Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

TAHUN 2017

KEGIATAN KOLEKTIF GURU (KKG)

PELATIHAN GURU MATA PELAJARN YANG DI UJIAN NASIONAL

(30 JP)

WORKSHOP PENYUSUNAN SOAL US-SD/USBN, PENGUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN KARIR

( 82 JP )

DIKLAT PENYEGARAN INSTRUKTUR NASIONAL PROGRAM

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

( 60 JP )

Oleh

ABESKI YUNITDI,S.Pd.SD

NIP: 19840720 201402 1 001

SEKOLAH DASAR NEGERI 01 TALAWI MUDIK

KECAMATAN TALAWI

KOTA SAWAHLUNTO

TAHUN 2017
IDENTITAS GURU

1. Nama Sekolah : SDN 01 TALAWI MUDIK


2. Nama Guru : ABESKI YUNITDI, S.Pd
3. NIP : 19840720 201402 1 001
4. Jabatan/Golongan Guru : GURU KELAS / GURU MADYA
5. Alamat Sekolah

Jalan : Talawi Mudik

Kabupaten/Kota : Sawahlunto

Provinsi : Sumatera Barat


6. Mengajar Mata Pelajaran : Guru kelas
7. SK Pengangkatan
Sebagai CPNS

Pejabat yang mengangkat : Walikota

Nomor SK : 813.3/05/KKD-SWL/2014

Tanggal SK : 10 Februari 2014

Pangkat Terakhir

Pejabat yang mengangkat : Walikota

Nomor SK : 821.3/125/BKD-SWL/2015

Tanggal SK : 19 November 2015

i
Lembar Pengesahan

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

KEGIATAN KOLEKTIF GURU

DIKLAT FUNGSIONAL

TAHUN 2017

Oleh:

ABESKI YUNITDI,S.Pd.SD

NIP.19840720 201402 1 001

Mengetahui, Talawi Mudik, 30 Desember 2016


Kepala SDN 01 Talawi Mudik Koordinator PKB,

SYAMSULASTRI,S.Pd.SD MUDRIANIS,S.Pd.SD
NIP. 19660115 198609 2 002 NIP. 19720528 200312 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala Rahmat dan HidayahNya sehingga penyusunan Laporan Pengembangan
diri ini dapat terselesaikan sesuai rencana.
Laporan kegiatan pengembangan diri yang penulis laporkan untuk tahun
2017 adalah 6 paket kegiatan dalam Kegiatan Kolektif Guru ( KKG ) dan 2 kali
diklat fungsional dengan rincian kegiatannya adalah:
1. Pelatihan Guru Mata Pelajarn yang di ujian Nasional ( 30 JP )
2. Pembuatan Soal TO
3. Membuat analisis hasil TO
4. Workshop Penyusunan Soal US-SD/USBN, penguatan pendidikan karakter
dan pengembangan karir ( 82 JP )
5. TIK
6. Diklat Penyegaran Instruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan lama (60 JP)
7. Merevisi perangkat pembelajaran kelas VI semester 1
8. Membuat soal UH dan UTS
9. PKB
Pada kesempatan ini ucapan terimakasih disampaikan kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bantuan untuk dapat membuat laporan ini, mudah-
mudahan laporan ini dapat dimanfaatkan untuk penilaian pengembangan diri dan
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai serta untuk bahan untuk naik pangkat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan bahkan mungkin kesalahan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini
Talawi, Desember 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN IDENTITAS .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1

I. Latar Belakang ……………………………………………………..... 1

II. Tujuan Umum ……………………………………………………..... 2

BAB II: ISI

I. Pengembangan Diri 1 ………………………………………………... 4

II. Pengembangan Diri 2 ……………………………………………….. 8

III. Pengembangan Diri 3 ………………………………………………... 9

IV. Pengembangan Diri 4 ………………………………………………... 12

V. Pengembangan Diri 5 ………………………………………………... 24

VI. Pengembangan Diri 6 ………………………………………………... 28

VII. Pengembangan Diri 7 ………………………………………………... 29

VIII. Pengembangan Diri 8 ………………………………………………... 35

IX. Pengembangan Diri 9………………………………………………… 37

BAB III. PENUTUP ………………………………………………………..... 43

Lampiran

1. Format Rekapitulasi Kegiatan Pengembangan Diri

2. Fotocopy Surat Tugas dari Kepala Sekolah

3. Fotocopy Surat Keterangan Aktif Mengikuti KKG

4. Sertifikat Diklat

iv
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Guru mempunyai peran sebagai ujung tombak dari keberhasilan

proses pendidikan adalah guru. Kualitas pendidikan bangsa ini banyan

ditentukan oleh kualitas para gurunya. Roda komunitas yang bernama sekolah

sangat diwarnai oleh kinerja dan mutu para gurunya. Guru memiliki peran

yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan dan

mendidik siswa dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang amat

penting terutama sebagai agent of change melalui proses pembelajaran.

Guru yang berkualitas akan menghasilkan lulusan yang berkualitas

pula. Oleh karena itu kompetensi guru harus terus menerus dikembangkan

dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan secara

keseluruhan. Sehubungan dengan hal di atas, pemerintah telah menetapkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang mengatur tentang Jabatan Fungsional

Guru dan angka kriditnya. Peraturan tersebut mengamanatkan bahwa guru

yang memiliki kinerja baik akan memiliki karir yang baik pula.

Dari peraturan tersebut terlihat bahwa peningkatan karir guru

ditentukan oleh perolehan angka kridit dalam kurun waktu tertentu. Kegiatan-

kegiatan yang diperhitungkan dalam perolehan angka kriditnya adalah

peningkatan kualifikasi melalui pendidikan formal, melaksanakn proses

pembelajaran dan pembimbingan, pengembangan keprofesian berkelanjutan

v
dan kegiatan penunjang, pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat

dilakukan melalui pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan oleh guru melalui dua

jenis, yaitu 1. Mengikuti Pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional dan 2.

Mengikuti Kegiatan Kolektif guru. KKG adalah Salah satu wadah untuk

mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Kegiatan Kolektif Guru atau KKG harus diikuti oleh setiap guru yang

kegiatannya dilaksanakan di SD inti, yang mana untuk tahun 2017 penulis

bertugas di SDN 01 Talawi Mudik yang berada di gugus I Kecamatan Talawi.

II. Tujuan umum

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan dengan

tujuan:

1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik.

2. Mengumpulkan angka kridit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/

jabatan setingkat lebih tinggi

3. Untuk membina dan mengembangkan wawasan guru-guru di gugus I

Kecamatan Talawi.

4. Berbagi impormasi tentang materi yang terkait dengan 8 standar

Pendidikan

5. Untuk meningkatkan professionalisme diri agar memiliki kompetensi yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

vi
BAB II

ISI

Dalam kurun waktu Januari sampai Desember 2017, penulis telah

mengikuti 6 Paket kegiatan Koloktif guru KKG sebanyak 18 x pertemuan yang di

rinci programnya 2 semester yang disusun di SDN 09 Talawi Hilir yang

merupakan SD Inti gugus I Kecamatan Talawi. Kemudian 2 kegiatan diklat

fungsional yang lamanya 30 JP dan 60 JP dengan rincian sebagai berikut:

I. Kegiatan Pengembangan diri 1 ( Paket 1 ) Diklat Fungsional Materi yang

di UN kan

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto,

mulai dari tanggal 16 s.d. 20 Januari 2017.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah diklat fungsional

selama 30 JP jam yang sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan Kota

Sawahlunto, untuk kegiatan ini dilaksanakan selama Lima hari dengan

mengajarkan materi yang akan di UN kan..

C. Tujuan Pengembangan diri

1. Agar penulis terampil mengajar materi di UN

2. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat

3. Meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


D. Uraian Materi

Materi ini akan disampaikan oleh fasilitator Dari Yogyakarta,

membahas spesifikasi kisi-kisi UN 2017 dan perbedaannya dengan kisi-

kisi UN tahun-tahun sebelumnya.

1. Teknik Penulisan Indikator Soal

Materi ini berisi tentang berbagai informasi bagi para peserta

tentang pengertian indikator soal, cara merumuskan indikator soal

yang dijabarkan dari indikator pencapaian KD, berbagai teknik

penulisan indikator soal yang mengacu pada aspek UKRK baik yang

berisi stimulus maupun tidak. Pada akhir kegiatan ini peserta

diharapkan memiliki keterampilan tentang cara merumuskan indikator

soal, yang akan dijadikan dasar untuk menyusun kisi-kisi soal.

2. Penyusunan Kisi-kisi Soal

Dalam sesi ini akan dibahas tentang pentingnya menyusun kisi-

kisi soal (blueprint) sebelum penyusunan butir soal. Dengan adanya

kisi-kisi soal, diharapkan peserta akan lebih mudah merumuskan butir

soal karena spesifikasi soal yang akan diujikan sudah jelas dan terukur.

Disamping itu pemetaan soal yang akan diujikan sesuai dengan SK-

KD sudah tertentu, sehingga penyebaran butir soal relatif merata sesuai

dengan kebutuhan. Pada akhir kegiatan ini, peserta akan menghasilkan

dokumen kisi-kisi soal pemantapan ujian nasional tahun pelajaran

2016-2017.
3. Kaidah Penulisan Butir Soal

Pada sesi ini akan diinformasikan tentang aturan penulisan butir

soal menyangkut aspek substansi/materi, konstruksi dan kebahasaan.

Materi ini merupakan dasar/acuan bagi penulis soal sehingga soal

yang dihasilkan diharapkan bermutu dan dapat mengukur dengan tepat

aspek yang hendak diukur. Pada akhir sesi ini pemahaman peserta

diharapkan dapat ditingkatkan, sehingga dapat merumuskan butir soal

dengan baik sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan.

4. Penulisan Butir Soal

Kegiatan penulisan butir soal dilakukan dalam bentuk kegiatan

mandiri oleh peserta sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun pada

kegiatan sebelumnya. Dalam kegiatan penulisan butir soal akan

didampingi oleh tim fasilitator sesuai dengan pembagian tugasnya.

Alokasi waktu untuk kegiatan penulisan butir soal relatif lebih lama

dibandingkan dengan sesi lainnya, karena pada akhir sesi ini peserta

wajib menyelesaikan butir soal yang telah ditulis dalam bentuk kartu

soal-kartu soal sebanyak 5 (lima) paket.

5. Telaah Butir Soal

Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis butir soal secara

kualitatif, agar soal yang disusun sesuai dengan kisi-kisi dan kaidah

penulisan butir soal. Kegiatan telaah butir soal dilakukan

menggunakan kartu telaah soal. Pada akhir sesi ini peserta wajib

mengisi kartu telaah dan melakukan edit terhadap soal yang dipandang

tidak sesuai dengan ketentuan pada kartu telaah. Editing dilakukan


terhadap 5 (lima)  paket butir soal yang telah disusun pada kegiatan

sebelumnya.

6. Perakitan/Finalisasi Naskah Soal US

Perakitan tes dilakukan dalam rangka menyusun soal yang

tertuang pada kartu soal menjadi master naskah soal US tahun

pelajaran 2016-2017. Soal-soal yang telah diedit melalui kegiatan

telaah soal, disusun menjadi naskah soal US tahun pelajaran 2016-

2017. Editing dilakukan pada saat finalisasi terkait dengan penataan

tampilan naskah soal (lay out), pengaturan margin, spasi, keterbacaan,

dan penggandaan master naskah soal US. Pada akhir kegiatan ini akan

tersusun 5 (lima) buah master naskah soal US tahun pelajaran 2016-

2017.

E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah mampu membuat soal yang

sesuai standar nasional, sehingga bisa mengahsilkan soal yang

berkualiatas, serta meningkatkan perolehan nilai kelulusan tahun

2016/2017

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari kegiatan diklat fungsional yang

dilakukan adalah penulis mampu membuat soal sesuai standar nasional.

Dan semakin menyadari, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi

yang bermartabat sebagaimana yang di amanatkan dalam undang-

undang guru dan dosen


II. Kegiatan Pengembangan diri 2 (Paket 2 ) Membuat Soal TO Kelas VI

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi Hilir tanggal :

1. 08 – 02 – 2017

2. 15 – 02 – 2017

3. 22 – 02 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan kolektif guru

yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG pada gugus I Kecamatan

Talawi, untuk kegiatan yang keempat ini sebanyak 3 kali pertemuan

dengan materi pembuatan soal TO bagi siswa kelas VI.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan penulis mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah:

1. Agar penulis dapat membuat soal yang sesuai kisi-kisi UASBN yang

lebih baik daripada yang sebelumnya.

2. Untuk mendapatkan angka kredit yang digunakan untuk naik pangkat

D. Uraian Materi

Materi kegiatan adalah membuat soal TO. Rencananya ujian ini

akan dilaksanakan secara serentak kepada siswa kelas VI se-gugus I

Kecamatan Talawi. Soal dibuat per mata pelajaran dalam bentuk

pilihan ganda dengan cara membagi tugas dengan teman sejawat

dengan rincian sebagai berikut :

a. Matematika sebanyak 40 soal disusun Abeski Yunitdi,S.Pd (SDN 01

Talawi Mudik)
b. Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal disusun Delvi Marianti, S.Pd

( SDN 02 Talawi Hilir)

c. Ilmu Pengetahuan Alam sebanyak 40 soal disusun oleh Mislaini,

S.Pd.SD (SDN 06 Bukik Gadang )

E. Tindak lanjut

Setelah mengikuti kegiatan ini, tindak lanjut yang penulis

lakukan adalah penulis melakukan kegiatan penyusunan soal ujian TO

sesuai dengan tugas yang sudah dibagi dan sesuai dengan aturan

penulisan soal yang diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal.

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah:

1. Pembuatan soal ujian tengah semester sangat diperlukan agar kita

sebagai guru dapat mengetahui pemahaman siswa terhadapa

materi kisi-kisi UASBN dan tahap penilaian merupakan salah satu

tahap yang penting dalam proses pembelajaran.

2. Sebagai seorang guru, penulis semakin menyadari pentingnya

penyusunan kisi-kisi soal agar dapat melahirkan soal yang valid

dan mampu mengukur kompetensi siswa.

III. Kegiatan Pengembangan diri 3 ( Paket 3 ) Membuat Analisis Hasil TO

Siswa

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi Hilir tanggal :

1. 01 – 03 – 2017
2. 08 – 03 – 2017

3. 15 – 03 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan

kolektif guru yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG pada gugus I

Kecamatan Talawi, untuk kegiatan yang kedua ini sebanyak 3 kali

pertemuan dengan materi membuat analisis hasil TO .

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan penulis mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah:

1. Agar penulis mengetahui langkah analisis yang baik.

2. Dengan kegiatan ini nantinya proses pembelajaran di kelas akan

terbantu.

3. Untuk mendapatkan angka kredit yang digunakan untuk naik pangkat.

D. Uraian Materi

Ulangan harian merupakan salah satu alat penilaian untuk mengukur

ketercapaian pencapaian materi dalam 1 atau beberapa Kompetensi Dasar

(KD). Tugas ini wajib bagi Guru sehingga guru dapat menentukan apakah

seseorang siswa sudah “Tuntas” atau “belum Tuntas” pada KD tersebut.

Bagi siswa yang sudah tuntas dapat diberi pengayaan dan bagi siswa yang

tidak tuntas, harus diberi pembelajaran remedial.

Langkah selanjutnya, guru harus melakukan analisis hasil ulangan

harian analisis. analisis dilakukan untuk mengetahui karakteristik soal,

mana yang mudah, mana yang sedang dan soal mana yang sulit.

Berdasarkan data analisis, guru dapat mengevaluasi apakah proses


pembelajaran, pendekatan/metode pembelajaran sudah berhasil dengan

baik atau tidak, disamping itu guru dapat mendiagnosa kesulitan belajar

siswa. Di samping itu Guru juga dapat mengetahui tingkat rata-rata

pencapaian KD serta soal-soal yang sulit, sedang maupun mudah.Namun

dilapangan, analisis masih jarang dilakukan karena butuh waktu yang lama

jika dilakukan secara manual. Untuk itulah disajikan Aplikasi analisis

untuk memudahkan tugas mulia ini.

Analisis ini memudahkan Guru dalam mengerjakan Analisis Hasil

Ulangan Harian analisis serta Analisis Butir Soal jenis Uraian. Guru hanya

input data Nama Siswa dan skor capaian siswa dalam menjawab soal.

Analisis Ulangan Harian analisis ini merupakan penyempurnaan dari

versi sebelumnya. Cara kerjanya dipermudah sehingga lebih sederhana.

Langkah-langkah kerjanya: 1). Input Data Siswa  2). Input Data analisis 

3). Lalukan Sortir Data sehingga data kelas atas dan kelas bawah terurut 

4). Copy – Pastekan data kelas bawah ke sheet Proses Copy  5). Selesai

Kriteria Tuntas/Tidak Tuntas, Ketuntasan Belajar, Kesimpulan secara

otomatis muncul. Nilai Reliabilitas, Nilai Validitas, Indeks Kesukaran

Soal, Daya Beda Soal dan Tingkat Status Soal otomatis terhitung

muncul. Dari hasil analisis ,guru diharapkan memiliki gambaran konkret

tentang tingkat kompetensi dan daya serap kegiatan pembelajarannya

maupun siswa yang masih butuh bimbingan termasuk siswa yang sudah

belajar keras namun belum dapat sampai pada ketuntasan kompetensi yang

diharapkan. Setelah mengetahui hasil dari evaluasi ini guru diharapkan

dapat menyusun rencana tindakan remedial atau enrichment. 


E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah :

1. Mengetahui kriteria analisis yang baik.

2. Membuat analisis yang dapat membantu proses pembelajaran di kelas.

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah:

1. Dengan penggunaan Analisis yang baik maka akan dapat menganalisi

kekurangan pembelajaran.

