Anda di halaman 1dari 59

KELAS XI KD 3.

4 - SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
Eri Satria Yudatama, S.Pd - SMAN 28 JAKARTA

Peta konsep pembelajaran


Konflik, Kekerasan dan Perdamaian

Pengaruh Pengertian Akar Masalah Perean


Diferensiasi Konflik, dan Sebab- Mediasi dan
Pemetaan Resolusi
Sosial dan Kekerasan Sebab Pihak ketiga
Konflik Konflik
Stratifikasi dan terjadinya penyelesaian
Sosial Perdamaian konflik konflik
PRIMORDIALISME,
ETNOSENTRISME
DAN POLITIK ALIRAN
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu mengidentifikasi pengaruh diferensiasi sosial
dan stratifikasi sosial terhadap konflik
 Memahami konflik, kekerasan dan perdamaian
Tau kah sobat teras ?
Secara umum, diferensiasi dan stratifikasi
sosial memberikan pengaruh positif dan
negatif pada masyarakat. Pengaruh
positifnya, diferensiasi dan stratifikasi
sosial dapat mendorong terjadinya
integrasi sosial, sedangkan pengaruh
negatifnya adalah terjadinya disintegrasi
sosial. Diferensiasi sosial dapat
menimbulkan primordialisme,
etnosentrisme, politik aliran, dan
terjadinya proses konsolidasi.
Primordialisme
Salah satu konsekuensi dari adanya diferensiasi
sosial adalah terjadinya primordialisme.
Primordialisme merupakan pandangan atau paham
yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-
hal yang sejak semula melekat pada diri individu,
seperti suku bangsa, ras, dan agama.

Istilah primordialisme berasal dari kata Bahasa


Latin “primus” yang artinya pertama dan “ordiri”
yang artinya tenunan atau ikatan. Dengan demikian,
kata primordial(isme) dapat berarti ikatan-ikatan
utama seseorang dalam kehidupan sosial, dengan
hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku
bangsa, ras, klan, asal usul kedaerahan, dan agama
etnosentrisme
Coleman dan Cressey (1984) orang yang berasal dari
suatu kelompok etnis cenderung melihat budaya mereka
sebagai yang terbaik. Kecenderungan ini disebut sebagai
etnosentrisme, yaitu kecenderungan untuk memandang
norma dan nilai yang dianut seseorang sebagai hal yang
mutlak dan digunakan sebagai standar untuk menilai
dan mengukur budaya lain.
Zastrow (1999) mengatakan bahwa setiap kelompok
etnis memiliki keterikatan etnis yang tinggi melalui
etnosentrisme. Etnosentrisme merupakan suatu
kecenderungan untuk memandang norma-norma dan
nilai dalam kelompok budayanya sebagai suatu yang
mutlak dan digunakan sebagai standar untuk mengukur
dan bertindak terhadap semua kebudayaan yang lain.
Etnosentrisme membimbing para anggota kelompok
untuk memandang kebudayaan mereka sebagai yang
terbaik, terunggul daripada kebudayaan kelompok
lainnya
Politik aliran
Konsep politik aliran pertama kali dikemukakan oleh
Clifford Geertz dalam kajian antropologinya di
Mojokerto, Pare, Jawa Timur. Berdasarkan
penelitiannya, Geertz mengatakan bahwa ada tiga
golongan dalam masyarakat Jawa yang masing-
masing memiliki aliran yang berbeda satu sama lain.
Ketiga golongan tersebut adalah golongan santri,
priyayi, dan abangan. Ketiga golongan tersebut
memiliki aliran yang berbeda-beda sehingga hubungan
mereka di warnai sikap saling curiga, terutama
mengenai gagasan-gagasan yang mereka miliki.
Politik aliran merupakan keadaan dimana sebuah
kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh
sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal
maupun informal. Tali pengikat antara kelompok dan
organisasi-organisasi massa ini adalah ideologi atau
aliran (sekte) tertentu. Contohnya, partai politik yang
dikelilingi oleh ormas-ormas tertentu.
HAKEKAT KONFLIK,
KEKERASAN, DAN
PERDAMAIAN
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
Soerjono Soekanto

Dalam rangka mencapai tujuannya, setiap


individu atau kelompok akan menggunakan
segara cara termasuk ancaman atau
kekearasan sebagai bentuk pertentangan
terhadap lawannya, proses inilah yang
disebut dengan konflik.
Roberts m.z lawang

Menurut lawang konflik ialah


perjuangan memperoleh status, nilai,
kekuasaan dimana tujuan mereka yang
berkonflik tidak hanya memperoleh
keuntungan, tetapi juga untuk
menundukkan saingannya.
Max Wber

Hubungan sosial disebut sebagai konflik apabila


sepanjang tindakan yang ada di dalamnya secara
sengaja ditujukan untuk melaksanakan kehendak
satu pihak untuk melawan pihak lain. Dengan
demikian, konflik merupakan suatu hubungan
sosial yang dimaknai sebagai keinginan untuk
memaksakan kehendaknya pada pihak lain.
Apa itu konflik ?
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik merupakan bentuk interaksi
social yang disosiatif.
TEORI-TEORI TENTANG KEKERASAN

01. 02. 03.


THEORY FAKTOR INDIVIDUAL THEORY FAKTOR KELOMPOK THEORY DINAMIKA KELOMPOK
TEORI FAKTOR INDIVIDU

Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan


timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku
kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial.
Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat,
psikoneurosis, frustrasi kronis, serta pengaruh obat
bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik
rumah tangga, faktor budaya, dan media massa
TEORI FAKTOR KELOMPOK

Beberapa ahli mengemukakan pandangan bahwa


setiap individu cenderung membentuk kelompok
dengan mengedepankan identitas berdasarkan
persamaan ras, agama, atau etnis. Identitas kelompok
inilah yang cenderung dibawa ketika seorang
berinteraksi dengan orang lain. Benturan antara
identitas kelompok sering menjadi penyebab
kekerasan.
TEORI DINAMIKA KELOMPOK

Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative


(kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau
masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi
demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu
ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai
masyarakatnya.
BENTUK KEKERASAN

DIRECT VIOLENCE INDIRECT VIOLENCE


(KEKERASAN LANGSUNG) (KEKERASAN TIDAK LANGSUNG)
Kekerasan langsung (direct Kekerasan tidak langsung (indirect
violence) adalah kekerasan violence) adalah kekerasan yang
yang langsung merujuk pada dilakukan secara tidak langsung akan
tetapi membahayakan keselamatan
tindakan yang berkenaan seseorang, kekerasan ini tidak
dengan fisik atau psikologis melibatkan hubungan secara langsung
seseorang. Contoh kekerasan antara pelaku tindak kekerasan
ini yaitu seperti tindakan dengan korban kekerasan. Contoh
pembunuhan, penyiksaan, kekerasan tidak langsung ini adalah
pemerkosaan, penganiayaan, pelanggaran terhadap hak hidup
penggusuran paksa, penculikan, manusia seperti kekerasan terhadap
pembiaran, tidak adanya pelindungan
penyanderaan, pemenjaraan, dari kekerasan sosial, meneror,
dan buruh kerja paksa. memfitnah, mengintimidasi dll.
PERDAMAIAN
Kondisi sosial akibat konflik jelas merupakan kondisi yang tidak menyenangkan bagi salah
satu pihak, terutama dari pihak yang kalah. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab
adanya perdamaian.

Secara etimologis, istilah perdamaian di wilayah satu dengan wilayah lain berbeda. Istilah
damai ini sering diartikan sebagai ketenteraman, harmoni, dan ketenangan.

Menurut pandangan Pericles, seorang filsuf dan negarawan dari Athena, perdamaian
sebagai syarat bagi dewan rakyat untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Ia
menggunakan istilah isegoria, yaitu komunikasi politik yang bebas, tetapi lakukan secara
bijak dan berkualitas sehingga tercipta kebaikan.
Pemetaan
konflik
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menganalaisi pemetaan konflik terhadap
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat
Apa itu pemetaan konflik ?
Pemetaan konflik menurut Simon Fisher,
meliputi pihak-pihak yang berkonflik dan
aspirasi dari berbagai pihak. Pemetaan
konflik ini adalah cara untuk
menggambarkan konflik secara grafis yaitu
menghubungkan antara pihak yang
bermasalah dengan pihak lain. Dalam
pemetaan konflik di setiap masayrakat akan
berbeda. Di masyarakat satu, bisa jadi akan
menhasilkan pemetaan konfik yang
sederhana, sedangkan di masyarakat lain
akan menghasilkan pemetaan konflik yang
rumit.
Panduan 1. Siapa yang menjadi pihak yang bertikai ?

pemetaan
konflik menurut 2. Apa yang menjadi persoalan konflik?

hugh maill
3. Apa hubungan antara pihak- piihak yang bertikai?

4. Apa presepsi penyebab dan sifat konflik di antara pihak-pihak yang bertikai
?

5. Apakah prilaku akhir-akhir ini pihak yang bertiakai ?

6. Siapa pemimpin pihak yang bertikai ? Pada tingkatan elit dan individual,
apa tujuan, kebijakan, kepentingan, dan kekuatan mereka ?
Menurut amr abdalla
7. Outcome 1. Source
Dampak atau situasi Konflik dihasilkan dari
yang ditimbulkan dari sumber-sumber yang
pihak yang berkonflik berbeda sehingga lahrlah
bentuk konflik yg berbeda

6. intervention 2. Issues
Campur tangan atau Tujuan yang tidak sejalan
tindakan yang dilakukan antara pihak yang bertikai
oleh pihak luar/netral
untuk menemukan
pemecahan

5. behavior 3. Parties
Tindakan yang dilakukan Pihak-pihak atau
oleh pihak yang kelompok yang terlibat
berkonflik dalam konflik
4. attitudes
Perasaan atau
pandangan yang
mempengaruhi pola
perilaku konflik
Bentuk-bentuk
konflik sosial
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu mengidentifikasi berbagai bentuk konflik yang
ada dalam kehidupan masyarakat
Menurut lewis a. coser

Konflik realistis Konflik non realisits


Konflik nonrealistis adalah konflik
Konflik realistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan
yang berasal dari kekecewaan saingan yang bertentangan, tetapi dari
individu atau kelompok atas kebutuhan untuk meredakan
ketegangan, paling tidak dari salah
tuntutan-tuntutan yang terdapat satu pihak.
dalam hubungan sosial.
Misalnya beberapa orang Masyarakat tradisional melakukan
karyawan melakukan aksi pembalasan dendam melalui ilmu gaib
mogok kerja karena tidak seperti teluh, santet dan lain- lain.
sepakat dengan kebijakan yang Pada masyarakat maju, melakukan
telah dibuat oleh perusahaan. pemilihan kambing hitam sebagai
bentuk ketidakmampuan melawan
kelompok yang seharusnya menjadi
lawan mereka.
Pada hakikatnya konflik non-realistis
merupakan ekspresi masyarakat
yang frustasi yang kemudian melakukan
hal yang agresif. Konflik non realisitis ini
tidak memiliki jalan alternatif untuk
mendapatkan tujuannya karena tujuan dari
konflik non realistis ini tidak jelas. Berbeda
dengan hakikat dari konflik realistis, karena
konflik realistis melakukan dan
mengekspresikan kemarahannya untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu agar
mereka mendapatkan hal yang lebih baik.
Menurut ralf dahrendorf

Konflik antara Konflik antara


peran-peran kelompok
sosial sosial

Konflik antara
kelompok Konflik
teroganisasi dan diantara satuan
tidak nasional
terorganisasi
Pihak yang berkonflik
soerjono soekanto

Konfil Konfil Konfil Konfil Konfil


pribadi rasial antar kelas politik internasional
sosial
Konflik pribadi, yaitu konflik
yang terjadi di antara orang
perorangan karena masalah-
masalah pribadi atau perbedaan
pandangan antarpribadi dalam
menyikapi suatu hal. Misalnya
individu yang terlibat utang,
atau masalah pembagian
warisan dalam keluarga.
Konflik rasial, yaitu
konflik yang terjadi di
antara kelompok ras
yang berbeda karena
adanya kepentingan
dan kebudayaan yang
saling bertabrakan.
Misalnya konflik antara
orang-orang kulit hitam
dengan kulit putih
akibat diskriminasi ras
(rasialisme) di Amerika
Serikat dan Afrika
Selatan.
Konflik politik, yaitu konflik yang terjadi akibat
kepentingan atau tujuan politis yang berbeda antara
seseorang atau kelompok. Seperti perbedaan
pandangan antarpartai politik karena perbedaan
ideologi, asas perjuangan, dan cita-cita politik masing-
masing. Misalnya bentrokan antarpartai politik pada
saat kampanye.

Konflik antara kelas-kelas


sosial yaitu konflik yang
terjadikarena perbedaan
kepentingan, missal konflik yag
terjadi akibat perbedaan
kepentingan antara buruh dengan
majikan
Konflik yang bersifat internasional, yaitu konflik yang melibatkan beberapa kelompok negara
(blok) karena perbedaan kepentingan masing-masing. Misalnya konflik antara negara Irak
dan Amerika Serikat yang melibatkan beberapa negara besar.
Ursula lehr
Berdasarkan Sifatnya
Konflik konstruktif muncul karena adanya
perbedaan pendapat. Perbedaan tersebut
Konflik Konflik dijadikan untuk melakukan perbaikan dan
Konstruktif Destruktif
pemecahan masalah. Contoh: Perbedaan
pendapat dalam suatu organisasi/ musyawarah
mufakat.

Konflik destruktif muncul karena perbedaan pendapat, rasa benci , rasa


tidak senang, dendam dan lain-lain. Apabila konflik ini terjadi terus
menerus dapat mengakibatkan hilangnya hartabenda bahkan hilannya
nyawa seseorang. Contoh: Konflik di Poso, Ambon, Kupang, Sambas, dan
wilayah yang lain.
Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik

Posisi Pelaku
Konflik Vertikal

Konflik
Horisontal

Konflik Diagonal
Konflik Vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di
dalam satu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya, konflik yang
terjadi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor.
Konflik Horisontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau
kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contohnya
konflik yang terjadi antarorganisasi massa, konflik antar pelajar, konflik
antar supporter.
Konflik Diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya
ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga
menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contohnya konflik yang terjadi
di Aceh, Konflik KKB.
Dinamika
konflik

KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
Pascakonflik
(Keadaan yang
mengakhiri
Krisis (Puncak berbagai konflik)
terjadinya konflik
atau pecahnya
suatu konflik)
Konfrontasi (Mulai
terbukanya suatu
konflik)

Pra konflik
(Adanya situasi
ketidaksesuaian
antara pihak
satu dengan
pihak lain)
Akar Masalah/faktor
penyebab dan DAMPAK
terjadinya konflik

KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menganalisis factor penyebab konflik dan
mengidentifikasi dampak konflik sosial
Faktor-factor penyebab konflik sosial

1. Perbedaan antar 2. Perbedaan kebudayaan


individu
Kebudayaan adalah warisan yang
diwariskan secara turun-temurun,
Perbedaan antarindividu
sehingga hal ini dapat menjadi suatu
menjadi salah satu penyebab hal yang sangat rapuh jika disinggung
konflik, misalnya mulai dari dengan cara yang tidak tepat,
perbedaan pendapat yang misalnya seorang dengan suku X
memicu baku hantam hingga menghina kebudayaan orang lain
perbedaan kepentingan yang dengan suku Y yang memicu
dapat mejadi penyebab konflik. terjadinya konflik.

Secaara sadar atau tidak, seseorang


akan terpengaruh oleh pola-pola
pemikiran dan pendirian dari kelom-
poknya
Faktor-factor penyebab konflik sosial

3. Perbedaan kepentingan 4. Perubahan sosial

Setiap orang atau kelompok Perubahan sosial yang berlangsung


sosial mempunyai kepentingan dengan cepat untuk sementara
waktu akan mengubah nilai-nilai
dan pandangan hidup yang
yang ada dalam masyarakat yang
berbeda. Perbedaan dapat menyebabkan munculnya
kepentingan dan pandangan golongan-golongan yang berbeda
hidup itulah yang kadang- pendiriannya.
kadang menjadi penyebab
timbulnya konflik sosial dalam Misal, konflik golongan tua dengan
kehidupan masyarakat golongan muda karena perubahan
perilaku dan tradisi.
1. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-
nilai, serta hubungan- hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan
dengan kebutuhan individu atau kelompok

DAMPAK POSITIF
KONFLIK
Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group
solidarity) yang sedang berkonflik dengan kelompok lain.

Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan


menciptakan norma- norma baru

Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik


berada dalam kekuatan yang seimbang
Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok

DAMPAK NEGATIF
KONFLIK Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia

Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-
hal positif atau negatif

Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah


Resolusi
konflik
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu mengidentifikasi berbagai upaya resolusi konflik
social dalam masyarakat
APA ITU RESOLUSI KONFLIK DAN MENGAPA RESOLUSI KONFLIK PENTING ?

Resolusi konflik adalah salah satu metode penyelesaian konflik dimana sumber
konflik dihilangkan atau konflik tersebut dihapuskan dengan cara saling
bersepakat atau bernegosiasi dan kegiatan lain serupa antara pihak yang
berkonflik.
1. Konsiliasi
Bentuk pengendalian konflik
yang dilakukan melalui
lembaga-lembaga tertentu yang
memungkinkan diskusi dan
pengambilan keputusan yang
adil di antara pihak-pihak yang
bertikai.
2. Mediasi 3. arbitrasi
Pengendalian konflik dengan
cara mediasi dilakukan apabila Arbitrasi atau perwasitan
kedua pihak yang berkonflik umumnya dilakukan apabila
sepakat untuk menunjuk pihak kedua belah pihak yang berkonflik
ketiga sebagai mediator. Pihak sepakat untuk menerima atau
ketiga ini akan memberikan terpaksa menerima hadirnya
pemikiran atau nasihat- pihak ketiga yang akan
nasihatnya tentang cara terbaik memberikan keputusan tertentu
dalam menyelesaikan untuk menyelesaikan konflik.
pertentangan mereka, namun
nasehat pihak ketiga tersebut
tidak mengikat.
4. Ajudikasi
Bila konflik sosial mesti diselesaikan
secara hukum, ajudikasi bisa
dilakukan. Proses ajudikasi ini
dilakukan dengan cara kedua belah
pihak yang berkonflik mengadukan
masalah mereka pengadilan dan
kemudian masalah tersebut
diselesaikan secara hukum. Kasus
sengketa tanah dan kasus perceraian
merupakan konflik sosial yang bisa
dikendalikan dengan cara ajudikasi.
5. Segegrasi
Segegrasi merupakan pengendalian
konflik dengan cara salah satu pihak
menghindar dari pihak lain agar tidak
berkonflik. Pihak tersebut mesti
menghindar atau pergi ke tempat
yang jauh dari konflik atau pihak yang
berkonflik. Tindakan ini mesti
dilakukan dengan kesadaran penuh
oleh pihak tersebut. Tak hanya satu
pihak, segegrasi pun bisa dilakukan
kedua pihak sekaligus dengan cara
menghindari satu sama lain.
6. kompromi 7. Transformasi konflik
Kompromi merupakan Transformasi konflik (conflict
pengendalian konflik sosial transformation) adalah proses
dimana kedua pihak menanggulangi berbagai
menyelesaikan permasalahan, sumber-sumber,
permasalahannya secara dan dampak negatif dari konflik.
langsung dengan mengurangi Proses transformasi konflik ini
tuntutan masing-masing. dapat dilihat dari beberapa
Dengan demikian, pihak ketiga bentuk intervensi konflik.
tidak dibutuhkan dalam Intervensi konflik adalah masuk
pengendalian konflik ini. Hanya ke dalam sistem hubungan yang
kesadaran untuk berdamai sedang berlangsung dan
antar kedua pihaklah yang melakukan kontak dengan kedua
menjadi kunci adanya belah pihak atau beberapa pihak
kompromi. yang berkonflik untuk membantu
mereka menyelesaikan konflik.
Bentuk dan tingkatan intervensi dalam
transformasi konflik tersebut antara lain sebagai
berikut;

4.
Pembangunan
3. Pengelolaan perdamaian
konflik (peace
2. Menjaga (conflict building)
perdamaian management)
1. (peace
Menciptakan keeping)
perdamaian
(peace
making)
Peran Mediasi dan
Pihak ketiga
penyelesaian konflik
KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com
SMAN 28 JAKARTA
Salah satu bentuk akomodasi dalam penyelesaian konflik adalah mediasi. Pengertian
mediasi sudah diuraikan sebelumnya. Mediator (pihak yang melakukan mediasi) biasanya
adalah satu orang, tetapi dapat juga terdiri dari dua orang, tiga orang, atau kelompok yang
lebih besar.

Adil dan bertanggung jawab


Syarat Mediator
Mampu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah

Memiliki sikap menghormati dan mengerti berbagai


perbedaan pendapat

Memiliki keinginan untuk berbagi dan ikut merasakan

Memfokuskan diri pada persoalan, bukan kesalahan


THANKS

KELAS XI KD 3.4
SOSIOLOGI SMA
terassos28@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai