Anda di halaman 1dari 3

EKSISTENSI MANUSIA DALAM DINAMIKA PERADABAN

Nama:
M. Fazry Ritonga (17501241044)
Kartiazim (17501244015)
Rizki Adity (17501244024)

DISKUSI
Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada
hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang seni
dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan
hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Pendapat tentang hakikat manusia sangat beragam, tergantung pada sudut pandang
masingmasing. Ada beberapa konsep tentang makna manusia, antara lain homo sapiens
yaitu makhluk yang memiliki akal budi, animal rational yaitu makhluk yang memiliki
kemampuan berpikir, homo laquen yaitu makhluk yang mempunyai kemampuan
berbahasa, homo faber atau homo toolmaking animal yaitu makhluk yang mampu
membuat perangkat peralatan (Jalaluddin 2011:77).

Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena
diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai
kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada
faktor manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.

Peradaban memiliki kaitan yang erat dengan kebudayaan. Kebudayaan pada


hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alatalat indranya menghasilkan beragam barang seni
dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan
hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup
manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang
telah mecapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang telah maju

Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia yang sifatnya
fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan merupakan keseluruhan
dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab artinya sopan. Manusia sebagai
makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan,
berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.

Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban


masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981),
ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah
mengalami tiga gelombang, yaitu:

1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian, dalam gelombang ini manusia


menemukan dan menerapkan teknologi pertanian, berlangsung mulai 800 SM–1500 M.
2. Gelombang II, peradaban teknologi industri, masa ini dimulai dengan penemuan mesin
uap, berlangsung mulai 1500 M-1970 M.
3. Gelombang III, peradaban informasi, ditandai dengan kemajuan teknologi informasi
yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, berlangsung
mulai 1970 M-sekarang.

Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan.
Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam gelombang
pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Pertanian terbatas
pada pengelolaan lahan-lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan manusia. Pada
awalnya, manusia berpindah-pindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil
pertanian melalui teknologi pengumpulan hasil hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke
penerapan teknologi pertanian, di mana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu
tempat yang kemudian menumbuhkan desa.

Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama di negara-negara Barat yang
dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Masa gelombang kedua adalah masa revolusi
industri, yaitu kira-kira tahun 1500-1970. Masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap
pada tahun 1712. Pada masa itu ditemukan mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin
bergerak cepat, dan ban jalan. Mesin-mesin tersebut tidak hanya menggantikan otot-otot
manusia, tetapi peradaban industri juga memberi mesin-mesin tersebut alat-alat panca
indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra
manusia, dan dapat menghasilkan/melahirkan bermacam-macam mesin baru, yang
akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. Penggunaan mesin industri, mesin uap,
dan mesin pemintal dalam industri garmen dan industri tambang telah memajukan
kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Eropa.

Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan


teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai
bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang:

1. Komunikasi dan data prosesing.


2. Penerbangan dan angkasa luar.
3. Energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui.
4. Terjadinya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi.

Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the
global village (kampung global). Kita sekarang berada pada gelombang ketiga atau masa
revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20
tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai