Anda di halaman 1dari 15

Tokoh

Konflik, Kekerasan, Tujuan


Pembelajaran
dan Upaya Peta Konsep
Penyelesaiannya
Pengantar
Yumi Hartati, M.Pd.
Materi

Terima kasih
Kembali
Ronald Reagan

“Perdamaian bukan ketiadaan


konflik. Perdamaian adalah
kemampuan untuk menangani
konflik dengan cara damai.”
Kembali
Tujuan Pembelajaran

Dengan mempelajari bab ini, anda diharapkan mampu:


Mendeskripsikan pengaruh diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
Mengidentifikasi berbagai konflik dalam masyarakat
Mendeskripsikan sebab-sebab konflik
Mendeskripsikan kekerasan
Mengidentifikasi upaya penyelesaian konflik dan kekerasan
Kembali
Peta Konsep
Kembali
Pengantar

Dalam proses interaksi, tidak


seluruh masyarakat berjalan
beriringan.
Selalu akan ada perbedaan
dalam mencapai tujuan, baik
antarindividu, maupun
kelompok.
Hal inilah yang akan
menimbulkan konflik dalam
masyarakat.
Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi
Sosial

Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi


sosial memberikan pengaruh positif dan
negative pada masyarakat.
Pengaruh positifnya, diferensiasi dan
stratifikasi sosial dapat mendorong terjadinya
integrasi sosial, sedangkan pengaruh
negatifnya adalah terjadinya disintegrasi
sosial.
Diferensiasi sosial dapat menimbulkan
primordialisme, etnosentrisme, politik aliran,
dan terjadinya proses konsolidasi.
Konflik Sosial

Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin


“configure” yang artinya saling memukul.
Konflik merujuk pada adanya dua hal atau
lebih yang bersebrangan, tidak selaras,
dan bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (atau juga kelompok) yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya. Konflik lahir dari kenyataan akan
adanya perbedaan-perbedaan.
Bentuk-Bentuk Konflik Menurut Lewis
A. Coser Faktor-Faktor Penyebab Konflik

 Konflik realistis. Soerjono Soekanto mengemukakan


empat faktor yang dapat menyebabkan
 Konflik nonrealistis terjadinya konflik dalam masyarakat,
yakni perbedaan antarindividu,
perbedaan antarkebudayaan, perbedaan
Bentuk-Bentuk Konflik Menurut kepentingan, dan perubahan sosial
Ursula Lehr

Konflik dengan orang tua sendiri, konflik


Bentuk-Bentuk Konflik
dengan anak-anak sendiri, konflik dengan Menurut Soerjono Soekanto
keluarga, konflik dengan orang lain, Konflik
dengan suami istri, konflik di sekolah, konflik Konflik pribadi, konflik rasial, konflik
dalam pemilihan pekerjaan, konflik agama, antara kelas-kelas sosial, konflik
konflik pribadi politik, konflik internasional
Dampak Sebuah Konflik

Segi positif konflik adalah sebagai berikut.


Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas.
Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta
hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan
Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru
Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan
Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam
kekuatan yang seimbang
Segi negatif suatu konflik

 Keretakan hubungan antar individu


dan persatuan kelompok
 Kerusakan harta benda dan jatuhnya
korban manusia
 Berubahnya sikap kepribadian para
individu, baik yang mengarah pada
hal-hal positif atau negative
 Munculnya dominasi kelompok
pemenang atas kelompok yang
kalah
Kekerasan

 Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan
didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok
yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau
menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
 Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan
tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh,
atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut
sebagai kekerasan langsung (direct violence).
 Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti
mengekang, mengurangi atau meniadakan hak
seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror
orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut
kekerasan tidak langsung (indirect violence)
Teori-Teori tentang Kekerasan

Teori Faktor Individual Teori Faktor Kelompok


Agresivitas perilaku seseorang dapat Terjadi karena benturan identitas
menyebabkan timbulnya kekerasan. kelompok yang berbeda. Contohnya
Faktor penyebab perilaku kekerasan konflik antarsupoter bola
adalah faktor pribadi dan faktor sosial. a.
Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa,
seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi Teori Dinamika Kelompok
kronis, serta pengaruh obat bius. Kekerasan yang timbul karena adanya
deprivasi relatif (kehilangan rasa
b. Faktor yang bersifat sosial, antara lain memiliki) yang terjadi dalam kelompok
konflik rumah tangga, faktor budaya, dan atau masyarakat.
media massa.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan

 Konflik merupakan gejala sosial yang


senantiasa melekat dalam kehidupan
setiap masyarakat.
 Sebagai gejala sosial, konflik hanya
akan hilang bersama hilangnya
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu,
yang dapat kita lakukan adalah
mengendalikan agar konflik tersebut
tidak berkembang menjadi kekerasan
(violence).
 Pada umumnya masyarakat memiliki
sarana atau mekanisme untuk
mengendalikan konflik di dalam
tubuhnya. Beberapa sosiolog
menyebutnya sebagai katup
penyelamat (safety valve).
Tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial

 Konsiliasi
 Mediasi
 Arbitrasi
Terima kasih

Home

Exit

Anda mungkin juga menyukai