Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TEOREMA GREEN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fungsi Komplek II

Dosen Pengampu:
Agus Sutrisno, S.SI, M.SI.

OLEH
ALDIANSYAH (1917031044)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teorema

Green”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diajukan oleh Bapak Agus Sutrisno selaku dosen

pengampu mata kuliah FUNGSI KOMPLEKS II. Makalah ini juga bermanfaat tuntuk menambah

pengetahuan kita tentang Teorema green.

Semoga makalah ini dapat berguna untuk pembaca, khususnya kepada penulis.Semoga makalah

ini mampu menambah pengetahuan pembaca dan khususnya penulis. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan di masa yang

akan datang.

Amin Ya Rabbal ‘Alamin

Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Tanggamus, 5 April 2020

Penyusun,
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan ................................................................................... 4
D. Manfaat ................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Teorema Green ........................................................ 7
B. Teorema Green dalam bidang .............................................. 10
C. Teorema Green…………………………………………… . 12
D. Bentuk Vektor dalam Teorema Green…………………… .. 15
E. Contoh Soal
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerja ilmiah atau teknik, sering dijumpai suatu masalah (problem) untuk mencari akar-akar

persamaan yang berben- tuk f(x) = 0. Bila f(x) berbentuk kuadrat, pangkat tiga atau pangkat empat

maka ada rumus-rumus aljabar untuk menghitung akar- akarnya. Apabila f(x) suatu polinom

berderajat tinggi atau berbentuk fungsi transeden seperti 1 + cos (x - 5x), ex – cos x, sin (x – 3) +

2x dan seterusnya, tidak tersedia metode aljabar untuk menyelesaikannya (solusinya). Untuk itu

digukan cara mencari akar-akarnya dengan metode(cara) aprok- simasi (pendekatan).

Adapun metode yang digunakan antara lain Metode Biseksi, Metode Iteratif, Metode Posisi Salah,

Metode Newton-Raphson, Metode Muller, dan lain-lain.

Metode yang sering diguna- kan untuk menghitung integral antara lain: metode substitusi, inte-

gral parsial dan pecahan parsial (Spiegel, 1990:84-85). Di samping itu, diperkenalkan adanya

integral garis yang penyelesaiannya meng- gunakan integral rangkap dua dengan metode

berlainan.

Dalam tulisan ini diuraikan teorema untuk menyelesaikan integral garis. Teorema tersebut adalah

Teorema Green oleh George Green.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana definisi teorema green?

2. Bagaimana mengaplikasian teorema green dalam menentukan luas suatu daerah

menggunakan integral?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Memahami dan menganalisa cara menyelesaikan problematika teorema green.

2. Menganalisa dan menerapkan serta mengaplikasikan teorema green dalam menentukan

luas suatu daerah menggunakan integral.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan di atas, manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pembaca dapat memahami cara menyelesaikan problematika teorema green.

2. Pembaca dapat memahami dan mengaplikasikan teorema green dalam menentukan luas

suatu daerah menggunakan integral.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teorema Green

Jika R adalah suatu daerah tertutup dalam bidang 𝑥𝑦 yang dibatasi oleh sebuah kurva tertutup
sederhana C, M dan N adalah fungsi-fungsi kontinu dari 𝑥 dan 𝑦 yang memiliki turunan-turunan
kontinu dalam R, maka

∂𝑁 ∂𝑀
)
𝑑𝑥𝑑𝑦
𝐶 ∂𝑥 ∂𝑦

Jika A menyatakan medan gaya yang bekerja pada sebuah partikel dimana

A = 𝑀i + 𝑁j, maka 𝐶 A · 𝑑r adalah usaha yang dilakukan dalam menggerakkan


partikel tersebut mengelilingi suatu lintasan tertutup C. Yaitu

ф A · 𝑑r = ф(𝑀i + 𝑁j) · (𝑑𝑥i + 𝑑𝑦j + 𝑑𝑧k)𝐶


𝐶 = ф 𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦 𝐶

Dengan menggunakan teorema Green, maka usaha yang dilakukan adalah


𝜕𝑁 𝜕𝑀
=( 𝜕𝑥 − 𝜕𝑥 ) 𝑑𝑥𝑑𝑦
Jadi, selain perhitungan dengan menggunakan integral garis, menentukan besar usaha yang
dilakukan juga dapat dihitung dengan menggunakan teorema Green.

B. Teorema Green dalam Bidang

• Cara lain menghitung ∮C 𝐅 ∙ 𝐓 𝑑𝑠 atau ∮C 𝐅 ∙ 𝐧 𝑑𝑠 menggunakan integral curl atau


integral divergence
𝜕𝑀 𝜕𝑁 𝜕𝑃
• Div 𝐅 = 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦 + 𝜕𝑧
𝜕𝑃 𝜕𝑁 𝜕𝑀 𝜕𝑃 𝜕𝑁 𝜕𝑀
• Curl 𝐅 ( − )𝐢 + ( − )𝐣 + ( − )𝐤
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

C. Teorema Green
Teorema Green I
• Masalah nyata yang mudah difahami terkait teorema Green I adalah masalah sirkulasi.
• Misalkan C kurva mulus sepotong-sepotong, tertutup sederhana yang membentuk perbatasan
dari suatu daerah R di bidang xy.
• Misalkan juga F=Mi+Nj adalah medan vektor dengan M(x,y) dan N(x,y) kontinu dan
mempunyai turunan parsial pada daerah terbuka R.

• Maka sirkulasi F berlawanan dengan arah jarum jam sepanjang kurva C


∮ 𝐅 ∙ 𝐓 𝑑𝑠 = ∮ 𝑀 𝑑𝑥 + 𝑁 𝑑𝑦
C C

= ∬ (curl 𝐅) ∙ 𝐤 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑹

𝜕𝑁 𝜕𝑀
= ∬( − ) 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑹

Teorema Green II
Masalah nyata yang mudah difahami terkait teorema Green II adalah masalah flux.
Misalkan C kurva mulus sepotong-sepotong, tertutup sederhana yang membentuk perbatasan
dari suatu daerah R di bidang xy.
Misalkan juga F=Mi+Nj adalah medan vektor dengan M(x,y) dan N(x,y) kontinu dan
mempunyai turunan parsial pada daerah terbuka R.

Maka maka flux F melintasi C dapat dinyatakan sebagai integral lipat dua dari div F pada
daerah R yang dibatasi oleh C,

∮ 𝐅 ∙ 𝐧 𝑑𝑠 = ∮ 𝑀 𝑑𝑦 − 𝑁 𝑑𝑥 = ∬ (div 𝐅)𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑹
C C

𝜕𝑀 𝜕𝑁
= ∬( + ) 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑹
𝜕𝑁 𝜕𝑀
Teorema Green 1: ∮𝐶 𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦 = ∬𝑅 ( 𝜕𝑥 − ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝜕𝑦
Ingin dibuktikan bahwa
𝜕𝑀
∮ 𝑀 𝑑𝑥 = ∬ (− ) 𝑑𝑦𝑑𝑥
𝐶 𝑅 𝜕𝑦

𝑅 = {(𝑥, 𝑦): 𝑓1 (𝑥) ≤ 𝑦 ≤ 𝑓2 (𝑥), 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏}


𝑓2 (𝑥)
𝜕𝑀 𝑓 (𝑥)
∫ 𝑑𝑦 = 𝑀(𝑥, 𝑦)|𝑓12(𝑥)
𝑓1 (𝑥) 𝑑𝑦
= 𝑀(𝑥, 𝑓2 (𝑥)) − 𝑀(𝑥, 𝑓1 (𝑥))
𝒃 𝑓2 (𝑥)
𝜕𝑀
∫ ∫ 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝒂 𝑓1 (𝑥) 𝑑𝑦
𝑏
∫ (𝑀(𝑥, 𝑓2 (𝑥)) − 𝑀(𝑥, 𝑓1 (𝑥))) 𝑑𝑥
𝑎
𝑎 𝑏
= − ∫ 𝑀(𝑥, 𝑓2 (𝑥))𝑑𝑥 − ∫ 𝑀(𝑥, 𝑓1 (𝑥))𝑑𝑥
𝑏 𝑎

= − ∫ 𝑀𝑑𝑥 − ∫ 𝑀𝑑𝑥
𝐶2 𝐶1

= − ∮ 𝑀 𝑑𝑥
𝐶
Sehingga
𝜕𝑀
∮ 𝑀 𝑑𝑥 = ∬ (− ) 𝑑𝑦𝑑𝑥
𝐶 𝑅 𝜕𝑦

Misalkan C kurva mulus sepeotong-sepotong, tertutup sederhana, yang membentuk batas dari
suatu daerah S di bidang xy. Jika M dan N kontinu dan mempunyai turunan kontinu pada S dan
batasnya C , maka

Bukti
Misalkan S = dan batasnya C terdiri atas empat busur
C1, C2, C3, dan C4. Dan

a b

Sama halnya dengan memperlakukan S sebagai suatu himpunan x sederhana, maka diperoleh

Hasil di atas dapat diperluas ke daerah S tak sederhana yaitu dengan memecah menjadi
suatu gabungan daerah-daerah S1, S2, ..., Sk yang berupa himpunan x sederhana dan y sederhana
(Gambar 9).
S1

S2

S3

Gambar 9

Teorema green tetap berlaku untuk suatu daerah S dengan satu atau beberapa lubang,
asal saja tiap bagian dari batas terarah sehingga S selalu di kiri selama seseorang menelusuri
kurva dalam arah positif seperti gambar 10.

Gambar 10

Contoh 1
Andaikan C adalah batas dari segitiga dengan titik-titik sudut (0, 0), (1, 2), dan (0, 2). Hitung

Jawab
Diketahui M = 4x2y , dan N = 2y. Karena M dan N polinom maka mempunyai turunan yang
kontinu, sehingga menurut teorema Green berlaku
C. Bentuk Vektor Dari Teorema Green
Misalkan C kurva tertutup, sederhana, mulus pada bidang xy dan bahwa kurva
tersebutdiberi arah berlawanan dengan putaran parameterisasinya x = x(s) dan y = y(s),
maka

T=

adalah vektor singgung satuan dan

n=

adalah vektor normal satuan yang menunjuk ke arah luar dari daerah S yang dibatasi
oleh
C. Jika F(x, y) = M(x, y)i + N(x, y)j adalah suatu medan vektor, maka

Contoh 2
Jika F = (x2 + y2)i + 2xyj dan melintasi batas C dari bujur sangkar satuan dengan
titik-titiksudut (0, 0), (1, 0), (1, 1), dan (0, 1), maka hitung!

Jawab
Diketahui M = x2 + y2 dan N = 2xy. Maka
D. Contoh Soal
3. Periksa teorema Green pada bidang untuk ∫𝑐 (2xy − x2)dx + (x + y2)dy

dimana C adalah kurva tertutup dari daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 𝑥2 dan 𝑦2 = 𝑥

Penyelesaian
Kurva-kurva bidang tersebut berpotongan di (0, 0) dan (1,1). Arah positif dalam
menjalani C ditunjukkan pada gambar
Sepanjang 𝑦 = 𝑥2 integral garisnya sama dengan
1
∫[(2𝑥)(𝑥2) − 𝑥2]𝑑𝑥 + [(𝑥) + (𝑥2)2]𝑑(𝑥2)
𝑥=0
1
= ∫(2𝑥3 + 𝑥2 + 2𝑥5)𝑑𝑥 = 7/6
𝑥=0
Sepanjang 𝑦2 = 𝑥 integral garisnya sama dengan
0
∫[(2𝑦2)(𝑦) − (𝑦2)2]𝑑(𝑦2) + (𝑦2 + 𝑦2)𝑑𝑦
𝑦=1
0
= ∫(4𝑦4 − 2𝑦5 + 2𝑦2)𝑑𝑦 = −17/15
𝑦=1
Maka integral garis yang diinginkan = 7/6 – 17/15 = 1/30
Dengan menggunakan teorema Green
∂𝑁 ∂𝑀 ∂(𝑥 + 𝑦2) ∂(2𝑥𝑦 − 𝑥2)
( − ) 𝑑𝑥𝑑𝑦 = [ − ] 𝑑𝑥𝑑𝑦
∂𝑥 ∂𝑦 ∂𝑥 ∂𝑦
𝑅 𝑅
1 √𝑥
= (1 − 2𝑥)𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∫ ∫ (1 − 2𝑥)𝑑𝑦𝑑𝑥
𝑅 𝑥=0 𝑦=𝑥2
1 1 1 3
𝑥
∫ (𝑦 − 2𝑥𝑦)|√𝑦=𝑥 2 3
2 𝑑𝑥 ▒ = ∫ (𝑥 2 − 2𝑥 2 − 𝑥 + 2𝑥 )𝑑𝑥 = 1/30
𝑥=0 0
Dengan demikian selesailah pemeriksaan teorema Green.

4. Hitung ∮C 𝐅 ∙ 𝐓 𝑑𝑠 atau ∮C 𝐅 ∙ 𝐧 𝑑𝑠 untuk 𝐅(𝑥, 𝑦) = (𝑥 − 𝑦)𝐢 + 𝑥𝐣 pada daerah

R dibatasi oleh lingkaran berjari-jari 1

𝐶: 𝐫(𝑡) = cos 𝑡 𝐢 + sin 𝑡 𝐣, 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋 .

Solusi:

Dengan menggunakan integral garis

𝑀 = cos 𝑡 − sin 𝑡

𝑁 = cos 𝑡

∮𝐂 𝐅 ∙ 𝐓 𝒅𝒔 dengan integral garis

𝑥 = cos 𝑡 , 𝑑𝑥 = − sin 𝑡 𝑑𝑡

𝑦 = sin 𝑡 , 𝑑𝑦 = cos 𝑡 𝑑𝑡

∮ 𝐅 ∙ 𝐓 𝑑𝑠 = ∮ 𝑀 𝑑𝑥 + 𝑁 𝑑𝑦
C C

𝑡=2𝜋
=∫ (cos 𝑡 − sin 𝑡)(− sin 𝑡 𝑑𝑡) + cos 𝑡 (cos 𝑡 𝑑𝑡)
𝑡=0

2𝜋 2𝜋
1
= ∫ (− sin 𝑡 cos 𝑡 + 1) 𝑑𝑡 = ∫ (− sin 2𝑡 + 1) 𝑑𝑡
0 0 2
1
= cos 2𝑡 + 𝑡|2𝜋
0 = 2𝜋
4

5. Hitung luas daerah yang dibatasi lingkaran berjari-jari 1 berpusat di (0,0) dengan:

𝜕𝑁 𝜕𝑀
∮ 𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∮ ( − ) 𝑑𝑥𝑑𝑦 = ∮ 𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
C C C

𝜕𝑁 𝜕𝑀
− =1
𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕𝑁 𝜕𝑀
a. = 1, = 0; 𝑁 = 𝑥 ⇒ 𝐴 = ∮C 𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦

∮C 𝑥𝑑𝑦

𝑑𝑦
𝑥 = cos 𝑡, 𝑦 = sin 𝑡 , 𝑑𝑡 = cos 𝑡

2𝜋
1 2𝜋
∫ cos 2 𝑡 𝑑𝑡 = ∫ (cos 2𝑡 + 1)𝑑𝑡
0 2 0

1 1
= sin 2𝑡 + 𝑡|2𝜋
4 2 0

=𝜋

𝜕𝑁 𝜕𝑀
b. = 0, = −1; 𝑀 = −𝑦 ⇒ 𝐴 = ∮C −𝑦𝑑𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑦

∮ −𝑦𝑑𝑥
C

𝑑𝑥
𝑥 = cos 𝑡, 𝑦 = sin 𝑡 , 𝑑𝑡 = −sin 𝑡
2𝜋
1 2𝜋
∫ −sin2 𝑡 𝑑𝑡 = − ∫ −(− cos 2𝑡 + 1)𝑑𝑡
0 2 0

1 1
= − sin 2𝑡 + 𝑡|2𝜋
4 2 0

=𝜋

𝜕𝑁 1 𝜕𝑀 1 1 1 1 1
c. = 2, = − 2; 𝑁 = 2 𝑥, 𝑀 = − 2 𝑦 ⇒ 𝐴 = ∮C 𝑥𝑑𝑦 − 2 𝑦𝑑𝑥
𝜕𝑥 𝜕𝑦 2

𝟏 𝟏
∮ 𝒙𝒅𝒚 − 𝒚𝒅𝒙
𝟐 𝟐
𝐂

𝒅𝒙 𝒅𝒚
𝒙 = 𝐜𝐨𝐬 𝒕, 𝒚 = 𝐬𝐢𝐧 𝒕 , 𝒅𝒕 = −𝐬𝐢𝐧 𝒕 , 𝒅𝒕 = 𝐜𝐨𝐬 𝒕

𝟐𝝅 𝟐𝝅
𝟏 𝟏
𝑨=∫ 𝐜𝐨𝐬 𝒕 𝒅𝒕 − ∫ − 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝒕 𝒅𝒕
𝟐
𝟎 𝟐 𝟎 𝟐

𝟏 𝟐𝝅
= ∫ (𝐜𝐨𝐬𝟐 𝒕 + 𝐬𝐢𝐧𝟐 𝒕) 𝒅𝒕
𝟐 𝟎

𝟏 𝟐𝝅 𝟏 𝟏
= ∫ 𝒅𝒕 = 𝒕|𝟐𝝅
𝟎 = (𝟐𝝅) = 𝝅
𝟐 𝟎 𝟐 𝟐
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teorema Green:

∮ 𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦 = ∮ 𝑀𝑑𝑥 + ∮ 𝑁𝑑𝑦


𝐶 𝐶 𝐶

𝜕𝑀 𝜕𝑁
= ∬𝑅 (− 𝜕𝑦 ) 𝑑𝑦𝑑𝑥 + ∬𝑅 ( 𝜕𝑥 ) 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑁 𝜕𝑀
= ∬ ( ) 𝑑𝑥𝑑𝑦 + ∬ (− ) 𝑑𝑦𝑑𝑥
𝑅 𝜕𝑥 𝑅 𝜕𝑦
𝜕𝑁 𝜕𝑀
= ∬ ( ) 𝑑𝑥𝑑𝑦 − ∬ ( ) 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝑅 𝜕𝑥 𝑅 𝜕𝑦
𝜕𝑁 𝜕𝑀
=∬ ( − ) 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑅 𝜕𝑥 𝜕𝑦
DAFTAR PUSTAKA

https://annymath.files.wordpress.com/2012/02/bahan-ajar-6.pdf
https://www.coursehero.com/file/75907519/Makalah-Kel4-TEOREMA-GREEN-DI-
BIDANGdocx/
https://id.scribd.com/presentation/358990287/Teorema-Green

Anda mungkin juga menyukai