Anda di halaman 1dari 10

PRINSIP-PRINSIP FISIKA DALAM PEMELIHARAAN ALAT

DI SUSUN OLEH :
MASRIA UTARI
MELLY ANISA
MERI FITRIA HANDAYANI

DOSEN
Drs. H. LAMRI, M.KES., dan Tim

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PRODI SARJANA SAINS TERAPAN KEPER
TAHUN 2014/2015
1. Peralatan Elektronika Peralatan Elektronika adalah peralatan yang mempergunakan
sumber daya listrik, misalnya alat electro encephalography, unitthermography,
ventilator, unit monitor EKG dan lain-lain.

2. Peralatan dari Bahan Baku Logam. Bahan baku logam yang biasa dipakai adalah nikel, alpaca,
tembaga dan logam campuran lainnnya. Peralatan dari bahan logam ini banyak macamnya, misalnya
forcep ekstraksi, pinset, jarum hecting dan lain-lain.

3. Paralatan dari Bahan Baku Gelas. Bahan baku yang biasa dipakai adalah
pyrex dan fiber gelas. Contoh : vacuum extractive atau ekstraksi vakum,
pipet, tabung reaksi, buret dan lain-lain.

4. Peralatan dari Bahan Baku Karet atau Plastik. Contoh : sarung tangan dari
karet atau hand schoen.
a.
Perawatan Alat Elektronika
Untuk menghindari suhu terlalutinggi, pada
Peralatan elektronika sangat
alat perlu diberi kipas angin di sekitar power
peka terhadap goncangan sehingga
supply atau sumber daya alat tersebut. Debu
perlu di hindari dari goncangan.
dapat pula mempengaruhi kerja alatnya,
Hindari penggunaan peralatan
sehingga setiap ruangan dibersihkan dengan
dari medan magnet yang sangat
menggunakan alat penyedot debu
kuat agar sensitivitas meter
(vacuumcleaner). Pengetahuan dan
tidak berubah. Alat-
keterampilan penggunaan
alat elektronika tidak tahan
peralatan memegang peranan penting dalam
pada suhu di atas 25,
perawatan peralatan agar peralatan berjalan
sehingga pada waktu penggunaan
dengan baik dan kerusakan dapat dihindari
suhu ruangan sebaiknya berkisar
sejauh mungkin. Pengetahuan dan
pada 18-25, rata-rata pada
keterampilan ini meliputi :
temperature 21.
a) Sasaran pengukuran telah dipahami
terlebih dahulu.
b) Persiapan metode, waktu dan program
pengukuran
c) Kondisi perawatan baik atau buruk
c. Perawatan Alat dan Bahan Baku Gelas

Bahan gelas banyak digunakan


dalam laboratorium medis. Ada beberapa
b. Perawatan Alat dan Bahan Baku Logam keuntungan maupun kerugian dari bahan
baku gelas tersebut. a) Keuntungannya : Bahan
Alat-alat yang terbuat dari loagam gelas tahan terhadap reksi kimia, terutama
misalnya, besi, tembaga maupun sering bahan gelas pyrex, tahan terhadap
berkarat. Untuk menghindari terjadinya hal perubahan temperatur mendadak, koefisien
demikian maka alat-alat tersebut harus muai yang kecil, dan tembus cahaya yang
disimpan pada tempat yang mempunyai besar. b) Kerugiannya : Mudah pecah terhadap
temperature tinggi ( 37) dan lingkungan tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur
yang kering kalau perlu memakai bahan sehingga mengganggu daya tembus sinar,
silicon sebagai alat penyerap uap air. kadang-kadang dengan menggunakan kain
Sebelum disimpan alat tersebut harus katun untuk membersihkannya saja mudah
bebas dari kotoran debu maupun air yang timbul goresan.
melekat, kemudian diolesi dengan minyak
oli, minyak rem atau paraffin cair.
Dengan memperhatikan keuntungan dan kerugian
dari bahan gelas,maka dalam segi perawatan maupun
memperlakukan alat-alat gelas harus diperhatikan :
Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan
Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar langsung ke dalam air yang sedang mendidih melainkan
27 - 37 dandi beri tambahan lampu 25 watt. gelas dimasukkan kedalam air yang dingin kemudian
Ruangan tempat penyimpanan diberi silicon sebagai dipanaskan secara perlahan-lahan.
zathigroskopis. Membersihkan bahan atau kotoran dari gelas sebaiknya
Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus, dan segera setelah dipakai dapat menggunakan :
pompa angina untuk membersihkan debu dari Air yang bersih.
permukaan kaca atau gelas. Usahakan pada waktu Detergent : dapat menghilangkan lemak dan tidak
membersihkan lensa jangan sampai merusak membawa efek perubahan fisi.k
lapisan lensa. Larutan : Kalium dichromat 10 gramAsam belerang 25 ml
Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya Aquades 75 ml. Kadang-kadang memerlukan perendaman
ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan air bersih,
melakukan pemanasan secara langsung asalkan dikeringkan dengan udara panas, lalu disimpan di tempat
bahan gelas terbuat dari pyrex.
yang kering.
d. Perawatan Alat dan Bahan Baku Karet

Sarung tangan dari karet atau hand schoen mudah sekali meleleh atau
melengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan dari
bahan karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran
darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian
dikeringkan dengan menjemur di bawah sinar matahari atau hembusan udara
hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan karet.
Sterilisasi merupakan suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan
apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia. Sterilisasi dapat
terlaksana sesuai dengan tujuan yang diinginkan yaitu mikroorganisme dapat dibunuh
dan peralatan tetap baik, untuk sementara itu perlu mengetahui macam peralatan
manakah yang akan disuci hamakan. Seperti alat-alat yang digunakan untuk medis atau
operasi sangat diharuskan, alat-alat yang disterilkan adalah yang berbahan jenis : logam,
kaca, kain, plastik, dan karet.
a. Sterilisasi terhadap bahan baku logam dan gelas
Alat yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci terlebih dahulu. Perbiasakan segera
mencuci alat-alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang melengket mudah
dibersihkan. Alat-alat logam (jarum suntik, pinset, gunting, jarum operasi, scalpel blede)
maupun tabung reaksi, pipet, petridisk, mula-mula dibersihkan terlebih dahulu kemudian
dibungkus dengan kain gaas.

Setelah itu menggunakan metode pemanasan secara kering, suhunya mencapa


160C, dengan jarak waktu mencapai 1-2 jam, kemudian didiamkan agar suhu turun
perlahan-lahan.

b. Sterilisasi terhadap bahan baku kain dan media kultur


Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran, kemudian kain
tersebut dibungkus dengan kertas agar setelah steril dan dikeluarkan dari alat sterilisator
tidak terkontaminasi dengan kuman maupun bakteri lagi. Demikian pula kain doek tersebut
dibersihkan terlebih dahulu, setelah dibersihkan bungkus dengan plastik terlebih dahulu
sebelum melakukan sterilisasi.

Metode sterilisasi yang dipakai disini adalah metode pemanasan dengan uap air dan
pengaruh tekanan (autoclave) pertukaran antara O dan CO.
c.Sterilisasi terhadap bahan baku karet dan
plastik
Bahan baku plastik misalnya sarung tangan apabila disterilkan
sebaiknya jangan menggunakan metode pemanasan karena akan merubah
bentuk dari plastik tersebut. Untuk mensucikan alat dari bahan
baku plastik sebaiknya mula-mula bersihkan terlebih dahulu dengan
menggunakan detergen, kemudian keringkan, setelah itu cuci dengan
aquades lalu rendam dalam antiseptik.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai