2.
Interaksi individu-kelompok
3.
Interaksi antarkelompok
3.
4.
3.
4.
5.
Interaksi antarindividu
a. Kerja sama
Adalah usaha bersama antara individu dengan
individu lainnya, antar individu dengan kelompok
atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama timbul saat seseorang
menyadari bahwa mereka punya kepentingan
bersama. Kerja sama menuntut adanya pembagian
kerja dan keadilan, sehingga rencana kerja sama
dapat tercapai dengan baik untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja sama akan bertambah kuat bila ada
bahaya dari luar yang mengancam kelompoknya.
f. Empati: mirip dengan simpati, tapi tidak sematamata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi
perasaan yang sangat dalam.
C. Status dan Peranan Individu dalam Interaksi
Sosial
Status seseorang menentukan perannya, peran
seseorang menentukan perilakunya.
1. Status (kedudukan)
Adalah posisi seseorang dalam kelompok
masyarakat secara umum sehubungan dengan
keberadaan orang lain di sekitarnya. Seseorang
dapat mempunyai beberapa status karena ikut serta
dalam berbagai pola kehidupan.
Menurut Ralph Linton, ada tiga macam status,
yaitu:
a. Ascribed Status
Status yang diperoleh secara otomatis melalui
kelahiran. Status ini bersifat tertutup, yaitu hanya
pada orang tertentu saja.
b. Achieved Status
Status ini diperoleh melalui usaha-usaha yang
dilakukan sendiri. Jadi, status ini terbuka bagi
setiap orang. Semua orang dapat mencapainya,
asalkan memenuhi syarat tertentu.
c. Ascribed Status
Status ini merupakan pemberian dari orang lain.
Status ini umumnya diberikan kepada orang yang
berjasa memperjuangkan sesuatu bagi masyarakat.
2. Peran sosial
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban
seseorang sesuai dengan status sosialnya. Jika
seseorang telah melaksanakan kewajiban dan
meminta haknya sesuai dengan status yang
disandangnya, maka ia telah melaksanakan
perannya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan
karena tidak ada peran tanpa status dan sebaliknya.
D. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin and Gillin, proses sosial yang
timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial ada 2,
yaitu:
1. Proses Sosial Assosiatif
Adalah proses sosial yang menuju terbentuknya
persatuan/integrasi sosial dan mendorong
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah upaya untuk mengurangi
perbedaan
antarindividu/kelompok
untuk
menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan bersama. Asimilasi terjadi
pada masyarakat yang berbeda kebudayaan
sehingga terbentuk kebudayaan baru dalam waktu
lama.
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama
dan akomodasi.
Syarat-syarat asimilasi:
d. Akulturasi
Akulturasi adalah hasil perpaduan dua kebudayaan
berbeda yang membentuk suatu kebudayaan baru
dengan tidak menghilangkan ciri-ciri kebudayaan
masing-masing. Proses akulturasi berlangsung
dalam waktu yang lama.
2. Proses Sosial Disosiatif (oposisi)
Suatu cara berjuang melawan seseorang atau
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. Yang termasuk proses sosial disosiatif
antara lain:
a. Persaingan
Persaingan adalah proses sosial ketika individu-
Konflik pribadi
Konflik antarkelompok
Konflik rasial
Konflik politik
Konflik internasional
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
aspek-aspek
3.
4.
5.
6.
as
Group
2.
Mengatur
kompromi-kompromi
menyeimbangkan kepentingan;
3.
4.
dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menghasilkan
memuaskan;
outputs
yang
secara
2.
3.
Mengetahui semua
alternatif kebijakan.
4.
5.
layak
2.
3.
Menggunakan
atau
mengancam
untuk
menggunakan kekuatan (penggunaan otoritas).
2.
3.
dari
setiap
2.
3.
4.
5.
konsekuensi
4.
5.
6.
