Dalam rumus ini kita temukan bahwa nasib baik tidak akan pernah melekat pada
orang malas, tetapi lebih melekat pada orang yang mampu melihat dan menyerap
kesempatan dengan rajin berdaya upaya meningkatkan ketajaman penglihatan mental
dan dengan semakin meningkatnya mutu keahlian. Kesempatan dan keahlian
memerlukan proses persiapan yang disebut dengan proses pendidikan yang
memerlukan waktu yang bertahun-tahun. Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan oleh
Charles Scheiber (seorang arsitek) disampaikan bahwa hasil rejeki setiap orang
ditentukan oleh tingkat kerajinan berdaya upaya dengan memanfaatkan waktu 24 jam
seharian; sedangkan sisanya ditentukan oleh sikap mental.