Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1

Nama Kelompok: Aldi Annur


Andita Hengky C.
Andi Triono S.
Adri Irawan
Arif Aditya
Aulia Rahman
Bagus Krismo P.
Dedi Setiawan
Fauzi Syah
Ferdian Bobi D.
Fungsi Gambar Teknik
Gambar dapat berperan sebagai sarana untuk melakukan komunikasi.
Begitu pula gambar teknik, dapat digunakan untuk berkomunikasi
menyampaikan suatu ide/gagasan/konsep suatu desain teknik kepada orang
lain. Gambar teknik sebagai sarana komunikasi (suatu bahasa teknik) memiliki
tiga fungsi pokok, antara lain sebagai sarana menuangkan gagasan untuk
pengembangan, sebagai bahan dokumentasi, dan untuk menyampaikan
informasi.

1) Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan


Gagasan seseorang desainer/perancang dalam membuat suatu obyek atau
mungkin memodifikasi obyek berasal dari imajinasi atau konsep abstrak di
dalam pikirannya. Seorang perancang yang memiliki gambaran/ide secara
abstrak akan kesulitan dalam mewujudkannya apabila tidak dituangkan pada
suatu media. Hal tersebut karena kemampuan mengingat manusia yang
terbatas, terlebih itu berupa hal-hal yang abstrak atau dalam pikiran. Terkait
masalah ini, disinilah gambar teknik dibutuhkan. Konsep abstrak yang
terpikirkan perlu dituangkan ke dalam bentuk gambar, meskipun awalnya
mungkin masih berupa gambar kasar/sketsa. Gambar teknik dalam hal ini
berfungsi sebagai sarana untuk menuangkan gagasan dari pikiran sang
perancang. Selain itu gambaran/sketsa yang telah dituangkan tersebut juga
dapat berfungsi untuk memudahkan dalam mengingat konsep dan tujuan
awal, serta meningkatkan pemikiran guna dilakukan evaluasi dan
pengembangan gagasan yang lebih lanjut.

2) Sebagai Bahan Dokumentasi


Setelah gagasan dituangkan ke dalam gambar teknik, gambaran tersebut
telah menjadi dokumen. Dokumen tersebut dapat disimpan, diamankan
sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan kembali. Dalam suatu perusahaan
atau industri, pendokumentasian gambar sangatlah penting. Hal tersebut
karena di dalam dokumentasi gambar tercantum data-data teknis yang pokok
mengenai suatu produk yang dibuat. Mendokumentasikan gambar termasuk di
dalamnya yaitu mengawetkan, menjaga, dan menyimpan suatu gambar.
Selanjutnya dengan dokumentasi, perusahaan dapat menggunakannya sebagai
sumber informasi guna perencanaan baru, dan evaluasi di waktu-waktu
berikutnya.
3) Menyampaikan Informasi

Awal-awal perkembangan industri, perencanaan dan pembuatan obyek


dilakukan oleh pihak yang sama sehingga tidak ada kesulitan dalam
penyampaian informasi dan pemahaman gagasan. Sebelum pembuatan benda,
dibuat terlebih dahulu desain gambar obyek. Gambar teknik di sini hanya
berfungsi sebagai alat berpikir dan sebagai media penuang konsep dari
gagasan si perancang. Dalam hal ini gambar teknik tidak memerlukan
kesesuaian dengan aturan-aturan standar yang mengglobal karena hanya satu
pihak saja yang menggunakannya.

Setelah perindustrian semakin berkembang maka perencanaan dan


pembuatan obyek mungkin dilakukan oleh pihak yang berbeda atau tidak lagi
dalam satu pihak, melainkan dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda. Pihak-
pihak tersebut mungkin berbeda orang, berbeda perusahaan, atau bahkan
berbeda negara. Dalam hal ini perlu gambar teknik guna menyampaikan
informasi dari pihak perencana atau perancang kepada pihak pembuat atau
produksi. Gambar teknik yang dibuat pun harus sesuai dengan aturan-aturan
standar sehingga dapat tercapai kesepahaman dalam membuat dan membaca
gambar teknik.

