Anda di halaman 1dari 13

Konflik, Kekerasan, dan

Upaya Penyelesaiannya
Dani Ramdani, S.Sos
Tokoh

“Perdamaian bukan ketiadaan


konflik. Perdamaian adalah
kemampuan untuk menangani
konflik dengan cara damai.”
(Ronald Reagan)
Panduan Materi
Dalam proses interaksi, tidak
seluruh masyarakat berjalan
beriringan. Selalu akan ada
perbedaan dalam mencapai
tujuan, baik antarindividu,
maupun kelompok. Hal inilah
yang akan menimbulkan
konflik dalam masyarakat.
Pengaruh Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial
Secara umum, diferensiasi dan
stratifikasi sosial memberikan
pengaruh positif dan negatif
pada masyarakat. Pengaruh
positifnya, diferensiasi dan
stratifikasi sosial dapat
mendorong terjadinya integrasi
sosial, sedangkan pengaruh
negatifnya adalah terjadinya
disintegrasi sosial. Diferensiasi
sosial dapat menimbulkan
primordialisme, etnosentrisme,
politik aliran, dan terjadinya
proses konsolidasi.
Konflik Sosial
Kata “konflik” berasal dari bahasa
Latin “configure” yang artinya saling
memukul. Konflik merujuk pada
adanya dua hal atau lebih yang
bersebrangan, tidak selaras, dan
bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (atau juga kelompok)
yang berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik
lahir dari kenyataan akan adanya
perbedaan-perbedaan.
 Bentuk-Bentuk Konflik Menurut  Bentuk-Bentuk Konflik Menurut
Lewis A. Coser Ursula Lehr
Konflik dengan orang tua
Konflik realistis. sendiri, konflik dengan anak-
anak sendiri, konflik dengan
Konflik nonrealistis keluarga, konflik dengan
orang lain, Konflik dengan
suami istri, konflik di sekolah,
konflik dalam pemilihan
 Faktor-Faktor Penyebab Konflik pekerjaan, konflik agama,
konflik pribadi
Soerjono Soekanto mengemukakan
empat faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya konflik dalam masyarakat,  Bentuk-Bentuk Konflik Menurut
yakni perbedaan antarindividu, Soerjono Soekanto
perbedaan antarkebudayaan, Konflik pribadi, konflik rasial, konflik
perbedaan kepentingan, dan perubahan antara kelas-kelas sosial, konflik
sosial politik, konflik internasional
Dampak Sebuah Konflik
Segi positif konflik adalah sebagai berikut.
 Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas.
 Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta
hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan
 Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
 Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
 Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan
norma-norma baru
 Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan
 Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada
dalam kekuatan yang seimbang
Segi negatif suatu konflik
 Keretakan hubungan antar individu
dan persatuan kelompok
 Kerusakan harta benda dan jatuhnya
korban manusia
 Berubahnya sikap kepribadian para
individu, baik yang mengarah pada
hal-hal positif atau negative
 Munculnya dominasi kelompok
pemenang atas kelompok yang
kalah
Kekerasan
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik
sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan
seseorang atau kelompok yang menyebabkan
cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan
kerusakan fisik atau barang orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik
dengan tindakan melukai orang lain dengan
sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan
seperti itu sering disebut sebagai kekerasan
langsung (direct violence). Kekerasan juga
menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang,
mengurangi atau meniadakan hak seseorang,
mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang
lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut
kekerasan tidak langsung (indirect violence)
Teori-Teori tentang Kekerasan

 Teori Faktor Individual  Teori Faktor Kelompok


Agresivitas perilaku seseorang dapat Terjadi karena benturan identitas
menyebabkan timbulnya kekerasan. kelompok yang berbeda. Contohnya
Faktor penyebab perilaku kekerasan konflik antarsupoter bola.
adalah faktor pribadi dan faktor sosial.
Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa,  Teori Dinamika Kelompok
seperti psikopat, psikoneurosis, Kekerasan yang timbul karena adanya
frustasi kronis, serta pengaruh obat deprivasi relatif (kehilangan rasa
bius. Faktor yang bersifat sosial, antara memiliki) yang terjadi dalam
lain konflik rumah tangga, faktor kelompok atau masyarakat.
budaya, dan media massa.
Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Konflik merupakan gejala sosial yang
senantiasa melekat dalam kehidupan setiap
masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik
hanya akan hilang bersama hilangnya
masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu,
yang dapat kita lakukan adalah
mengendalikan agar konflik tersebut tidak
berkembang menjadi kekerasan (violence).
Pada umumnya masyarakat memiliki
sarana atau mekanisme untuk
mengendalikan konflik di dalam tubuhnya.
Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai
katup penyelamat (safety valve).
Tiga macam bentuk
pengendalian
konflik sosial
 Konsiliasi
 Mediasi
 Arbitrasi
Sumber Pustaka

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 2:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta. Esis Erlangga
Copyright. Sosiologi SMAN 1 Cibeber

Anda mungkin juga menyukai