Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR MAGANG II

Oleh :M.abdillah Mursyid

NIM : 5162122001

Sekolah : SMK Negeri 5 Medan

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN MAGANG II

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SMK NEGERI 5 MEDAN

Oleh :

M.ABDILLAH MURSYID

NIM. 5162122001

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Magang Guru Pembimbing Magang

Drs. Selamat Riadi, MT SUTRIADI,ST

NIP. 1965100 4199303 1 004 NIP:19660507 199103 1 007

Menyetujui

Kepala Sekolah

Drs. MARAGUNA NASUTION,M.AP

NIP. 19660902 199512 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan Magang II ini
dengan baik.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih
payah sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Bapak

1. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang.
2. Bapak Drs. MARAGUNA NASUTION,M.AP selaku Kepala Sekolah SMK negeri 5
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
observasi/magang.
3. Bapak muhamad ali nopianto ginting,s.pd. selaku guru pamong yang telah membantu
dan membimbing penulis selama melakukan observasi di sekolah.
4. Bapak dan Ibu guru serta Staf SMK negeri 5 Medan yang telah membantu dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II ini.
5. Teman-teman yang senantiasa memberi motivasi.
Laporan kegiatan magang II ini memuat segala hal tentang sasaran program magang
yang telah ditentukan seperti analisis silabus, telaah perangkat pembelajaran, telaah
strategi pembelajaran, telaah sistem penilaian, pengembangan RPP, pengembangan bahan
ajar, pengembangan media pembelajaran, pengembangan lembar kerja peserta didik, dan
pengembangan perangkat penilaian.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan.

Medan, Mei 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Program Magang ...................................................................... 1


B. Tujuan Magang .................................................................................................. 1
C. Manfaat Program Magang II .............................................................................. 2
BAB II : INFORMASI UMUM TENTANG SEKOLAH ............................... 3
A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................................................................... 3
B. Profil Sekolah ..................................................................................................... 3
C. Organisasi Sekolah ............................................................................................. 3
D. Sumber Daya Manusia di Sekolah ..................................................................... 4
E. Sarana dan Prasarana ......................................................................................... 4
F. Prestasi Sekolah dan Kegiatan Pendukung ........................................................ 5
BAB III : HASIL KEGIATAN MAGANG 2 ................................................... 7
A. Analisis Silabus Bidang Studi ............................................................................ 7
B. Telaah Perangkat Pembelaran yang digunakan Guru ........................................ 7
C. Telaah Strategi Pembelajaran ............................................................................ 7
D. Telaah Sistem Penilaian ..................................................................................... 7
E. Pengembangan RPP ........................................................................................... 7
F. Pengembangan Bahan Ajar ................................................................................ 7
G. Pengembangan Media Pembelajaran ................................................................. 7
H. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik ..................................................... 7
I. Pengembangan Peringkat Penilaian ................................................................... 7
J. Refleksi .............................................................................................................. 7
BAB IV : PENUTUP .......................................................................................... 8
A. Simpulan ............................................................................................................ 8
B. Saran .................................................................................................................. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (FT UNIMED) sebagai Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional
dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi
pendidikan harus menetapkan profil kelulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan
rumusan capaian pembelajaran (learning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus
mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan
haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor  08 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian
pembelajaran lulusan FT UNIMED akan menjadi dasar pengembangan keahlian profesi,
yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 mengamanatkan bahwa


guru harus memiliki kompetensi professional, kepribadian dan sosial sesuai dengan bidang
studi dan keilmuan yang terkait. Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki
kompetensi tersebut perlu dilakukan upaya peningkatan, antara lain peningkatan awal
siswa baru, peningkatan kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan
kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang
memadai, dan penyediaan sarana belajar.

Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat
sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1) Peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi
secara nyata; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar; (3) peningkatan
keprofesionalan pendidik; (4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Salah
satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program pengembangan melalui magang
mahasiswa disekolah mitra dengan cara  mengamati kultur/budaya sekolah, mengamati
peserta didik dalam proses pembelajaran.

Salah satu prinsip pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan,


pengembangan pengetahuan, dan peneguhan sikap dalam pendidikan akademik versi
LPTK adalah belajar dengan berbuat. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat, sangat
tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan  terselenggaranya  kegiatan ini diharapkan mahasiswa peserta magang


memiliki sikap pemahaman, penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon
pendidik yang pada saatnya memiliki kompetensi guru yang berkualifikasi professional,
cerdas, unggul, dan berwibawa.

6
B. Tujuan Magang
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara
khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut.
Program magang II bertujuan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan kaitannya dengaan kompetensi akademik bidang studi dan mentetapkan kemampuan
awal calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:
1. Penelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
2. Penelaah strategi pembelajaran.
3. Penelaah sistem evaluasi.
4. Perancang RPP.
5. Pengembangan media pembelajaran.
6. Pengembangan bahan ajar.
7. Pengembangan lembar kerja peserta didik.
8. Pengembangan perangkat penilaian.
9. Penyusunan laporan kegiatan magang II.

C. Manfaat Program Magang II


Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, sekolah tempat magang,
dan UNIMED. Semua itu dijabarkan sebagai berikut:
a. Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan pemahaman, penghayatan, pengalaman di bidang manajemen
dan kultur sekolah.
2. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalaui pengamatan terhadap
proses pembelajaran di kelas.
3. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja sehingga dapat
memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan
yang ada di sekolah.
4. Memperoleh daya penalaran dan melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
5. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran
dan kegiatan manajerial di sekolah.

b. Bagi Sekolah
1. Menciptakan kejasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat
magang dengan UNIMED.
2. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
berdedikasi dan profesional.

c. Bagi UNIMED
1. Membangun sinergis antara sekolah dengan FT UNIMED dalam
mempersiapkan lulusan yang bermutu.

7
2. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna
mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
3. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan
untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan.

8
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG

Identitas Sekolah Tempat Magang

Tempat Pelaksanaan :

B. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Medan
b. NPSN : 10211063
c. Alamat Sekolah
Alamat : Jalan timor no.36 Medan
RT / RW :0/0
Kelurahan :-
Kecamatan : Medan timur
Kabupaten/Kota : Kota Medan
Provinsi : Sumatera Utara
d. Kode Pos : 20235
e. Posisi Geografis : 3.5955 (Lintang) dan 98.6791 (Bujur)
f. Status Sekolah : Negeri
g. Akreditasi :A
h. Waktu Penyelenggaraan : Pagi
i. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 061-4523246
Email : smkn5.mdn@gmail.com
Website :10211063.siap-sekolah.com

9
A. Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah

Visi SMK NEGERI 5 MEDAN

Menjadi SMK berstandar Nasional yang menghasilkan tamatan terampil,terdidik dan


profesional,serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan IPTEK.

Misi SMK NEGERI 5 MEDAN

1. Menyimpan infra Struktur yang memadai dan mendukung kopetensi.


2. Meningkatkan mutu tenaga pendidik hingga memiliki kopetensi nasional.
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif
4. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar mengacu kepada BBC,CBC,dan CBT
untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kopetensi sesuai standar nasional
5. Menjalin mitra dengan institusi pasangan yang berstandar nasional dalam
pelaksanaan magang,pengujian dan sertifikasi.
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan unit produksi daalam pengembangan
sekolah.

Sasaran SMK NEGERI 5 MEDAN

1. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia,


2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana,
3. Meningkatkan dan mengembangkan organisasi dan manajemen sekolah,
4. Meningkatkan dan mengembangkan konsep dan metode pencapaian hasil belajar
peserta didik,
5. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri,
6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri,
7. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam pasar kerja
global.

B. Organisasi Sekolah
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS )
2. Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera)
3. Pramuka
4. PMR (Palang Merah Remaja)
5. LKS (Lomba Kopetensi Siswa)

10
C. Sumber Daya Manusia di Sekolah

Sumber daya manusia yang terdapat di SMK Negeri 5 Medan tahun 2018 sampai
sekarang ini yaitu :

a. Kepala Sekolah,
b. Wakil Kepala Sekolah setiap jurusan yang berjumlah orang.
c. Guru atau tenaga pendidik termasuk bimbingan yang berjumlah 150 orang.
d. Siswa aktif SMK 5 Negeri Medan sampai saat ini yang berjumlah total 1,135
orang, terdiri dari 9 jurusan, 37 kelas dan 235 pelajaran.

Untuk mendukung terwujudnya Visi, Misi dan sasaran Program Kerja SMK 5 Negeri
Medan, maka tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SMK 5 Negeri Medan
adalah :

a. Kualifikasi Pendidikan bagi tenaga pendidik minmal S-1 dan diharapkan minimal
30% dari tenaga pendidik yang ada berpendidikan S-2 dan S-3.
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai karakter Pancasila.
c. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan manajemen mutu.
d. Profesional pada mata pelajaran yang diampu.
e. Menerapkan pembelajaran kontekstual berbasis TIK dan E-Learning.
f. Memiliki jiwa kemandirian dan berjiwa kewirausahaan yang berwawasan luas.

D. Sarana Dan Prasarana

SMK 5 Negeri Medan memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:

a. Ruang teori sebanyak 20 ruangan


b. Ruang laboratorium bahasa
c. Ruang gambar bangunan Auto CAD
d. Ruang laboratorium komputer/ jaringan sebanyak 4 ruangan
e. Ruang Praktek Teknik Mekanik Otomotif,
f. Ruang praktek Teknik Instalasi Tenaga Listrik
g. Ruang praktek Teknik Komputer Jaringan
h. Ruang Kepala Sekolah,
i. ruang Wakil Kepala Sekolah, dan
j. ruang meeting/rapat
Adapun sarana dan prasarana penunjang sebagai berikut:
a. Mesjid
b. Ruang aula
c. Ruang perpustakaan
d. Kantin
e. Ruang UKS

11
f. Ruang OSIS
g. Sanggar seni budaya
h. Lapangan basket
i. Lapangan volley
j. Lapangan tenis meja
k. Ruang Pelengkapan Olahraga

E. Prestasi Sekolah Dan Kegiatan Pendukung

Berikut merupakan prstasi yang diperoleh oleh SMK 5 Negeri Medan rentang tahun
2018/2019.

