Anda di halaman 1dari 7

Spektra:JurnalFisikadanAplikasinya,Vol.

13Edisi1Mei2012

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS


ALUMUNIUM
L. Antika , E. Julianty, Miroah, A. Nurul, F. Hapsari
Prodi Pendidikan Fisika Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka No 1. Jakarta13220

ABSTRAK
PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM. Pengukuran yang akurat
merupakan bagian penting dari fisika walaupun demikian tidak ada pengukuran yang benar benar tepat. Ada
ketidakpastian yang berhubungan dengan setiap pengukuran. Ketidakpastian muncul dari sumber yang berbeda.
Percobaan kali ini menggunakan alat ukur mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter dan panjang
benda serta menggunakan neraca untuk mengukur massa benda. Benda yang di ukur adalah alumunium. Mikrometer
sekrup yang digunakan untuk mengukur benda memiliki ukuran maksimal sekitar 2,50 cm. Pengukuran massa benda di
ukur dengan neraca yang mempunyai ketelitian 0,001 gram. Untuk menghitung massa jenis di gunakan persamaan:

m
.
v

Hasil pengukarn diameter alumunium 2,222 cm; panjang silinder alumunium 9,996 cm; massa aluminum

103,0213 g, volume alumunium 38,7 cm3, 2,66 g/cm3.


Kata kunci: pengukuran, micrometer sekrup, neraca, alumunium.

1. Pendahuluan
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
mempunyai
pengaruh
besar
terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang lainnya,
misalnya teknologi elektronika, teknologi
informasi, dan teknologi alat ukur. Hal ini
disebabkan di dalam fisika mengandung prinsip
prinsip dasar mengenai gejala-gejala alam yang
ada di sekitar kita. Fenomena dan gejala-gejala
alam tersebut meliputi besaran-besaran fisika di
antaranya: gerak, cahaya, kalor, listrik, dan energi.
Penerapan besaran-besaran fisika dalam aktivitas
kegiatan sehari-hari senantiasa berkaitan dengan
pengamatan dan pengukuran. Sebagai contoh,
informasi kecepatan gerak pesawat terbang bagi
seorang pilot berguna untuk mengoperasikan
pesawat yang dikendalikannya. Besarnya suhu
badan kita merupakan informasi untuk mengetahui
apakah badan kita sehat atau tidak. Sepatu dan
pakaian yang kita gunakan mempunyai ukuran
tertentu.
Pengukuran yang dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah measurement merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur.
Artinya memberi angka terhadapsesuatu yang
disebut objek pengukura atau objek ukur.
Menurut Allen & Yen (1979: 2) pengukuran
(measurement) adalah penetapan angka bagi
individu
dengan
cara
sistematis
yang
mencerminkan sifat (karakteristik) dari individu.
Menurut Saifuddin Azwar (2010: 3) pengukuran
adalah suatu prosedur pemberian angka terhadap
atribut atau variabel suatu kontinum. Sementara
itu, menurut Anas Sudijono (2011: 4) pengukuran

dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur


sesuatu. Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah
membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar
ukuran tertentu. Menurut Saifuddin Azwar (2010:
4-6) karekteristik dari pengukuran, yaitu: 1)
perbandingan antara atribut yang di ukur dengan
alat ukurnya, maksudnya apa yang di ukur adalah
atribut atau dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu
itu sendiri; 2) hasilnya dinyatakan secara
kuantitatif artinya, hasil pengukuran berwujud
angka; 3) hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya
hanya sebatas memberikan angka yang tidak
diinterpretasikan lebih jauh. Dari ketiga
karakteristik yang disebutkan tersebut maka dapat
dikemukakan bahwa pengukuran merupakan
pengambilan keputusan yang menghasilkan
sebuah angka tetapi angka yang diberikan tidak
memberikan interpretasi lebih jauh.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran
adalah proses pemberian angka atau deskripsi
numerik kepada individu atau benda. Hasil dari
pengukuran adalah angka. Oleh karena itu, dapat
dipahami bahwa pengukuran bersifat kuantitatif.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan
suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang
digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat
diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut
besaran, sedangkan pembanding dalam

suatu pengukuran disebut satuan. Satuan


yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
22

Spektra:JurnalFisikadanAplikasinya,Vol.13Edisi1Mei2012

untuk semua orang disebut satuan baku,


sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak
sama untuk orang yang berlainan disebut satuan
tidak baku.
Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai
proses perbandingannsuatu obyek terhadap
standar yang relevan dengan mengikuti
peraturan peraturan terkait dengan tujuan untuk
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
obyek ukurnya. Dengan melakukan proses
pengukuran dapat:

membuat gambaran melalui karakteristik


suatu obyek atau prosesnya.

mengadakan komunikasi antar perancang,


pelaksana pembuatan,

penguji mutu dan berbagai pihak yang


terkait lainnya.

memperkirakan hal hal yang akan terjadi

melakukan pengendalian agar sesuatu yang


akan terjadi dapat sesuai dengan harapan
perancang.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Poros Tetap yaitu poros di ujung yang


tidak bergerak
Poros Geser, poros yang bisa dierakkann
ke depang dan kebelakang
Skala utama (salam satuan mm)
Skala Nonius atau Skala Putar
Pemutar, menggerakkan poros geser
Pengunci
Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih
kecil
Frame berbentuk U

Gambar Alumunium.
Mikrometer Sekrup
Untuk mengukur panjang benda sampai ketelitian
0,01 mm atau 0,001 cm digunakan mikrometer
sekrup. Mikrometer sekrup memiliki dua macam
skala, yaitu skala utama dan skala melingkar.
Bagian utama mikrometer sekrup adalah sebuah
poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar
atau biasa disebut bidal. Pada ujung silinder
pemutar ini terdapat garis-garis skala yang
membagi 50 bagian yang sama. Jika silinder
pemutar diputar satu putaran penuh, maka poros
akan bergerak sejauh 0,5 mm. Mengingat silinder
pemutar memiliki 50 skala, maka kalau silinder
pemutar bergerak satu skala, poros akan bergeser
0,5 mm/50 = 0,01 mm = 0,001 cm. Mikrometer
sekrup pada Gambar menghasilkan pembacaan
7,38 mm. Hasil ini berasal dari bacaan pada 7 mm
pada skala utama ditambah 0,38 pada skala
melingkar.

Gambar 1.1 Mikrometer sekrup

Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup.


Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup
terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.

Spesifikasi Alumunium:
1. Panjang = 100 mm
2. Massa = 103 gram
3. Diameter = 22 mm

Fungsi dari Mikrometer Sekrup


Mikrometer
berfungsi
untuk
mengukur
panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang
cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium,
diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih
banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat
luas, intinya adalah mengukur besaran panjang
dengan lebih presisi.

Jangka Sorong
Jangka
sorong adalah alat
ukur
yang
ketelitiannya
dapat
mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian,
bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan
ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian
keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display
digital. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang
dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30cm.
Kegunaan jangka sorong adalah:
untuk mengukur suatu benda dari sisi luar
dengan cara diapit;

23

Spektra:JurnalFisikadanAplikasinya,Vol.13Edisi1Mei2012

untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang


biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang
pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur.
Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada di sisi pemegang.

dan mempunyai arah, berat suatu benda


dipengaruhi oleh massa benda dan gravitasi yang
mempengaruhinya.

Tabel 1.1 Massa Jenis Benda.

Neraca

Gambar 1.2 Berbagai jenis neraca.


Jenis-jenis alat ukur massa
Neraca gantung neraca ini digunakan untuk
mengukur massa jika kalianpernah melihat
maka kalian melihatnya di toko- toko beras,
atau pupuk.
Neraca analog neraca adalah jenis neraca
yang digunakan untuk mengukur massa
tepung sebelum measak roti atau juga bisa
untuk mengukur massa di toko buah.
Neraca digital ini dapat kalian lihat di tokotoko buah atau kadang juga di temukan di
laboratorium karena hasil pengukuran yang
digunakan lebih tepat dibandingkan dengan
alat ukur massa yang lain selain itu dengan
alat ukur ini di dapatkan pengukuran lebih
teliti. Dan tentunya cara penggunaanya lebih
mudah karena dapat terlihat langsung di
dalam neraca. walau kelebihannya alat ukur
ini lebih mahal di banding dengan yang
lainnya
Neraca sama lengan Neraca ini sering kalian
lihat di toko emas, karena bisanya digunakan
untuk menimbang emas.
Neraca Ahaus (Neraca tiga lengan dan Neraca
empat lengan). Neraca ini biasanya terdapat
di laboratorium untuk praktek-praktek IPA.
Massa Jenis
Masa
Jenis
atau
sering
disebut densitas (density) merupakan masa suatu
benda per satuan volumenya. Masa jenis
dilambangkan dengan huruf yunani p dibaca
rho). Rumus masa jenis = massa / volume.
Sedangkan berat jenis itu sendiri merupakan gaya

2. Metodologi Pengukuran
Metode pengukuran dilakukan secara langsung.
Pada pengukuran diameter dan panjang di
gunakan micrometer sekrup dengan langkah
langkah sebagai berikut.
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros
tetap dan poros geser bertemu skala dan skala
nonius utama menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar
ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke
dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros
geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat
menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa
bergerak lagi. Dengarkan bunyi klik yang
muncul.
Pada pengukuran massa dilakukan menggunakan
neraca dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Setiap lengan jangan lupa berada pada skala 0.
b. Kalibrasi terlebih dahulu,
dengan cara
memutar skrup knop pemutar kalibrasi di
bagian belakang, sampai seimbang atau jarum
penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini
dilakukan agar pengukrannya lebih tepat.
c. Meletakakan benda yang diukur massanya.
Menggeser skalanya mulai dari lengan yang
besar dan jangan sampai melebihi titik nol ,
baru skala yang kecil sampai menunjukkan
keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar).
Membaca
hasil
pengukuran
dengan
menjumlahkan setiap skala mulai dari yang
besar hingga yang kecil agar lebih mudah.

24

Spektra:JurnalFisika
adanAplikasiinya,Vol.13E
Edisi1Mei20
012

3.Hasill Penelitian
n
Berikut data
d penelitiann langsung yanng telah kami lakukan :
1. Diameter
D
silindder aluminium
m dan grafik standar deviasiinya
Tabel 1.22 Diameter siliinder yang terrukur
Diameterr silinder alum
munium meng
ggunakan micrrometer
No

Data

Standar Deviasi
D

2,24

0,011

2,23

0,011

2,23

0,011

2,23

0,011

2,2

0,011

2,21

0,011

2,22

0,011

2,21

0,011

2,23

0,011

10

2,2

0,011

11

2,25

0,011

12

2,22

0,011

13

2,23

0,011

14

2,2

0,011

15

2,23

0,011

rata-rata

2,2222

Ketidakppastian relatif =

x
22,2 22
100%
100% = 0,9%
x
222

Gaambar 1.3 Staandar deviasi


2.

Panjang silindder aluminium


m dan grafik sttandar deviasiinya
Panjang di ukkur menggunaakan jangka soorong.

25

Spektra:JurnalFisika
adanAplikasiinya,Vol.13E
Edisi1Mei20
012

Tabel 1.3 Pannjang Silinderr


Panjang silinnder alumuniuum menggunaakan jangka so
orong
No

Data

9,99

0,02

9,98

0,02

10,01

0,02

10,02

0,02

10,01

0,02

9,98

0,02

9,98

0,02

9,99

0,02

10

0,02

10

10,02

0,02

11

10,02

0,02

12

9,98

0,02

13

9,98

0,02

14

9,99

0,02

15

9,99

0,02

raata-rata

9,996

Ketidakppastian relatif :

Standar Deviasi
D

x
99,9 100
1000%
1000% = 0,1%
x
100

Gambar 1.4 Standaar deviasi penggukuran panjaang.

26

Spektra:JurnalFisika
adanAplikasiinya,Vol.13E
Edisi1Mei20
012

3.

Massa silindeer aluminium dan


d grafik staandar deviasiny
ya
Tabel 1.4 Pannjang silinder.
Massa silinder
s
alumuunium mengguunakan neracaa
N
No

Data

103,03

0,18

103,06

0,18

103,01

0,18

102,98

0,18

102,87

0,18

102,88

0,18

103,5

0,18

102,94

0,18

102,93

0,18

10

103,06

0,18

11

103,04

0,18

12

103,02

0,18

13

103,03

0,18

14

103

0,18

15

102,97

0,18

rataa-rata

103,0213

m
=
Ketidakppastian relatif massa

Standdar Deviasi

m
103,02 10
03
100%
100% = 0,01%
103
m

Gambar 1.5 Standar deeviasi pengukkuran silinder

27

Spektra:JurnalFisikadanAplikasinya,Vol.13Edisi1Mei2012

4.

Volume dan massa Jenis


Berdasarkan hasil pengukuran maka diperoleh
: V = r t = 3,14.(1,1) 9,9 = 38,7 cm3
``Massa
Jenis
alumunium
di
peroleh:
2

m 103
=
= 2,6 g/cm3
v 38,7

Kesalahan Literatur

hitung ukur
100%
hitung

2,6 2,7
100% = 3,8%
2,6

DAFTAR PUSTAKA
[1] Saripudin,
A.D.
Rustiawan
K,
dan
A.Suganda.2009.praktis belajar fisika 1:untuk
kelas X SMA/MA Program ilmu pengetahuan
alam. Pusat perbukuan Departemen Nasional.
Depdiknas.Jakarta. 1994.
[2] Prof. DR. H. Djaali dan DR. Pudji Mujiono,
Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Pasca
Sarjana, UNJ, 2007 eprints.uny.ac.id

28

Anda mungkin juga menyukai