Nim : 70200118096
Protein adalah salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam menjaga
stabilitas tubuh. Salah satu sumber protein pada makanan adalah tempe. Tempe
mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan isoflavon.
Dan adapun kemasan yang umum dipakai oleh produsen tempe ada dua
jenis yaitu tempe yang dibungkus denga dau pisang dan tempe yang dibungkus
dengan plastik. Diantara kedua bungkus tersebut tempe yang dibungkus daun
pisang lebih diminati dibandingkan tempe yang dibungkus plastik karena rasanya
lebih enak dan masa simpangnya lebih lama. Kemasan dau pisang lmemberikan
kondisi tetap hangat namun lembab sehingga kebutuhan kapang akan oksigen
dapat teratasi dengan baik atau dengan kata lain tidak terjadi kondensasi uap air
dan panas secara berlebihan selama pertumbuhan, sehingga pembentukan miselia
jamur lebih baik. Sementara itu pengemasan tempe dengan plastik dilakukan
dengan cara memberi lubang lubang kecil agar bagian dalam substrat cukup
memperoleh udara. Kapang tempe membutuhkan banyak udara selama proses
fermentasi. peggunaan kemasan dalam dalam fermentasi akan mempengaruhi
kadar protei tempe kedelai yang dihasilakan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
kadar protein tempe kemasan plastik dan daun pisang memiliki perbedaan.
Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi larutan protei dari tempe letak
perbedaanya mengatakan bahwa kadar protein dari tempe kemasan daun pisang
sebesar 4,912 µg/mL sedangka tempe kemasan plastik sebesar 3,739 µg/mL.
TUGAS REVIEW JURNAL (2)
Masalah gizi dapat dialami semua kelompok umur. Masalah gizi pada
balita dapat memberi dampak terhadap sumber daya manusia. Sehingga jika tidak
diatasi dapat menyebaban lost generation. Menurut UNICEF (1998) masalah gizi
dipengaruhi oleh 2 faktor yakni faktor langsung dan faktor tidak lansung. Dimana
faktor langsung berhubungan dengan asupan makanan dan penyakit infeksi yang
saling berkaitan. Dan faktor tidak langsung berhubungan dengan ketersedian
pangan, pola asuh anak, lingkungan dana pelayanan kesehatan serta tingkat
pendidikan dan pengetahuan ibu.