang.
lengkap. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
1. Studi Kepustakaan
dengan RTH serta konsep perencanaan, berita media cetak atau online yang
menyeleksi data yang diperoleh dilokasi penelitian baik itu data dari
(DLHK), Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas
a. Observasi
terlibat secara langsung dalam kegiatan yang akan diamati, akan tetapi
Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat
b. Wawancara
“merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
cacatan, tape recorder atau alat perekam suara serta kamera untuk
(DLHK), Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas
kawasan perkotaan.
c. Dokumentasi
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
teknik pengumpulan data yang melengkapi hasil temuan dari observasi dan
lengkap.
Sebuah penelitian maka diperlukan sebuah data yang lengkap. Dilihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
berikut :
yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari objek pertama yang akan diteliti
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
51
sehingga akan menjadi sebuah informan bagi peneliti tentang keadaan obejek
peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu
informasi dari literasi – literasi buku dan artikel atau berita media cetak maupun
Sumber data yang dapat dijadikan rujukan bagi penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Kabupaten Karawang.
Kabupaten Karawang
Spradley (dalam Sugiyono, 2011:297) dinamakan social situation atau situasi social
yang terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi social tersebut, dapat dirumah
berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang disudut jalan yang sedang
mengobrol, atau ditempat kerja dikota, desa, atau wilayah suatu Negara. Peneliti
menentukan key informan. Penentuan Informan dalam hal ini ditempuh dengan
bidang prasarana tata ruang sebagai key informan dalam penelitian ini
sebagai key informan dan petunjuk teknis terkait pengelolaan hutan kota
di Kabupaten Karawang.
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
“Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis
54
digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis
apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.
diperoleh, artinya apabila peneliti merasa belum puas dengan data yang diperoleh
maka peneliti melanjutkan pengamatan untuk memperoleh data yang lebih lengkap
dan mendalam dan dianggap kredibel. Miles and Huberman dalam Sugiyono
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh”. Adapun aktifitas dalam analisis data, yaitu: data
reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/
1. Reduksi Data
55
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas atas data yang telah
2. Penyajian Data
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Pada tahap kedua, data-data yang telah diperoleh kemudian disusun
lalu disajikan agar dapat memudahkan peneliti dalam memahami apa yang
3. Verifikasi
terakhir dalam teknik analisis data. Dalam tahap ini dilakukan penarikan
singkat dan padat akan tetapi dapat memberikan penjelasan atau penjabaran
yang menyeluruh.
Karawang (DLHK), Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama tujuh bulan, terhitung
1. Studi pustaka dilakukan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Agustus
2017.
2. Penelitian awal dilakukan mulai awal Februari sampai dengan bulan Maret
2017.
6. Pengolahan data dilakukan terhitung sejak bulan Juli sampai dengan bulan
September 2017.
7. Analisis data dilakukan terhitung sejak bulan Juli sampai dengan bulan
September 2017.
1 Studi Pustaka
2 Penelitian Awal
3 Penyusunan UP
4 Seminar UP
Penelitian
5
Lapangan
6 Pengolahan Data
7 Analisis data
Penyusunan
8
Laporan
9 Sidang Skripsi
ideologis atau seringkali suatu kombinasi dari pada berbagai hal tersebut. Tujuan-
tujuan ini yang menjadi dasar dan perangsang dari kegiatan usaha yang
tindak lanjut dari tujuan pengembangan Master Plan Perkotaan Karawang yang
kewenangan 4 (empat) mil laut dari garis pantai terluar serta memiliki daerah
sebagai berikut :
terdiri dari 30 Kecamatan, 297 Desa dan 12 Kelurahan. Penamaan kecamatan baru
dan makmur”.
pada tahun 2014 tercatat sekitar 1.903.155 jiwa terdiri dari 969.389 jiwa penduduk
penyandang cacat pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 6.288 jiwa penyandang
Untuk lebih jelasnya gambar mengenai kawasan Perkotaan Karawang dapat dilihat
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
1. Kawasan pemerintahan Kawasa RTH Pusat Pusat Ruang tempat rekreasi Perencanaa
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
historis KLB
penyediaan bangunan
RTH yang
bersifat privat,
melalui
pembatasan
kepadatan serta
kriteria
Konsep Arahan Pengembangan RTH Taman
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
pembatas
perkembangan
kota ke arah
yang tidak
diharapkan
n kota Ruang
Konsep Arahan Pengembangan RTH Taman
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
belt)
Alun-alun kota Kawasan RTH Publik Pusat kota Ruang tempat rekreasi Perencanaa
mitigasi/evakua pertamanan
si bencana kota
Konsep Arahan Pengembangan RTH Taman
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
pengamanan Penataan
historis sebagailaha
kemasyarakan yang
memiliki
fungsi
sosial
Konsep Arahan Pengembangan RTH Taman
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
Alun–alun Kawasa RTH Publik Pust BWK Ruang tempat rekreasi Perencanaa
arel publik
Konsep Arahan Pengembangan RTH Taman
No Jenis Kota
Penetapan Kawasan Tipologi Lokasi
. Kawasan Arahan Arahan
Arahan Fungsi
Tipologi Penataan
historis n rekresai
yang
memiliki
fungsi
sosial
Berdasarkan PDRB atas harga berlaku pada tahun 2005, sektor yang memberikan
memberikan konstribusi sebesar 9,38% pada tahun 2005 dan mengalami penurunan
Perusahaan
Karawang yang sudah dirancang oleh Dinas PRKP dapat diuraikan seperti dibawah
ini
perkotaan. Menurut standar, Taman Kota melayani 480.000 jiwa dengan luas
minimal per unit adalah 144.000 m2. Dalam kondisi eksisting, Perkotaan
Karawang memiliki Taman Kota yang digunakan untuk tempat bermain dan
tempat sosialisasi masyarakat. Luas taman kota ini diperkirakan ±14 Ha,
Sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk sungai
sungai dilakukan untuk melindungi dari kegiatan manusia yang dapat menggangu
dan merusak kwalitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta
a. sungai bertangul:
1. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan ditetapkan
sungai.
4. Kecuali lahan yang berstatus tanah negara, makan lahan yang diperlukan
ditetapkan
ditetapkan.
sebagai berikut:
kurangnya 100m
3. Garis sempadan sebagaimna dimaksud diukur ruas per ruas dari tepi sungai
bersanghkutan.
4. Garis sempadan sungai tidak bertangul yang berbatasan dengan jalan adalah
bangunan sungai.
Tabel 4. 1Konsep Pengembangan Sempadan Sungai
Jalurhijausungaimeliputisempadansungaiselebar 50m
padakiridankanansungaibesardansungaikecil (anaksungai)
jalurhijausungaiberupamemanjangdarigarissungaikearahdaratandneganleba
r 20 m sampaipohonterjauh.
diperkirakancukupuntukdibangunjalaninspeksiantara 10-15m
Jarakmaksimaldaripantaiadalah 100 m
akanditanamharussesuaigambarrencana
Jalur listrik tegangan tinggi sangat berbahaya bagi manusia, sehingga RTH pada
kawasan ini dimanfaatkan sebagai pengamanan listrik tegangan tinggi dan kawasan
jalur hijau dibebaskan dari berbagai kegiatan masyarakat serta perlu dilengkapi
Kawasan sempadan jalur listrik adalah kawasan sepanjang kiri kanan jalur tegangan
tinggi. Ketentuan secara rinci mengenai ruang bebas dan pengamanan SUTET
1. Ruang bebas adalah energi ruang sekeliling pengatar (kawasn listrik) SUTET
yang besarnya tergantung tegangan, tekanan angin dan suhu kawat pengantar.
Ruang tersebut harus dibebaskan dari orang, mahluk hidup lain maupun benda
apapun demi keselamatan orang tersebut maupun keselamatan dari SUTET itu
sendiri.
2. Ruang aman adalah ruang yang berada di luar ruang bebas yang tanahnya masih
dapat dimanfaatkan. Dalam ruang aman pengaruh kuat medan listrik dan kuat
Bangunan 20 20
1. 20 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
beton m m
20 20
2. Pompa bensin 20 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
m m
Penimbunan 50 20
3. 50 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
bahan bakar m m
3 20
4. Pagar 3m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
m m
Lapangan 6,5 20
5. 15 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
terbuka m m
SUTT SUTET Saluran kabel
8 20
6. Jalan raya 15 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
m m
3,5 20
7. Pepohonan 8,5 m 2,5 m 1,5 m 0,5 m 0,3 m
m m
Bangunan 3,5 20
8. 8,5 m 20 m 20 m 20 m 20 m
tahan api m m
8 20
9. Rel kereta api 15 m 20 m 20 m 20 m 20 m
m m
Jembatan besi/
3 20
10. tangga besi/ 8,5 m 20 m 20 m 20 m 20 m
m m
kereta listrik
Dari titik
3 20
11. tertinggi tiang 8,5 m 20 m 20 m 20 m 20 m
m m
kapal
SUTT lainnya
3 20
13. pengahantar 8,5 m 20 m 20 m 20 m 20 m
m m
udara tegangan
SUTT SUTET Saluran kabel
rendah,
jaringan
telekomunikasi,
televisi dan
kereta gantung
RTH jalur jalan adalah jalur hijau yang memiliki fungsi sebagai peneduh pada jalur-
jalur jalan dan penempatannya mengikuti pola jalur jalan yang ada. Rencana
pengembangan jalur hijau dilakukan dengan menambah jenis dari vegetasi dengan
fungsi yang sesuai untuk jalur hijau, dengan lokasi pengembangannya pada arahan
pengembangan jaringan jalan baru yang merupakan jenis lingkar dan jenis poros.
begetasi dengan fungsi lebih sebagai pelindung jalan, penyerap polusi dan peneduh.
