Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan limpah
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “Membaca Kritis”
Pada kesempatan ini saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan Makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun, agar penulis dapat
memperbaiki pembuatan makalah dimasa yang mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. 1

Daftar Isi .......................................................................................................................... 2

I. Pendahuluan .................................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 3


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 3

II. Pembahasan ................................................................................................................. 4

2.1 Jenis-Jenis Membaca .................................................................................................. 4

2.1.1 Membaca Ekstensif .................................................................................................. 4

2.1.2 Membaca Intensif..................................................................................................... 6

III. Penutup ...................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 8

3.2 Saran .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

2
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca,


dan menulis berhubungan erat satu dengan yang lainnya. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan teratur, mulai dari belajar menyimak
atau mendengar, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan kemudian menulis.
Keempat keterampikan itu berhubungan pula dengan proses berpikir yang menjadi dasar
bahasa. Bahasa yang diucapkan seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil
seseorang berbahasa semakin jelas dan cerah jalan pikirannya, keterampilan itu hanya dapat
dikuasai dan diperoleh dengan praktek dan latihan. Dari kesemua bagian diatas merupakan
bagian yang terpenting, karena dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
sesorang. Salah satunya yaitu dengan membaca.
Membaca merupakan kegiatan meresepsi, menganalisa, dan menginterpretasi yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis dalam media
tulisan. Dalam hal ini dengan membaca kita dapat mengetahui berbagai infomasi yang tidak
kita ketahui, misalnya membaca koran, membaca majalah - majalah, membaca buku pelajaran
dan banyak lagi yang dapat kita baca dan mengambil informasinya.
Untuk lebih memahami tentang membaca maka dalam penulisan makalah ini penulis
mengambil materi yang berjudul “ Jenis - jenis Membaca “

1.2 Rumusan Masalah


1. Jenis - jenis Membaca

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja Jenis - jenis Membaca

3
II. PEMBAHASAN

2.1 Jenis - jenis Membaca

Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaab yang dibaca, dapat kita golongkan kedalam
dua jenis, yakni membaca ekstensif (extensif reading) dan membaca intensif (intensive
reading).

2.1.1 Membaca Ekstensif

Dalam Dictionary of Reading (1983:112) disebutkan membaca ekstensif merupakan


program membaca yang dilakukan secara luas. Para siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan
dalam hal memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Membaca
ekstensif ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang sangat luas
kepada para siswa. Karena membaca ekstensif merupakan program membaca secara luas, maka
implikasinya antar lain, pertama, bahan-bahan bacaan, baik jenis teks maupun ragamnya
haruslah luas dan beraneka. Dengan demikian, siswa akan banyak memiliki kekuasaan dalam
melakukan pilihan terhadap bahan bacaan tersebut. Meskipun demikian, yang harus
diperhatikan oleh guru adalah faktor kesulitan dari bahan bacaan tersebut. Jangan sampai bahan
bacaan terlalu sulit untuk dicerna. Kedua, waktu yang perguna untuk membaca pun harus
sesingkat mungkin. Pada membaca ekstensif pengertian atau pemahaman yang bertaraf relatif
rendah sudah memadai. Mengapa demikian? Karena dalam membaca ekstensif tuntutan dan
tujuannya pun memang hanya sekedar untuk memahami isi yang penting saja dari bahan
bacaan yang dibaca tersebut dengan menggunakan waktu secepat mungkin.
Menurut Broughton (1798) sebagaimana dikutip H.G Tarigan (1979:31) membaca
ekstensif meliputi tiga jenis membaca, yakni membaca survey (survey reading), membaca
sekilas (skimming), membaca dangkal (superficial reading).

1. Membaca Survei (survey reading)


Membaca survey ialah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran umum ihwal isi (content) serta ruang lingkup (scope) dari bahan yang hendak kita
baca. Oleh karena itu, dalam praktiknya pembaca hanya sekedar melihat, meneliti, atau
menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya judul, nama pengarang beserta
biodatanya, daftar isi, judul-judul bab beserta sub-bab, daftar indeks atau daftar buku-buku
rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survei pada dasarnya bukanlah
kegiatan membaca yang sesunguhnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
Dalam konteks jenis bacaan ilmiah, seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian

4
atau artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah, bagian yang terpenting juga perlu disurvei untuk
mendapatkan gambaran umum serta ruang lingkup tersebut yakni bagian abstrak atau sebagian
orang menyebutnya ringkasan (summary) terletak dibagian awal karya tersebut, sedangkan
untuk buku kita dapat membacanya lewat keterangan atau semacam pengantar singkat yang
terletak pada sampul bagian belakang dari buku tersebut.
Kemampuan membaca survei ini penting dimiliki oleh setiap pelajar, khususnya para
mahasiswa agar dapat membaca secara efektif dan efisien. Meskipun demikian, untuk memiliki
jenis keterampilan membaca jenis keterampilan ini bukan hal mudah. Faktor pengalaman, latar
belakang, penguasaan bidang ilmu serta kesungguhan merupakan hal-hal yang turut
mempengaruhi keberhasilan seseorang memiliki kemampuan membaca survey ini.

2. Membaca Sekilas (skimming)


Membaca sekilas atau membaca skimming adalah sejenis membaca yang membuat
mata kita bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan
mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32). Tampubolon menyebut membaca
skimming ini sebagai membaca layap, yakni membaca dengan cepat untuk mengetahui isi
umum dari suatu bacaan atau bagian-bagiannya (1989:49), sedangkan dalam Dictionary of
Reading (1983:298) skimming disebutkan sebagai kegiatan membaca cepat dan selektif serta
bertujuan.
Soedarso (188:89) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang
diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. Menurutnya skimming antara
lain dapat diperlukan untuk kepentingan :
1). Mengenal topik bacaan
2). Mengetahui pendapat orang lain (opini)
3). Mendapatkan bagian penting yang kita perlukan, tanpa membaca keseluruhan
4). Mengetahui organisasi tulisan
5). Penyegaran terhadap bahan yang pernah dibaca.

3. Membaca Dangkal
Membaca dangkal atau superfical reading pada dasarnya merupakan kegiatan
membaca untuk memperoleh jenis pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari
bahan bacaan yang kita baca. Membaca jenis biasanya dilakukan bila kita bermaksud untuk
mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul
merupakan jenis bacaan ringan. Misalnya majalah hiburan, cerpen, novel, dan sejenisnya.
Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai untuk mendapatkan kesenangan.

5
2.1.2 Membaca Intensif
Dalam Dictionary of reading (1983:160) disebutkan bahwa membaca intensif
merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama. Dalam membaca ini,
para siswa hanya membaca satu atau beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program
membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah
kemampuan membaca secara kritis.
Menurut Brook sebagaiman dikutip oleh H.G Tarigan (1990:35) intensif reading
merupakan studi seksama, telaah teliti serta penanganan terperinci terhadap suatu tugas pendek
yang kira-kira hanya 2-4 halaman pada setiap harinya. Menurutnya secara garis besar intensif
reading terbagi dua, yakni membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah
bahasa (linguistic study reading). Membaca telaah isi dibagi lagi menjadi membaca teliti (close
reading), membaca pemahaman (reading for understanding), membaca kritis (critical reading),
dan membaca ide (reading for ideas). Membaca telaah bahasa dibagi menjadi membaca bahasa
asing (foreign language reading) dan membaca telaah sastra (literary reading).

1. Membaca Teliti
Secara sederhana, membaca teliti dapat dikatakan sebagai kegiatan membaca secara
seksama yang bertujuan untuk memahami secara detil gagasan-gagasan yang terdapat dalam
teks bacaan tersebut atau untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan
oleh si penulis. Oleh karena itu, pembaca selain dituntut harus dapat memahami semua makna
teks yang dibacanya juga dituntut untuk mengenali dan menghubungkan kaitan antar gagasan
yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun dalam setiap paragraf. Salah satu kegiatan
penunjang yang akan sangat membantu dalam proses membaca teliti ini, yakni dengan
menandai bagian-bagian buku yang penting.
Terdapat sejumlah cara untuk menandai sebuah buku, antara lain :
1). Untuk menandai pernyataan-pernyataan, definisi atau hal-hal lain yang dianggap
penting, kita dapat menggunakan tanda garis bawah (underline), baik dengan
menggunakan ballpoint, pena atau dengan membuat blok dengan menggunakan
stabilllo berwarna terang.
2). Untuk memberi penekanan pada suatu pernyataan yang telah digaris bawahh, kita dapat
membuat garis-garis tegak lurus pada setiap pinggir halaman buku tersebut.
3). Melingkari kata-kata ataupun frasa-frasa yang dianggap penting.
4). Untuk menandai urutan butir penting yang dibuat oleh sang pengarang dalam
mengembangkan argumen, uraian atau penjelasan, kita dapat memberikan angka-angka

6
pada pinggir halaman.
5). Menuliskan atau membuat semacam catatan kecil pada pinggir, atas, atau bawah
halaman buku tersebut, jika kita bermaksud merekam pertanyaan-pertanyaan dan juga
jawaban.

2. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman menurut H.G Tarigan (1986:56) merupakan sejenis membaca
yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary
standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama) serta pola-pola fiksi
(patterns of fiction).

3. Membaca Kritis
Menurut Albert [et al] sebagaimana dikutip oleh H.G Tarigan (1986:89) membaca
kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati,
mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Pembahasan secara
lebih luas ihwal jenis ini akan kita lakukan pada pembelajaran 3 nanti.

4. Membaca Ide
Menurut H.G Tarigan (1986:116) membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca
yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam
bacaan. Kemudian menurut Anderson (1972) sebagaimana dikutip oleh H.G Tarigan
(1986:117) membaca ide merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan berikut dari suatu bacaan :
1). Mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik
2). Masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut
3). Hal-hal apa saja yang dipelajari dan dilakukan sang tokoh.

7
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa
tulis. Dilihat dari sudut cakupan bahan bacaan yang dibaca membaca digolongkan dalam dua
jenis yakni membaca ekstensif dan membaca intensif.
Dalam Dictionary of reading disebutkan membaca ekstensif itu merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara luas. Sedangkan membaca intensif merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara seksama dan teliti.

3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memperoleh informasi
yang belum diketahui dan mencoba untuk melakukan praktek langsung terhadap bahan bacaan.
Penulis menyarankan agar tidak menjadikan makalah ini sebagai bahan acuan untuk pelajaran
karena makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak lagi kekurangan materi,
sehingga diharapkan kepada para pembaca agar mencari sumber-sumber lainnya untuk
dijadikan bahan pelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Pandawa, Nurhayati, dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen Pendidikan


Nasional

Tarigan, Henry G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Percetakan Angkasa

Anda mungkin juga menyukai