Bagaimanakah
kebijakan
publik
melalui
mekanisme umpan balik mempengaruhi lingkungan
dan sistem politik itu sendiri ?
terhadap
model
rasional
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
6.
2.
Para
pembuat
keputusan
hanya
mempertimbangkan beberapa alternatif untuk
menanggulangi masalah yang dihadapi dan
alternatif hanya berada secara marginal dengan
kebijakan yang sudah ada.
3.
4.
5.
2.
3.
1.
2.
kepada
3.
memerlukan
4.
5.
Pemerintah memberikan
kebijakan-kebijakan.
2.
Kebijakan-kebijakan
universalitas.
legitimasi
pemerintah
YANG
IDEAL
2.
3.
Mengetahui semua
alternatif kebijakan.
4.
5.
konsekuensi
dari
setiap
---------------------------------------------------------OTONOMI DAERAH
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut undang-undang no 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah yang di maksud
otonomi daerah adalah hak, wewenang, kewajiban
Daerah mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Selanjutnya yang di
maksud dengan daerah otonom, selanjutnya di
sebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas wilayah tertentu yang
berhak, berwenang, berkewajiban mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan peratura perundang-udangan yang berlaku.
Otonomi daerah memiliki peran penting dalam
penerapan demokrasi di Indonesia terutama pada
fungsi pembagian kekuasaan yang berarti
mengurangi peran pemerintah pusat dan
memberikan
otonomi
daerah(desentralisasi). Konsep
desentralisasi
sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1974
dengan di bentuknya Undang-Undang No. 5 tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
Akan tetapi gelombang perubahan yang melanda
Indonesia pasca jatuhnya pemerintahan orde baru,
membuka wacana dan gerakan baru tentang konsep
desentralisasi yaitu otonomi daerah .
A.
B.
SARAN
3.
4.
5.
6.
Meningkatkan
pelayanan
pendidikan dan
kesehatan dalam rangka kualitas sumber daya
manusia, disertai dengan upaya peningkatan gizi
Kebijakan pengembangan industri harus mengarah
pada penguatan industri rakyat yang terkait dengan
industri besar. Industri rakyat yang berkembang
menjadi industri-industri kecil dan menengah yang
harus kuat menjadi tulang punggung industri
nasional.
Kebijakan ketenagakerjaan yang mendorong
tumbuhnya tenaga kerja yang mandiri sebagai cikal
bakal wirausaha baru yang nantinya berkembang
menjadi wirausaha kecil dan menengah yang kuat
dan saling menunjang.
Pemerataan pembagunan antar daerah. Ekonomi
rakyat tersebut tersebar di seluruh penjuru tanah air,
\
Oleh karena itu pemerataan pembagunan
daerah diharapkam mempengaruhi peningkatan
pembaguna ekonomi rakyat.
`BAB III
PENUTUP
1.
2.
3.
4.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan
diatas adalah :
Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Pada masa orde baru peran pemerintah terlalu
dominan dalam segala kebijakan sehingga muncul
gelombang baru pada era reformasi yang
menghendaki adanya kewenangan terhadap daerah
memalui otonomi daerah
Otonomi daerah memiliki peranan yang sangat
besar terhadap perkembangan ekonomi daerah
karena otonomi memberikan kewenangan dagi
daerah untuk mengelola segala potensi yang ada
dalam daerahnya masing-masing. Hal ini akan
menstimulan masyarakat itu sendiri untuk berbuat
lebih maju agar daerahnya sendiri maju
Salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dalam menghadapi era global adalah
dengan mengembangkan otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal. Dengan demikian, diharapkan
mekanisme perumusan kebijakan yang akomodatif
terhadap aspirasi masyarakat daerah dapat dibagun,
sehingga keberadaan otonomi daerah akan lebih
bermakna dan pada akhirnya akan meningkatkan
mutu pelayanan kepada masyarakat.
A.Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi
daerah adalah
kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani autos
yang berarti sendiri dan namos yang berarti
Undang-undang atau aturan. Sedangkan "daerah"
4.
5.
6.
7.
8.
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan
Nasional Indonesia secara lanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan
kemampuan dan keseimbangan akan
meningkatkan kemampuan dan kekuatan
bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan
Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai
kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang
dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
b. Mawas ke Luar
Mawas Ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan berperan serta mengatasi
dampak lingkungan stategis luar negeri dan
menerima kenyataan adanya interaksi dan
ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan,
kearifan kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Perbedaan tersebut harus
dikembangkan secara serasi dalam hubungan
kemitraan agar tidak berkembangkan menjadi
konflik yang bersifat saling menghancurkan.
a.
Kedudukan :
ketahanan nasional merupakan suatu ajaran
yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik
yang perlu di implementasikan secara berlanjut
dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan
Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya
sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami
untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir,
pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam
menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter
regional (wilayah), inter sektoral maupun
multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotakkotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila
penyimpangan terjadi, maka akan timbul
pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola
dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya
merupakan arah dan pedoman dalam
pelaksanaan pembangunman nasional disegala
bidang dan sektor pembangunan secara
terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan
rancangan program.
a. Aspek Ekonomi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi
dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang egara dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung
Aspek Ekonomi
Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
memerlukan pembinaan sebagai berikut:
c.
b.
d. Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai
kondisi dinamis kehidupan politik bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang dari luar
maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan
kehidupan politik bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.
e. Aspek Ideologi
Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis
kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan
dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
c.
d.
- Sistem pendidikan
-------------------------------------------------------
- Sisten inovasi
Aspek Ideologi
Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi
memerulkan memerlukan langkah pembinaan
berikut:
Pengamalan pancasila secara obyektif dan
subyektif
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
dan negara Republik Indonesia
Pendidikan moral Pancasila
Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep
Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila
f.
Aspek Politik
Upaya mewujudkan ketahan pada aspek politik:
orang-orang
yang
Menurut Dardji
Darmidihardjo nialinilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
yaitu sebagai berikut :
terdiri dari :
i. Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang balk dari bangsa
Indonesia.
ii. Tata laku Iahiriah yaitu tercermin dalam
tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
C. Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan
setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama. Asas wasantara terdiri
dari :
a. Kepentingan/Tujuan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Tujuan Wawasan Nusantara adalah
mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
bidang dari rakyat Indonesia yang Iebih
mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan, kelompok,
golongan, suku bangsa/daerah.
Fungsi Wawasan Nusantara adalah
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu
dalam segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di
tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara
dan berbangsa.
D. Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan wawasan nusantara harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang
senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa
(Negara).
a. Implementasi dalam kehidupan politik adalah
menciptakan iklim kehidupan dan perilaku
penyelenggara Negara yang sehat, demokratis ,
dinamis, dan beretika demi mewujudkan
pemerintahan yang transparan, bersih, aspiratif, dan
berwwibawa.
b. Implementasi dalam kehidupan ekonomi adalah
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar
menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahtaraan dan kemakmuran rakyat secara
merata dan adil, adanya tanggung jawab
pengelolaan sumber daya alam antara eksploitasi
dan pelestarian yang seimbang.
c. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya
adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah
yang mengakui, menerima dan menghormati segala
bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di
1.
Arti Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan
kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti
pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan
rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya
memegang peranan yang sangat menenentukan.
Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan
negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga
mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga
Negara, menegakan rule of law, adanya
pemerintahan menghormati hak-hak kelompok
minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi
peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan
yang layak.
Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah
sebagai berikut.
1.
2.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
1.
Demokrasi Terpimpin
3.
4.
1.
SIMPULAN
Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa
Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan
negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan
melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga
mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara,
beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga
Negara, menegakan rule of law, adanya
pemerintahan menghormati hak-hak kelompok
minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi
peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan
yang layak.
Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan
yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan
dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam
kehidupan masyarakat yang demokratis, yaitu
Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi
kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan
kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social.
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya
system demokrasi, maka harus ada pola perilaku
yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai
demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai
dan demokrasi membutuhkan hal-hal diantaranya
kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan
pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan
kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta
---------------------------------------------------Norma
Yang Berlaku Dalam Kehidupan Masyarakat
A.
Hakikat Norma
Pada prinsifnya semua manusia di dunia
ini memiliki tiga status dalam kehidupannya.
Ketiga status tersebut yang pertama adalah sebagai
makhluk Tuhan, artinya manusia sebagai ciptaan
Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Yang kedua sebagai
makhluk pribadi, artinya manusia memiliki
berbagai keinginan yang berbeda-beda antara
manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Thomas Hobbes dalam sebuah bukunya
yang berjudul "Leviathan" mengatakan "Homo
Homini Lupus,Bellum Omnium Contra Omnus"
artinya bahwa manusia itu ibarat srigala, yang satu
dengan yang lainnya saling mencakar dan saling
mencabik. Kondisi ini menggambarkan bahwa
telah terjadi hukum rimba dalam kehidupan
manusia, dimana yang kuat akan menindas yang
lemah. Hal ini apabila dibiarkan akan terjadi
dimana yang kuat semakin kuat sedangkan yang
lemah semakin tertindas.
Untuk
menghindari
hal
tersebut
diperlukan suatu peraturan yang diharapkan
mampu menertibkan kehidupan masyarakat Sulit
sekali kehidupan berlangsung secara tertib dan
teratur apabila dalam kehidupan kita tanpa adanya
suatu peraturan. Peraturan ini sering di sebut
dengan
norma
atau
kaedah
yang
di
dalamnya biasanya
terdiri
dari
berbagai perintahdan larangan serta sanksi bagi
para pelanggarnya. Perintah berisi ketentuan untuk
melakukan suatu perbuatan sedangkan larangan
berisi ketentuan untuk tidak melakukan suatu
perbuatan. Adapun sanksi akan diberikan apabila
perintah tidak dilaksanakan atau larangan
dilakukan.
B. Jenis-Jenis Norma
Sebenarnya banyak pendapat yang
membagi norma beberapa jenis, tetapi yang umum
terdiri dari :
1.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
Norma Agama
Norma ini berasal dari wahyu Illahi yang
diberikan kepada para nabi yang selanjutnya
diajarkan kepada setiap umatnya dalam kitab suci.
Keimanan dan ketakwaan sangat dominan, dimana
bagi yang melaksanakan segala perintah Tuhan
akan mendapatkan pahala yang setimpal namun
bagi yang tidak melaksanakan perintah Tuhan akan
mendapatkan dosa. Demikian juga bagi yang
menjauhi segala larangan Tuhan akan mendapatkan
pahala sedangkan yang menjalankan larangan akan
mendapatkan dosa.
Dalam
setiap
agama,
biasanya
mengajarkan norma-norma agama yang terdapat
dalam kitab sucinya, misalnya:
Agama Islam dalam Al Quran
Agama Kristen dalam Injil
Agama Budha dalam Wedha
Agama Hindu dalam Tripitaka
Norma ini dianggap norma yang paling
lengkap yang mengatur tingkah laku manusia. Sifat
sanksi norma agama ini tegas, jelas dan tidak
langsung.
Contoh norma agama :
Setiap muslim dan muslimah wajib melaksanakan
sholat 5 waktu.
Setiap muslim dan muslimah wajib melaksnakan
puasa Ramadhan
Setiap muslim dan muslimah dilarang berjudi
Setiap muslim dan muslimah dilarang membunuh
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
4.
Norma Kesusilaan
Norma ini bersumber dari hati nurani,
sehingga tak seorangpun tahu kecuali Alloh SWT.
