PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah
meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya
daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya
usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang
besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan
sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan
teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam
pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan. 5
Sampah didefinisikan sebagai semua bentuk limbah berbentuk padat yang berasal dari kegiatan
manusia dan hewan kemudian dibuang karena tidak bermanfaat atau keberadaannya tidak diinginkan
lagi.9 Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. 3
Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga menjelaskan tentang definisi sampah rumah tangga,
yaitusampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan
sampah spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal
dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau
fasilitas lainnya.5
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan,
pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya
bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu
penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak
menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya.2
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan sampah di 3
dusun yang ada di Desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar semakin
meningkat. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat di
dusun yang ada di desa Timbuseng, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar mengenai
dampak dari membuang sampah sembarang tempat dan memberi pengetahuan kepada masyarakat
bahwa sampah dapat dimanfaatkan dan bernilai jual.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan cara melakukan pengamatan langsung di
lapangan, dan metode pemberian pre test dan post test baik secara langsung pada institusi pendidikan
maupun melalui metode wawancara terpimpin di masyarakat Desa Timbuseng Kabupaten Takalar.
Untuk mengukurnya digunakan metode scoring ataupemberian angka dari setiap jawaban yang dipilih
dan dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon melalui aplikasi SPSS.
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Timbuseng dengan mengambil sampel dari 3 dusun di Desa
Timbuseng (Dusun Sauleya, Tana Sambayang dan Panaikang 2), Kecamatan Polongbangkeng Utara,
Kabupaten Takalar pada bulan Desember 2018.