Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

PERSPEKTIF, 11 (3) (2022): 859-865,


DOI:10.31289/perspektif.v11i3.6370

PERSPEKTIF
Tersedia online http://ojs.uma.ac.id/index.php/perspektif

Strategi Program TPS-3R di Kota Bandar Lampung

Anis Septiana,Pitojo Budiono & Feni Roslia

Magister Ilmu Pemerintahan, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia

Diserahkan: 21 Desember 2021; Ditinjau: 21 Desember 2021; Diterima: 24 April 2022

Abstrak

Produksi sampah di Kota Bandar Lampung mencapai 4000 ton per hari. Timbunan sampah yang
tidak terurai menjadi masalah seperti sampah plastik, sisa makanan, dan bahan kertas. Pemerintah
Kota Bandar Lampung membuat Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Sampah di Kota Bandar Lampung dengan menerapkan:pengelolaan sampah melalui TPS 3R.
Konsep TPS 3R adalah tempat pengumpulan, pemilahan, penggunaan kembali, daur ulang, dan
pengolahan kegiatan skala regional. Luas TPS 3R seluas lebih dari 200 m2, dilengkapi dengan
ruang pemilahan, pengomposan sampah organik, gudang, buffer zone dan tidak mengganggu
estetika dan lalu lintas. Penelitian ini mengarah pada pembangunan sarana pengolahan sampah
dengan pendekatan Cost Benefit Analysis dengan rencana dua skenario,

Kata kunci:Bandarlampung; TPS3R; Limbah.

Cara Mengutip: Septiana, A., Budiono. P., & Roslia, F., (2022). Strategi Program TPS-3R di Kota Bandar Lampung.
PERSPEKTIF. 11 (3): 859-865

* Penulis yang sesuai: ISSN 2085-0328 (Cetak)


Surel:anisseptiana1992@gmail.com ISSN 2541-5913 (daring)

859
Anis Septiana, Pitojo Budiono & Feni Roslia,Strategi Program TPS-3R di Kota Bandar Lampung

PERKENALAN akan mencemari tanah dan air tanah. Plastik saja


Masalah sampah merupakan topik dan isu dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh
yang memerlukan perhatian khusus dari semua dunia. Secara umum, plastik sulit untuk
lapisan masyarakat dan akan menjadi potensi didegradasi (diuraikan) oleh mikro-organisme.
bencana “darurat sampah” jika tidak ada Berbagai penelitian mengaitkan Bisphenol-A
pengelolaan sampah yang baik. Kardono (2007) (bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan
mengatakan bahwa permasalahan pengelolaan botol plastik) dengan dosis rendah dapat
sampah di Indonesia dilihat dari beberapa indikator berdampak pada kesehatan, seperti
yaitu tingginya jumlah sampah yang dihasilkan, meningkatkan kadar prostat, menurunkan
tingkat kesadaran masyarakat dan pelayanan kandungan hormon testosteron, memungkinkan
pengelolaan sampah yang masih rendah, kanker payudara, sel prostat menjadi lebih
terbatasnya jumlah tempat pembuangan akhir, sensitif terhadap hormon dan kanker. ,
sarana dan prasarana pemborosan dan menjadikan seseorang hiperaktif lembaga
pengelola dan biaya (Diningsih dan Aliyah, 2020).
masalah. Salah satu pengujian membuktikan bahwa 95%
KSaat ini kesadaran masyarakat untuk masyarakat pernah menggunakan barang yang mengandung
mengelola sampah dengan baik masih rendah. Ini Bisphenol A, oleh karena itu penggunaan plastik dalam jumlah
tidak lepas dari kebiasaan kita berasumsi demikian yang sangat banyak tentu akan berdampak signifikan.
semua sampah yang tidak berguna dan harus dibuang berdampak pada kesehatan manusia dan orang yang
membuangnya. Akhirnya yang terbentuk adalah pola pikir lingkungan karena plastik tidak dapat
untuk mendaur ulang limbah yang tidak terkontrol, benci terurai. Plastik diperkirakan akan diambil
sampah, dibudidayakan untuk dibuang dan 100 sampai 500 tahun untuk terurai menghilangkan
sampah dari pandangan, bukan budaya untuk (terurai) sepenuhnya. Penggunaan plastik
mengelola sampah dengan baik. Kebiasaan dan baik plastik baru maupun sampah plastik
budaya yang sudah terpatri dalam diri seseorang harus memenuhi persyaratan yang berlaku
memang sangat sulit untuk diubah. Pola perilaku sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan
melanggengkan kebiasaan buruk yang dan lingkungan. Hal ini terkait dengan
merupakan kesalahan umum dan tidak ada cara strategi penerapan 3R TPS di suatu kawasan
lain selain memperbaiki pola perilaku dan (Karuniastuti, 2016).
meluruskan kebiasaan membuang sampah Sampah plastik sangat mempengaruhi
sembarangan. ekosistem biota laut yang dampaknya bisa
Kebiasaan membakar dan mengubur sampah kembali ke manusia itu sendiri. Sampah plastik
yang tidak dapat dimusnahkan merupakan budaya dapat meracuni organisme terkecil seperti
budaya yang dapat menimbulkan kerusakan plankton, dengan sendirinya hewan besar lainnya
lingkungan dan gangguan kesehatan manusia. akan teracuni, dan menjadi sangat berbahaya jika
Plastik merupakan salah satu bahan yang dapat kita konsumsi kembali oleh manusia. Hal ini tidak ditemukan di
hampir semua barang seperti rumah tangga mengejutkan bahwa kita menemukan ikan
sampah, sampah elektronik, mainan anak dan tercemar polutan di seluruh dunia (Adiguna,
sampah plastik hingga pestisida. Penggunaan 2019).
plastik yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan Pada tahun 2006, Greenpeace menyatakan
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, bahwa setidaknya 267 spesies hewan yang berbeda
karena dapat memicu kanker dan kerusakan terjerat dan mati akibat sampah plastik. Oleh karena
jaringan pada tubuh manusia (Gunadi et al, 2020). itu, di setiap daerah yang rawan sampah plastik
Sampah plastik dapat bertahan hingga harus memiliki sistem pengendalian dan
bertahun-tahun sehingga menimbulkan pencemaran pengelolaan sampah agar dapat mengurangi
bagi lingkungan. Sampah plastik tidak bijak jika dibakar dampak buruk sampah plastik. Convery, McDonnell,
karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari & Ferreira, 2007). Salah satu metode pengendalian
udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan sampah yang banyak digunakan adalah
jika sampah plastik dikubur di dalam tanah pengendalian sampah dengan menggunakan 3R

860
PERSPEKTIF, 11(3) (2022): 859-865

metode (Reduce, Reuse, dan Recycle). Penerapan konsumsi dan berdampak pada
sistem 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) merupakan peningkatan jumlah limbah yang
salah satu solusi dalam menjaga lingkungan sekitar kita dihasilkan. Sampah yang masuk ke TPA
yang murah dan mudah dilakukan. Penerapan 3R ini Bakung milik Kota Bandar Lampung
juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam aktivitas mencapai 800 ton per hari, dengan
sehari-hari. 3R terdiri dari penggunaan kembali, komposisi 60% sampah anorganik,
pengurangan, dan daur ulang. Reuse berarti didominasi sampah plastik dan 40%
menggunakan kembali sampah yang masih dapat sampah organik. Luas TPA Bakung yang
digunakan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. terbatas, yakni 14,2 hektare, yang
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang seharusnya mampu menampung 230
menimbulkan sampah dan daur ulang berarti ton sampah per hari, berakhir dengan
mengolah kembali (mendaur ulang) sampah menjadi tumpukan sampah yang semakin hari
barang atau produk baru yang bermanfaat semakin besar.
(Hadiwiyoto, 1983). Analisis Zafira & Damanhuri (2019)
Wilayah kota besar di Provinsi Lampung terhadap IFAS dan EFAS, didapatkan nilai
adalah Kota Bandar Lampung dengan jumlah Strength posture sebesar 0,421 dan
penduduk 1.166.066 jiwa yang terdiri dari 20 competitive posture sebesar 0,063. Posisi nilai
(dua puluh) kecamatan yang terbagi bila diposisikan dalam strategi perencanaan
menjadi 126 (seratus dua puluh enam) kuadran adalah di dalam kuadran 1. Itu
kelurahan. Meningkatnya jumlah alternatif strategi yang direkomendasikan
Penduduk di satu kota dengan tingkat urbanisasi adalah pengembangan (strategi agresif)
yang tinggi dan masyarakat yang konsumtif atau strategi SO. Strategi yang diusulkan
berdampak pada masalah karena aktivitas adalah pembentukan bagian khusus di
dan bisnis semakin kompleks, sehingga pemerintah yang bertugas menegakkan
juga masalah sampah yang besar sehingga peraturan terkait pemilahan sampah
harus ditangani. Masalah awal yaitu sumber dan biaya, penelitian dan muncul di
Kota Bandar Lampung pengembangan produk TPS 3R melalui
Pemerintah adalah pengelolaan sampah (Joseph, produk diversifikasi, Dan
2007). kerjasama/kolaborasi dengan pihak-lainnya
Menurut data Dinas Lingkungan pihak, seperti kerjasama antara TPS 3R,
Hidup Lampung tahun 2020, produksi dengan pihak swasta, LSM, atau dinas
sampah lebih dari empat ribu ton pertanian dan pertamanan.
per hari. Sampah tersebut terdiri dari sampah plastik, sisa untuk masa depan limbah
makanan Anjuran, dan bahan kertas. Menurut skenario pengelolaan, yaitu optimalisasi TPS 3R yang
ke Santoso dan Enro, tradisional 2020 dibangun dengan coverage layanan yang minimum
sampah pasar di Kota Bandar Lampung sebanyak 500 KK. Ini dengan yang tercatat
dengan rata-rata total sampah pertimbangan bahwa alternatif yang dipilih pada tahun
generasi adalah 46.747 kg/hari, utama 2020 mampu mengurangi sampah yang diangkut ke
komposisinya adalah TPA sampah organik sebesar +7300 ton/tahun, hemat
(84,48%). selain itu ada juga jenis biaya operasional transportasi sebesar Rp. +3,5
limbah tekstil, kulit, karet, logam, kaca, dan miliar/tahun, dan pengurangan emisi sebesar
sebagainya. 1.268 MTCO2e/tahun dibandingkan dengan
Sampah tersebut diangkut oleh Dinas kondisi bisnis seperti biasa.
Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Azis, dkk. (2019) menyatakan bahwa level
Kota Lampung dari Sementara layanan pengelolaan sampah yang ada adalah Tempat
Pembuangan Akhir (TPS) hingga Bakung Final hanya 9,13% dari total sampah. Permasalahan yang
Tempat Pembuangan (TPA). Bertambahnya jumlah dihadapi dalam pengelolaan sampah di Kabupaten
penduduk Kota Bandar Lampung berdampak pada Pasaman Barat adalah timbulan sampah yang tidak
peningkatan taraf hidup masyarakat terlayani, sampah yang tidak memadai

861
Anis Septiana, Pitojo Budiono & Feni Roslia,Strategi Program TPS-3R di Kota Bandar Lampung

sarana teknis pengelolaan dan kesimpulan dari kajian ini adalah perbaikan infrastruktur,
pengelolaan sampah yang tidak merata fungsi dari itu berbasis 3R limbah
di wilayah layanan, dan praktik minimisasi dan pengelolaan sampah di Kota Jambi, peran serta
pemanfaatan limbah yang rendah. Ke depan, masyarakat perlu dikembangkan dengan
sistem pengelolaan sampah di Kabupaten meningkatkan edukasi tentang konsep 3R
Pasaman Barat dapat menerapkan kombinasi pengelolaan sampah, serta meningkatkan
pendekatan pengelolaan sampah di tingkat dukungan pemerintah daerah melalui
kota berbasis TPS 3R berbasis Tempat pembinaan persampahan. pentingnya tempat
Pengolahan Sampah di kawasan pemukiman pengelolaan sampah berbasis 3R di Kota Jambi.
dan pengolahan di tingkat kota. berdasarkan Pemerintah Kota Bandar Lampung
Tempat Pengolahan Sampah. Tempat telah membuat Peraturan Daerah Nomor
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di 05 Tahun 2015 tentang Sampah
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dengan Manajemen di Kota Bandar merencanakan
pengembangan sistem dalam 15 tahun Lampung. Peraturan ini disahkan pada
volume sampah yang bisa dibawa ke TPA 12 September 2015. Pada Pasal 20
dikurangi sebesar 22,40%. Ayat 1 yang berisi pengurangan sampah dengan
Malina, dkk (2017) menunjukkan bahwa: (1) kegiatan membatasi timbulan sampah (reduce),
Bank Sampah dan TPS3R di Kota Makassar dapat mendaur ulang sampah (reuse), menggunakan
meningkatkan perekonomian masyarakat dan kembali sampah (recycle). Melalui peraturan
mengurangi pengangguran, (2) Bank Sampah di pemerintah Kota Bandar Lampung ini diharapkan
Kota Makassar dapat diterima oleh masyarakat masyarakat dapat mengaturnya
masyarakat dan tidak menimbulkan sampah yang negatif sehingga dapat mengurangi
dampaknya, (3) TPS3TR di Kota Makassar penumpukan sampah di TPA.
Makassar Makassar sejalan dengan rakyat
harapan. persepsi di sekitarMETODE PENELITIAN lokasi dapat
membuat udara kotor karena debu dan asap lingkungan,
Penelitian(4)
dilakukan di Kota Bandar
TPS3TR Lampung pada bulan November 2021. Di
di Kota Makassar menurut kajian ini, perkembangan persepsi sampah masyarakat
sekitar fasilitas pengolahan dengan pendekatan
lokasi dapat mengganggu lalu lintas umum di Cost Benefit Analysis dilakukan. Rata-rata
sekitar lokasi TPS3R, (5) Bank Sampah dan timbulan sampah di Kota Bandar
TPS3R di Kota Makassar dapat meningkatkan Lampung dilakukan oleh
ekonomi masyarakat dan mengurangi menghitung total generasi pengangguran.
sampah rumah tangga ditambah jumlah timbulan
Ningsih et al (2020) menunjukkan bahwa 56% sampah bukan rumah tangga dikalikan dengan
tempat pengelolaan sampah berbasis 3R berfungsi ekuivalennya. Pengambilan sampel dilakukan
dengan baik, dan 44% berfungsi dengan buruk. untuk menentukan timbulan sampah dengan
Berdasarkan uji Chi-Square, menunjukkan bahwa menggunakan SNI 19-3964-1994. Pengamatan
terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi eksisting sistem pengelolaan sampah di
fungsi tempat pengelolaan sampah berbasis 3R. Kota Bandar Lampung dimaksudkan untuk
Mereka adalah pengetahuan, sikap, komunitas menjelaskan secara teknis jumlah sampah dan
partisipasi, dan pemerintah daerah fasilitas yang saat ini digunakan. Dalam
dukungan analisis. Berdasarkan regresi linier
Pada tahap ini direncanakan dua skenario yaitu
uji, menunjukkan bahwa partisipasi Skenario A (business as usual) dan Skenario B
masyarakat (95% CI: 0,815-9,661) merupakan (pengolahan sampah menggunakan TPS-3R).
faktor yang paling dominan terkait dengan Pada skenario A dilakukan berdasarkan kondisi
fungsi tempat pengelolaan sampah berbasis aktual, dimana sarana yang digunakan adalah
3R yang dikendalikan oleh pengetahuan, sikap, TPS (wadah) yang terletak di Jalan Pulau Seram,
dan dukungan dari pemerintah daerah. Itu Kali Raman Jagabaya II. Benturan

862
PERSPEKTIF, 11(3) (2022): 859-865

diberikan oleh skenario A adalah peningkatan yang terletak pada sistem pengelolaan sampah
signifikan dalam biaya investasi dan operasional. yang tidak tertangani dengan baik. Untuk
Sedangkan untuk skenario B, pengembangan mengetahui kinerja pengelolaan sampah di
dilakukan dengan menambah fasilitas pengolahan, Kota Bandar Lampung perlu dilakukan
yaitu TPS-3R yang melayani 500 KK melakukan penelitian ini hingga tahun 2025.
Skenario ini dilakukan dengan mengkaji/mengukur kinerja penggabungan konsep
layanan pengelolaan sampah daur ulang pada bahan Bandar dan sampah
berkelanjutan. Kota Lampung. Hal ini dimaksudkan agar
pengelolaan. Untuk biaya tidak langsung adalah setelah diketahui kinerjanya menjadi arah
biaya pencemaran lingkungan seperti emisi yang pengembangan untuk meningkatkan
dihasilkan melalui proses pengumpulan, kinerja pengelolaan sampah di
pengangkutan dan pengolahan kembali. Di Kota Bandarlampung.
Skenario B, manfaat akan diberikan dari Residu atau limbah (sampah) merupakan sumber
nilai produk kompos [14] serta pencemaran yang merupakan bagian yang tidak
mengurangi emisi CH4. Metode CBA yang terpisahkan dari kegiatan ekonomi dan akan meningkat
digunakan dijelaskan dalam bentuk biaya sejalan dengan peningkatan kegiatan tersebut.
dan penilaian manfaat. Perkembangan Oleh karena itu, polusi merupakan skenario
teknologi pengolahan limbah yang meresap fenomena (akan terus ada) sebagai akibat dari
dapat dianalisis dalam tiga tahap, yaitu kegiatan ekonomi. Dalam prinsip ekonomi
identifikasi biaya dan manfaat dari usaha sumber daya, cara terbaik untuk menangani
pengolahan limbah, kuantifikasi semua polusi adalah bagaimana mengendalikan
biaya dan manfaat ke dalam nilai polusi ke tingkat yang paling efisien.
moneter, dan analisis semua biaya dan
manfaat. Bagaimana cara mengetahui Tabel 1 Rata-rata Timbulan Sampah di Bandar
perencanaan investasi suatu kegiatan Kota Lampung 2020
Jenis Sampah Rata-rata Limbah
pengolahan sampah layak secara TIDAK.

Generasi
ekonomi atau tidak, dapat dijelaskan jika (Kg/Hari)
BCR 1 maka investasi tersebut layak 1 Sisa / Tulang 1.595
(feasible); dan jika BCR < 1 maka investasi 2 Sisa Sayuran 30.979
tersebut tidak layak. Bila BCR 3 Kertas 5.850
menunjukkan hasil negatif (kurang dari 4 Kayu 1.070
satu), berarti fasilitas pengolahan 5 Bisa 9
6 Plastik 6.789
sampah masih dapat dilanjutkan. namun
7 Tas 414
demikian, diperlukan subsidi untuk biaya 8 Botol/Kaca Pecah 24
investasi dan operasi pemeliharaan di 9 Busa 17
mana fasilitas pengolahan limbah sangat Total 46.747
penting untuk kelestarian lingkungan Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung Tahun
yang lebih baik. Sedangkan jika nilai BCR 2020

lebih dari satu (positif),


Nilai ekonomi sampah pasar di Kota
Bandar Lampung akan terjadi jika
HASIL DAN DISKUSI pengelolaan sampah pasar menggunakan
Pola pengelolaan sampah di Kota Bandar konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R). Dengan
Lampung masih menggunakan metode konsep 3R, sampah akan dipisahkan
pengumpulan langsung (door to door) dan sehingga diperoleh sampah organik dan non
langsung ditampung di TPA Bakung yang organik. Sampah yang telah dipilah memiliki
menggunakan metode open dumping tanpa harga jual sampah yang menguntungkan
ada pengelolaan lebih lanjut. Masalah sampah secara ekonomi (Imam & Enro, 2020).
yang tak kunjung menemukan solusi Berdasarkan penelitian BPPT, komponen
sampah yang memiliki nilai tinggi menjadi

863
Anis Septiana, Pitojo Budiono & Feni Roslia,Strategi Program TPS-3R di Kota Bandar Lampung

mengembangkan kota Bandar Lampung.


digunakan kembali adalah limbah kertas, logam dan
Menurut Parwoto, masyarakat
kaca (Oswarii, et al, 2006). Pemerintah punya
mengeluarkan UU Pengelolaan Sampah no. Partisipasi 18 merupakan keterlibatan tahun
2008 yang mendorong anggota masyarakat sampah dalam pengelolaan pembangunan
langsung dari sumbernya. dan pelaksanaan pembangunan Sumber sampah
berdasarkan undang-undang adalah program atau proyek yang dilakukan di
asal timbulan sampah, seperti rumah masyarakat lokal (Siti, 2011). Pemerintah
tangga, pasar, industri, pertokoan mengambil pendekatan persuasif
pusat, kantor dan sebagainya. Komunitas Sampah dengan memberikan ruang bagi
UU Pengelolaan juga menjelaskan pembahasan dan pemahaman tentang
pentingnya 3R (Reduce Reuse, Recycle) manajemen dan sistem kerja di TPS 3R.
kegiatan agar volume sampah tidak Melibatkan masyarakat dalam struktur
terus bertambah manajemen untuk meyakinkan
Mengacu pada kedua undang-undang dan masyarakat untuk terlibat dalam
peraturan dan untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan dan pengelolaan 3R
Development Goals (TPB) / SDGS TPS sekaligus membuat (Sustainable Development
Goals) dalam jadwal sosialisasi mengenai menggunakan mempromosikan prinsip
penggunaan berkelanjutan limbah sehingga menjadi barang yang berguna
sumber daya alam, Pemerintah Kota Bandar yang memiliki nilai ekonomi di masyarakat.
Lampung melakukan upaya pengelolaan
sampah yang terdiri dari pengurangan KESIMPULAN
sampah dan penanganan sampah. Bandar Lampung kota limbah
Pengurangan sampah yang dilakukan upaya pengelolaan yang terdiri dari tahapan
meliputi beberapa kegiatan: pembangkitan, pengumpulan, pengumpulan, dan
A. Pembatasan timbulan sampah pengangkutan yang belum menggunakan konsep
B. Daur ulang sampah pengurangan dan pengelolaan sampah sebagaimana
C. Penggunaan kembali limbah
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor
Secara konseptual pengelolaan sampah 18 tahun 2008 tentang kegiatan
pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di Kota dan Kota Bandar Lampung
tingkat individu rumah tangga meliputi Peraturan Nomor 5 Tahun 2015 tentang
pemilahan, pengomposan, biogas, pembuatan Pengelolaan Sampah. di Kota Bandar Lampung
kerajinan dari bahan baku sampah dan dengan menerapkan TPS 3R yaitu tempat
pengumpulan bahan daur ulang di bank dilakukannya kegiatan pengumpulan, pemilahan,
sampah dan TPS-3R (Wahyono, 2018). Kota penggunaan kembali, daur ulang, dan pengolahan
Bandar Lampung telah menerapkan Sampah dalam skala wilayah, maka luas TPS 3R adalah
Bank dan sumur TPS-3R pada limbah lebih besar dari 200 m2, penempatan
pengelola, seperti di TPS-3R Teluk Lokasi TPS 3R sedekat mungkin dengan
Kecamatan Betung, Desa Sukarame II, area pelayanan dalam radius tidak lebih
Desa Sukapeace dan Kec. Rajabasa. dari 200 m2. 1 km dilengkapi dengan
Pengelolaan TPS-3R dilakukan oleh KSM ruang pemilahan, pengomposan sampah
(Kelompok Swadaya Masyarakat), biaya organik, gudang, buffer zone, tidak
investasi TPS-3R bersumber mengganggu estetika dan lalu lintas serta
dari pemerintah dan bantuan pengelolaan sampah terpadu skala daerah gotong royong dari
masyarakat dengan cara membayar area kerja (TPS3R) yang meliputi area
biaya yang disepakati.
bongkar gerobak, pemilahan, pencacahan
Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki sampah, pengomposan, residu
strategi mendorong dan mengedukasi tempat sampah/kontainer, penyimpanan barang kios atau barang
masyarakat untuk menangani sampah melalui yang telah dipilah, dan pencucian.
program pemerintah sebagai upaya

864
PERSPEKTIF, 11(3) (2022): 859-865

Sosialisasi sebagai solusi dan upaya Sampah Organik Menjadi Pakan Ikan Dan
mengajak masyarakat berpartisipasi dalam Pakan Ternak. Abdi Dosen: Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 5(3), 373-385.
pengelolaan TPS 3R. Pemilahan sampah Hadiwiyoto, S. (1983). Teori dan Prosedur
yang dilakukan di TPS-3R meliputi beberapa Pengujian Kualitas Lingkungan. Yogyakarta:
jenis sampah seperti sampah kertas, plastik, Kemerdekaan.
logam/kaca yang dimanfaatkan sebagai Imam & Enro, (2020). Potensi Ekonomi dan
bahan daur ulang sehingga barang menjadi Pengelolaan Sampah Pasar di Kota Bandar
Lampung. Ruwa Jurai Jurnal Kesehatan
sintetis dan bernilai ekonomis, serta sampah Lingkungan, 14(2).
organik sebagai bahan baku kompos Yusuf, RK (2007). Prospek Otonomi Daerah di
menjadi kompos. mencegah pencemaran Republik Indonesia. Jakarta: PersRajawali.
lingkungan. Kardono, (2007). Pengelolaan Sampah Terpadu di
Indonesia. Prosiding Simposium
Internasional Ilmu EcoTopia 2007, ISETS07:
REFERENSI 629 – 633.
Adiguna, DM (2019). Analisis Dampak Pencemaran
Karuniastuti, N. (2016). Bahaya Plastik Bagi
dan Kerusakan Ekosistem Laut di Indonesia.
Kesehatan dan Lingkungan. Forum Teknologi
DOI: 10.13140/RG.2.2.15362.32969
3(1).
Arlina & Ria, (2021). Skenario Pengembangan Kementerian Negara Lingkungan Hidup,(2008).
Fasilitas Sistem Pengelolaan Sampah Undang-Undang Republik Indonesia No.18
Menggunakan Pendekatan Cost Benefit Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Analysis di Desa Damai Kota Bandar
Jakarta.
Lampung. Jurnal Serambi 6(1) Malina, AC, Suhasman, Muchtar, A., & Sulfahri.
Aziz, R., Ihsan, T., & Permadani, AD (2019). (2017). Kajian Lingkungan Tempat
Skenario Pengembangan Sistem Pengelolaan
Pemilahan Sampah di Kota Makassar.
Sampah Kabupaten Pasaman Barat dengan
Jurnal Inovasi dan Pelayanan Publik
Pendekatan Skala Pengolahan Sampah di
Makassar, 1(1), hlm: 14-27
Tingkat Kawasan dan Kota. Serambi
Ningsih, W., Jalius, & Hadi, S. (2020). Analisis- Faktor
Engineering, Volume IV, Edisi Khusus, April
Faktor yang Mempengaruhi Keberfungsian
2019, hal 444-450
Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R) Di
Convery, F., McDonnell, S., & Ferreira, S. (2007). Kota Jambi. Jurnal Pembangunan
Pajak paling populer di Eropa? Pelajaran dari
Berkelanjutan, 3(2):60-66
retribusi kantong plastik Irlandia. Ekonomi
Oswarii T, Suaryanto DA, SD (2006). Potensi Nilai
Lingkungan dan Sumber Daya 2006 38:1,
Ekonomi Pengelolaan Sampah Di Kota
38(1), 1–11.
Depok. Jurnal Ekonomi Bisnis, 2(11), 59–69
https://doi.org/10.1007/S10640-06-9059-2
Siti, ID (2011). Desentralisasi dan Partisipasi
Diningsih, A., & Rangkuti, NA (2020). Penyuluhan
Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Penggunaan Plastik Sebagai Kemasan Perpustakaan Pembelajaran.
Makanan dan Minuman yang Aman Zafira, AD, & Damanhuri, E. (2019). Analisa Strategi
Ditambang untuk Kesehatan di Desa Keberlanjutan TPS 3R Dalam Upaya
Labuhan Rasoki. Jurnal Pendidikan dan Minimasi Pengangkutan Sampah ke TPA
Pengembangan, (8)1 (Studi Kasus: program TPS 3R Kabupaten
Gunadi, RAA, Yusuf, N., Sumardi, A., & Murdiratno,
Bandung, Provinsi Jawa Barat). Jurnal
H. (2021). Pengolahan Sociopreneurship Teknik Lingkungan 25(2), 33-52.

865

Anda mungkin juga menyukai