Anda di halaman 1dari 6

PENGOLAHAN LIMBAH MASYARAKAT PADA SAAT PANDEMI COVID 19

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan Lanjutan


Dosen Pengampu:

Forman Novrindo Sidjabat S.KM.,M.Kes (epid))

Disusun Oleh :

M Labib Fawwaz P (10317043)

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk dan laju pertumbuhan industry yang seakin pesat akan
memberikan dampak pada jumlah sampah yang dihasilkan antara lain sampah plastic,
kertas, produk kemasan yang mengandung B3 (Bahan Beracun Berbahaya). Jumlah dan
jenis sampah, sangat tergantung dari gaya hidup dan jenis material yang kita konsumsi
semakin meningkat perekonomian dalam rumah tangga maka semakin bervariasi jumlah
sampah yang dihasilkan. Selain kondisi tersebut masih djumpai timbulan atau buangan
sampah di sungai sehingga memberikan dampak negative pada lingkungan yang
akhirnya menganggu kesehatan manusia (Subekti,2010).

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan


sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah
dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Berdasarkan sifat fisik dan kimianya
sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas
sampah organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan lain-lain; 2) sampah yang
tidak mudah membusuk seperti plastik, kertas, karet, logam, sisa bahan bangunan dan
lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi
kesehatan, seperti sampah berasal dari industri dan rumah sakit yang mengandung zat-
zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.

Dengan adanya UU No. 18 /2008 tentang Pengelolaan Sampah maka perlu suatu
pengelolaan sampah dengan maksimal. Adapun upaya pengelolaan sampah dapat
dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah kegiatan
memperlakukan sampah dengan cara, menggunakan kembali, mengurangi dan mendaur
ulang.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara pengolahan limbah anorganik pada masyarakat ?

C. Tujuan penelitian

Mengetahui cara pengolahan limbah anorganik pada masyarakat


BAB II

TINJUAN PUSTAKA
A. Peraturan Pengolahan limbah anorganik

Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor : 33/2008/08 tentang “Pedoman


Pengelolaan Sampah”.

 Bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah.
 Bahwa sampah, perlu dilakukan penanganan sampah secara komprehenship dan
terpadu dari hulu ke hilir.
 Bahwa dalam rangka penanganan sampah secara komprehensip dan
terpadu, perlu melibatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha secara proporsional,
efektif dan efisien
Meskipun Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan Peraturan tentang pedoman
pengelolaan sampah tetapi masyarakat belum ada kesadaran terhadap kebersihan
lingkungan, tidak peduli pada aturan pemerintah yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah, masih banyak tumpukan sampah, dan pembuangan sampah di sembarang
tempat, masyarakat belum mempunyai rasa tanggungjawab terhadap kebersihan
lingkungan.

B. Pengelolahan Limbah Masyarakat Pada Saat Covid 19

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut jumlah sampah dari Jakarta


menuju Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantargebang, Bekasi, berkurang
signifikan sejak penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah pada 16
Maret akibat Virus Corona. Kepala DLH DKI Jakarta Andono Warih menyatakan
penurunan itu rata-rata mencapai 620 ton per hari.
Terlepas dari dampak WFH dan Corona, pihaknya tetap memiliki tiga strategi untuk
mengurangi timbunan sampah yang diangkut ke Bantargebang. Program tersebut
menekankan aktivitas kurangi, pilah, dan olah sampah atau "KuPiLah" yang dilakukan
oleh masyarakat.
Tiga strategi itu, pertama, strategi pintu depan pada tahap sebelum mengonsumsi.
Misalnya, membawa kantong belanja ramah lingkungan sebelum belanda dan memakai
masker kain yang bisa digunakan ulang.
Kedua, strategi pintu tengah, dimana semua sisa barang tidak buru-buru dibuang ke
tempat sampah. Misalnya, dengan mengambil makanan tidak berlebihan yang
berpotensi menjadi sampah.
ketiga, strategi pintu belakang, yaitu disiplin memilah sampah. Andono
mencontohkannya dengan memilah sampah organik untuk dimasukkan ke komposter
atau lubang biopori, sampah anorganik didaur ulang.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan studi literatur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta jumlah sampah dari
Jakarta menuju Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantargebang, Bekasi, berkurang
signifikan sejak penerapan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah pada 16 Maret
akibat Virus Corona. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memiliki tiga strategi untuk
mengurangi timbunan sampah yang diangkut ke Bantargebang. Program tersebut
menekankan aktivitas kurangi, pilah, dan olah sampah atau "KuPiLah" yang dilakukan oleh
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/masa-psbb-masyarakat-bisa-tetap-produktif-di-rumah-
dengan-kupilah/
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200409162536-20-492177/sampah-dki-
berkurang-620-ton-per-hari-sejak-wfh-era-corona
Marliani, novi. 2014. PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA (SAMPAH
ANORGANIK) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI DARI PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP. Universitas Indtaprasta.
Subekti, Sri. 2010. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 3R BERBASIS
MASYARAKAT. UNPAN

Anda mungkin juga menyukai