Anda di halaman 1dari 26

 Mengapa melibatkan sektor swasta

 Jenis kerjasama sektor swasta dalam pelayanan sektor


publik
 Memilih jenis kerjasama
Permasalahan
 Pelayanan yang buruk dalam penyediaan sektor publik
 Pelayanan yang buruk terutama untuk masyarakat
miskin
 Pelayanan yang diberikan kurang baik (poor quality)
 Pelayanan yang kurang efisien
Gagalnya penyelesaian secara tradisional
 Pendekatan konvensional fokus pada investasi
publik pada pembangunan kapasitas baru,
pelatihan dan reformasi manajerial sektor publik
yang seringkali tidak memberikan perubahan yang
signifikan.
 Pemerintah cenderung memilih kerjasama dengan
sektor swasta sebagai solusi.
• service contract
• management contract
• lease
• build-operate-transfer (BOT)
• concession
• divestiture
Perbandingan Model Kerjasama Publik-
Swasta
Option Asset O&M Capital Commer- Duration
Ownership investment cial Risk
Management public private public public 3-5 years
contract
Lease public private public shared 8-15 years

Concession public private private private 25-30 years

BOT/BOO private / public private private private 20-30 years

Divestiture private private private private indefinite


Service contract
 Definsi:
 Beberapa tugas diberikan kepada swasta, pengelolaan
utilitas menjadi bagian dari pemerintah.
 Jangka waktu: 6bln - 2th
 Pro: dapat melibatkan para ahli/expert
 Kontra: tidak memberikan perubahan yang signifikan
apabila pengelolaannya masih lemah.
Contoh: Mexico City Water
 Penyediaan air bersih dibagi dalam 4 zona, setiap zona
diberikan kepada swasta dalam bentuk service kontrak
selama 10 th.
 Kontrak dalam 3 tahap, meliputi:
 Pemetaan jaringan, sensus pelanggan, metering
 Regulasi pembayaran
 Deteksi kebocoran
Management Contract
 Definisi:
 Perusahaan swasta dibayar untuk beroperasi pada
wilayah tertentu.
 Jangka waktu: 3th -5th
 Pro: efisiensi pengelolaan
 Kontra: perbaikan sulit ditingkatkan, karena pemda
bertanggung jawab pada investasi
Contoh: pengelolaan sampah
 Management contract seringkali digunakan dalam
pengelolaan sampah
 Caracas, Seoul, Bangkok, Jakarta, Lagos
 Kontraktor: perusahaan menengah
– 100 kontraktor di Lagos, 85 di Seoul
 Penghematan sangat signifikan
 10-30% di US
 20-49% di Canada dan UK
Lease
 Definisi: swasta menyewakan, memelihara dan
mengelola utilitas sebagai dan mendapatkan hak atas
penghasilan yang diperoleh.
 Jangka waktu: 10-15th
 Pro: resiko ditanggung swasta memberikan insentif
yang baik
 Kontra: tuntutan administrasi; pemerintah
bertanggung jawab atas investasi
Contoh: air bersih di Guinea
 Lease contract dalam penyediaan air bersih untuk 16
kota
 Keuntungan mencakup:
 Akses kepada penyediaan air bersih
 Peningkatan jumlah jaringan
 Full cost recovery
BOT (build operate transfer)
 Definisi: swasta membangun, mendanai dan
mengelola fasilitas.
 Jangka waktu: 15-30tahun
 Pro: cara yang baik untuk memperoleh penyediaan
infrastruktur, melalui investasi swasta.
 Kontra: bukan solusi yang baik, apabila sistem
distribusi pendukung dalam kondisi buruk.
Contoh: persampahan di Hong
Kong
 DBO (design-build-operate) untuk TPS dan
pembuangan sampah pabrik.
 Untuk buangan pabrik, biaya investasi dibayar secara
kredit dalam jangka waktu 5 tahun.
 DBO untuk landfill (termasuk retorasi dan aftercare)
 Biaya investasi dibayar dalam bentuk lumpsum
bertahap.
Concession
 Definisi: pemkot pemilik asset, kontrak dengan swasta
meliputi operasional, pemeliharaan dan investasi.
 Jangka waktu: 25-30tahun
 Pro: efisiensi operasional dan investasi
 Kontra: memerlukan komitmen dan peraturan
Contoh: air bersih dan sanitasi di
Manila
 Jangka waktu 25 tahun
 Peningkatan jaringan air bersih dari 65% menjadi
100% kk selama 10 tahun.
 Peningkatan jaringan pembuangan air kotor 8%
menjadi 83% kk dalam 25tahun
 Penurunan kerugian teknis dan komersial dari 60%
menjadi 25% dalam 25 tahun.
 Diproyeksikan total investasi sebesar $7miliar
Divestiture
 Definisi: asset daerah dijual ke swasta
 Jangka waktu: tidak terbatas, tetapi dapat dibatasi
melalui lisensi
 Pro: mendorong efisiensi
 Kontra: membutuhkan peraturan yang kredibel.
Beberapa sasaran pemerintah
dalam melakukan kerjasama
dengan swasta.
 Kebutuhan tenaga ahli profesional dalam bidang
teknis maupun manjerial.
 Memperbaiki efisiensi.
 Skala besar investasi swasta di sektor publik
 Mengurangi subsidi sektor publik
 Mendorong sektor untuk lebih tanggap terhadap
kebutuhan dan preferensi konsumen.
Matriks Model kerjasama dengan sasaran
pemerintah
Objective Technical Managing Operating Investment Investment
Option Expertise Expertise Efficiency in Bulk in Distribution
Service Contract Yes No No No No
Management Yes
Contract Yes Some No No

Lease Yes Yes Yes No No

BOT Yes Some Some Yes No

Concession Yes Yes Yes Yes Yes


Apa yang diperoleh kota?
 Preferensi pilihan kota belum tentu menjadi
preferensi pilihan swasta.
 Pilihan yang memberikan keuntungan bagi konsumen
membutuhkan komitmen pemkot dan kelembagaan
yang baik.
Tujuan sektor swasta
 Pengembalian yang layak, yang memberikan
keuntungan dapat memperoleh pengembalian biaya
investasi yang sudah dikeluarkan.
 Hal ini membutuhkan:
 Kontrak yang spesifik dan jelas
 Kemampuan dan keinginan konsumen untuk
membayar
 Peraturan yang konsisten
 Mekanisme dalam menangani resiko.
Matriks model kerjasama dengan
persyaratan
Requirement Political Cost-covering Regulatory Good
Option Commitment Tariffs Framework Information

Service Contract Low Low Low Low


Management
Contract Moderate Moderate Moderate Low

Lease Moderate High High High

BOT Moderate High High High

Concession High High High High


 Apabila kondisi tidak kondusif untuk melibatkan
swasta kota dapat melakukan:
 Menunda kerjasama, dan melakukan reformasi
kelembagaan dan peraturan
 Tetap melanjutkan kerjasama, tetapi membayar nilai
yang tinggi, atau
 memilih pendekatan bertahap untuk bekerja sama
dengan swasta.

Anda mungkin juga menyukai