Perdamaian
Materi Sosiologi Kelas XI Bab 4. (Kurikulum Revisi 2016) Bagian 1
Tujuan Pembelajaran
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik lahir dari
kenyataan akan adanya perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan,
kebutuhan, kepentingan, atau pola-pola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Perbedaan-
perbedaan dalam masyarakat akan memuncak menjadi konflik ketika sistem sosial masyarakatnya tidak
dapat mengakomodasi perbedaan-perbedaan tersebut.
Definisi konflik menurut para ahli :
▪ Perbedaan Kepribadian
▪ Perbedaan Pendirian
▪ Perbedaan Kepentingan
▪ Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk Konflik
▪ Konflik Pribadi
▪ Konflik Rasial
▪ Konflik Antarkelas Sosial
▪ Konflik Politik
▪ Konflik Internasional
Bentuk konflik menurut Lewis A. Coser adalah :
1. Berdasarkan Sifatnya
a. Konflik Destruktif, konflik yang sifatnya merusak.
b. Konflik Konstruktif, konflik yang sifatnya membangun
2. Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
c. Konflik Vertikal, terjadi antarkomponen masyarakat yang memiliki
struktur secara hierarki. Contohnya konflik antara atasan dan bawahan
dalam sebuah kantor.
d. Konflik Horizontal, terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki
kedudukan sama. Contohnya, konflik antarkaryawan dalam suatu
perusahaan.
3. Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik
a. Konflik social, merupakan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat sebagai akibat
adanya perbedaan kepentingan social dari masing-masing pihak yang berkonflik. Contohnya
demonstrasi mahasiswa pada tahun 1998.
b. Konflik Politik merupakan bentuk konflik yang terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan
kepentingan dalam hubungannya dengan kekuasaan. Misalnya pada saat pemilihan umum.
c. Konflik Ekonomi, yaitu konflik yang muncul sebagai akibat adanya perebutan sumber daya
ekonomi. Contohnya perebutan tender proyek.
d. Konflik Budaya, yaitu akibat dari perbedaan kepentngan budaya dari pihak-pihak yang
berkonflik. Contohnya konflik tentang majalah Play Boy Indonesia, di satu pihak
munculnya majalah ini akan menambah khasanah, sementara yang kontra memiliki
kekhawatiran bahwa pengaruh majalah ini akan merusak moral bangsa.
e. Konflik Ideoligi, yaitu muncul akibat adanya perbedaan paham atau keyakinan dari individu
atau kelompok. Contohnya adalah konflik antara pemerintah dengan PKI.
5. Berdasarkan Cara Pengelolaannya
Max Weber ( 1864-1920), Webber dalam karya-karya nya mencoba membuktikan bahwa
seba-akibat dalam sejarah tak selamanya didasarkan atas motif-motif ekonomi belaka. Ia
menciptkan teori tindakan yang mengklasifikasikan tindakan individu dalam empat tipe,
yaitu :
▪ Zwecrational, berkaitan dengan means and ends, dimana tujuan-tujuan (ends) dicapai
dengan menggunakan alat atau cara (means), perhitungan yang tepat, dan bersifat material.
▪ Wertratational, adalah tindakan nilai-nilai dimana orientasi tindakan itu tidak berdasarkan
pada alat atau caranya tetapi pada nilai atau moralitasnya.
▪ Tindakan afektif individu didominasi oleh sisi emosional.
▪ Tindakan tradisional adalah tindakan pada suatu kebiasaan yang dijunjung tinggi sebagai
system nilai yang diwariskan dan dipelihara bersama.
Teori konflik (lanjutan)
Akibat yang ditimbulkan oleh konflik sosial antara lain, pertama, bertambahnya solidaritas kelompok (in-
group feeling) atau goyah dan retaknya suatu kelompok. Kedua, perubahan kepribadian seseorang. Ketiga,
hancurnya harta benda atau korban jiwa. Keempat, akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
Kondisi sosial akibat konflik jelas merupakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi salah satu pihak,
terutama dari pihak yang kalah. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab adanya perdamaian. Istilah
damai ini sering diartikan sebagai ketenteraman, harmoni, dan ketenangan.
Pemetaan Konflik
Isu dalam konflik berkaitan dengan hal-hal yang Menurut Wehr dan Bartos, dinamika konflik dapat dilihat
mencuat dalam konflik. Isu dalam konflik dengan dari tingkat kekerasan. Untuk memahami dinamika
demikian berkaitan dengan konflik yang terjadi. konflik adalah dengan melihat sumber konflik,
menganalisis karakter hubungan di antara berbagai pihak
yang berkonflik, mencari model tindakan yang harus
dilakukan, dan yang terakhir adalah melihat penahapan
Pihak yang Berkonflik konflik. Tahapan dinamika konflik menurut Fisher adalah
Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk sebagai berikut.
khusus konflik atau pertentangan yang terjadi
dalam masyarakat. Yaitu, konflik pribadi, konflik ▪ Prakonflik adalah adanya situasi ketidaksesuaian
rasial, konflik antara kelas-kelas sosial, konflik antara pihak satu dengan pihak lain
politik, konflik internasional.
▪ Konfrontasi adalah mulai terbukanya suatu konflik
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr
mengemukakan bentuk-bentuk konflik, yaitu ▪ Krisis adalah puncak terjadinya konflik atau pecahnya
konflik dengan orang tua sendiri, konflik dengan suatu konflik
anak-anak sendiri, konflik dengan keluarga, konflik
dengan orang lain, konflik dengan suami istri, ▪ Pascakonflik adalah keadaan yang mengakhiri
konflik di sekolah, konflik dalam pemilihan berbagai konflik atau konfrontasi
pekerjaan, konflik agama, konflik pribadi.
Sumber
Copyright