Rencana pengembangan jalur hijau juga dilakukan dengan menambah jenis dari
vegetasi dengan fungsi lebih sebagai pelindung jalan, penyerap polusi dan peneduh.
Untuk jalur hijau jalan, RTH dapat disediakan dengan penempatan tanaman antara
20-30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk menentukan
pemilihan jenis tanaman, perlu memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman
dan persyaratan penempatannya. Disarankan agar dipilih jenis tanaman khas daerah
PengembanganJalurhijau
Tipepemilihanvegetasi JenisVegetasi
- Mampumenghasilkanoksigendalamjumlahbesa mahoni,
r mimusopselenggi,
- Berbatangberdaunlebat glodogantiang,
- Daunrimbun pinusdantrambesi
- Ditanamdengankerapatantinggi
- Mengubahiklimlokalmenjadisejuk
PengembanganJalurhijau
Tipepemilihanvegetasi JenisVegetasi
Co2) bungasaputangan,
- Mampumenghasilkanoksigendalamjumlahbesa (kana
r merahdanbungasepatu
- Berbatangberdaunlebatdanrimbun )
- Bersifatpeneduh
- Batangdandauntidakmudahpatah
Karawang dalam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), diperoleh data dan
Pemerintah Kabupaten Karawang dalam pengelolaan RTH dan data sekunder yang
diperoleh dari dokumen-dokumen, arsip serta data dan informasi lainnya yang ada
di Bappeda dan dinas terkait yang memiliki hubungan dengan Perencanaan
30% bagi suatu kawasan, 20% publik dan 10% privat, yang kedua bagian
dari visi-misi tadi kabupaten karawang menjadi asri dan lestari, yang ketiga
juga memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat akan udara yang lebih
segar, lebih sehat seperti itu. Sekaligus juga barangkali untuk pelayanan
Darono yang mengatakan “Sesuai visi-misi karawang, ada yang namanya RPJMD
baik oleh masyarakat sekitar perkotaan, seperti yang diutarakan oleh Yuan Natiyan,
“Untuk ruang terbuka hijau di karawang sudah ada peningkatan dari tahun
kemarin, tapi masih kurang banyak RTH, terus tentang fasilitas yang ada
disana juga masih kurang, misalnya tempat sampah yang disini ditaman ibu
nih ada kan yang didepan sekolah baskar gitu, ada taman ibu disitu ya cuman
tersebut, kaya joging track kaya gitu, ya kurang aj, masih kurang, tujuannya
gitu.”
Hal yang sama diungkapkan oleh Herman Suherman seorang pedagang yang biasa
berdagang ditaman ibu yang berlokasi di Adiarsa dekat Dinas Kesehatan Kabupaten
Karawang, mengatakan
“Banyak sih pepohonan juga yang dipinggir jalan model pohon angsana,
pohon mangga diperumahan. Kalo taman mah jarang nya, masih jarang.
Tamannya belum ditata. Karwang kurang RTH nya, beda sama bekasi,
purwakarta bandung yang udah ditata. Pertama nya tempat hiburan, tempat
ngadem. Intinya mah setuju lah kalo mau ditambah RTH di Karawang.”
Hal yang sama dikatakan oleh Dian Sumaryati yang beralamat rumah di sekitar
“RTH karawang menurut ibu sangat kurang sekali, tidak ada tempat untuk
Karawang sangat kurang lah RTH nya kalo mneurutt ibu. Ya bagus, karena
polusi di kota kan setiap hari banyak ya polusinya, polusi dari asap motor
asap mobil, asap yang lai-lain kan banyak sekali y. Adanya taman dikota
dapat mengurangi polusi udara, kalo ada anging dari pepohonan kan
puusinya dapat menyisir gitu. Itu menurut ibu ya kalo ga salah gitu”
Selanjutnya peneliti ingin mengetahui tujuan ekonomi dan estetika yang
maka dapat didapatkan hasil wawancara dibawah ini sesuai yang dikatakan oleh
Puguh,
saja. Untuk aturan RTH belum ada, tetapi perda-perda yang lain ada yang
hidup,di LH itu ada perda lingkungan hidup. UU no 27 tahun 2006 juga itu
tata ruang.. Sementara belum berjalan ya, kecuali yang berada dilingkungan
perumahan seperti taman RT atau taman RW itu ada. Kalo yang terorganisir
belum ada. Mereka dimintai saran aktif, untuk keterlibatan secara langsung
belum.”
“Tentunya ada tujuan estetika dalam pembangunan RTH ini agar telihat
indah dan asri. UU No. 26 Tahun 2007 tentang tata ruang yang didalamnya
Lebih lanjut peneliti ingin mengetahui mengenai rencana apa yang akan dilakukan
akibat kurangnya RTH di Karawang dan tepat sasaran, maka Puguh pun
mengatakan,
“Itu tadi diawal, programnya yang akan dilakukan membangun taman-
taman kota yang sudah ada tetapi tidak terawat, selanjutnya menambah
seperti pembangunan hutan kota yang ada dijalan baru, gempol, bintang
berbasis ecopark, kuliner, RTH temanya kuliner, ada juga taman kahati.
memperbaiki taman yang tidak terawatt, selain itu juga untuk menambah
Aspek yang kedua yaitu berorientasi pada pelaksanaan, hal ini telah di
tujuan tetapi diarahkan untuk merealisirnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan
kegiatan tersebut.
perencanaan. Maka dari itu, perencanaan harus dilakukan secara matang dan akurat
guna mendukung proses pelaksanaaan yang baik. Perlu diperhatikan juga faktor
Sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai kualitas dan kapabilitas untuk
Masterplan RTH Kabupaten Karawang yang dapat dilihat pada bagian dibawah ini
yang meliputi taman kota, hutan kota dan jalur hijau pejalan kaki, sempadan dan
RTH Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk
satu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini memiliki standar minimal 0,3 m2 per
pedoman
Karawang adalah kota atau bagian dengan luas 144.000 m2. Jadi luas
Perkantoran m2 . 1,16 ha
Gede. Pemerintahan)
Jalan lingkar,
irigasi, jalan
kodim
Fungsi utama
Identitas Kota,
Ekologis, Rekreatif,
khusus seperti penambahan dan pembangunan RTH baru serta kegiatan yang
Orientasi yang hendak dicapai tentunya bukan hanya sebatas tujuan tetapi
mengutarakan
saat ini masih baru dan sedang dibangun oleh PRKP, LH, kehutanan dan
dan mereka kan punya tenaga kerja, tentunya juga itukan memperkerjakan
dalam pelaksanaan, faktor pendukung, data real RTH dan pihak yang berwenang
dalam pengeloaan RTH, untuk mengetahui itu semua peneliti telah melakukan
indikatornya kurang jelas. Yang terjadi saat ini pada tahap kesepahaman
dengan perusahaan, jadi setiap perusahaan belum memahami unuk
daerah, anggaran dan yang terkahir yaitu kompetensi pelaksana Data nya
ada disana, ada di PRKP. Yang berwenang dalam pengelolaan RTH yaitu
“Ya pasti ada, namanya juga kegiatan lah, misalnya ada miss komunikasi
dengan instansi terkait tadi lah, atau kurang komunikasi Kalo pendukung
berrati alokasi anggaran dulu, terus kapasitas pihak kedua. Sudah kita
rencanakan, saat ini sedang dikerjakan Belum ada ya untuk data RTH yang
real, kita nunggu RDTR juga dari PUPR, jadi PRKP meyingkronkan dengan
di Karawang”
OPD dan sarana dan prasarana, untuk mengetahui itu semua peneliti melakukan
“Kita tidak langsung kesana ya, tetapi tupoksi BAPPEDA penataan ruang
yang didalamnya ada RTH. Koordinasi berjalan, Cuma sudah terjalin baik
atau belum untuk sejauh ini sudah berjalan ya. Kalo pengelolaan RTH engga
“Masih kurang sih, kalo disekitaran sisni hutan kota baru di jalan baru aja
RTH sudah mulai dilaksanakan yang saya tahu. Jangan hanya sebatas
Hal yang sama juga diutarakan oleh Herman Suherman selaku pedagang yang
“Pelaksanaannya saat ini yang saya tahu baru disini (ditaman ibu). Dulu
mah masih belum terawat,bedanya juga jauh sebelum ditata sama sesudah
ditata kalo sebelum ditata yang datang kesini juga sedikit banget, tapi
sesudah ditata mah banyak yang datangnya. Pokoknya beda jauh lah sama
Hal yang sama juga dikatakan oleh Dian Sumaryati yang beralamat rumah di sekitar
Tadinya yang disamping stadion kan kurang hijau kurang di tata. Yang di
depan stadion sudah mulai ditata, kayanya mau dibikin taman deh, kalo
dibikin taman bagus lah supaya terlihat nya bagus dan orang juga bisa
Gambar
Lokasi: Rencana
Taman Pengembanga
jembatan n:
flyover – Penambahan
interchange jenis vegetasi
pemeliharaan
vegetasi secara
4.3 Skala Prioritas Pembangunan
mengenai tujuan mana yang akan di capai dan cara apa mencapainya dalam taha-
kawasan perkotaan
Eksist
Fungsi
utama
Identitas Kota,
Ekologis,
Rekreatif,
Estetis/Keinda
han
Prasarana RTH :
Ketersediaan lahan 90
% merupakan daerah
hijau bagunan sarana
dan prasarana taman:
- Area pajalan kaki
- Area bermain
- Area olah raga
terbatasSarana RTH :
- Bangku taman
- Halte
- Penerangan Taman
- Space informasi dan
reklame
Dalam perencanaan pembangunan perlu ada pemilihan dari berbagai
Hal yang sama juga dikatakan oleh Darono “Untuk sekarang ini prioritasnya
Kabupaten Karawang, seperti yang dikatakan oleh Yuan Natiyan “Untuk tahun
2017 ini ada lah peningkatan dalam pembangunan RTH, di depan mega mall
matahari yang di jalan Bypass sudah mulai dibangun tuh, dibangun taman.”
Pendapat lain dikemukakan oleh Herman Suherman,pedagang yang biasa
berjualan di taman ibu Adiarsa mengatakan “Iya diperkotaan dulu kan kalo
oleh Dian Sumaryati bahwa sudah mulai terasa pengerjaannya berikut ini adalh
pernyataannya,
“Sudah mulai di tata nih sekarang RTH di perkotaan, sudah ada prospek.
Sudah bagus menurut ibu, kalo di johar kayanya engga mungkin soalnya
kan jalannya sempit. Kalo di bypass kan luas jalannya, terus yang di stadion
itu ibu setuju, dulu kan pohon-pohonnya engga kerawat, pohon palm nya
tertentu mungkin perlu dilaksanakan secara bertahap. Pencapaian mana yang harus
dan Lestari
10. Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya;
lanjut terkait apakah program ini dapat selesai tepat waktu beliau mengatakan “Ya
kan kita sudah ada targetnya di RPJMD itu 5 tahun misalnya targetnya pertahun ada
Pada bagian pelaksana pembangunan RTH oleh Dinas PRKP yang diwakili
RPJMD untuk jangka waktu pembangunan RTH ini, soalnya kan di RPJMD
sudah tercantum jangka waktu yang akan dilaksanakan dan kapan program
Natiyan
“engga tahu, yang saya tahu pembangunan di taman ibu saja, ditaman ibu
pembangunannya sekitar sebulan lah kurang lebih ya, itu juga kalo engga
“engga tahu, tahunya ketika pembangunan mau dimulai saya dikasih tahu
sama aparat desa kalo disini mau dibangun taman, ditata lah tamannya gitu.
Maknya kemaren engga jualan dulu disini. Tapi setelah dibangun sudh
boleh berjualan lagi, dan sekarang alhamdulilah tambah rame, banyak yang
maen.”
Begitupun dengan Dian Sumaryati yang tidak mengetahui waktu yang akan
“engga tau ibu mah, yang ibu tau pembangunan yang di depan stadion itu sampe
Aspek yang terakhir yang kelima yaitu Perencanaan harus merupakan suatu
kegiatan kontinu dan terus menerus dari formulasi rencana dan pelaksanaannya.
Dalam proses tersebut sering diperlukan reformulasi dan pelaksnaan kembali dari
rencana. Hal ini akan diuraikan secara lebih terperinci dalam bagian lain.
dibawah ini
7.4.1.2 Penanaman
Pada proses penanaman harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. bibit tanaman harus memiliki percabangan dan perakaran yang sehat;
b. besarnya diameter lubang tanam sama dengan lingkaran tajuk terluar
tanaman dengan kedalaman setebal bola akar ditambah 10 cm;
c. masukkan tanah di sekeliling bola akar, kemudian tanah yang berasal dari
bagian bawah, dikembalikan ke bagian bawah lubang tanam, dan tanah yang
berasal dari bagian atas lubang tanam diurugkan di bagian atas tanaman;
d. agar pohon yang baru ditanam tidak bergoyang, diperlukan alat penahan
(kayu pemancang/ajir) yang ditancapkan di seputar pohon, dengan ujung
diikat pada batang pohon;
e. tanaman disiram secukupnya.
Sumber: www.google.com
7.4.1.3 Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan
Prinsip dasar pemupukan adalah mensuplai hara tambahan yang dibutuhkan
sehingga tanaman tidak kekurangan makanan. Pupuk yang diberikan pada
tanaman dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik (misalnya NPK
atau urea). Pupuk yang digunakan untuk pohon-pohon taman biasanya pupuk
majemuk NPK.
b. Penyiraman
Tujuan penyiraman tanaman, selain untuk menyeimbangkan laju evapotranspirasi,
juga berfungsi melarutkan garam-garam mineral dan juga sebagai unsur utama
pada proses fotosintesis.
Waktu penyiraman pada dasarnya dapat dilakukan kapan saja saat dibutuhkan.
Waktu penyiraman yang terbaik adalah pada pagi atau sore hari. Penyiraman siang
hari hendaknya dilakukan langsung pada permukaan tanah, tidak pada permukaan
daun tanaman. Untuk daerah dengan kelembaban tinggi penyiraman pada pagi
hari lebih baik daripada sore hari, dalam upaya menghindari penyakit yang
disebabkan oleh cendawan.
Penetrasi air siraman sedalam 15-20 cm ke dalam tanah, dapat menjadi indikasi
bahwa siraman air sudah dinyatakan cukup.
c. Pemangkasan
Tujuan pemangkasan tanaman adalah untuk mengontrol pertumbuhan tanaman
sesuai yang diinginkan serta menjaga keamanan dan kesehatan tanaman. Waktu
pemangkasan yang tepat adalah setelah masa pertumbuhan generatif tanaman
(setelah selesai masa pembungaan) dan sebelum pemberian pupuk. Pemangkasan
tanaman dapat dilakukan dengan tujuan:
1) Pemangkasan untuk kesehatan pohon:
Pemangkasan untuk tujuan ini dilakukan pada cabang, dahan dan ranting
yang retak, patah, mati atau berpenyakit.
2) Pemangkasan untuk keamanan penggunaan taman:
Pemangkasan dengan tujuan ini dilakukan pada cabang, dahan dan
ranting, yang dapat mengancam keamanan pengguna taman.
Di daerah pejalan kaki diperlukan ruang yang bebas dari juntaian ranting
dan dahan pohon sekitar 2,5 m dari permukaan tanah.
Batang atau dahan yang menyentuh kabel telepon dan listrik perlu
dipangkas, kerena disamping dapat mengakibatkan korsleting/
kebakaran, juga gesekan yang intensif dapat mengganggu kesehatan
pohon.
3) Pemangkasan untuk keamanan pengguna jalan:
Pemangkasan dengan tujuan ini dilakukan pada cabang, dahan dan
ranting, yang dapat menghalangi pandangan pengguna jalan.
Untuk jalan yang dilalui kendaraan pada daerah permukiman diperlukan
ruang terbebas dari juntaian ranting dan dahan pohon sekitar minimal 3,5
m dari permukaan tanah.
Untuk jalan umum yang dilalui kendaraan diperlukan ruang terbebas dari
juntaian ranting dan dahan pohon sekitar 4,5-5 m dari permukaan tanah.
4) Pemangkasan untuk tujuan estetis
Pemangkasan dengan tujuan ini adalah untuk menghasilkan penampilan
tanaman lebih baik atau lebih indah. Dengan memperhatikan jenis dan
kerapatan daun, maka pemangkasan dapat menghasilkan tanaman dengan
bentuk-bentuk tajuk spiral, silindris, kubus, bulat, piramida, dan lain
sebagainya.
a. Gejala Serangan
Gejala serangan hama pada umumnya langsung dapat terlihat dari kerusakan bagian
tanaman, seperti bentuk daun, bunga maupun buah yang tidak sempurna. Dapat
juga terjadi bagian tanaman yang terkikis, berlubang, berubah warna dan
penampilan tidak menarik. Secara kasat mata seringkali terlihat populasi binatang
Gejala serangan penyakit terlihat adanya akar, layu, bercak daun, karat,
mozaik dan sebagainya. Beberapa diantaranya tidak terlihat dengan mata
telanjang sehingga perlu di teliti di laboratorium.
b. Cara Pengendalian
Gambar 7.2PenebanganPohon
Sumber: www.google.com
secara terus meneus maka yang sudah dibangun akan menjadi rusak dan tidak
terawat. Dan juga kondisi saat yang suhunya begitu panas, membutuhkan RTH
dan yang dilakukannya seperti apa. Kemudan didapatkan jawaban dari Puguh,
beliau mengutarakan
dinas PRKP. “
atau tidak, lalu Yuan Natiyan menjawab sebagai berikut “Iya ada, yang saya tahu
Hal yang sama juga dikatakan oleh Herman Suherman terkait perawatan
taman yang dilakukan oleh Dinas PRKP, beliau mengatakan “Ada yang ngerawat
mah, setiap hari suka ada yang nyiramin tanaman, terus di sapu-sapu tamannya,
“Setiap hari biasanya memang ada yang menyiram tanaman pake baju dinas.
Kalo kontinyu ibu kembalikan lagi ke pihak pemda yah bagian penanaman
pasti itu. Tapi kan kendalanya masalah dana nya, karena sering lambat turun
“Kalo dana nya cepet menurut ibu mah cepet juga proses pngerjaanya. Yang
di niaga banyak pedagang ibu kurang setuju, harusnya disitu ditata dibuat
taman, ditata kaya purwakarta lah duduk-duduk, udah ada air mancurnya
juga kan. Di fasiltasi wifi juga, kan kalo difasilitasi gitu anak-anak yang
5.1 Kesimpulan
RTH salah satunya ialah untuk memenuhi relgulasi UU No. 26 Tahun 2007
minimal yang harus ada disetiap daerah dalam pemenuhan RTH. Dalam
undang-undang tersebut minimal harus ada 30% RTH, yang terdiri dari 20%
RTH publik dan 10% RTH privat. Selain itu, perencanaan pengelolaan RTH
merupakan bagian dari visi – misi Kabupaten Karawang. Hal ini menjadikan
sekali RTH. Hal ini diperkuat oleh masyarakat bahwa pembangunan RTH
petugas dari Dinas yang melakukan perawatan tanaman dan taman setelah
5.2 Saran
dilapangan agar pemerintah dapat lebih mengerti keinginan masyarakat dan terus
masyarakat.
ini terasa sangan panas dan banyaknya polusi udara, seharusnya RTH ini
dilakukan oleh pihak pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi taman – taman
atau RTH yang tidak terawat. Ini harus menjadi komitmen pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
RajaGrafindo Persada
Syaodih, Dr. Ir. Ernady, MT. IAP. 2015. Manajemen Pemagunan Kabupaten dan
Kota. Bandung: Refika Aditama
Internet :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39484/4/Chapter%20II.pdf
diunduh pada tanggal 2 Desember 2016 pada pukul 09.47 WIB
http://rizkie-library.blogspot.co.id/2015/10/ruang-terbuka-hijau-rth-dalam-
telaah.html di unduh pada 29 maret 2017 pada pukul 12.11 WIB
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Terbuka (RTH) Hijau Kawasan Perkotaan
Dokumen :
117
LAMPIRAN
Gambar 1. 2 Wawancara dengan Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Karawang 2017
PEDOMAN WAWANCARA
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Jabatan :
II. Pertanyaan Penelitian
a. Tujuan
pengelolaan RTH ?
Karawang ?
b. Pelaksanaan
121
Karawang ?
pengelolaan RTH ?
RTH ?
c. Skala Prioritas
RTH ?
d. Prioritas waktu
waktu
e. Secara kontinu
JAWABAN WAWANCARA
123
Nama : Puguh
sampai 30% bagi suatu kawasan, 20% publik dan 10% privat, yang
masyarakat akan udara yang lebih segar, lebih sehat seperti itu.
bermain anak
kenyamanan saja.
c. Untuk aturan RTH belum ada, tetapi perda-perda yang lain ada yang
b. Saat ini masih baru dan sedang dibangun oleh PRKP, LH, kehutanan
kehutanan
i. Kalo pengelolaan RTH engga terlalu susah ya, sarana dan prasarana
tersedia
3. Skala prioritas
masih alami.
4. Prioritas waktu
itu.
5. Kontinyu
dianggarkan.
perawatan terus-menerus.
127
JAWABAN WAWANCARA
Nama : Darono
b. Tentunya ada tujuan estetika dalam pembangunan RTH ini agar telihat
tentang RTH
f. Tentunya pada tahap sekarang belum ada evaluasi, kan namnya juga
tersendiri.
c. Ya pasti ada, namanya juga kegiatan lah, misalnya ada miss komunikasi
kedua.
f. Belum ada ya untuk data RTH yang real, kita nunggu RDTR juga dari
Karawang
3. Skala prioritas
terlebih dahulu
4. Prioritas waktu
5. Kontinyu
PEDOMAN WAWANCARA
130
I. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Jabatan :
II. Pertanyyan Penelitian
1. Pendapat bapak ibu mengenai RTH Karawang ?
Kabupaten Karawang ?
JAWABAN WAWANCARA
Nama : Yuan Natiyan
Jenis Kelamin : laki-laki
131
Pekerjaan : mahasiswa
Alamat : Perumnas adiarsa, Jl. Citanduy 3, nomor rumah 266, kecamatan
karawang barat
1. Untuk ruang terbuka hijau di karawang sudah ada peningkatan dari tahun
kemarin, tapi masih kurang banyak RTH, terus tentang fasilitas yang ada
disana juga masih kurang, misalnya tempat sampah yang disini ditaman ibu
nih ada kan yang didepan sekolah baskar gitu, ada taman ibu disitu ya cuman
pemerintah tetapi belum ada fasiitas-fasilitas yang telah diatur didalam RTH
tersebut, kaya joging track kaya gitu, ya kurang aj, masih kurang
indah-indah gitu.
3. Masih kurang sih, kalo disekitaran sisni hutan kota baru di jalan baru aja
RTH sudah mulai dilaksanakan yang saya tahu. Jangan hanya sebatas
4. Untuk tahun 2017 ini ada lah peningkatan dalam pembangunan RTH, di
depan mega mall matahari yang di jalan Bypass sudah mulai dibangun tuh,
dibangun taman.
132
5. Tidak tahu, yang saya tahu pembangunan di taman ibu saja, ditaman ib
RTH itu sudah merasakan lingkungan menjadi bersih aja. Tapi untuk saya
nongkrong disitu kejauhan ya. Tapi ya kalo melihat perubahan yang tadiny
penuh dengan coretan, yang tadinya engga di atur, yang tadinya engga ada
lampu taman nya sekarang udah ada dan lingkungannya pun bagus.
7. Iya ada, yang saya tahu suka ada petugas dari dinas yang melakukan
perawatan.
8. Penilaian kalo dilihat dari segi pembangunannya ya saya nilai 75 lah karena
dilihat dari jumalh RTH itu masih sangat sedikit saya kasih nilai 40 lah
9. Yang pertama RTH diperbanyak terus segi kemanan, fasilitas, terus tentang
JAWABAN WAWANCARA
Nama : Herman suherman
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Pedagang di taman ibu adiarsa
Alamat : Adiarsa
1. Banyak sih pepohonan juga yang dipinggir jalan model pohon angsana,
pohon mangga diperumahan. Kalo taman mah jarang nya, masih jarang.
Tamannya belum ditata. Karwang kurang RTH nya, beda sama bekasi,
2. Pertama nya tempat hiburan, tempat ngadem, Intinya mah setuju lah kalo
3. Pelaksanaannya saat ini yang saya tahu baru disini (ditaman ibu). Dulu mah
masih belum terawat,bedanya juga jauh sebelum ditata sama sesudah ditata
kalo sebelum ditata yang datang kesini juga sedikit banget, tapi sesudah
ditata mah banyak yang datangnya. Pokoknya beda jauh lah sama waktu
sebelum ditata.
4. Iya diperkotaan dulu kan kalo dipedesaan masih banyak pohon nya.
5. Ada yang ngerawat mah, setiap hari suka ada yang nyiramin tanaman, terus
6. Sudah, saya sudah merasakan manfaatnya ya di taman ibu ini, di yang lain
mah belum.
7. Ya paling bagus ini, saya sudah keliling di karawang yang paling bagus
masyarakat ditanggapi.
JAWABAN WAWANCARA
Nama : Dian sumaryati
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : wiraswata
Alamat : Perum puri asih nomor 12 A
1. RTH karawang menurut ibu sangat kurang sekali, tidak ada tempat untuk
2. Ya bagus, karena polusi di kota kan setiap hari banyak ya polusinya, polusi
dari asap motor asap mobil, asap yang lai-lain kan banyak sekali y. Adanya
taman dikota dapat mengurangi polusi udara, kalo ada anging dari
pepohonan kan puusinya dapat menyisir gitu. Itu menurut ibi ya kalo ga
salah gitu
Tadinya yang disamping stadion kan kurang hijau kurang di tata. Yang di
depan stadion sudah mulai ditata, kayanya mau dibikin taman deh, kalo
dibikin taman bagus lah supaya terlihat nya bagus dan orang juga bisa
4. Sudah mulai di tata nih sekarang RTH di perkotaan, sudah ada prospek.
Sudah bagus menurut ibu, kalo di johar kayanya engga mungkin soalnya
kan jalannya sempit. Kalo di bypass kan luas jalannya, terus yang di stadion
itu ibu setuju, dulu kan pohon-pohonnya engga kerawat, pohon palm nya
5. Setiap hari biasanya memang ada yang menyiram tanaman pake baju dinas.
Kalo kontinyu ibu kembalikan lagi ke pihak pemda yah bagian penanaman
pasti itu. Tapi kan kendalanya masalah dana nya, karena sering lambat turun
stadion agak lama. Kalo dana nya cepet menurut ibu mah cepet juga proses
disitu ditata dibuat taman, ditata kaya purwakarta lah duduk-duduk, udah
ada air mancurnya juga kan. Di fasiltasi wifi juga, kan kalo difasilitasi gitu
ngumpul.
7. Nilainya 70, kalo kata ibu belum 100 karena masih membutuhkan penataan-
penataan.
8. Ya iya pengerjaannya harus selesai, terus dana dari pemdanya juga harus
segera soalnya kalo danaya engga segera maka penyelesaiannya juga engga
136
selesa cepat. Kontraktor juga engga mau kan nalangin dulu, jadi dananya
Lampiran 3
A. IDENTITAS PRIBADI
3. NPM : 1341173301131
5. Fakultas : FISIP
Lemahabang
7. E-mail : alviansyahfachmi@gmail.com
B. Link Skripsi :
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
2010