konflik. Perdamaian adalah kemampuan untuk menangani konflik dengan cara damai.” (Ronald Reagan) Panduan Materi Dalam proses interaksi, tidak seluruh masyarakat berjalan beriringan. Selalu akan ada perbedaan dalam mencapai tujuan, baik antarindividu, maupun kelompok. Hal inilah yang akan menimbulkan konflik dalam masyarakat. Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi sosial memberikan pengaruh positif dan negatif pada masyarakat. Pengaruh positifnya, diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat mendorong terjadinya integrasi sosial, sedangkan pengaruh negatifnya adalah terjadinya disintegrasi sosial. Diferensiasi sosial dapat menimbulkan primordialisme, etnosentrisme, politik aliran, dan terjadinya proses konsolidasi. Konflik Sosial Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras, dan bertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik lahir dari kenyataan akan adanya perbedaan-perbedaan. Bentuk-Bentuk Konflik Menurut Bentuk-Bentuk Konflik Menurut Lewis A. Coser Ursula Lehr Konflik dengan orang tua Konflik realistis. sendiri, konflik dengan anak- anak sendiri, konflik dengan Konflik nonrealistis keluarga, konflik dengan orang lain, Konflik dengan suami istri, konflik di sekolah, konflik dalam pemilihan Faktor-Faktor Penyebab Konflik pekerjaan, konflik agama, konflik pribadi Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, Bentuk-Bentuk Konflik Menurut yakni perbedaan antarindividu, Soerjono Soekanto perbedaan antarkebudayaan, Konflik pribadi, konflik rasial, konflik perbedaan kepentingan, dan perubahan antara kelas-kelas sosial, konflik sosial politik, konflik internasional Dampak Sebuah Konflik Segi positif konflik adalah sebagai berikut. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang Segi negatif suatu konflik Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-hal positif atau negative Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah Kekerasan Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut sebagai kekerasan langsung (direct violence). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung (indirect violence) Teori-Teori tentang Kekerasan
Teori Faktor Individual Teori Faktor Kelompok
Agresivitas perilaku seseorang dapat Terjadi karena benturan identitas menyebabkan timbulnya kekerasan. kelompok yang berbeda. Contohnya Faktor penyebab perilaku kekerasan konflik antarsupoter bola. adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, Teori Dinamika Kelompok seperti psikopat, psikoneurosis, Kekerasan yang timbul karena adanya frustasi kronis, serta pengaruh obat deprivasi relatif (kehilangan rasa bius. Faktor yang bersifat sosial, antara memiliki) yang terjadi dalam lain konflik rumah tangga, faktor kelompok atau masyarakat. budaya, dan media massa. Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan Konflik merupakan gejala sosial yang senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan (violence). Pada umumnya masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan konflik di dalam tubuhnya. Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai katup penyelamat (safety valve). Tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial Konsiliasi Mediasi Arbitrasi Sumber Pustaka
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 2:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber