Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN FISKAL

ARIADNE MAEL / EP FEB TRISAKTI/ 021001804016


OUTLINE

 Konsep Pareto
 Kebijakan Fiskal dan Perannya dalam Perekonomian
 Instrumen Kebijakan Fiskal
 Deflationary dan Inflationary Gap
KONSEP PARETO

Vilfredo Pareto adalah seorang Insinyur Italia yang pada akhirnya menjadi
dosen Ekonomi dan Manajemen. Pareto mengamati pada tahun 1906
bahwa 80% dari tanah di Italia dimiliki oleh 20% dari penduduk, artinya
kesejahteraan 80% rakyat Italia dimiliki oleh 20% orang kaya.

Vilfredo Pareto menyatakan bahwa suatu perubahan keadaan dikatakan baik


atau layak jika dengan perubahan tersebut ada (minimal satu) pihak yang
diuntungkan dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Pareto jika keputusan perubahan masih dimungkinkan menghasilkan, minimal,


satu pihak yang better off tanpa membuat pihak lain worse off.
Improvement Cth: Pengurangan tarif pajak untuk semua level pendapatan.

Pareto Jika tidak dimungkinkan lagi adanya perubahan yang dapat mengakibatkan
pihak yang diuntungkan (bettering off) tanpa menyebabkan pihak lain
Efficient dirugikan (worsening off). (pasti ada yang dirugikan)
KEBIJAKAN FISKAL
DAN PERANNYA DALAM PEREKONOMIAN
“Peningkatan atau penurunan pendapatan (pajak) dan tingkat pengeluaran
mempengaruhi inflasi, lapangan pekerjaan dan aliran uang melalui sistem
ekonomi suatu negara.”
John Maynard Keynes

Kebijakan Fiskal
• Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu
negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
• Instrumen utamanya: pengeluaran dan pajak.
• 2 Jenis Kebijakan Fiskal:
1. Ekspansif: merangsang pertumbuhan ekonomi
2. Kontraktif: meredam/ memperlambat pertumbuhan ekonomi
• 3 Tujuan Utama Kebijakan Fiskal:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Pekerjaan (menurunkan tingkat pengangguran)
3. Stabilitas Ekonomi (mengurangi dampak fluktuasi
perekonomian)
INSTRUMEN KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan Penerimaan

Kebijakan Pengeluaran

Kebijakan Pembiayaan
(Investasi/ Divestasi &
Utang)
KEBIJAKAN PENERIMAAN

Tarif Perpajakan, Penghapusan Pajak, PTKP, Fasilitas Perpajakan


Penerimaan
Perpajakan Pajak: penerimaan PPh Migas, PPh Nonmigas, PPN, PBB, dan pajak lainnya
Kepabeanan & Cukai: hasil tembakau, etil alkohol, dan minuman mengandung etil alkohol),
bea masuk, dan bea keluar.

Tarif pemungutan PNBP, penentuan nilai dividen BUMN

PNBP penerimaan SDA Migas & Nonmigas


bagian laba BUMN,
PNBP lainnya (PNBP yang dipungut oleh K/L)
Pendapatan BLU.

Hibah Penerimaan dari donor dalam maupun luar negeri


KEBIJAKAN PENGELUARAN

Belanja K/L,
Belanja Anggaran pendidikan, kesehatan, infrastruktur,
Pemerintah KPBU,
Perlindungan Sosial
Pusat Subsidi

Dana Transfer Umum


Dana Transfer Khusus
Dana Transfer Dana Insentif Daerah & Dana Otonomi Khusus
Dana Desa
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

Investasi pada BUMN


Investasi/ Investasi pada LKI
Dinvestasi Investasi pada BLU
Investasi pada Badan/Lembaga Lainnya

Pinjaman Dalam Negeri


Utang Pinjaman Luar Negeri
DEFLATIONARY DAN INFLATIONARY GAP

Celah Inflasi (IG) Celah Deflasi (DG)

I>S I<S

Jika IG besar Jika DG besar


maka overemployment / full employment) maka underemployment / pengangguran bertambah

Kebijakan Pemerintah: Kebijakan Pemerintah:


Menjual SBPU dan SUN Menurunkan pajak & pengeluaran

Anda mungkin juga menyukai