ENERGI NUKLIR
Asal mula
Penggunaan energi nuklir sebagai membangkitkan listrik dimulai
pada awal abad ke-20, ketika elemen-elemen radioaktif seperti
radium, dapat menghasilkan energi yang sangat besar, sesuai dengan
prinsip E=mc². Penggunaan energi nuklir saat itu masih sulit untuk
dilakukan karena elemen radiokatifnya mempunyai paruh waktu yang
pendek. Situasi ini mulai agak berubah pada tahun 1930-an dengan
adanya penemuan fisi nuklir.
Pada tahun 1954, Lewis Strauss, Direktur dari Komisi Energi Atom
Amerika Serikat mengatakan bahwa produksi listrik pada masa depan
"bisa sangat murah". Strauss merujuk pada fusi hidrogen yang pada
waktu itu secara rahasia dikembangkan menjadi bagian dari Proyek
Sherwoot tapi perkataan dari Strauss diterjemahkan sebagai suatu
janji bahwa fisi nuklir akan menjadi sumber energi yang sangat
murah.