Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KETERKAITAN MATERI PEMBELAJARAN IPA KELAS VI


SD DENGAN KONSEP IPA

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini,

Dalam penyelesaian makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Otoy Permana,S,Pd.MM.Pd yang telah memberikan motivasi dan


bimbingannya,
2. Suami yang telah memberikan sfoort dalam penulisan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini dengan
harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan penulis untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih dan berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka
yang telah memberikan bantuan, serta menjadikan ini sebagai ibadah. Amin.

Bandung, 30 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................4
BAB II...................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................5
MATERI I...........................................................................................................5
CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP.................................................................5
MATERI II.........................................................................................................7
PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN
EKOSISTEM......................................................................................................7
MATERI III......................................................................................................10
CARA PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP................................10
BAB III................................................................................................................13
ANALISIS...........................................................................................................13
BAB IV................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadi seorang guru adalah tantangan untuk kita bekerja kreatif, aktif, dan
berkompeten di bidangnya. Salah satunya yakni penguasaan materi dalam
pembelajaran yang diampunya. Guru tidak bisa dikatakan sebagai guru jika tidak
mampu mengakomodir materi pembelajaran.

Kami sebagai calon tenaga pendidik diajarkan materi-materi pembelajaran


yang berkaitan dengan materi pembelajaran di sekolah dasar salah satunya yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam. Dalam makalah ini, kami berusaha untuk menganalisis keterkaitan
materi pembelajaran IPA biologi dengan materi konsep pembelajaran yang telah kami
pelajari dalam kuliah IPA 1.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja materi pembelajaran IPA kelas VI SD yang berkaitan dengan konsep IPA
?

2. Bagaimana hasil analisis terhadap materi IPA kelas VI SD?

3. Adakah keterkaitan materi pembelajaran IPA kelas VI SD dengan materi konsep


dasar IPA ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui materi pembelajaran IPA kelas VI SD yang berkaitan dengan konsep


IPA ?

2. Mengetahui hasil analisis terhadap materi IPA kelas VI SD?

3. Mengetahui keterkaitan materi pembelajaran IPA kelas VI SD dengan materi


konsep dasar IPA ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

MATERI I

CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

A. Ciri Khusus pada Hewan


1. Cecak
Cecak sering kita lihat di dinding dan langit-langit rumah dan sangat jarang
berada di lantai. Cecak bergerak dengan cara merayap. Saat merayap di dinding,
cecak tidak terjatuh. Cecak memiliki perekat pada setiap ujung jari kakinya dan
dapat mengatur banyaknya perekat yang dikeluarkan sehingga dapat menempel di
dinding.
Selain itu, cecak mempunyai kemampuan autotomi. Cecak dapat memutuskan
ekornya secara tiba-tiba saat ditangkap mangsa. Dengan demikian cecak dapat
melarikan diri. Ekor cecak yang putus dapat tumbuh kembali.
2. Kelelawar
Kelelawar keluar dan mencari makan pada malam hari. Sebaliknya, pada siang
hari, kelelawar hanay berdiam di sarangnya. Dalam keadaan gelap, kelelawar tidak
pernah menabrak benda yang dilaluinya dan tidak kesulitan menemukan
makanannya. Hal ini karena kelelawar memiliki indera pembau dan pendengar
yang tajam sehingga dapat menemukan makanan, menentukan arah terbang, dan
menghindari tabrakan.
Saat terbang, kelelawar mengeluarkan bunyi yang nyaring yang memiliki
frekuensi sangat tinggi (bunyi ultrasonik). Bunyi ultrasonic akan mengenai benda
atau mangsa di sekitarnya dan dipantulkan kembali oleh benda tersebut. Bunyi
pantulan membuat kelelawar memperkirakan bunyi pantulan. Inilah yang
menjadikan kelelawar dapat membedakan antara mangsa dan bukan mangsa.
Kemampuan ini dinamakan ekolokasi.

5
3. Landak
Landak adalah hewan unik yang memiliki bulu keras di bagian atas tubuhnya.
Bulu landak mengandung ribuan duri yang dihasilkan otot-otot kulit. Duri-duri
tersebut merupakan alat pertahanan mereka. Apabila diserang musuh, landak akan
melarikan diri masuk ke sarangnya di dalam tanah. Jika tidak sempat melarikan
diri, landak akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya akan mengembang dan
seluruh tubuhnya dipenuhi dur tajam yang akan menancap pada tubuh musuh yang
menyentuhnya.

