dan Perdamaian
Konflik, Kekerasan dan Perdamaian
Pemetaan Konflik
Resolusi Konflik
Primordialisme
• Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula
melekat pada diri individu, seperti suku bangsa, ras, dan agama.
• Istilah primordialisme berasal dari bahasa Latin “primus” yang artinya pertama dan “ordiri” yang
artinya tenunan atau ikatan.
• Dengan demikian, kata primordialisme dapat berarti ikatan-ikatan utama seseorang dalam
kehidupan sosial, dengan hal-hal dibawanya sejak lahir seperti suku bangsa, ras, klan, asal usul
kedaerahan, dan agama.
Primordialisme dapat terjadi karena
faktor-faktor
• Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok
atau perkumpulan sosial tertentu.
• Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau
kesatuan sosial dari ancaman luar.
• Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan system keyakinan, seperti nilai
keagamaan dan pandangan.
Etnosentrisme
2. Lewis A. Coser
• Menurut Dahrendrof, masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsensus.
• Untuk memperkuat pendapatnya, Dahrendrof membuat 4 asumsi yang berkaitan dengan
konflik sosial, yaitu sebagai berikut:
• Setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan dan perubahan sosial terdapat dimana-
mana
• Setiap masyarakat memperlihatkan konflik dan pertentangan, konflik terdapat dimana-
mana.
• Setiap unsur dalam masyarakat memberikan kontribusi terhadap disintegrasi dan
perubahan.
• Setiap masyarakat dicirikan oleh adanya penguasaan sejumlah kecil orang terhadap sejumlah
besar lainnya.
•Randall Collins (1941)
• Menurutnya, konflik merupakan proses sentral dalam kehidupan sosial. Oleh karena
itu, konflik tidak dianggap baik maupun buruk. Setiap orang memiliki sifat sosial,
maka kemungkinan berkonflik akan selalu ada. Hal itu dikarena, setiap orang
memiliki kepentingan-kepentingan.
Sebab-sebab Terjadinya Konflik
Kognisi dan personalisasi, adalah persepsi dari salah satu pihak atau masing-masing pihak
terhadap konflik yang sedang dihadapi.
Perilaku, mencakup peryataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat untuk menghancurkan
pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatum, serangan verbal dsb.
Hasil adalalah jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik dan menghasilkan
konsekuensi. Hasil bisa fungsional dalam arti konflik menghasilkan suatu perbaikan
kinerja kelompok, atau disfungsional dalam arti merintangi kinerja kelompok oleh pihak-
pihak yang berkonflik.
Bentuk-bentuk Konflik
• Konflik realistis, yaitu konflik yang berasal dari individu atau kelompok
terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan
sosial. Misalnya mahasiswa mendemo pemerintah.
• Konflik nonrealistis, yaitu konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
persaingan yang antagonis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan
pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Misalnya, untuk
meredakan ketegangan maka dicarilah seseorang untuk dijadikan
kambing hitam atas semua permasalahan yang terjadi.
•Konflik in-group, yaitu konflik yang terjadi di dalam
kelompoknya, misalnya konflik antara ayah dan ibu.
•Konflik out-group, merupakan konflik yang terjadi antara suatu
kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto membagi konflik sosial
menjadi lima bentuk khusus, yaitu sebagai berikut:
Konflik pertentangan pribadi, yaitu konflik yang terjadi antara dua
individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan sebagainnya.
•Dampak Negatif
• Retaknya persatuan kelompok
• Perubahan kepribadian individu
• Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa
• Dominasi dan takluknya salah satu pihak
•Dampak Positif Konflik
• Meningkatkan Solidaritas Kelompok
• Konflik dapat dipakai sebagai alat untuk perubahan sosial
• Penyesuaian nilai dan norma
Kekerasan
• Beberapa ahli lain mengemukakan pandangan bahwa setiap individu cenderung membentuk
kelompok dengan mengedepankan indentitas berdasarkan persamaan ras, agama atau etnis.
Identitas kelompok inilah yang cenderung dibawa ketika seseorang berinteraksi dengan orang
lain.
• Benturan antara identitas kelompok yang berbeda sering menjadi penyebab kekerasan.
•3. Teori Dinamika Kelompok (Deprivasi Relatif)
• Teori dinamika kelompok menyatakan kekerasan timbul karena adanya
deprivasi (perasaan telah diperlakukan tidak adil) relatif terjadi dalam
kelompok atau masyarakat.
•4. Teori Frustasi Agresi
• Teori ini mengatakan bahwa frustasi karena terhalangnya suatu tujuan akan
menyebabkan agresi, yakni timbulnya maksud untuk menyakiti orang lain.
•Teori Konflik Realistik
• Teori ini mengatakan bahwa konflik kelompok disebabkan perebutan berbagai sumber (resources).
• Secara etimologis, istilah perdamaian di wilayah satu dengan wilayah lain berbeda.
• Di Jerman diistilahkan dengan Friede
• Di Jepang dengan istilah Heiwa
• Di Bangladesh dengan istilah Shanti
• Dan di Indonesia sendiri dikenal dengan damai. Istilah damai ini sering diartikan sebagai
ketentraman, harmoni dan ketenangan.
Pemetaan Konflik
2. Pengendalian
1. Pengendalian konflik
konflik dengan cara
dengan cara Konsiliasi
Mediasi