Hubungan
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok yang dapat menimbulkan pengaruh satu sama lain. Terus apa dong
Interaksi Sosial itu? Tenang sobat, Zona Siswa pada kesempatan kali ini akan
membahas mengenai Interaksi Sosial secara lengkap, baik pengertian, faktor dan
syarat terjadinya interaksi sosial. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau
antarkelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam
bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.
Jadi, pengertian interaksi sosial, yaitu hubungan timbal balik yang dinamis antara
individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan
kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.
1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah
dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal
yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang
menyimpang.
2. Faktor Sugesti
Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang
berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya
sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi bersifat
lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat
berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.
4. Faktor Simpati
Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak
lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat
penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling
pengertian pada kedua belah pihak.
5. Faktor Empati
Empati, yakni gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma
tubuh yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan
seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah. Misalnya, kita ikut
merasa iba sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan peristiwa
kecelakaan yang merenggut nyawa.
Menurut Gillin dan Gillin tidak semua hubungan sosial dapat dikatakan interaksi
sosial. Suatu hubungan sosial dikatakan interaksi sosial jika terdapat dua syarat yang
terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial
(social contact) dan komunikasi (communication).
2. Komunikasi (communication)
Komunikasi terjadi setelah kontak sosial berlangsung. Pada umumnya
komunikasi mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu agar
orang lain memberikan tanggapan atau respons tertentu.
Semoga artikel tersebut di atas tentang Interaksi Sosial (Pengertian, Faktor, &
Syarat) bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Apabila ada dari sobat yang
menemukan kesalahan baik barupa penulisan maupun pembahasan dari artikel
tersebut di atas, mohon kiranya untuk memberika kritik dan saran yang membangun
untuk kemajuan bersama. Terima kasih ^^
A. Kerja Sama
Kerja sama dirumuskan sebagai bekerja bersama, menuju tujuan bersama. Apabila
dua orang atau lebih atau grup bekerja atau bertindak bersama dalam mengejar
tujuan bersama maka telah terbentuk kooperasi. Dengan demikian jumlah
sumbangan interaksi para partisipan kurang penting dalam memahami kooperasi
sebagai proses sosial.
B. Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana orang seorang atau kelompok-
kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian dari publik dengan cara
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau
kekerasan.
C. Konflik
Pertikaian ialah suatu proses sosial di mana orang seorang atau kelompok manusia,
berusaha memenuhi tujuan dengan jalan memandang pihak lawan dengan ancaman
atau kekerasan.
D. Akomodasi
Menurut Kimball Young yang dikutip oleh Soerjono Soekanto (1987), kata
akomodasi memiliki dua pengertian. Pertama, akomodasi menunjuk pada suatu
keadaan. Artinya, suatu kenyataan adanya keseimbangan dalam berinteraksi yang
dilandasi dengan nilai dan norma yang ada. Kedua, akomodasi sebagai proses.
Sebagai proses, akomodasi mengarah pada usaha-usaha manusia untuk meredakan
suatu pertentangan dalam rangka mencapai keseimbangan.
Dalam kehidupan sehari-hari akomodasi dapat pula diartikan sebagai suatu proses
kesepakatan antara kedua belah pihak yang tengah bersengketa yang bersifat darurat
(sementara) dengan tujuan mengurangi ketegangan. Berdasarkan tujuan itulah,
proses akomodasi, dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain coersion,
kompromi, conciliation, arbitrasi, toleransi, konversi, truce, displacement, dan
stalemate.
1. Coercion
Coercion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh
suatu paksaan, di mana salah satu pihak berada dalam keadaan lemah sekali
dibandingkan dengan pihak lawan.
2. Kompromi
Di dalam kompromi, setiap pihak setuju untuk membuat konsesi yang
memungkinkan mereka mencapai persetujuan. Hal ini dapat berlanjut sampai
semua pihak puas.
3. Conciliation
Conciliation, yaitu suatu usaha untuk memperhatikan keinginankeinginan
pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai suatu persetujuan.
4. Arbitrasi
Perselisihan dan konflik antara dua pihak yang sulit diatasi dengan
kompromi, sering diatasi dengan arbitrasi. Di sini pihak ketiga, baik yang
dipilih dan ditentukan oleh kedua belah pihak, maupun badan yang lebih
tinggi dari kedua belah pihak itu diminta bantuannya.
5. Toleransi
Dalam toleransi manusia menerima hak dari setiap orang atau pihak lain
untuk berbeda pendapat. Di sini dibutuhkan saling pengertian. Bentuk
akomodasi seperti ini kadang-kadang baru berhasil dengan baik setelah
kompromi dan konvensi gagal.
6. Konversi
Dalam bentuk akomodasi ini, satu dari pihak-pihak yang terlibat konflik
menerima aspek-aspek tertentu dari pandangan-pandangan pihak yang lain.
Konversi ini sering dihubungkan dengan kepercayaan agamawi.
7. Truce
Ini merupakan suatu persetujuan untuk menghentikan interaksi yang bersifat
konflik atau persaingan untuk suatu periode waktu yang ditentukan.
8. Displacement
Cara ini berhubungan dengan usaha mengakhiri konflik, dengan mengalihkan
perhatian pada objek bersama.
9. Stalemate
Stalemate, yaitu suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang bertentangan
karena mempunyai kekuatan yang seimbang, berhenti pada suatu titik
tertentu dalam melakukan pertentangan.
E. Asimilasi
Asimilasi sebagai suatu proses difusi budaya melalui individuindividu dan grup-grup
secara budaya menjadi sama. Proses ini terjadi bila dua kebudayaan yang berbeda
bertemu dan kebudayaan yang dominan berasimilasi dengan kebudayaan yang lain.
Artikel tersebut di atas tentang Bentuk-bentuk Interaksi Sosial masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, bagi sobat yang menemukan kesalahan dari artikel
tersebut di atas, baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik
dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Semoga bermanfaat. Terima
kasih. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^