No. Tahun Prestasi


1. 2015 Sosialaisasianti narkoba tingkat sekolah
2. 2016 LKS tingkat sekolah
3. 2016 LKS lomba Joinery
4. 2017 Paskibraka
5. 2017 Kegiatan kepraamukaan
6. 2018 LKS tingkat Provinsi sumatra utara

Adapun kegiatan pendukung di SMK 5 Negeri Medan antara lain adalah Kegiatan
Adiwiyata Mandiri peduli lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan pada
sekolah tersebut. Selain itu terdapat kegiatan kegiatan lain yang Rutin dilakukan dalam
kurun waktu tertentu misalnya Kegiatan KIPAS,Pramuka LKS yang merupakan bagian
dari organisasi yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali

12
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG II

A. ANALISIS KURIKULUM
Kurikulum yang di terapkan d SMK Negeri 5 medaan berbasis KTSP
dimana menuntut pada standarilisasi dari puast yang berbasis pada pengajaran
dengan metode tersendiri
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru
sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007: 17), perangkat adalah
alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara
menjadikan orang belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat
pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang
memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas. Dalam Permendikbud
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk
silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian, dan skenario pembelajaran. 

A. a.Silabus
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan
bahwa silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menegah
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Silabus untuk mata pelajaran SMK secara umum berisi: 

1.Identitas mata pelajaran


2.Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas
3.Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk semua jenjang pendidikan, kelas dan mata pelajaran.
4.Kompetensi dasar, berkaitan dengan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5.Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi. 
6.Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
7.Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

13
8.Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun, dan
9.Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.

b. RPP
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam
pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata
pelajaran, dan kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan
pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) Materi pembelajaran;
metode pembelajaran; (6) Media, alat dan sumber belajar; (7) Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran; dan (7) Penilaian.

c.Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


Menurut Depdiknas (2007), LKS adalah lembaran yang berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa. Tugas yang diperintahkan dalam LKS harus mengacu
pada kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Tugas tersebut dapat berupa tugas
teoritis dan tugas praktis (Abdul Majid, 2008: 176-177). LKS digunakan sebagai
sarana untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan
keterlibatan peserta didik dalam proses belajar-mengajar.

d.Instrumen Penilaian
Penilaian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa
penilaian dalam setiap mata pelajaran meliputi kompetnsi pengetahuan, kompetensi
keterampilan dan kompetensi sikap. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian hasil belajar dari masing-masing domain tersebut. Ada
beberapa teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun non-tes antara
lain tes tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil karya,
penilaian portofolio dan penilaian diri.    

B. TELAAH PERANGKAT PEMBELAJARAN


1. Penelaahan Kesesuaian Kompetensi/Capaian Pembelajaran, Indikator, dan
Alokasi Waktu
a. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis dan memperbaiki sistem motor bensin konvensional
4.5 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan pada praktikum over
haule mesin kijang K7

b. Indikator Pencapaian Kompetensi


Pengetahuan

14
 Mengidentifikasiarah trobelshooting pada engine konvenisonal
 Menentukan alat dan bahan yang akan di gunakan
 Menganalisis kerusakan yang terjadi dan cara memperbaikinya
 Menganalisis hasil praktikum.
Keterampilan
 Melakukan percobaan untuk melihat hubungan antara esin konvensional
dan EFI
 Melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil toleransi pada mesin yang
di praktimumkan
c. Alokasi waktu
4 X 45 menit (4 jam pelajaran)
Kesesuaian kompetensi/capaian pembelajaran, indikator, dan alokasi waktu
yang terdapat pada materi engine konvensional. Kesesuaian dapat dilihat pada
pertemuan pertama guru mencoba mendampingi siswa untuk mengenal.
Selanjutnya pada akhir pelajaran, guru memberikan penguatan. Pada pertemuan
selanjutnya siswa kembali berdiskusi mengenai materi yang sama dan dalam
pemahaman yang jauh lebih baik dengan motivasi-motivasi yang dapat
membangun karakter siswa menjadi lebih baik.

2. Ketepatan Perumusan Tujuan Pembelajaran dan Materi yang Dirancang


Tujuan Pembelajaran
 Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik mampu mengidentifikasi
kerusakan media dengan baik.
 Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu melakukan perbaikan dan
pengantian komponen.
 Melalui kegiatan praktikum, peserta didik mampu menganalisis kerusakan
 Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik mampu menganalisis
alat dan bahan dengan tepat.

Perumusan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran tune up engine konvensional adalah mengharapkan siswa dapat
mengidentifikasiarah kerusakan dan antisipasi alat dan bahan yang digunakan, dan
menganalisis perbaikanya. Berdasarkan perumusan tujuan seperti tersebut diatas,
guru memberikan materi pembelajaran pengertian tune up dan persamaan.
Berdasarakan penelaahan mengenai ketepatan perumusan tujuan pembelajaran
dengan materi yang dirancang, dapat di katakan bahwa perumusan tujuan
pembelajaran dan materi pembelajaran yang di sajikan guru sudah tepat. Tujuan
pembelajaran mengenai tune up engine konvensional.

3. Pengamatan Rancangan Media dan Sumber Pembelajaran yang digunakan


a. Media
 Power point

15
 Papan tulis
 Mesin praktikum

b. Sumber belajar
 Step one toyota ayto 2000
 Diktat unversitas VEDC malang
 Perbukuan, Departermen Pendidikan Nasional. Jakarta
 Internet.

Media pembelajaran yang digunakan oleh Bapak muhamad ali nopianto


ginting,s.pd.adalah golongan media cetak yakni buku pelajaran dan modul.
Berdasaran pengamatan Bapak muhamad ali nopianto ginting,s.pd dalam proses
pembelajarannya hanya menggunakan media buku pelajaran dan modul yang dimiliki
oleh siswa. Media pembelajaran yang digunakan oleh , Bapak muhamad ali nopianto
ginting,s.pd.merupakan media yang paling akrab dan dapat dikatakan semua sekolah
memanfaatkannya. Selain buku dan modul, media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran yaitu media presentasi/ slide dan yang lainnya.
Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi
tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
adalah media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Media pembelajaran
dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan
kemungkinan untuk siswa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada sisa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungan.
Sebagai saran, guru sebaiknya tidak menggunakan satu media secara monoton
dalam proses pembelajarannya sebab siswa akan merasa bosan dengan proses belajar.
Sebagai pertimbangan misalnya buku atau modul yang masing-masing telah dimiliki
oleh siswa dapat dipadukan dengan media presentasi/ slide, tujuannya adalah agar
siswa merasakan kondisi belajar yang baru dan lebih bersemangat megikuti
pembelajaran. Guru perlu mempertimbangkan berapa kondisi dalam pemilihan dan
penggunaan media seperti, motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran,
organisasi isi, persiapan sebelum mengajar, emosi, partisipasi umpan balik, penguatan,
latihan dan penerapan.

4. Pengamatan Kesesuaian dan Pengembangan Materi


Pengembangan materi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan topik
yang dibicarakan dalam Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Indikator ketepatan
itu terlihat ketika guru memulai pembelajaran dengan melakukan curah pendapat

16
mengenai pengertian engine konvensional dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari, kemudian pada kegiatan inti guru menampilkan beberapa contoh fenomena dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan tune up, membagi peserta didik dalam
kelompok yang terdiri atas 3-4 orang, membagi LKPD tentang tune up, dan
membimbing siswa dalam percobaan. Setelah semua kegiatan terlaksana, pada akhir
kegiatan pembelajaran ini guru memberikan penguatan materi kepada siswa untuk
memantapkan kompetensi siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pada kegiatan
penutup guru meminta siswa membuat rangkuman, kemudian guru melakukan refleksi,
dan penyampaian informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua. Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan materi yang dilakukan oleh guru sudah
tepat.

5. Pengamatan Ketepatan Skenario Pembelajaran yang Dirancang


Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan (pada saat Magang II), guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
atau skenario pembelajaran yang di rancang. Hal ini terlihat pada saat guru hendak
memulai pembelajaran, guru memulai dengan penunjukan salah satu siswa untuk
memimpin berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing. Kemudian guru
melakukan tukar pendapat mengenai materi. Setelah tukar pendapat maka guru
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa kemudian guru dan siswa membuat
kesepakatan mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
Setelah kegiatan pembuka selesai di laksanakan, kemudian guru memulai
kegiatan inti yang telah dirancang sesuai dengan RPP. Setelah proses kegiatan inti
pembelajaran dilaksanakan dengan baik, pada akhir pertemuan guru merefleksi
misalnya dengan menanyakan kepada siswa bagian mana yang dirasa siswa perlu
dijelaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut. Jika ada tugas untuk pertemuan kedua,
maka guru akan menyampaikan informasi tersebut kepada siswa. Selanjutnya pada
akhir pertemuan, guru meminta salah seorang siswa memimpin berdoa untuk
mengakhiri pembelajaran dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

6. Pengamatan Sistem Evaluasi atau Penilaian yang Direncanakan


Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar pengamatan sikap dan kriteria
Tes Tulis Soal Tes

Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)

N Na ASPEK YANG DI NILAI


o ma siswa
D J T Berta Ker J
isiplin ujur eliti nggung jasama umlah
jawab Skor

17
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1
.

2
.

3
.

4
.

5
.

6
.

7
.

d
st

Kriteria Penilaian Sikap (Afektif)

Skor
N Aspek Skor
Deskriptor Per
o Sikap maksimal
Deskriptor

1. Patuh pada tata tertib atau aturan 1


bersama/sekolah
Disipl 2. Mengerjakan dan mengumpulkan 1
1
in tugas tepat waktu
3. Mengikuti kaidah berbahasa tulis 1 3
yang baik dan benar
1. Tidak menyontek dalam 1
mengerjakan tugas/ujian.
2. Tidak menjadi plagiat 1
2 Jujur (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan 3
sumber) dalam mengerjakan
setiap tugas
3. Mengakui kesalahan atau 1
kekurangan yang dimiliki

18
1. Tepat dalam mengerjakan soal 1

3 Teliti 2. Cermat dalam menyelesaikan soal 1


3
3. Jawaban soal bisa dipertanggung 1
jawabkan
1. Mengerjakan tugas individu 1
Berta
dengan baik
ng- 2. Menerima resiko dari tindakan 1
4 3
gung yang dilakukan
jawab 3. Mengembalikan barang yang 1
dipinjam
1. Terlibat aktif dalam bekerja 1
kelompok
Kerjas 2. Kesediaan melakukan tugas 1
5 sesuai kesepakatan 3
ama
3. Bersedia membantu orang lain 1
dalam satu kelompok yang
mengalami kesulitan

Sistem evaluasi atau penilaian yang direncanakan oleh guru sudah sesuai
dengan materi atau pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Hal ini nampak pada
topik materi pembelajaran mengenai tune up konvensional. Dalam topik pembelajaran
ini guru meminta siswa melakukan praktikum. Dari pembelajaran tersebut instrumen
penilaian yang digunakan guru tepat karena dalam sistem evaluasinya, guru
menggunakan teknik observasi dengan melakukan pengamatan sikap dan kriteria.
Lembar penilaian sikap mengamati sikap disiplin, jujur, teliti, bertanggung jawab, dan
kerjasama.
Untuk penilaian soal, guru sudah menyiapkan penyelesaian soal dan sudah
menentukan skor dari setiap soal. Sehingga guru dapat melakukan penilaian dengan
tepat.

C. TELAAH STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Tujuan Pembelajaran
Proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru dikelas sesuai dengan
rancangan pembelajaran, tujuan yang dicapai guru adalah berupa hasil maksimal yang
didapatkan siswa tentang materi menggunakan strategi pembelajaran tersebut.

2. Konstektual Pembelajaran
Identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya). Konstektualisasi pembelajaran yang dilihat dari kondisi siswa

19
menangkap materi, sebagian siswa dari beberapa kelas memerlukan rekap ulang untuk
memenuhi hasil yang maksimal karena adanya beberapa perbedaan sepaham antar
siswa.

3. Keterbukaan sikap dan kebiasaan positif siswa


Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari
contoh-contoh generalisasi). Sikap siswa menanggapi strategi pembelajaran tersebut
sangat positif, mereka menggunakan strategi guru sebagai pedoman untuk menunjang
cara belajar di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti terbentuknya kelompok belajar
sebagai acuan untuk mereka paham materi bukan hanya yang diterangkan guru saja,
melainkan menciptakan inovasi baru yaitu diadakannya tutor sebaya untuk saling
berkomunikasi dan bertukan perdapat tentang materi yang akan dibahas.

4. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran


Metode yang menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.
Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga
pada gilirannya akan menimbulkan frustasi atau tidak kesiapan siswa menangkap
pelajaran. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran diamati dari jam matapelajaran
dikelas, apabila mulai pembelajaran pada jam ke 1 dan 2 akan beda dengan jam ke 5
dan 6. Daya menyerap materi akan berbeda karena semakin siang maka tingkat
konsentrasi siswa akan melemah dipengaruhi oleh kondisi dan keadaan siswa tersebut,
bisa saja karena factor fisik siswa. Metode yang tidak efisien untuk mengajar jumlah
siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. Guru menyiasati dengan cara
memulai pembelajaran dikelas menggunakan metode diskusi dengan bertujuan untuk
saling berkomunikasi antar siswa.

5. Kekondusifan pembelajaran
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa. Kekondusifan kelas akan tercipta sebaik-
baiknya apabila antar siswa dan guru dapat berkomunikasi dengan baik sehingga
memahami pelajaran sepenuhnya. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Evaluasi pembelajaran sebelum pelajaran berahir, guru dapat mengulang materi yang
tidak jelas atau mengaplikasikannya dengan memberikan tugas kepada murid dengan
tujuan untuk lebih paham materi yang diajarkan disekolah. Melakukan penilaian
proses dan hasil belajar siswa. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan dengan pengamatan.

20
Keuntungan guru menggunakan strategi pembelajaran yaitu: mendorong siswa
berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Mendorong siswa berfikir intuisi dan
merumuskan hipotesis sendiri. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik. Situasi
proses belajar menjadi lebih terangsang. Proses belajar meliputi sesama aspeknya
siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya. Meningkatkan tingkat
penghargaan pada siswa. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai
jenis sumber belajar. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

D. TELAAH SISTEM PENILAIAN


1. Perangkat dan instrumen penilaian yang dikembangkan
Pembelajaran menggunakan soal tes dan tanya jawab disaat diskusi kelompok.
Tes penilaian terhadap siswa, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa, untuk melihat kemampuan siswa. Jenis-jenis penilaian yang dilakukan
oleh bapak Mohamad ali Nopianto,S.Pd adalah penilaian pengetahuan, penilaian
keterampilan dan penilaian sikap sesuai dengan tuntutan kurikulum, selain itu
komponen-komponen dalam lembar penilaian bapak Mohamad ali Nopianto,S.Pd
sudah sesuai atau merujuk pada ketentuan kurikulum KTSP.

2. Kompetensi yang dicapai


Menganalisis sistem engine konvensional dan tune up engine konvensional.
Menunjukkan sikap disiplin, jujur, teliti dan betanggungjawab dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan guru. Siswa mampu mengerjakan tugas lisan maupun tulis
dan praktikum dengan baik.

3. Sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran


Siswa membaca materi tune up engine konvensional dalam kehidupan sehari-
hari di praktikum. Siswa menanyakan butir-butir penting terkait dengan materi
pembelajaran dan siswa aktif dalam menanggapi pernyataan dlam praktikum antar
teman. Siswa menyampaikan dan menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi
kelas serta siswa memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau
dukungan secara santun.

4. Proses pengajaran guru


Diawal pembelajaran guru menunjuk salah satu siswa atau ketua kelas untuk
memimpin berdoa. Dalam pembelajaran guru melakukan curah pendapat kepada siswa
dengan membahas materi. Guru menampilkan beberapa contoh fenomena dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan tune up konvensional, membagi
peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 3-4 orang, membagi LKPD tentang
percobaan tune up, dan membimbing siswa dalam percobaan. Peserta didik memberi
tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. Guru

21
memberikan penguatan. Pada akhir pelajaran, peserta didik membuat rangkuman. Guru
melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Guru menyampaikan informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua, yaitu menjawab
soal pertanyaan terkait dengan materi dan mengumpulkannya pada pertemuan kedua.
Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5. Metode, media, strategi yang digunakan guru


Guru mengajar dengan metode praktikum dan curah pendapat, siswa belajar
dengan cara berdiskusi kelompok, guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang
materi pembelajaran yang sedang di bahas, serta memberikan penugasan rumah di
akhir pembelajaran selesai.