B. Ciri Khusus pada Tumbuhan


1. Mawar
Tanaman mawar memiliki bunga yang indah namun duri-durinya sangat tajam.
Duri tersebut berfungsi melindungi diri dari musuh.
2. Kantong Semar
Tanaman kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun yang
berfungsi untuk menangkap hewan, terutama serangga. Saat serangga masuk
kantong, kantong segera menutup. Kantong semar kemudian mengeluarkan enzim
yang membunuh serangga.
Kantong semar hanya mengandalkan kantongnya untuk mencari makanan.
Kantong semar tidak memerlukan pupuk karena justru dapat membuatnya mati.
3. Raflesia
Bunga raflesia merupakan bunga raksasa dengan berat mencapai tujuh
kilogram. Bunga ini mengeluarkan bau busuk yang menyebabkan serangga tertarik
dan mendekatinya. Setelah dekat, serangga tersebut dimangsa oleh raflesia.
Selain itu raflesia juga memantulkan cahaya yang akan didekati lalat kemudian
raflesia memangsanya.

Setiap jenis hewan maupun tumbuhan memiliki ciri khusus yang merupakan
bentuk adaptasi. Adaptasi dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

6
1. Adaptasi morfologi merupakan bentuk penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Contohnya, kaki berselaput pada bebek dan antenna pada
semut.
2. Adaptasi fisiologi yaitu penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Contohnya bunga raflesia mengeluarkan enzim untuk
menarik serangga dan kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh
serangga.
3. Adaptasi tingkah laku berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cecak
memutuskan ekornya saat ditangkap musuh dan putri malu mengatupkan daunnya
bila disentuh.

MATERI II

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN

EKOSISTEM

Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan
alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya
kolam, sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan
berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang
dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan terjadi
hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil
hutan, misalnya kayu dan rotan. Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh
berbagai kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan
bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk
dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan,
pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal.

Manusia dapat merusak ekosistem hutan misalnya dengan cara penebangan


pohon secara liar atau pembakaran hutan, perburuan secara liar, dan penggunaan
pupuk yang berlebihan.
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,
contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari

7
hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada
tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan.

Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama


menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak
dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan
habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan
hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat
tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut.

Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang


hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan
yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi
langka.
Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian
dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar,
tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-
hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke
pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus

Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya


penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan
rusaknya terumbu karang.

8
Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan
makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapal- kapal pukat harimau
dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan
kecil akan ikut terjaring.

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendra-wasih,


badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka.

Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada
yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih

Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap
baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan
pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada
dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari
kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal
dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang
dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA.

Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat
mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika

9
kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat
tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok
tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup
dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang
dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.

MATERI III

CARA PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Lanjut Usia

Coba kamu perhatikan adikmu, dirimu sendiri, dan orangtuamu. Perbedaan


apakah yang dapat kamu lihat? Perbedaan yang paling mencolok dapat kamu lihat
adalah tinggi badan. Tinggi badanmu biasanya lebih tinggi daripada adikmu.
Orangtuamu badannya lebih tinggi daripada dirimu. Selain itu, bentuk tubuhmu pun
berbeda dengan orangtuamu.

Perubahan tinggi dan bentuk badan terjadi karena tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan per-kembangan manusia sejak
bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui beberapa tahapan berikut ini.

1. Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu.

2. Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-anak umur 5 tahun.

3. Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun.

4. Masa remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun.

5. Masa dewasa sekitar umur 17 tahun sampai 20 tahun ke atas.

6. Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.

10
B. Perkembangbiakan Hewan 1.

Bertelur

Isi telur ayam merupakan hasil pembuahan antara sel kelamin betina dan sel
kelamin jantan. Ayam betina akan menghasilkan sel kelamin betina disebut sel
telur, ayam jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan disebut sel sperma.

2. Melahirkan

Hewan jantan akan membuahi sel telur dalam tubuh hewan betina. Zigot hasil
pembuahan ini akan tumbuh menjadi janin. Janin tumbuh di dalam tubuh
induknya. Saat ini hewan dikatakan hamil. Makin lama perut hewan makin besar.
Setelah janin membentuk anak hewan dengan sempurna, induk hewan akan
melahirkan. Setelah melahirkan, induk hewan akan menyusui anaknya.

Lamanya hamil tiap jenis hewan berbeda-beda. Untuk gajah 12 bulan,


sedangkan kelinci 30 hari. Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
disebut vivipar.

3. Bertelur dan Mlahirkan

Contohnya, buaya. Anak buaya tumbuh di dalam telur semasa telur masih ada
di perut induknya. Kemudian telur dikeluarkan, menetas, dan keluar anaknya.
Hewan demikian berkembang biak dengan

11
bertelur dan melahirkan. Contoh lainnya hewan yang berkembang biak dengan
bertelur dan melahirkan yaitu ular dan kadal.

4. Perkembangbiakan Tumbuhan

a. Perkembangbiakan Vegetatif

1) Secara alami

a) Tunas, contohnya pisang, bamboo, sukun, tebu, cocor bebek, dan


cemara.

b) Spora, contohnya suplir dan paku-pakuan.

c) Umbi, contohnya umbi batang (kentang) umbi lapisan ( bawang merah,


bawang putih), umbi akar (wortel, umbi jalar).

d) Rizhoma, contohnya kencur, kunyit, dan lengkuas.

2) Secara buatan

a) Stek

b) Mencangkok

b. Perkembangan Generatif

Macam-macam penyerbukan:

a) Penyerbukan sendiri, artinya serbuk sari yang jatuh ke kepala putik


berasal dari bunga sendiri.

b) Penyerbukan silang, artinya serbuk sari berasal dari tumbuhan lain,


tetapi yang sejenis.

c) Penyerbukan buatan, artinya manusia dengan sengaja menyerbukkan.


Hal ini sengaja dilakukan untuk mendapatkan tanaman jenis baru.
Misalnya pada tumbuhan vanili.

12
BAB III

ANALISIS

Dari ketiga materi pembelajaran IPA SD tersebut, hasil analisis terhadap materi
IPA kelas VI SD dan keterkaitan dengan konsep IPA sebagai berikut.

a. Materi I mengenai ciri khusus makhluk hidup dijelaskan mengenai ciri-ciri morfologi
tumbuhan dan hewan. Pada materi tersebut dijelaskan bagaimana tumbuhan dan hewan
beradaptasi terhadap lingkungannya untuk bertahan hidup, mencari makanan atau
mangsa, dan mempertahankan diri dari pemangsa. Materi I memiliki keterkaitan dengan
konsep IPA yaitu tentang mahluk hidup dan cirinya (morfologi) yang dipelajari pada
presentasi kelompok 1 bagian satu. Materi I ini sesuai dengan materi yang dipelajari
dalam konsep IPA .

b. Materi II mengenai pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan ekosistem.


Materi II menjelaskan mengenai penggunaan sumber daya alam oleh manusia dan
dampak pemanfaatan secara terus menerus tanpa memperhatikan etika lingkungan. Pada
materi tersebut memiliki keterkaitan dengan konsep IPA mengenai pencemaran dan
etika lingkungan (bioteknologi) yang telah dipelajari dari presentasi kelompok 4 bagian
kedua. Materi II telah sesuai dan berkaitan dengan materi yang dipelajari dalam konsep
IPA 1.

c. Materi III megenani cara perkembangbiakan makhluk hidup menjelaskan bagaimana


manusia, hewan, dan tumbuhan beregenerasi dalam ekosistem lingkungan. Di sini
dijelaskan bagaimana perkembangbiakan tumbuhan baik secara vegetatif alami dan
buatan maupun generatif, perkembangbiakan hewan baik dengan bertelur, melahirkan,
maupun bertelur-melahirkan, dan manusia dalam menghasilkan keturunannya. Materi
III memiliki keterkaitan dengan konsep IPA mengenai perkembangbiakan makhluk
hidup (bioteknologi) yang telah dipelajari dalam materi konsep IPA .

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kami terhadap ketiga materi pembelajaran IPA kelas
VI SD yang tediri tentang ciri khusus makhluk hidup, pengaruh kegiatan manusia
terhadap keseimbangan ekosistem, dan perkembangbiakan makhluk hidup memiliki
keterkaitan denga konsep IPA . Tiga materi tersebut sesuai dengan tiga materi yang
telah kami pelajari di pembelajaran konse IPA sebelumnya.

B. Saran

Dalam pembelajaran IPA siswa harus menemukan sendiri dengan cara


observasi ,penelitian,mendemontrasikan dan percobaan dengan penemuan tersebut
siswa akan mencintai lingkungan beserta makhluk hidup

14
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Sri, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas VI.

Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suhartanti, Dwi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VI SD/MI.

Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai