Disusun oleh
Kelompok 4
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “integral lipat dua
dalam koordinat polar”.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Kesimpulan..................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Diferensiasi dan integrasi merupakan proses utama didalam
kalkulus. Kita telah mempelajari diferensiasi di ruang dua-dimensi dan
tiga-dimensi. Sekarang saatnya kita mempelajari integrasi di ruang dua-
dimensi dan tiga-dimensi. Teori dan penerapan integral tunggal (rieman)
akan digeneralisasikan pada integral lipat.
Pada bab ini kita menggunakan integral tunggal untuk menghitung
luas daerah bidang lengkung, untuk mencari panjang kurva datar, dan
untuk menentukan pusat massa dari kawat lurus yan kerapatannya
berubah-ubah. Dalam bab ini kita menggunakan integral lipat untuk
mencari volume benda pejal, luas permukaan, dan pusat masa dari lamina
(lapisan tipis) dan benda pejal yang kerapatannya berubah-ubah.
Integral lipat dua dari limit fungsi dua peubah real, yang dikenal
sebagai integral lipat dua (integral danda/multiple integral) dikonstruksi
dengan cara serupa dengan integral tentu fungsi satu peubah real. Sebelum
kita mempelajari konsep integral lipat dua, ingat kembali kontruksi
integral fungsi satu peubah real sebagai limit jumlah rieman.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana sistem koordinat polar?
2. Apa hubungan koordinat polar dan koordinat kartesius?
3. Bagaimana persamaan kurva dalam koordinat polar?
4. Bagaimana perhitungan integral lipat dua koordinat polar?
C. Tujuan Penulisan.
1. Mengetahui sistem koordinat polar.
2. Mengetahui hubungan koordinat polar dan koordinat kartesius.
3. Mengetahui persamaan kurva dalam koordinat polar.
4. Dapat mengetahui perhitungan integral lipat dua koordinat polar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem koordinat polar terdiri dari sumbu polar, yaitu berupa setengah garis yang
berimpit dengan sumbux positif pada bidang R 2 dan titik asal O. Setiap titik P
pada bidang kemudian dinyatakan dengan jaraknya dari O, katakanlah r, dan besar
sudut θ yang dibentuk oleh ruas garis OP dan sumbu polar (dihitung berlawanan
arah dengan arah jarum jam).
Jika P = P(r, θ), maka P dapat dinyatakan dalam koordinat Cartesius sebagai P =
P(x, y ) dengan
2
r = R, 0 ≤ θ ≤ 2π
r > 0, θ ≥ π/4
∆A = ∆x.∆y
∆A = r∆r.∆θ
3
Perhatikan Gambar berikut:
Definisi
Dengan subtitusi stitusi x = r cos θ dan y = r sin θ, integral lipat dua yang semula
dinyatakan dalam koordinat Cartesius sekarang dinyatakan dalam koordinat polar
sebagai :
. .
∬ f ( x , y ) dA=∬ f ¿ ¿ ¿
R R
Catatan : Daerah seperti setengah lingkaran atau cincin dalam koordinat polar,
setara dengan “persegi panjang”.
4
Daerah segitiga yang dibatasi oleh sumbu -x, garis y = x, dan garis x = 1,
merupakan daerah r-sederhana, dengan
0 ≤ r ≤ sec θ, 0 ≤ θ ≤ π/4
Contoh Soal :
Tentukan volume benda pejal yang terletak di Oktan I dan dibatasi oleh
paraboloida z = x 2+ y 2 , tabung x 2+ y 2= 4, dan bidang-bidang koordinat.
5
Penyelesaian :
.
V =∬ f ( x , y ) dA
R
π
2 2
¿ ∫ ∫ r 2 rdrd θ
0 0
[ ]
2
r4 2
¿∫ dθ
0 4 0
π
2
¿ ∫ 4 dθ
0
¿2π
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan subtitusi stitusi x = r cos θ dan y = r sin θ, integral lipat dua yang
semula dinyatakan dalam koordinat Cartesius sekarang dinyatakan dalam
koordinat polar sebagai :
. .
∬ f ( x , y ) dA=∬ f ¿ ¿ ¿
R R
Catatan : Daerah seperti setengah lingkaran atau cincin dalam koordinat polar,
setara dengan “persegi panjang”.
7
DAFTAR PUSTAKA
Velberg, Purcell, Rigdom. 2008.“ Kalkulus Edisi 9 Jilid 2”. Jakarta: Penerbit Airlangga