Fungsi dan Standarisasi Gambar Teknik


Dapat dibayangkan jika seorang operator/teknisi tidak dapat membaca
gambar teknik ?? apa yang terjadi ??

Banyak Faktor yang dirugikan. Oleh karenanya suatu gambar teknik harus
dapat berkomunikasi timbal balik antara pemesan dan pembuat produk harus
mempunyai persepsi yang sama.

Fungsi Gambar Teknik Sebagai berikut :


1. Memberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan
pembaca gambar dalam mengguankan aturan-aturan gambar menurut
standar.
2. Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukan dan
penggunaan simbol-simbol yang digunakan dalam gambar sesuai dengan
penafsiran menurut standar.
3. Memudahkan komunikasi xeanis antara perancang/pembuat gambar
dengan pengguna gambar.
4. Memudahkan antara perusahaan-perusahaan dalam memproduksi
benda-benda teknik dalam jumlah banyak (produksi masal) yang harus
diselesaikan dalam waktu yang serempak.
5. Memperlancar produksi dan pemasaraan suku cadang alat-alat industri.

Beberapa macam standarisasi, yang telah banyak dikenal antara


lain
 JIS ( Japanese Industrial Standard )
Standarisasi industri di negara jepang
 NNI ( Nederlan Normalisatie Institut )
Standarisasi industri di negara belanda
 DIN ( Deutsche Industri Normen )
Standarisasi industri di negara jerman
 ANSI ( American National Standard Institute )
Standarisasi industri di negara america
 SNI ( Standar Nasional Indonesia )
Standarsasi industri di negara indonesia

Pengertian Standar:
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau
kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau
definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau
jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah
penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar
(smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat
digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia,
dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar internasional
telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih
meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.

Pengertian ISO:
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang
terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak
kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan
(Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari
ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-
kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan
internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan
pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang
kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Memahami Skala pada Gambar Teknik dan


Skala pada Peta
Skala pada gambar teknik dan skala pada peta sebenarnya tidak jauh
berbeda, mungkin letak perbedaannya pada besar skalanya atau besar angka
pembaginya. Misalnya sebuah gedung direncanakan memiliki panjang 100 m
dan digambar pada denah dengan skala 1 : 1000, maka panjangnya pada kertas
denah adalah 10 cm. Sedangkan jarak sebenarnya kota A dan kota B adalah 50
km atau 5.000.000 cm, tidak bisa digambar dengan skala yang sama 1: 1000,
karena jarak di kertas akan mencapai 5000 cm atau 50 meter dan secara logika
kertas tidak muat.

Pada umumnya pengambaran sesuatu objek menggunakan skala itu harus


menyesuaikan dengan luas objek sesungguhnya dan media penggambaran
(kertas gambar, misalnya), agar hasil pengambaran itu dapat
merepresentasikan kenampakan sesungguhnya. Inti dari menggambar sesuatu
menggunakan skala adalah bagaimana objek yang luas bisa direpresentasikan
(ditampilkan) dalam media penggambaran yang kecil.

Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan kita dapat melihat secara


detail ukuran dan bagian-bagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari
suatu obyek kerja. Namun pemahaman suatu gambar tidak selamanya harus
ditampilkan dalam bentuk 3D, namun didalam standarisasi ISO, lebih
diutamakan suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai pandangan.

Proyeksi yang akan dibahas disini antara lain : proyeksi piktorial (proyeksi
isometri, dimetri, miring dan perspektif) serta proyeksi Amerika dan Eropa.
Proyeksi Isometri:
Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan
panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak
antar sumbu membentuk sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang
paling mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap garis
mendatar adalah 30 derajat.

Didalam proyeksi ini cara menampilkan penggambarannya meliputi 3 sajian


tampilan yaitu proyeksi isometri normal, terbalik dan horisontal.

Untuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang


sebenarnya pada umumnya dibuat gambaran isometrik, di metrik dan trimetri,
dari proyrk aksono metriknya. Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat
panjang sisi yang sebenarnya dari benda yang bersangkutan. Oleh karena itu
pengembanganya memakan waktu.

Anda mungkin juga menyukai