6. Alat penilaian yang digunakan guru


Alat penilaian yang digunakan dengan cara memberikan pertanyaan kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa, serta guru melakukan tes tulis
dengan memberikan tugas-tugas di kelas maupun di rumah secara individu. Guru
memberikan tugas kelompok untuk melakukan diskusi antar kelompok.

7. Refleksi/penugasan siswa yang dilakukan oleh guru


Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi
setelah pembelajaran selesai guru melakukan refleksi dengan mereviu materi-materi
yang sudah dijelaskan untuk mengingatkan dan mengulang kembali poin-poin materi
tersebut. Guru selalu menyampaikan informasi tentang tugas untuk pertemuan
selanjutnya.

8. Sikap sopan santun dan komunikasi yang dibangun oleh guru dalam pembelajaran
Berdasarkan penelitian di kelas guru membimbing siswa dengan baik. Sebelum
pembelajaran dimulai guru menunjuk salah seorang siswa memimpin berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing. Pembelajaran dimulai guru menjelaskan dengan
baik sehingga siswa di kelas mendengarkan dengan baik. Tugas di kelas guru bukan
hanya memberikan materi tetapi juga dengan cara mendidik siswa dengan memberikan
arahan-arahan yang baik seperti memberitahu siswa etika sehingga siswa bisa meniru
kebaikan yang dilakukan guru. Guru berkomunikasi dengan siswa dengan sabar dan
tenang sehingga siswa bisa mengontrol keadaan suasana di dalam kelas dan melakukan
pembelajaran dengan baik.

22
E. PENGEMBANGAN RPP
Berikut ini adalah contoh RPP yang dibuat oleh guru.

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidikan : SMK Negeri 5 Medan


Kelas/ semester :X/1
Mata pelajaran : Teknologi Dasar Otomotif
Materi Pokok : Konsep siklus Oto
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Pertemuan Ke : 9, 10
1. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disipin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dalam pergaulan dunia.
KI 3 : memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan penfembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator


a. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih
dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah
b. mampu mentransformasikan diri dalam berprilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar teknologi dasar otomotif

23
c. menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan prilaku peduli
lingkungan
d. memahami konsep motor bakar 2 langkah siklus Oto sesuai informasi pada buku
sumber
- memahami motor bakar 2 langkah siklus Oto
- menghitung daya motor bakar 2 langkah siklus Oto
3. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
a. memahami konsep motor bakar 2 langkah
b. memahami konsep motor bakar 2 langkah siklus Oto
c. menghitung daya motor bakar 2 langkah siklus Oto

4. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan scientific
Model pembelajaran PBL

5. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Alo
Kegiatan Deskripsi kasi
Waktu
- Menyiapkan peserta didik secara psikis dan 10
fisik menit
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari
- Mengantarkan peserta didik pada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
Pendahul
untuk mempelajari suatu materi dan
uan
menjelaskan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai
- Menyiapkan garis-garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas

Inti Mengamati 155


Tayangan Konsep motor bakar 2 langkah menit
silkus Oto melalui tampilan powerpoint dan buku
teks

Menanya
Mengajukan pertanyaan terkait tayangan
dan buku teks

Mengeksplorasi
Menyelesaikan soal-soal terkait materi gaya

Mengasosiasi

24
Alo
Kegiatan Deskripsi kasi
Waktu
Membuat resume materi
Membuat kesimpulan hubungan antara
materi pokok dengan kejadian proses kerja mesin

Mengkomunikasikan
Mengaitkan perhitungan dengan kejadian
pada teknik otomotif

Guru memberikan PR kepada siswa untuk 15


Penutup mempelajari materi selanjutnya menit

6. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media Pembelajaran : Powerpoint
Alat Pembelajaran : Laptop & Infocus
Sumber Pembelajaran : Hariyanto, 2013. Teknologi Dasar Otomotif.Jakarta:
Kemendikbud Republik Indonesia.
Internet/Web dari situs yang relevan

7. Penilaian Hasil Belajar


a. Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri
b. Membuat Resume Materi
c. Menyelesaikan soal-soal materi pokok secara mandiri
Menyetujui, Medan, Juli 2017
Ketua Jurusan Otomotif Guru Mata Pelajaran

MHD. ALINOPANTO GINTING, S.Pd SYAHRI WAHYU HIDAYAT, S.Pd


NIP. NIP.

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Medan

Drs. MARAGUNA NASUTION, M.AP


NIP. 19660902 199512 1 001

F. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


1. Kesesuian bahan ajar dengan kompetensi yang dikembangkan
Bahan ajar dalam rencana rancangan pembelajaran sudah sesuai dengan
kompetensi yang dikembangakan. Pada acuan kompetensi yang tertera dalam rencana

25
rancangan pembelajaran pada kompetensi dasar tune up engine konvensional dan cara
menggunakan alat dan bahan yang tepat dan cara memperbaikinya.

2. Ketetapan penataan materi bahan ajar berbasis aktif, kreatif, dan menyenangkan
Dalam rencana rancangan pembelajaran sudah terdapat ketepatan penataan
materi bahan ajar dengan melibatkan siswa, seperti membuat siswa menjadi aktif,
kreatif, dan pembelajaran dalam kelas menjadi menyenangkan.

