Anda di halaman 1dari 3

Projek Kepemimpinan

Nama Kelompok:
1. Farah Nurin Shabrina 233174712284
2. Frida Septiana 233174712057
3. I Nyoman Dedi Arimawan 233174711704
4. Agus Junaedi 233174712433
5. Indah Lestari 233174712198
6. Bali Adi Surya 233174712830
7. Fajar Sahru Ramadhan 233174711753
8. Aprianus Edison Radja 233174711895
9. David Maulana Ibrahim 233174712137
10. Hestiana Edel 233174712524

PROPOSAL SMART

A. Latar Belakang
Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari
manusia. Sehingga sangat diperlukan adanya kesadaran dari setiap individu untuk menjaga
dan merawat lingkungan. Seperti yang telah tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada
Undang-Undang ini tercantum jelas dalam bab X bagian 3 pasal 69 point a “bahwa setiap
orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan atau perusakan
lingkungan hidup”, dan pada point h tercantum “setiap orang dilarang melakukan
pembukaan lahan dengan cara membakar”. Undang-Undang tersebut menitikberatkan bahwa
setiap orang atau industri sangat tidak diperbolehkan melakukan perusakan terhadap
lingkungan secara sembarangan hanya untuk keuntungan terhadap diri atau perusahaannya.

Namun ironisnya sampai saat ini permasalahan lingkungan belum dapat diatasi secara
optimal. Banyak ditemukan upaya perilaku manusia yang justru dapat menyebabkan
kerusakan pada lingkungan yang berdampak buruk untuk kelangsungan hidup manusia
kedepannya. Salah satu permasalahan lingkungan yang masih sulit diatasi sampai saat ini
yaitu terkait dengan sampah. Sampah yang selalu memberikan permasalahan pada kerusakan
lingkungan adalah sampah anorganik karena membutuhkan waktu yang sangat lama dalam
penguraiannya bahkan perlu waktu puluhan hingga ratusan tahun masih belum dapat terurai.
Jumlah produksi sampah setiap tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah
Projek Kepemimpinan

penduduk (Taufiq dan Maulana, 2015). Kondisi ini jika dibiarkan secara terus menerus justru
akan memberikan ancaman berbahaya bagi ekosistem di masa mendatang sehingga perlu
adanya kebijakan penanganan dan pengelolaan dengan baik agar dapat menekan
pertumbuhan komposisi sampah anorganik. Penanganan permasalahan sampah tidak cukup
dilakukan hanya pihak pemerintah saja melainkan perlu adanya keterlibatan individu dalam
upaya mengurangi atau mengelola sampah menjadi suatu produk yang memiliki daya guna.
Pengolahan sampah bukan hanya harus dilakukan dengan teknologi canggih saja melainkan
juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan peralatan sederhana rumah tangga tergantung
pada tingkat kreatifitas masing-masing.

Kota Batu merupakan salah satu kota ternama di Jawa Timur yang terkenal dengan
pariwisatanya. Namun sayangnya kota ini menjadi salah satu kota yang memiliki
permasalahan akan penanganan sampah. Dalam mengatasi permasalahan sampah, sejatinya
pemerintah kota Batu telah melakukan berbagai upaya melalui pelaksanaan bank sampah
yang ada pada setiap Desa. Bank sampah sendiri didirikan selain bertujuan untuk mengurangi
volume sampah juga sebagai upaya Pemerintah dalam mewujudkan kesadaran masyarakat
dalam mengelola sampah secara mandiri. Akan tetapi meski program tersebut dapat berjalan,
dan terbukti mampu mengurangi volume sampah, pada faktanya volume sampah di kota Batu
masih tergolong tinggi dan jauh dari target pengurangan volume sampah yang dicanangkan
oleh pemerintah. Sehingga sebagai upaya untuk mengurangi jumlah volume sampah di Kota
Batu, perlu adanya solusi atau penanganan lain yakni dengan memberikan sosialisasi dan
pelatihan terkait upaya mengelola sampah menjadi barang bernilai guna sebagai wujud
partisipasi dalam mendukung program Pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah di
Kota batu.

Melihat dari permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah solusi yang konkrit.
Menurut kami sangat diperlukan adanya pengetahuan dan kesadaran sejak dini agar dapat
menjadi sebuah perilaku di usia selanjutnya. Sehingga dengan demikian, kami tertarik untuk
melakukan kegiatan proyek dengan tema “Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Barang
Bekas menjadi Barang Bernilai Guna di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Hikam,
Dusun Klerek, Desa Tulungrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu”.
Projek Kepemimpinan

B. Prinsip SMART untuk Kegiatan “Kreasi Gemilang: Sulap Sampah menjadi


Barang Berharga”
Proposal ini dirancang dengan mengacu pada prinsip SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan Time-bound. Prinsip tersebut akan di jelaskan berikut ini.

1. Specific (Spesifik): Kegiatan ini ditujukan untuk anak-anak sekolah dasar atau lebih
khususnya pada anak Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berada dibawah yayasan LP
Ma’arif NU.
2. Measurable (Terukur): Keberhasilan dalam kegiatan dapat diukur melalui kemauan dan
kemampuan peserta didik dalam mengolah sampah atau barang bekas yang sudah tidak
berguna untuk kemudian dikreasikan menjadi barang bernilai guna.
3. Attainable (Dapat Dicapai): kegiatan yang dilakukan serta produk yang dihasilkan
disesuaikan dengan kemampuan dan usia dari peserta didik.
4. Relevant (Relevan): Kegiatan ini relevan dengan permasalahan sampa yang ada di Kota
Batu serta juga berguna untuk meningkatkan kreatifitas mereka dalam mengolah barang
bekas menjadi barang bernilai guna.
5. Time-bound (Berbatas Waktu): Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 6-7
Mei 2024 di sekolah MI Darul Hikam, Jl. Aji Mustofa, Torongrejo, Kec. Junrejo, Kota
Batu, Jawa Timur.

Anda mungkin juga menyukai