NIM : 5162122001
i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
M.ABDILLAH MURSYID
NIM. 5162122001
Menyetujui
Kepala Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan Magang II ini
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil jerih
payah sendiri, tetapi keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Bapak
1. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah memonitor dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang.
2. Bapak Drs. MARAGUNA NASUTION,M.AP selaku Kepala Sekolah SMK negeri 5
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
observasi/magang.
3. Bapak muhamad ali nopianto ginting,s.pd. selaku guru pamong yang telah membantu
dan membimbing penulis selama melakukan observasi di sekolah.
4. Bapak dan Ibu guru serta Staf SMK negeri 5 Medan yang telah membantu dan
membimbing penulis selama melakukan kegiatan magang II ini.
5. Teman-teman yang senantiasa memberi motivasi.
Laporan kegiatan magang II ini memuat segala hal tentang sasaran program magang
yang telah ditentukan seperti analisis silabus, telaah perangkat pembelajaran, telaah
strategi pembelajaran, telaah sistem penilaian, pengembangan RPP, pengembangan bahan
ajar, pengembangan media pembelajaran, pengembangan lembar kerja peserta didik, dan
pengembangan perangkat penilaian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (FT UNIMED) sebagai Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terikat oleh kebijakan pendidikan nasional
dibidang kurikulum. Kebijakan kurikulum baru untuk LPTK mensyaratkan bahwa institusi
pendidikan harus menetapkan profil kelulusan. Profil lulusan tersebut akan menentukan
rumusan capaian pembelajaran (learning outcome). Penetapan capaian pembelajaran harus
mengacu pada market signal dan standar kompetensi. Standar kompetensi bagi lulusan
haruslah sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka capaian
pembelajaran lulusan FT UNIMED akan menjadi dasar pengembangan keahlian profesi,
yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.
Dari semua cara tersebut, peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat
sentral dan akan berdampak positif. Dampak positif itu berupa : (1) Peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran yang dihadapi
secara nyata; (2) Peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar; (3) peningkatan
keprofesionalan pendidik; (4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Salah
satu upaya dalam mencapai hal tersebut perlunya program pengembangan melalui magang
mahasiswa disekolah mitra dengan cara mengamati kultur/budaya sekolah, mengamati
peserta didik dalam proses pembelajaran.
6
B. Tujuan Magang
Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara
khusus program magang bertujuan khusus sebagai berikut.
Program magang II bertujuan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan
dan kaitannya dengaan kompetensi akademik bidang studi dan mentetapkan kemampuan
awal calon guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:
1. Penelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
2. Penelaah strategi pembelajaran.
3. Penelaah sistem evaluasi.
4. Perancang RPP.
5. Pengembangan media pembelajaran.
6. Pengembangan bahan ajar.
7. Pengembangan lembar kerja peserta didik.
8. Pengembangan perangkat penilaian.
9. Penyusunan laporan kegiatan magang II.
b. Bagi Sekolah
1. Menciptakan kejasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat
magang dengan UNIMED.
2. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru yang
berdedikasi dan profesional.
c. Bagi UNIMED
1. Membangun sinergis antara sekolah dengan FT UNIMED dalam
mempersiapkan lulusan yang bermutu.
7
2. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di sekolah, guna
mengembangkan kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat.
3. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan
untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan.
8
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH TEMPAT MAGANG
Tempat Pelaksanaan :
B. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Medan
b. NPSN : 10211063
c. Alamat Sekolah
Alamat : Jalan timor no.36 Medan
RT / RW :0/0
Kelurahan :-
Kecamatan : Medan timur
Kabupaten/Kota : Kota Medan
Provinsi : Sumatera Utara
d. Kode Pos : 20235
e. Posisi Geografis : 3.5955 (Lintang) dan 98.6791 (Bujur)
f. Status Sekolah : Negeri
g. Akreditasi :A
h. Waktu Penyelenggaraan : Pagi
i. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 061-4523246
Email : smkn5.mdn@gmail.com
Website :10211063.siap-sekolah.com
9
A. Visi, Misi, Dan Tujuan Sekolah
B. Organisasi Sekolah
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS )
2. Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera)
3. Pramuka
4. PMR (Palang Merah Remaja)
5. LKS (Lomba Kopetensi Siswa)
10
C. Sumber Daya Manusia di Sekolah
Sumber daya manusia yang terdapat di SMK Negeri 5 Medan tahun 2018 sampai
sekarang ini yaitu :
a. Kepala Sekolah,
b. Wakil Kepala Sekolah setiap jurusan yang berjumlah orang.
c. Guru atau tenaga pendidik termasuk bimbingan yang berjumlah 150 orang.
d. Siswa aktif SMK 5 Negeri Medan sampai saat ini yang berjumlah total 1,135
orang, terdiri dari 9 jurusan, 37 kelas dan 235 pelajaran.
Untuk mendukung terwujudnya Visi, Misi dan sasaran Program Kerja SMK 5 Negeri
Medan, maka tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SMK 5 Negeri Medan
adalah :
a. Kualifikasi Pendidikan bagi tenaga pendidik minmal S-1 dan diharapkan minimal
30% dari tenaga pendidik yang ada berpendidikan S-2 dan S-3.
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai karakter Pancasila.
c. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan manajemen mutu.
d. Profesional pada mata pelajaran yang diampu.
e. Menerapkan pembelajaran kontekstual berbasis TIK dan E-Learning.
f. Memiliki jiwa kemandirian dan berjiwa kewirausahaan yang berwawasan luas.
11
f. Ruang OSIS
g. Sanggar seni budaya
h. Lapangan basket
i. Lapangan volley
j. Lapangan tenis meja
k. Ruang Pelengkapan Olahraga
Berikut merupakan prstasi yang diperoleh oleh SMK 5 Negeri Medan rentang tahun
2018/2019.
Adapun kegiatan pendukung di SMK 5 Negeri Medan antara lain adalah Kegiatan
Adiwiyata Mandiri peduli lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan pada
sekolah tersebut. Selain itu terdapat kegiatan kegiatan lain yang Rutin dilakukan dalam
kurun waktu tertentu misalnya Kegiatan KIPAS,Pramuka LKS yang merupakan bagian
dari organisasi yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali
12
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG II
A. ANALISIS KURIKULUM
Kurikulum yang di terapkan d SMK Negeri 5 medaan berbasis KTSP
dimana menuntut pada standarilisasi dari puast yang berbasis pada pengajaran
dengan metode tersendiri
Perangkat pembelajaran merupukan hal yang harus disiapkan oleh guru
sebelum melaksanakan pembelajaran. Dalam KBBI (2007: 17), perangkat adalah
alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara
menjadikan orang belajar. Menurut Zuhdan, dkk (2011: 16) perangkat
pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses yang
memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
Perangkat pembelajaran menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium atau di luar kelas. Dalam Permendikbud
No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk
silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat
penilaian, dan skenario pembelajaran.
A. a.Silabus
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65
Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan
bahwa silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menegah
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
Silabus untuk mata pelajaran SMK secara umum berisi:
13
8.Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester atau satu tahun, dan
9.Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
b. RPP
Menurut Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, bahwa tahap pertama dalam
pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang
diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata
pelajaran, dan kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan
pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) Materi pembelajaran;
metode pembelajaran; (6) Media, alat dan sumber belajar; (7) Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran; dan (7) Penilaian.
d.Instrumen Penilaian
Penilaian bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa
penilaian dalam setiap mata pelajaran meliputi kompetnsi pengetahuan, kompetensi
keterampilan dan kompetensi sikap. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian hasil belajar dari masing-masing domain tersebut. Ada
beberapa teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun non-tes antara
lain tes tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian hasil karya,
penilaian portofolio dan penilaian diri.
14
Mengidentifikasiarah trobelshooting pada engine konvenisonal
Menentukan alat dan bahan yang akan di gunakan
Menganalisis kerusakan yang terjadi dan cara memperbaikinya
Menganalisis hasil praktikum.
Keterampilan
Melakukan percobaan untuk melihat hubungan antara esin konvensional
dan EFI
Melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil toleransi pada mesin yang
di praktimumkan
c. Alokasi waktu
4 X 45 menit (4 jam pelajaran)
Kesesuaian kompetensi/capaian pembelajaran, indikator, dan alokasi waktu
yang terdapat pada materi engine konvensional. Kesesuaian dapat dilihat pada
pertemuan pertama guru mencoba mendampingi siswa untuk mengenal.
Selanjutnya pada akhir pelajaran, guru memberikan penguatan. Pada pertemuan
selanjutnya siswa kembali berdiskusi mengenai materi yang sama dan dalam
pemahaman yang jauh lebih baik dengan motivasi-motivasi yang dapat
membangun karakter siswa menjadi lebih baik.
15
Papan tulis
Mesin praktikum
b. Sumber belajar
Step one toyota ayto 2000
Diktat unversitas VEDC malang
Perbukuan, Departermen Pendidikan Nasional. Jakarta
Internet.
16
mengenai pengertian engine konvensional dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari, kemudian pada kegiatan inti guru menampilkan beberapa contoh fenomena dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan tune up, membagi peserta didik dalam
kelompok yang terdiri atas 3-4 orang, membagi LKPD tentang tune up, dan
membimbing siswa dalam percobaan. Setelah semua kegiatan terlaksana, pada akhir
kegiatan pembelajaran ini guru memberikan penguatan materi kepada siswa untuk
memantapkan kompetensi siswa dalam memahami materi pembelajaran. Pada kegiatan
penutup guru meminta siswa membuat rangkuman, kemudian guru melakukan refleksi,
dan penyampaian informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua. Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan materi yang dilakukan oleh guru sudah
tepat.
Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)
17
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
6
.
7
.
d
st
Skor
N Aspek Skor
Deskriptor Per
o Sikap maksimal
Deskriptor
18
1. Tepat dalam mengerjakan soal 1
Sistem evaluasi atau penilaian yang direncanakan oleh guru sudah sesuai
dengan materi atau pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Hal ini nampak pada
topik materi pembelajaran mengenai tune up konvensional. Dalam topik pembelajaran
ini guru meminta siswa melakukan praktikum. Dari pembelajaran tersebut instrumen
penilaian yang digunakan guru tepat karena dalam sistem evaluasinya, guru
menggunakan teknik observasi dengan melakukan pengamatan sikap dan kriteria.
Lembar penilaian sikap mengamati sikap disiplin, jujur, teliti, bertanggung jawab, dan
kerjasama.
Untuk penilaian soal, guru sudah menyiapkan penyelesaian soal dan sudah
menentukan skor dari setiap soal. Sehingga guru dapat melakukan penilaian dengan
tepat.
2. Konstektual Pembelajaran
Identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya). Konstektualisasi pembelajaran yang dilihat dari kondisi siswa
19
menangkap materi, sebagian siswa dari beberapa kelas memerlukan rekap ulang untuk
memenuhi hasil yang maksimal karena adanya beberapa perbedaan sepaham antar
siswa.
5. Kekondusifan pembelajaran
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa. Kekondusifan kelas akan tercipta sebaik-
baiknya apabila antar siswa dan guru dapat berkomunikasi dengan baik sehingga
memahami pelajaran sepenuhnya. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Evaluasi pembelajaran sebelum pelajaran berahir, guru dapat mengulang materi yang
tidak jelas atau mengaplikasikannya dengan memberikan tugas kepada murid dengan
tujuan untuk lebih paham materi yang diajarkan disekolah. Melakukan penilaian
proses dan hasil belajar siswa. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat
dilakukan dengan pengamatan.
20
Keuntungan guru menggunakan strategi pembelajaran yaitu: mendorong siswa
berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri. Mendorong siswa berfikir intuisi dan
merumuskan hipotesis sendiri. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik. Situasi
proses belajar menjadi lebih terangsang. Proses belajar meliputi sesama aspeknya
siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya. Meningkatkan tingkat
penghargaan pada siswa. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai
jenis sumber belajar. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
21
memberikan penguatan. Pada akhir pelajaran, peserta didik membuat rangkuman. Guru
melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
Guru menyampaikan informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua, yaitu menjawab
soal pertanyaan terkait dengan materi dan mengumpulkannya pada pertemuan kedua.
Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
8. Sikap sopan santun dan komunikasi yang dibangun oleh guru dalam pembelajaran
Berdasarkan penelitian di kelas guru membimbing siswa dengan baik. Sebelum
pembelajaran dimulai guru menunjuk salah seorang siswa memimpin berdoa menurut
agama dan keyakinan masing-masing. Pembelajaran dimulai guru menjelaskan dengan
baik sehingga siswa di kelas mendengarkan dengan baik. Tugas di kelas guru bukan
hanya memberikan materi tetapi juga dengan cara mendidik siswa dengan memberikan
arahan-arahan yang baik seperti memberitahu siswa etika sehingga siswa bisa meniru
kebaikan yang dilakukan guru. Guru berkomunikasi dengan siswa dengan sabar dan
tenang sehingga siswa bisa mengontrol keadaan suasana di dalam kelas dan melakukan
pembelajaran dengan baik.
22
E. PENGEMBANGAN RPP
Berikut ini adalah contoh RPP yang dibuat oleh guru.
23
c. menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan prilaku peduli
lingkungan
d. memahami konsep motor bakar 2 langkah siklus Oto sesuai informasi pada buku
sumber
- memahami motor bakar 2 langkah siklus Oto
- menghitung daya motor bakar 2 langkah siklus Oto
3. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
a. memahami konsep motor bakar 2 langkah
b. memahami konsep motor bakar 2 langkah siklus Oto
c. menghitung daya motor bakar 2 langkah siklus Oto
4. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan scientific
Model pembelajaran PBL
Alo
Kegiatan Deskripsi kasi
Waktu
- Menyiapkan peserta didik secara psikis dan 10
fisik menit
- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait
dengan materi yang akan dipelajari
- Mengantarkan peserta didik pada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
Pendahul
untuk mempelajari suatu materi dan
uan
menjelaskan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai
- Menyiapkan garis-garis besar cakupan materi
dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas
Menanya
Mengajukan pertanyaan terkait tayangan
dan buku teks
Mengeksplorasi
Menyelesaikan soal-soal terkait materi gaya
Mengasosiasi
24
Alo
Kegiatan Deskripsi kasi
Waktu
Membuat resume materi
Membuat kesimpulan hubungan antara
materi pokok dengan kejadian proses kerja mesin
Mengkomunikasikan
Mengaitkan perhitungan dengan kejadian
pada teknik otomotif
6. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Media Pembelajaran : Powerpoint
Alat Pembelajaran : Laptop & Infocus
Sumber Pembelajaran : Hariyanto, 2013. Teknologi Dasar Otomotif.Jakarta:
Kemendikbud Republik Indonesia.
Internet/Web dari situs yang relevan
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Medan
25
rancangan pembelajaran pada kompetensi dasar tune up engine konvensional dan cara
menggunakan alat dan bahan yang tepat dan cara memperbaikinya.
2. Ketetapan penataan materi bahan ajar berbasis aktif, kreatif, dan menyenangkan
Dalam rencana rancangan pembelajaran sudah terdapat ketepatan penataan
materi bahan ajar dengan melibatkan siswa, seperti membuat siswa menjadi aktif,
kreatif, dan pembelajaran dalam kelas menjadi menyenangkan.
26
guru. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam
situasi diskusi.
Proses pembelajaran akan lebih efektif jika lembar kegiatan peserta didik
disusun oleh guru mata pelajaran itu sendiri. Sebab jika disusun sendiri oleh guru
maka isi lembar kegiatan peserta didik juga terkondisikan dengan materi yang akan
diajarkannya. Selain itu lembar kegiatan peserta didik dapat memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran karena LKPD dapat menjadi pedoman dalam
mengarahkan aktivitas pembelajaran sehingga guru dapat mengefesienkan waktu
27
untuk tidak menjelaskan semuanya secara langsung. Tetapi penjelasan guru terwakili
oleh lembar kegiatan peserta didik, dimana didalamnya sudah termuat tujuan
pembelajaran, rumusan masalah dan langkah-langkah kegiatan.
Lembar kegiatan peserta didik dapat dirancang sesuai inovatif yang dimiliki
guru agar dapat bermanfaat sebagai penuntun siswa dalam belajar. Lembar kegiatan
peserta didik merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa
dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Dengan penggunaan lembar kegiatan peserta didik siswa akan
mendapatkan uraian materi, tugas atau latihan yang berkaitan dengan materi yang
diberikan. Selain itu penggunaan lembar kegiatan peserta didik dalam pengajaran akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
28
otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Penilaian sikap dilakukan melalui pengamatan, penilaian diri, dan penilaian
antar-teman. Pengamatan sikap perlu dijabarkan aspek sikap yang diamati sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan dan disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. Penilaian
diri dan antar-teman untuk menggali kelebihan atau kekurangan siswa. Jurnal sikap
memuat catatan sikap di kelas maupun di luar kelas berkaitan dengan sikap dan
perilaku.
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes (tertulis/lisan) dan penugasan
(nontes). Tes tertulis/lisan dikembangkan berdasarkan indikator, tes tertulis dilakukan
melalui UH, UTS, UAS dalam bentuk pilihan (BS, PG, dll) isian, atau uraian.
Penugasan berupa pekerjaan rumah baik individu atau kelompok, dirinci dengan aspek
penilaian berikut kriteria penilaian atau rubrik.Penilaian ketrampilan dilakukan
melalui tes praktik. Tes praktik penilaian keterampilan konkrit yang menuntut respon
aktivitas atau perilaku sesuai kompetensi.
Keontetikan evaluasi tergantung pada kemampuan yang dimiliki siswa. Setiap
siswa berbeda-beda, dengan demikian siswa yang berkemampuan lebih akan lebih
mudah untuk mendapatkan nilai di atas rata-rata. Sedangkan siswa yang kurang
mampu, akan dibantu penilaian dengan cara memberikan remidi atau penugasan yang
lain untuk membantu penilaian agar nilai dapat di atas rata-rata.
BAB IV
PENUTUP
29
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Magang 2 yang di laksanakan di SMK 5 Negeri Medan Medan selama
10 hari, dapat disimpulkan bahwa SMK 5 Negeri Medan merupakan sekolah kejuruan
yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang telah dilakukan dimana
menunjukkan setiap aspeknya berada pada keadaan baik dan diatas rata-rata. Keadaan
sekolah tampak indah, bersih dan asri membuat siswa merasa betah serta mudah untuk
menyesuaikan diri. Tampilan keadaan infrastruktur dan fasilitasnya cukup memadai untuk
proses pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan siswa. Proses belajar mengajar juga sangat
baik, dimana setiap guru selalu disiplin memasuki kelas sehingga proses dalam
pembelajaran menjadi efektif. Selain itu guru juga telah baik dalam pemahaman dan
pengajaran terhadap materi pembelajaran yang diajarkannya.Kelengkapan administrasi
sekolah yang di atur dengan baik, dan para siswa pada umumnya terlihat serius dan mantap
terhadap jurusan yang diambilnya. Hal ini terlihat dari keseriusan dan antusiasme siswa
mengikuti proses pembelajaran didalam kelas dan peraaktikum di lab bengkel.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan Magang 2 ini untuk mahasiswa adalah,
sebagai seorang calon seorang guru, sebaiknya melakukan kegiatan magang 2 ini dengan
serius dan tanggung jawab supaya ilmu yang didapatkan dapat berguna nantinya ketika
akan menjalani profesi sebagai seorang guru. Saran untuk pihak pelaksana magang 2
adalah sebaiknya proses magang dilakukan pada semester ganjil. Mengingat pada smester
empat waktu untuk melakukan proses magang terkadang sering terganggu karena
banyaknya ujian-ujian yang harus dilakukan oleh siswa terkhusus bagi anak kelas XIII
TKR.
DAFTAR PUSTAKA
http://globallavebookx.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-magang.html
30
http://laporanmagang1smp40bulukumba.blogspot.co.id/
tindak-lanjut-dan-penyajian-pembelajaran/
http://smk1pstuan.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-smk-negeri-5-medan.html
https://telyna.wordpress.com/2010/12/28/partisipasi-belajar/
https://sadidadalila.wordpress.com/2011/04/29/tahapan-pra-pembelajaran-
http://blogblogan17.blogspot.co.id/2015/01/contoh-laporan-kegiatan-magang-1I-
di.html
31