24 JULI 2020
UNDANG UNDANG NO 18/2012
Tentang PANGAN
PENGERTIAN DISTRIBUSI PANGAN
Suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan untuk menyalurkan pasokan pangan
secara merata setiap saat guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Dilakukan melalui :
a. Pengembangan Sistem Distribusi Pangan yang menjangkau seluruh wilayah secara efektif dan efisien
meliputi : pengembangan infrastruktur, sarana dan kelembagaan distribusi pangan.
b. Pengelolaan Sistem Distribusi Pangan, yang dapat meningkatkan keterjangkauan pangan,
mempertahankan keamanan, mutu, gizi, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya
masyarakat meliputi : pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengendalian,
fasilitasi dan pemberian insentif.
c. Perwujudan kelancaran dan keamanan Distribusi Pangan (1) pengaturan arus ditribusi
pangan antar pulau, antar provinsi dan antar kab/kota; (2) pengaturan distribusi pangan dan atau
mobilisasi cadangan pangan dari wil surplus ke wil yang kekurangan pangan; (3) pengaturan bongkar
muat di pelabuhan laut dan bandar udara, stasiun, dan terminal angkutan darat.
DISTRIBUSI PANGAN
Fungsi Fisik Fungsi fisik ini mencakup aktivitas handling (perlakuan), pengangkutan
(pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk
Fungsi Fungsi fasilitasi adalah segala hal yang bertujuan untuk memperlancar fungsi
pertukaran dan fungsi fisik. Dimaksudkan fungsi ini dapat menjadi upaya perbaikan
Fasilitasi. sistem tata niaga sehingga efisiensi operasional dan penetapan harga jual dapat
tercapai. Termasuk dalam fungsi fasilitasi adalah standarisasi dan grading, fungsi
pembiayaan, fungsi penanggungan resiko, fungsi informasi pasar, riset pemasaran
dan penciptaan permintaan.
KEGIATAN DISTRIBUSI PANGAN
CAKUPAN ANALISIS DISTRIBUSI PANGAN
PASOKAN
ANTAR Analisis Pasokan dan
ALIRAN WILAYAH Situasi Distribusi
BARANG/
PENGKAJIAN/REKOMENDASI
Pangan
PASOKAN
KOMODITAS
PASAR
INDUK Analisis Pola
KEBIJAKAN
Distribusi Pangan
DISTRIBUSI HARGA
ALIRAN
PANGAN INFORMASI PASOKAN
SUPPLY- Analisis Efisensi
DEMAND Distribusi Pangan
SDM
PELAKU
DISTRIBUSI Organisasi Analisis Kelembagaan
Kinerja Distribusi Pangan
1
Judul Keg : Pemantauan Distribusi Beras, Cabai Merah dan Bawang Merah
Untuk mengetahui kondisi pasokan beras, cabai merah dan bawang merah pada
Tujuan : tingkat pedagang besar dan pedagang pengecer terkait dengan kinerja masing-
masing pelaku pada setiap rantai pasok masing-masing komoditas
Eksternal
Kesempatan- O Ancaman- T
1. Beras merupakan komoditas strategis nasional 1. Masuknya beras impor kualitas premium di pasar domestik
2. Munculnya usaha penggilingan padi komersial skala besar 2. Alih fungsi lahan untuk komoditas lain dan kegiatan non pertanian
3. Permintaan beras kualitas premium dan fungsional semakin 3. Ancaman hama dan penyakit
meningkat 4. Ancaman perubahan iklim global
4. Tersedianya kelembagaan petani 5. Semakin menurunnya minat generasi muda yang berkerja pada
2
• Pola distribusi adalah gambaran distribusi suatu komoditas yang berlangsung di
suatu wilayah yang terbentuk dari interaksi seluruh pelaku yang terlibat dalam
saluran pemasaran komoditas tersebut
• Pola distribusi pangan melibatkan berbagai pihak atau lembaga yang meliputi petani, pedagang
pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer.
• Dari dimensi waktu, pola distribusi pangan juga dapat terbentuk oleh faktor pola panen masing-masing
komoditas dan pola konsumsi masyarakat yang dipengaruhi hari besar keagamaan
• Terkait dengan ketersediaan pangan, pola distribusi pangan digunakan sebagai dasar perumusan
kebijakan terkait stok dan logistik pangan
3
• Mekanisme distribusi pangan yang berjalan efisien merupakan salah satu
tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan ketahanan
pangan. Permasalahan distribusi pangan dapat disebabkan oleh faktor-
faktor yang bersifat fisik dan non-fisik. Persoalan fisik yang paling utama
adalah terkait sarana dan prasarana transportasi dan angkutan
barang. Sementara penyebab yang bersifat non-fisik antara lain adalah
adanya perilaku pelaku distribusi yang mempunyai kekuatan untuk
mengendalikan pasokan pangan yang pada akhirnya bertujuan untuk
mengendalikan harga serta keterbatasan informasi pasar.
• Pengukuran kinerja memungkinkan perbaikan kinerja rantai pasokan dari
waktu ke waktu sehingga rantai pasokan dapat dioperasionalkan dengan
baik, efisien dan efektif.
CONTOH ANALISIS EFISIENSI DISTRIBUSI PANGAN (1)
middleman)
Gapoktan, Pedagang pengepul atau
Lembaga distribusi yang pengumpul, penebas, tengkulak atau
Salah satu program aksi BKP adalah pemberdayaan Gapoktan melalui Kegiatan
Penguatan-LDPM. Melalui kegiatan ini, Gapoktan diberikan penguatan modal dan
kelembagaan agar dapat menjalankan peran yang lebih besar sebagai lembaga
distribusi pangan masyarakat.
Tujuan
• Memberdayakan Gapoktan
• Menyediakan cadangan pangan minimal bagi anggotanya
• Menjaga stabilisasi harga gabah; beras dan/atau jagung.
Sasaran
• Gapoktan yang berlokasi di wilayah sentra produksi padi/jagung;
• Memiliki unit usaha distribusi/pemasaran atau pengolahan hasil dan unit pengelola
cadangan pangan;
• Memiliki gudang untuk sarana penyimpanan (gudang).
1. Kegiatan Klasifikasi Tingkat Kemandirian Penguatan
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(Penguatan-LDPM)
Dilaksanakan penilaian
984 Gapoktan Perlu dilakukan penilaian terhadap 700 sampel
Penguatan-LDPM telah terhadap tingkat Gapoktan Tahap Pasca
memasuki Tahap Pasca kemandirian Gapoktan Kemandirian di 27
Kemandirian Penguatan-LDPM provinsi pelaksana
Penguatan-LDPM
20
Metode Pelaksanaan
Pengumpulan • Wawancara dengan kuesioner
• Statistik Deskriptif
Metode • Uji Korelasi Pearson dengan SPSS
21
2. Kegiatan Analisis Kelembagaan Distribusi Pangan
Topik:
“Model Pengembangan Kemitraan Gapoktan dalam
Mengembangkan Agribisnis Usaha Tani”
Pencapaian target
swasembada padi, jagung Gapoktan sebagai Dilaksanakan kajian model
dan kedelai , perlu organisasi milik petani pengembangan kemitraan
dukungan dari berbagai dapat berperan dalam yang sebenarnya
pihak baik di subsektor hulu pemasaran beras, dibutuhkan oleh Gapoktan
(on farm), pasca panen jagung dan kedelai dalam mengembangkan
hingga pemasarannya (off Agribisnis Usaha tani
farm)
22
Tujuan Kajian
1. Menganalisis pelaksanaan kemitraan agribisnis Gapoktan komoditas
utama pertanian (padi, jagung dan kedelai).
23
Analisis dan Pengolahan Data
• Secara Manual
Pengolahan (Microsoft Excel )
Data • Komputerisasi (SPSS
11.5)
24
Implikasi Kebijakan
1. Peningkatan kapasitas Gapoktan dari sisi internal mencakup kepemimpinan,
keanggotaan, manajemen, kewirausahaan, permodalan, dan struktur
organisasi.
2. Dukungan eksternal yang dibutuhkan berupa relasi pasar, perluasan jaringan,
permodalan, legalitas serta sarana dan prasarana.
3. Gapoktan menjadi salat satu organsiasi penting dalam konteks perlindungan
dan pemberdayaan petani ke depan (UU No 19 Tahun 2013)
4. Penguatan Gapoktan juga perlu membangun: (1) individiual organisasi
anggotanya (KT, kel wanita tani, dll), (2) intergorup org (Gapoktan, koperasi),
dan (3) supporting organization (Pemda, PPL, dll)
5. Pengembangan Gapoktan membutuhkan revisi Permentan No 82 tahun 2013,
kebijakan turunan untuk operasionalisasi UU No 19 tahun 2013, dan pedoman
bantuan sosial (Permendagri No 32 Tahun 2011), serta optimalisasi dan
pemanfaatan peluang dalam UU Desa (UU No 6 Tahun 2014) dan UU tentang
Ormas (UU No 17 Tahun 2013). 25
Aktifitas Pendukung
Lembaga
Pemerintah
Lembaga
Keuangan Lembaga
Penelitian
Aktifitas Primer
Program Kementerian Pertanian dalam rangka Stabilisasi Harga Pangan, dengan fokus utama pada
perlindungan dan pemberdayaan petani dari sisi produsen untuk memperoleh kepastian pasar dan
kemudahan akses pangan dari sisi konsumen
Produksi Pelaku
Distribusi
Produksi beras tidak merata
antar waktu dan antar wilayah
31
FUNGSI KEGIATAN TOKO TANI INDONESIA CENTRE (TTIC)
LAYANAN E-COMMERCE & DATA INFORMASI TTI 5
Berfungsi sebagai layanan e-
commerce, pusat informasi dan data
TTI
4 PENJUALAN PANGAN POKOK & STRATEGIS
TTIC merupakan sarana atau wadah
Gapoktan/produsen/supplier untuk memasarkan beras,
DISTRIBUTION CENTRE 3 cabai merah, dan bawang merah, bawang putih, daging
ayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, dan minyak
Sebagai Distribution Centre memberikan kontribusi: goreng.
harga yang terjangkau, Ketersediaan terjamin, dan
kemudahan akses dalam mendapatkan pangan 2 PENGENDALIAN HARGA PANGAN
murah Melakukan Operasi Pasar (OP) Sebagai upaya
pengendalian harga agar sesuai dengan yang
MEMANGKAS RANTAI PASOK 1 ditetapkan pemerintah atau lebih rendah
Memberikan Jaminan pasar bagi daripada harga pasar
Gapoktan/produsen/supplier dan memberikan
kemudahan aksesbilitas bagi konsumen dengan
cara memangkas mata rantai distribusi pangan
FUNGSI DISTRIBUTION CENTER
DC
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN PENGELOLAAN
DISTRIBUSI DAN
PASOKAN STOK
PEMASARAN
SISLOGNAS
35
STRATEGI DAN PROGRAM SISLOGNAS