3. Validitas atau keakuratan materi bahan ajar yang digunakan


Bahan ajar yang digunakan telah akurat atau valid, karena dalam rencana
rancangan pembelajaran terdapat sumber bahan ajar, yakni buku Kajian Konsep
engine SMK.

G. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Relevansi media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan guru dikelas relevan dengan keadaan atau
kondisi siswa dalam kelas pada saat pembelajaran. Harapan-harapan yang terkandung
dalam metode yang dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama. Guru memberikan media baru bagi siswa untuk
memperkenalkan hal-hal yang belum diketahui sebelumnya untuk menambah
wawasan baru siswa. Metode yang dapat membantu siswa memperkuat konsep
dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
Membantu siswa menghilangkan keragu-raguan karena mengarah pada kebenaran
yang final dan tertentu atau pasti. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih
baik. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses
belajar yang baru.

2. Keefektifan proses penggunaan media


Penggunaan media pembelajaran dikelas termasuk efektif karena guru
menggunakan media pembelajaran yang macam-macam dan dapat diterima oleh
siswa. Misalnya guru memberikan media pembelajaran yang sesuai dengan materi,
guru menggunakan papan dan mesin sebagai media bahan ajar pada saat materi tune-
up. Siswa akan memahami materi tersebut apabila langsung praktek sehingga mereka
dapat menyerap materi sekaligus paham tentang contoh yang diajarkan. Contoh yang
lain, guru menayangkan media pembelajaran slide sebagai contoh tune-up, dengan
begitu siswa mengetahui tentang tune-up. Kegiatan seperti itu akan menumbuhkan
rasa nyaman pada siswa ketika mereka menyukai pelajaran tersebut. Jadi media
pembelajaran dapat mempengaruhi keaktifan siswa menanggapi materi yang diajarkan

26
guru. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam
situasi diskusi.

3. Keikutsertaan siswa dalam pemanfaatan media


Siswa menggunakan media pembelajaran tersebut sebagai penunjang semangat
mereka pada saat pembelajaran dikelas maupun di luar kelas. Media pembelajaran
yang sudah diberikan akan dievaluaisi oleh guru setelah selesai pembelajaran di kelas.
Guru menciptakan suasana baru ketika mengajar, misalnya guru mengajak siswa untuk
memahami pelajaran dicampur dengan games yang bertujuan untuk menghilangkan
rasa bosan siswa pada saat pembelajaran. Guru mengarahkan siswa untuk proses
pembelajaran yang lebih menyenangkan, siswa diajak ke perpustakaan untuk bebas
membaca materi yang mereka pilih, siswa melakukan pembelajaran diluar kelas untuk
menciptakan suasana baru ketika pembelajaran.

4. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran


Keaktifan siswa dalam menanggapi media pembelajaran yang disediakan guru
pada saat proses belajar mengajar di kelas mempengaruhi cara guru mengajar, apabila
media tersebut diterima oleh siswa maka proses belajar mengajar dikelas akan lancar
sampai materi yang diajarkan selesai sehingga rancangan pembelajaran sama dengan
hasil yang dicapai. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan
kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya. Pengetahuan
yang diperoleh melalui sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian,
ingatan dan transfer. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil. Memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai
dengan kecepatannya sendiri. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya
sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.

H. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan dalam pembelajaran
disusun sendiri oleh bapak Muhamad Ali Nopianto GInting S,Pd. Berdasarkan hasil
pengamatan saat proses pembelajaran Muhamad Ali Nopianto GInting S,Pd.
menggunakan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) yang disusun sendiri oleh beliau.

Proses pembelajaran akan lebih efektif jika lembar kegiatan peserta didik
disusun oleh guru mata pelajaran itu sendiri. Sebab jika disusun sendiri oleh guru
maka isi lembar kegiatan peserta didik juga terkondisikan dengan materi yang akan
diajarkannya. Selain itu lembar kegiatan peserta didik dapat memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran karena LKPD dapat menjadi pedoman dalam
mengarahkan aktivitas pembelajaran sehingga guru dapat mengefesienkan waktu

27
untuk tidak menjelaskan semuanya secara langsung. Tetapi penjelasan guru terwakili
oleh lembar kegiatan peserta didik, dimana didalamnya sudah termuat tujuan
pembelajaran, rumusan masalah dan langkah-langkah kegiatan.

Lembar kegiatan peserta didik dapat dirancang sesuai inovatif yang dimiliki
guru agar dapat bermanfaat sebagai penuntun siswa dalam belajar. Lembar kegiatan
peserta didik merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa
dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan penggunaan lembar kegiatan peserta didik siswa akan
mendapatkan uraian materi, tugas atau latihan yang berkaitan dengan materi yang
diberikan. Selain itu penggunaan lembar kegiatan peserta didik dalam pengajaran akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.

Lembar kegiatan peserta didik dapat meningkatkan aktivitas belajar mandiri


siswa, sebab lembar kegiatan peserta didik dapat dirancang sedemikian rupa oleh guru
sehingga lembar kegiatan peserta didik dapat menjadi penuntun siswa dalam
memecahkan suatu masalah. Seperti lembar kegiatan peserta didik yang berisikan
suatu tugas yang akan diselesaikan. Guru dapat menguraikan secara detail langkah
penyelesaiannya, tetapi yang dimaksudkan disini bukan jawabannya secara langsung
melainkan langkah penyelesaian tersebut dapat diganti dengan titik-titik yang akan
diisi sendiri oleh siswa. Berdasarkan inovatif guru langkah penyelesaian tersebut tidak
sepenuhnya berisi titik-titik, tetapi ada beberapa langkah yang dituliskan langsung
dalam langkah penyelesaian tersebut agar menjadi penuntun siswa kelangkah
selanjutnya. Penggunaan lember kegiatan peserta didik dapat menjadikan proses
pembelajaran lebih bermakna kepada siswa sebab mereka secara langsung dapat
menyelesaikan suatu tugas yang diberikan berdasarkan pedoman atau penuntun yang
diberikan.

I. PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN


1. Kesesuaian penilaian yang dirancang dengan tujuan pembelajaran
Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. Penilaian
yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa. Jika bentuk penilaiannya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran probleme basic learnng dapat menggunakan tes tertulis. Dalam rencana
rancangan pembelajaran penilaian yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran,
karena dalam tujuan pembelajaran setelah siswa menganalisis engine konvensional
dengan menggunakan alat dan bahan tool box.

2. Keontetikan penilaian yang dikembangkan


Penilaian otentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk
menunjukkan pengetahuan (knowledge), sikap (afective), keterampilan (skills) dan
kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata /real life situations. Penilaian

28
otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan, penilaian diri, dan penilaian
antar-teman. Pengamatan sikap perlu dijabarkan aspek sikap yang diamati sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan dan disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. Penilaian
diri dan antar-teman untuk menggali kelebihan atau kekurangan siswa. Jurnal sikap
memuat catatan sikap di kelas maupun di luar kelas berkaitan dengan sikap dan
perilaku.
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes (tertulis/lisan) dan penugasan
(nontes). Tes tertulis/lisan dikembangkan berdasarkan indikator, tes tertulis dilakukan
melalui UH, UTS, UAS dalam bentuk pilihan (BS, PG, dll) isian, atau uraian.
Penugasan berupa pekerjaan rumah baik individu atau kelompok, dirinci dengan aspek
penilaian berikut kriteria penilaian atau rubrik.Penilaian ketrampilan dilakukan
melalui tes praktik. Tes praktik penilaian keterampilan konkrit yang menuntut respon
aktivitas atau perilaku sesuai kompetensi.
Keontetikan evaluasi tergantung pada kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap
siswa berbeda-beda, dengan demikian siswa yang berkemampuan lebih akan lebih
mudah untuk mendapatkan nilai di atas rata-rata. Sedangkan siswa yang kurang
mampu, akan dibantu penilaian dengan cara memberikan remidi atau penugasan yang
lain untuk membantu penilaian agar nilai dapat di atas rata-rata.

3. Refleksi dan membangun inovasi dalam pembelajaran


Refleksi biasanya dilakukan dalam pembelajaran di akhir semeser, pada saat 1
minggu sebelum ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Guru akan
mengulang kembali materi-materi yang telah diberikan dengan cara menyampaikan
point-point yang penting. Dengan refleksi ini, pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar, karena dapat membangun ingatan siswa akan materi yang telah diberikan.

BAB IV
PENUTUP

29
A. Kesimpulan

Dari kegiatan Magang 2 yang di laksanakan di SMK 5 Negeri Medan Medan selama
10 hari, dapat disimpulkan bahwa SMK 5 Negeri Medan merupakan sekolah kejuruan
yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan dimana
menunjukkan setiap aspeknya berada pada keadaan baik dan diatas rata-rata. Keadaan
sekolah tampak indah, bersih dan asri membuat siswa merasa betah serta mudah untuk
menyesuaikan diri. Tampilan keadaan infrastruktur dan fasilitasnya cukup memadai untuk
proses pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan siswa. Proses belajar mengajar juga sangat
baik, dimana setiap guru selalu disiplin memasuki kelas sehingga proses dalam
pembelajaran menjadi efektif. Selain itu guru juga telah baik dalam pemahaman dan
pengajaran terhadap materi pembelajaran yang diajarkannya.Kelengkapan administrasi
sekolah yang di atur dengan baik, dan para siswa pada umumnya terlihat serius dan mantap
terhadap jurusan yang diambilnya. Hal ini terlihat dari keseriusan dan antusiasme siswa
mengikuti proses pembelajaran didalam kelas dan peraaktikum di lab bengkel.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan Magang 2 ini untuk mahasiswa adalah,
sebagai seorang calon seorang guru, sebaiknya melakukan kegiatan magang 2 ini dengan
serius dan tanggung jawab supaya ilmu yang didapatkan dapat berguna nantinya ketika
akan menjalani profesi sebagai seorang guru. Saran untuk pihak pelaksana magang 2
adalah sebaiknya proses magang dilakukan pada semester ganjil. Mengingat pada smester
empat waktu untuk melakukan proses magang terkadang sering terganggu karena
banyaknya ujian-ujian yang harus dilakukan oleh siswa terkhusus bagi anak kelas XIII
TKR.

DAFTAR PUSTAKA

http://globallavebookx.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-magang.html

30
http://laporanmagang1smp40bulukumba.blogspot.co.id/

tindak-lanjut-dan-penyajian-pembelajaran/

http://smk1pstuan.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-smk-negeri-5-medan.html

https://telyna.wordpress.com/2010/12/28/partisipasi-belajar/

https://sadidadalila.wordpress.com/2011/04/29/tahapan-pra-pembelajaran-

http://blogblogan17.blogspot.co.id/2015/01/contoh-laporan-kegiatan-magang-1I-
di.html

31

Anda mungkin juga menyukai