Berintikan Pelanggaran terhadap norma ini juga
adalah berasal diri sendiri berupa perasaan bersalah
terhadap orang lain dan penyesalan apa yang telah
dilakukan. Sifat sanksi norma kesusilaan ini adalah
tidak tegas, jelas tetapi langsung, semakin banyak
melakukan kebohongan atau ketidak jujuran, maka
perasaan bermasalah itu kian besar, penyessalanpenyesalan pun semakin menyiksa apalagi teringat
dengan perbuatan yang telah dilakukan, apalagi
kalau hal itu dilakukan oleh kita kepada orang
terdekat misalnya orang tua ataupun saudara.
Contoh norma kesusilaan :
Selama
Ujian
tidak
boleh
nyontek !
C.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
Tujuan Hukum :
Menurut Van Apeldoorn, yaitu untuk mengatur
tata tertib masyarakat secara damai dan adil.
Menurut Van Khan, yaitu untuk menjaga
kepentingan tiap manusia supaya kepentingan itu
tidak dapat di ganggu.
Menurut E. Utrecht, yaitu bertugas menjamin
adanya kepastian hukum dalam pergaulan manusia.
Menurut Mochtar
Kusumaatmadja, tujuan
hukum adalah terpelihara dan terjaminnya
keteraturan (kepastian) dan ketertiban.
4.
a.
b.
1.
a.
b.
c.
d.
5.
D.
Penerapan
norma-norma,
kebiasaankebiasaan, adat istiadat dan peraturan yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana
dijelaskan
sebelumnya
bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak
terlepas dari berbagai aturan atau kaedah yang
berlaku. Hal inidilakukan agar senantiasa
tereiptanya
ketertiban
dalam
masyarakat
Sulit nampaknya apabila di dunia ini iidak adanya
aturan dan dipastikan kekacauan dimana-mana.
Dari waktu ke waktu temyata seiring
dengan perkembangan jaman, maka peradaban
manusia semakin maju dan komplek. Berbagai
permasalahan seringkali muncul dari hal yang kecil
sampai yang terbesar, dari yang sederhana ke
permasalahan yang rumit.
Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh
berbagai pihak. Negara sebagai organisasi
kekuasaan
tertinggipun
berupaya
dengan
menggerakan semua komponen yang terkait.
Berbagai aturan ditata dan disusun dengan baik
yang
melibatkan
orang-orang
yang
ahli
dibidangnya. Sehingga munculah berbagai aturan
yang jumlahnya begitu banyak.
Para
ahli
sepakat
bahwa
untuk
menciptakan ketertiban dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara tidak cukup dengan
penataan
aturan
saja,
tetapi
faktor
manusiapunbegitu penting yakni berupa kesadaran.
Sangatlah tepat apa yang diungkapkan oleh KH
Abdullah Gymnastiar dengan konsep 3M, yakni
Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal-hal yang
kecil dan Mulai dari saat ini juga. Konsep ini
dapat diterapkan dalam berbagai hal tentang
kehidupan manusia,
Demikian pula dengan norma-norma yang
terdapat dalam masyarakat, tidak hanya dijadikan
hiasan atau pelengkap saja, tetapi harus
dilaksanakan
dengan
penuh
kesadaran.
Betapapun sempurnanya suatu norma, apabila tidak
dilaksanakan dengan penuh kesadaran maka
ketertibanpun tidak akan tercipta, kekacauan pun
sulit untuk dihindari.
Dalam Undang undang Dasar 1945 pasal
27 ayat 1 dinyatakan bahwa Segala Warga
Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
Dapat diartikan bahwa segala warga negara hams
diperlakukan sama dihadapan hukurn tanpa adanya
diskriminasi atau hukum tidak pandang bulu. Siapa
yang salah harus siap dengan sanksi yang akan
diberikan dan tentunya disesuaikan dengan
tindakan yang dilakukannya. Demikian juga negara
mempunyai kewajiban untuk melindungi segala
warga negara dengan hukum yang dibuat.