2. Sebagai seorang guru, penulis semakin menyadari pentingnya

memahami indikator soal untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

IV. Kegitan Pengembangan diri 4 ( Paket 4 ) Workshop penyusunan soal US-

SD/USBN, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Pendidikan

Pengembangan karier

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 19 Santur pada tanggal 07 s/d 29

April 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah Workshop penyusunan

soal US-SD/USBN, Penguatan Pendidikan Karakter, dan Pendidikan

Pengembangan karier

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan pengembangan diri ini adalah


1. Agar penulis bisa mampu menyusun soal US-SD/USBN

2. Agar penulis memahami pendidikan karakter

3. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan

pangkat

4. Meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

D. Uraian Materi

A. Penyusunan Soal US-SD/USBN

1. Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda (PG)

Soal PG merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari.

beberapa kemungkinan jawaban (option) yang telah disediakan.Setiap soal PG

terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban

terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor).Kunci jawaban

merupakan jawaban benar atau paling benar, sedangkan pengecoh merupakan

jawaban tidak benar, tetapipeserta didik yang tidak menguasai materi

mungkinakan memilih pengecoh tersebut.

a. Keunggulan dan keterbatasan

Beberapa keunggulan dari bentuk soal PG adalah:

o Dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas

yangtinggi;

o dapat mengukur berbagai tingkatan kognitif;

o mencakup ruang lingkup materi yang luas;


o tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya harus

segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, dan

ujian seleksi pegawai negeri.

Beberapa keterbatasan dari bentuk soal PG adalah:

 perlu waktu lama untuk menyusun soalnya;

 sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi;

 terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban

b. KaidahPenulisan Soal Bentuk PG

Dalam menulis soal bentuk PG, penulis soal harus memperhatikan

kaidah-kaidah sebagai berikut:

 Materi

a. Soal harus sesuai dengan indikator.

b. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari

segi materi.

c. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

atau yang paling benar.

 Konstruksi

a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan

pernyataan yang diperlukan saja.

c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban

benar.

d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat

negatif ganda.
e. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

f. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua

pilihan jawaban di atas salah” atau “Semua pilihan

jawabandi atas benar”.

g. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus

disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka

tersebut atau kronologisnya.

h. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang

terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 9. Butir soal

jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

 Bahasa

a. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia.

b. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika

soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

c. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.

d. Setiap pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase

yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.

3. Kaidah Penulisan Pedoman Penskoran pilihan ganda

1. Tuliskan semua kemungkinan jawaban benar atau kata

kunci jawaban dengan jelas untuk setiap nomor soal.

2. Setiap kata kunci diberi skor 1 (satu).

3. Apabila suatu pertanyaan mempunyai beberapa

subpertanyaan, rincilah kata kunci dari jawaban soal


tersebut menjadi beberapa kata kunci subjawaban. Kata-

kata kunci ini dibuatkan skornya (masing-masing 1).

4. Jumlahkan skor dari semua kata kunci yang telah

ditetapkan pada soal.

5. Jumlah skor ini disebut skor maksimum dari satu soal.

3. Teknik Penulisan Soal Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang menuntut peserta didik untuk

mengorganisasikan gagasan-gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya.

Jawabannya dikemukakan dalam bentuk uraian tertulis.

a. Keunggulan dan keterbatasan soal bentuk uraian

o Keunggulan

Dapat mengukur kemampuan peserta didik dalam hal menyajikan jawaban

terurai secara bebas, mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya,

dan mengekspresikan gagasan-gagasan dengan menggunakan kata-kata atau

kalimat peserta didik sendiri.

o Keterbatasan

Jumlah materi atau pokok bahasan yang dapat ditanyakan relatif terbatas,

waktu untuk memeriksa jawaban cukup lama, penskorannya relative subjektif, dan

tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan soal bentuk

pilihan ganda karena reliabilitas skor pada soal bentuk uraian sangat tergantung

pada penskor tes. Berdasarkan penskorannya soal bentuk uraian diklasifikasikan

menjadi uraian objektif dan uraian nonobjektif. Soal bentuk uraian objektif adalah

rumusan soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan

pengertian/konsep tertentu sehingga penskorannya dapat dilakukan secara


objektif. Soal bentuk uraian nonobjektif adalah rumusan soal yang menuntut

sehimpunan jawaban berupa pengertian/konsep menurut pendapat masingmasing

peserta didik sehingga penskorannya sukar dilakukan secara objektif

(penskorannya dapat mengandung unsur subjektivitas).

Pada prinsipnya, perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan

nonobjektif terletak pada kepastian penskorannya.Pada soal uraian bentuk

objektif, pedoman penskorannya berisi kunci jawaban yang lebih pasti. Setiap

kata kunci diuraikan secara jelas dan diberi skor 1. Pada soal uraian bentuk

nonobjektif, pedoman penskorannya berisi kriteria-kriteria dan setiap kriteria

diskordalam bentuk rentang skor.

b. Kaidah penulisan soal uraian

Beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam penulisan soal bentuk

uraian adalah sebagai berikut:

1. Materi

1. Soal harus sesuai dengan indikator.

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus

jelas.

3. Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran, misalnya soal Matematika

harus menanyakan kompetensi Matematika, bukan kompetensi berbahasa

atau yang lainnya.

4. Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, atau

tingkat kelas. Tingkat kompetensi yang diukur harus disesuaikan dengan

tingkatan peserta didik, misalnya kompetensi pada jenjang SMP tidak

boleh ditanyakan pada jenjang SD, walaupun materinya sama, atau


sebaliknya soal untuk tingkat SD tidak boleh ditanyakan pada jenjang

SMP.

2. Konstruksi
a. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-

kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti:

mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan,

buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak

menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan.

Demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya

atau tidak.

b. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.

c. Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan

cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria

penskorannya, besar skor bagi setiap komponen, atau rentang skor

yang dapat diperoleh untuk setiap kriteria dalam soal yang

bersangkutan.

d. Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta,

atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas, berfungsi, dan

terbaca, sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan

juga harusbermakna.

3. Bahasa
1. Rumusan butir soal menggunakan bahasa (kalimat dan kata-kata)

yang sederhana dan komunikatif sehingga mudah dipahami oleh

peserta didik.
2. Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat

menyinggung perasaan peserta didik atau kelompok tertentu.

3. Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang

menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.

4. Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5. Rumusan soal sudah mempertimbangkan segi bahasa dan budaya.

6. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.

C. Pedoman Pengskoran Nonobjektif

a. Tuliskan garis-garis besar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk

dijadikan pedoman atau dasar dalam memberi skor. Kriteria

jawaban disusun sedemikian rupa sehingga pendapat/pandangan

pribadi peserta didik yang berbeda dapat diskor menurut mutu

uraian jawabannya.

b. Tetapkan rentang skor untuk tiap garis besar jawaban. Besarnya

rentang skor terendah 0 (nol), sedangkan rentang skor tertinggi

ditentukan berdasarkan keadaan jawaban yang dituntut oleh soal

itu sendiri. Semakin kompleks jawaban, rentang skor semakin

besar. Untuk memudahkan penskoran, setiap rentang skor diberi

rincian berdasarkan kualitas jawaban, misalnya untuk rentang skor

0 - 3: jawaban tidak baik 0, agak baik 1, baik 2, sangat baik 3.

Kriteria kualitas jawaban (baik tidaknya jawaban) ditetapkan oleh

penulis soal.
c. Jumlahkan skor tertinggi dari tiap-tiap rentang skor yang telah

ditetapkan. Jumlah skor dari beberapa kriteria ini disebut skor

maksimum dari satu soal.

3. Penulisan soal yang menuntut kemampuan penalaran

Dalam menulis soal, penulis soal umumnya memiliki kecenderungan

untuk menulis soal-soal yang menuntut perilaku ingatankarena mudah dalam

penulisan soalnya dan materi yang hendak ditanyakan juga mudah diperoleh

secara langsung dari buku pelajaran. Soal-soal yang mengukur ingatan kurang

memberi dorongan kepada peserta didik untuk belajar lebih giat dalam

mempersiapkan dirinya menjadi anggota masyarakat yang kreatif di masa depan.

Oleh karena itu, peserta didik perlu diberi soal-soal yang menuntut proses berpikir

tingkat tinggi (higher order thinking skill atau HOTS).

Dalam menyusun soal yang mengukur proses berpikir tingkat tinggi

disajikan berbagai informasi, biasanya dalam stimulus. Stimulus dapat berupa

teks, gambar, grafik, tabel, dan lain sebagainya yang berisi informasi-informasi

dari kehidupan nyata. Berdasarkan informasi-informasi tersebut, peserta didik

diminta untuk:

 mentransfer informasi tersebut dari satukonteks ke konteks lainnya

 memproses dan menerapkan informasi

 melihat keterkaitan antara informasi yang berbeda-beda

 menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah

 Secara kritis mengkaji/menelaah ide atau gagasan dan informasi

Pada proses berpikir tingkat tinggi peserta didik menunjukkan pemahaman

akan informasi dan bernalar, bukan sekedar mengingat kembali atau recall.
Adakalanya perlu memberi informasi yang dibutuhkan untuk menjawab

pertanyaan tersebut dan peserta didikmenunjukkan pemahaman terhadap ide dan

informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi.

Pertanyaan yang sifatnya higher order thinking tidak selalu harus lebih

sulit, misalnya menentukan arti dari kata yang sangat jarang digunakan belum

termasuk HOT. Soal sulit bukan berarti higher order thinking, kecuali melibatkan

nalar untuk mencari arti kata dari suatu konteks atau stimulus. Pada prinsipnya

higher order thinking adalah cara berpikir logis atau proses penalaran.Penilaian

yang fokus pada higher order thinking meliputi:

 Pertanyaan dan jawaban;

 Eksplorasi dan analisis;

 Bernalar ketika memperoleh informasi, bukan mengingatnya

kembali;

 Memecahkan, menilai, mengkritik dan menerjemahkan.

 Proses kognitif yang termasuk higher order thinking, antara lain

analisis,sintesis, dan evaluasi.

 Pada standar level kemampuan, higher order thinking terdapat

pada level 3(reasoning).

B. Penguatan Pendidikan Karakter

Selain merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari Gerakan Nasional

Pendidikan Karakter Bangsa Tahun 2010, Gerakan Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK) merupakan bagian integral Nawacita, dalam hal ini butir 8

Nawacita: Revolusi Karakter Bangsa dan Gerakan Revolusi Mental dalam

pendidikan yang hendak mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk


mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak,

dalam mengelola sekolah. Dalam hubungan ini Gerakan PPK menempatkan nilai

karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan

memberadabkan. Untuk itu, ada 5 nilai utama karakter yang saling berkaitan

membentuk jejaring nilai karakter yang perlu dikembangkan sebagai prioritas

Gerakan PPK . Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai

berikut.

Nilai Karakter Religius yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan

yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan ajaran

agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung

tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,

hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini

meliputi tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan,

individu dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai

karakter religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan

ciptaan. ubnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama,

teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan,

persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan

tersisih.

Nilai Karakter Nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat

yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap

bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri,


menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta

tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman

budaya, suku, dan agama. Nilai Karakter Mandiri merupakan sikap dan perilaku

tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran,

waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai kemandirian

antara lainetos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional,

kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Nilai Karakter Gotong Royong mencerminkan tindakan menghargai

semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama,

memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang laindan

memberi bantuan pada mereka yang miskin, tersingkir dan membutuhkan

pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif,

komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,

solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, sikap kerelawanan.

Nilai Karakter Integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang

didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat

dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan

kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter

integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam

kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan

kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia,

komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai

martabat individu (terutama penyandang disabilitas).


E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah :

1. Dapat membuat soal pilihan ganda

2. Dapat membuat soal uraian

3. Dapat memahami pedoman penskoran untuk soal uraian

4. Memahami Kebijakan PPK

5. Dapat menerapkan PPK di kelas, sekolah, dan masyarakat

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah guru mampu membuat soal pilihan ganda, uraian dan

pedoman pengskoran dan menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran

di kelas. Serta dapat menerapkan PPK di kelas sehingga siswa menjadi

berkarakter.

V. Kegiatan Pengembangan diri 5 ( Paket 5 ) Peningkatan Kemampuan

TIK

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi hilir tanggal :

1. 22 – 03 – 2017

2. 29 – 03 – 2017

3. 05 – 04 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan kolektif guru

yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG pada gugus I Kecamatan


Talawi, untuk kegiatan yang ke tiga ini sebanyak 3 kali pertemuan dengan

materi peeningkatan kemampuan TIK.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan pengembangan diri ini adalah

1. Agar penulis mampu mengoperasikan TIK dalam pembelajaran sesuai

dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

2. Untuk mendapatkan angka kridit yang digunakan untuk naik pangkat.

D. Uraian Materi

1. Menggunakan MS Word

a. Membuka, menyimpan dan menutup dokumen pada aplikasi

MS. Word

b. Membuka dokumen yang sudah tersimpan

c. Memilih teks pada MS. Word

d. Menggunakan tombol copy, cut dan paste

e. Memformat Huruf dengan menggunakan grup font

f. Memformat paragraf dengan menggunakan grup paragraph

g. Mencari atau mengubah teks dengan menggunakan grup

editing

h. Menyisipkan tabel

i. Menyisipkan ilustrations dan symbols

j. Memformat header & footer

k. Membuat text box

l. Mengatur halaman dokumen

m. Mengatur paragraph dokumen


n. Menggunakan Undo dan Redo dalam menyunting teks

o. Mencetak Dokumen pada MS. Word

p. Pengaturan mencetak

2. Menggunakan MS Ecxel

a. Dasar-dasar Ms. Excel

1) Membuka MS. Excel

2) Membuat dokumen baru pada MS. Excel

3) Menyimpan, menutup dan membuka kembali dokumen

pada MS. Excel

4) Memberi nama pada Sheet MS. Excel

b. Bekerja dengan Ms. Excel

1) Memindahkan petunjuk sel

2) Menuliskan data pada Lembar Kerja/Worksheet

3) Mengatur kolom dan baris

4) Formating dan editing

5) Menggunakan formula

6) Membuat grafik

7) Mencetak dokumen

3. Menggunakan MS Powerpoint

a. Membuka, mengenal antarmuka dan menutup aplikasi MS.

PowerPoint

b. Pengelolaan berkas pada MS. PowerPoint

c. Menyisipkan dan mengatur teks

d. Menyisipkan dan mengatur gambar/foto


e. Bekerja dengan Slide

f. Menerapkan tema visual

g. Menerapkan transisi antar Slide

h. Menayangkan, menjalankan dan keluar dari presentasi

i. Menggunakan perintah cetak

4. Penggunaan Interner

Penggunaan internet dasar, seperti browsing, searching, emailing,

chatting, dan social networking merupakan kemampuan yang

harus dimiliki oleh setiap guru, kepala atau pengawas

sekolah/madrasah di dalam memanfaatkan internet untuk

pembelajaran.

G. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah :

6. Dapat mengoperasikan office dasar

7. Menggunakan Office untuk membuat perangkat pembelajaran

H. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah guru mampu mengoperasikan computer dan

menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

VI. Kegiatan Pengembangan diri 6 ( Paket 6 ) Diklat Fungsional Penyegaran

Instruktur Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan di LPMP Sumatera Utara mulai tanggal 24

s.d. 29 Juli 2017.


B. Jenis Kegiatan

Kegiatan ini merupakan jenis diklat fungsional Penyegaran Instruktur

Nasional Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan

jumlah jam 60 JP yang dilaksanakan selama 6 hari.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Menyegarkan Kembali Instruktur Nasional untuk Kegiatan

Pengembangan Keprofesian berkelanjutan

2. Menguji coba modul suplemen SIM PKB.

3. Memperoleh informasi tingkat kepuasan guru pembelajar sebagai

dasar lanjutan kegiatan SIM PKB.

4. Mengevaluasi dan memperbaiki program penguatan kompetensi

guru di masa akan datang

D. Uraian Materi

1. Petunjuk Teknis PKB melalui Peningkatan Kompetensi

2. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam modul PKB

3. Pengembangan soal UASBN

4. Materi Kompetensi Pedagogik

5. Materi Kompetensi Profesional

6. Strategi Fasilitasi Kelas Moda Tatap Muka, Daring Murni dan Daring

Kombinasi

E. Tindak lanjut

Peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam

rangka bertugas sebagai Instruktur Nasional/Mentor pada SIM PKB


F. Dampak Pengembangan diri

Dengan dilaksanakannya diklat ini, penulis mampu melaksanakan

tugas sebagai instruktur nasional dalam kegiatan Peningkatan

Keprofesian Berkelanjutan baik dalam moda tatap muka maupun

daring.

VII. Kegiatan Pengembangan diri 7 ( Paket 7 ) Merevisi RPP kelas VI

Semester 1

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi Hilir tanggal :

1. 13 – 09 – 2017

2. 27 – 09 – 2017

3. 04 – 10 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan

kolektif guru yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG pada gugus I

Kecamatan Talawi, untuk kegiatan yang keempat ini sebanyak 3 kali

pertemuan dengan materi merevisi RPP kelas VI semester 1.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan penulis mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah:

1. Agar penulis dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang lebih baik dari sebelumnya dengan metode yang sesuai.

2. Untuk mendapatkan angka kridit yang digunakan untuk naik pangkat


D. Uraian Materi

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara

peserta didik dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar

lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung secara

edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan

keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Proses

pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian.

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara

sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis,

sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem pendukung (Joice&Wells).

Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, mengatakan “model

pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas.

Prinsi-prinsip pembelajaran meliputi: (1) peserta didik difasilitasi

untuk mencari tahu, (2) peserta didik belajar dari berbagai sumber

belajar, (3) proses pembelajaraan menggunakan pendekatan ilmiah, (4)

pembelajaran berbasis kompetensi, (5) pembelajaran terpadu, (6)

pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki

kebenaran multi dimensi, (7) pembelajaran berbasis keterampilan

aplikatif, (8) peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan

keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills, (9)pembelajaran yang


mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai

pembelajar sepanjang hayat, (10) pembelajaran yang menerapkan

nilai-nilai dengan memberiketeladanan (ingngarso sung tulodo),

membangun kemauan (ingmadyomangunkarso), dan mengembangkan

kreativitas pesertadidik dalam proses pembelajaran (tut

wurihandayani), (11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di

sekolah, dan di masyarakat, (12) pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran,  (13) pengakuan atas perbedaan individual dan latar

belakang budaya peserta didik, dan (14) suasana belajar

menyenangkan dan menantang.

Proses pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah (untuk

pelaksanaan Kurikulum 2013) diatur melalui Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 beserta

lampirannya (Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran).

pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan

saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan

saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran

kontekstual. Selain itu dapat diterapkan model-model pembelajaran

lainnya, antara lain discovery learning, project-based learning,

problem-based learning, inquiry learning.

1. Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa

pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah


kegiatan belajar yakni mengamati (observing), menanya  (questioning),

mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting), menalar atau

mengasosiasi (associating), mengomunikasikan (communicating) yang

dapat dilanjutkan dengan mencipta. Langkah-langkah pembelajaran

dengan pendekatan saintifik tersebut mengikuti langkah-langkah pada

metode ilmiah. Berikut ini langkah-langkah pembelajaran dengan

pendekatan saintifik.

2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)

Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik)

yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta

didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan

menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk

belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.

Pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran konvensional yang

jarang menggunakan masalah nyata atau menggunakan masalah nyata

hanya di tahap akhir pembelajaran sebagai penerapan dari pengetahuan

yang telah dipelajari. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas

pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.

3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran

yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk

mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Penekanan

pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk


menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti,

menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk

pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk yang dimaksud

adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya

seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini

memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun

berkelompok dalam menghasilkan produk nyata.

4. Pembelajaran Inkuiri

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada

pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.

Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan

tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya

merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis.

Melalui proses mental itulah, diharapkan peserta didik berkembang

secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh

karena itu dalam proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah

mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi

merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat

menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran

adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta

didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui

penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah

pembelajaranyang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan


yang meliputi sikap, pengetahuan,dan keterampilan peserta didik untuk

mencari dan menyelidiki sesuatu(benda, manusiaatau peristiwa),

secara sistematis, kritis, logis, dan analitis.

5. Pembelajaran Penemuan (DiscoveryLearning)

Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah

pembelajaran untuk  menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal

melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta

didik.

Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan

memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan

menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta didik; (3)

kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan

yang sudah ada.

E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah :

1. Menyempurnakan RPP sebelumnya

2. Membuat RPP dengan menggunakan metode yang sesuai.

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah:

1. Penulis semakin menyadari, agar terlaksananya pembelajaran yang

baik maka dibutuhkan rancangan pembelajaran yang tepat.


2. Sebagai seorang guru, penulis semakin menyadari pentingnya

mengikuti kegiatan KKG karena merupakan wadah bagi guru untuk

saling berbagi Ilmu dan Informasi

VIII. Kegiatan Pengembangan diri 8 ( Paket 8 ) Menyusun soal UH dan UTS

Kelas VI semester 1

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi Hilir tanggal :

1. 11 – 10 – 2017

2. 18 – 10 – 2017

3. 25 – 10 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan kolektif guru

yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG pada gugus I Kecamatan

Talawi, untuk kegiatan yang ke-dua ini sebanyak 3 kali pertemuan dengan

materi membuat soal Ulangan Harian dan Ujian Tengah Semester kelas VI

semester 1.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan penulis mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah:

1. Agar penulis memahami cara membuat kisi-kisi soal.

2. Agar penulis mampu menyusun soal sesuai dengan kompetensi dasar

yang akan dicapai.

3. Untuk mendapatkan angka kridit yang digunakan untuk naik pangkat


D. Uraian Materi

Materi kegiatan adalah membuat soal ujian tengah semester I

.Rencananya ujian ini akan dilaksanakan secara serentak kepada siswa

kelas VI se-gugus I Kecamatan Talawi. Soal dibuat per mata pelajaran

dalam bentuk pilihan ganda dengan cara membagi tugas dengan teman

sejawat dengan rincian sebagai berikut :

d. Tema 1 sebanyak 50 soal

e. Tema 2 sebanyak 50 soal

f. Tema 3 sebanyak 50 soal

E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah :

1. Membuat format kisi-kisi soal UH dan UTS

2. Menyusun soal UH dan UTS dengan mempedomani standar

kompetensi dan kompetensi dasar kelas VI semester 1.

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembnagan diri yang

dilakukan adalah:

1. Penulis semakin menyadari, profesi guru harus dikembangkan sebagai

profesi yang bermartabat sebagaimana yang di amanatkan dalam

undang- undang guru dan dosen

2. Sebagai seorang guru, penulis semakin menyadari pentingnya

memahami indikator soal untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

pembelajaran yang telah dilaksanakan.


IX. Kegiatan Pengembangan diri 9 ( Paket 9 ) Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

A. Waktu pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di SDN 09 Talawi hilir tanggal :

1. 01 – 11 – 2017

2. 08 – 11 – 2017

3. 15 – 11 – 2017

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah kegiatan kolektif guru

yaitu menjadi peserta dalam kegiatan KKG, untuk kegiatan ini sebanyak 3

kali pertemuan dengan materi teknik penulisan makalah.

C. Tujuan Pengembangan diri

Tujuan pengembangan diri ini adalah

1. Agar penulis memahami teknik penulisan makalah.

2. Agar penulis dapat mempraktekkan penulisan makalah.

3. Untuk mendapatkan angka kridit yang digunakan untuk naik pangkat

D. Uraian Materi

1. Pengertian Makalah

Makalah adalah salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu

permasalahan tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian

lapangan.

Makalah menjadi sarana untuk mendemonstrasikan pemahaman

penulis tentang pokok permasalahan teoretis yang dikaji atau


kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau

teori yang berhubungan dengan masalah tertentu.

Makalah sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman

terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan

suatu masalah, jadi bukan rangkuman.

2. Langkah-langkah Penulisan Makalah

Adapun langkah-langkahnya dalam membuat makalah adalah:

a) Menentukan topik makalah.

b) Mencari bahan atau referensi.

c) Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang

telah terkumpul.

d) Proses penulisan

e) Koreksi dan editing.

f) Revisi.

3. Format Penulisan Makalah

Adapun format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :

a) Halaman judul. Berisi judul makalah, tujuan pembuatan makalah,

nama pembuat, logo lembaga/ institusi, nama lembaga, beserta

alamat dan tahun.

b) BAB I PENDAHULUAN

1) Latar belakang, berisi tentang alasan pemilihan tema dalam

pembuatan makalah.

2) Rumusan masalah, berisi tentang pokok-pokok pembahasan

dalam makalah.
3) Tujuan penulisan, berisi tentang tujuan serta manfaat penulisan.

c) BAB II PEMBAHASAN MASALAH. Berisi tentang data atau

teori dari referensi yang didapat untuk menjawab rumusan masalah

yang telah dibuat serta pendapat penulis untuk memperjelas data

atau teori tersebut.

d) BAB III PENUTUP

1) Kesimpulan, berisi tentang hasil ringkas dan padat yang

didapat bukan copy paste sebagian isi makalah.

2) Saran, berisi pernyataan masukan atau pendapat penulis untuk

subjek dalam pembahasan makalah.

3) Kata penutup, berisi ucapan terimakasih dan permohonan kritik

rekonstruktif untuk penulis.

e) DAFTAR PUSTAKA. Berisi daftar referensi atau sumber  yang

telah diambil untuk menunjang data penulisan.

4. Teknik Penulisan Makalah

Ada beberapa tata cara dalam tehnik penulisan makalah yang benar,

diantaranya adalah:

a. Tata cara penulisan

1) Penulisan makalah menggunakan bahasa Indonesia yang baku,

tidak berbunga-bunga dan to the point.

2) Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah,

dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam

(istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur

gunung).
3) Untuk menghindari subyektivitas, penulisan makalah tidak

diperbolehkan menggunakan katasaya, aku,

kami atau kita kecuali dalam kata pengantar dan bisa diganti

dengan kata penulis.

b. Bentuk dan format penulisan

1) Naskah makalah diketik dengan jenis huruf standard (Times

New Roman) dengan ukuran  front12, Spasi 1,5. Dan mejorok

5 ketukan.

2) Makalah berbahasa Arab menggunakan font Traditional

Arabic dengan huruf ukuran 18.

3) Kertas yang dipergunakan untuk penulisan makalah adalah

Kuarto (A4) ukuran 21 x 29,7 cm berat 70 – 80 gram.

4) Batas margin untuk Top Left 4 cm dan Bottom Right 3 cm.

5) Penulisan BAB dan Sub Tema di Bold (tebal)

c. Daftar pustaka

1) Daftar pustaka ditempatkan diakhir tulisan dengan jarak satu

(1) spasi dan tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak

antara dua sumber pustaka satu setengah (1,5) spasi.

2) Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (sesuai

alfabetis, ditulis nama belakang dahulu), koma, judul buku

dicetak miring (italic), koma, jilid atau volume, koma, tempat

penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan,

koma, nomor cetakan.


3) Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama kedua-

duanya ditulis, dihubungkan dengan kata dan, seperti

Nashiruddin dan Karnadi. Apabila lebih dari dua orang, ditulis

nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan)

4) Apabila berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang

asli, koma, judul buku, koma, kata terj. nama penerjemah,

koma, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun

terbit diakhiri dengan titik.

5) Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya

adalah sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit

tanda petik (“---“), koma, nama situs, titik. Contoh : Sapari,

Ahmad “Kurikulum Berbaris

Kompetensi”,http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml

E. Tindak lanjut

Adapun tindak lanjut yang dilakukan adalah Setelah mengikuti kegiatan

ini, tindak lanjut yang penulis lakukan adalah mempraktekkan penulisan

makalah yang sesuai dengan teknik penulisan makalah

F. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang

dilakukan adalah:

1. Dalam menjalankan tugas sebagai guru, menulis karya ilmiah dapat

memecahkan permasalahan nyata di kelas, memperbaiki mutu

pembelajaran .
2. Penulis semakin menyadari profesi guru harus dikembangkan sebagai

profesi yang bermartabat sebagaimana yang diamanatkan dalam

undang-undang guru dan dosen.


BAB III

PENUTUP

Demikian laporan pengembangan diri tahun 2017 penulis buat untuk

mendukung proses pembelajaran di SDN 01 Talawi Mudik serta untuk

meningkatkan keprofesinalisme guru sekaligus untuk bahan kelengkapan

penilaian kinerja guru sebagai bahan kenaikan pangkat.


REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Nama Waktu/ Tempat


Materi Peran Nama Institusi
No Kegiata Jam Kegiata
PD Guru Fasilitator Penyelenggara
n PD n
SKB Dinas
Diklat Pelatihan Sunaryo,S.Pd
Kota Pendidikan
1 fungsion materi di Peserta 30 Jp Guru
Sawahlu Kota
al UN kan Yogyakarta
nto sawahluno
SDN 09
Membuat Gugus I Kec.
Evayetti,S.Pd Talawi
2 KKG Soal TO Peserta 3x Pert Talawi
Hilir

Membuat SDN 09
Rumjasmi,S.Pd Gugus I
3 KKG analisis Peserta 3x Pert Talawi
Kec.Talawi
hasil TO Hilir
Worksho
p
Penyusu
an Soal Penyusuna Dinas
US- n soal SDN 19 Pendidikan
4 Peserta 80 JP Widyaswara
SD/USB USBn dan Santur Kota
N, PPK Sawahlunto
Penguata
n
karakter

Abeski SDN 09
5 Gugus I
KKG TIK Peserta 3x Pert Yunitdi,S.Pd.sd Talawi
Kec.Talawi
Hilir

Heri
Penyegara
Diklat Wibowo,M.M. LPMP
n IN P4TK Bahasa
6 Fungsion Peserta 60 Jp Pd Sumatera
Progran Indonesia
al P4TK Bahasa Utara
PKB
Indonesia
Merevisi
perangkat
SDN 09
pembelaja Gugus I Kec.
Syamsulastri, Talawi
7 KKG ran kelas Peserta 3x Pert Talawi
S.Pd Hilir
VI
semester 1
Menyusun SDN 09
Gugus I
8 KKG Soal UH Peserta 3x Pert Syamsulastri, Talawi
Kec.Talawi
dan UTS S.Pd Hilir

SDN 09
9 Gugus I
KKG PKB Peserta 3x Pert Syamsulastri, Talawi
Kec.Talawi
S.Pd Hilir

Anda mungkin juga menyukai