Anda di halaman 1dari 29

ISBD

MANUSIA DAN PERADABAN

ANGGOTA : ROLANNIRKI RUMAHORBO AGUNG KURNIAWAN FAJAR ADZANIANTO NAVIS A. NUGROHO INDRA CAHYANTO B.

A. Hakekat Peradaban
Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan. Pada bab sebelumnya kita telah mengetahui makna kebudayaan. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasikan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor teknologi, illmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan. Dengan demikian, suatu bangsa yang memiliki kebudayaan tinggi (peradaban) dapat dinilai dari tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, dan illmu pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan, teknologi, dan illmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat akan senantiasa berkembang. Oleh karena itu, peradaban masyarakat juga akan berkembang sesuai dengan zamannya.

B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERRADAB DAN MASYARAKAT BERADAB

Peradaban sebagai produk yang bernilai tinggi halus indah dan maju menenunjukan bahwa manusia merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan, keberdaban dan kemauan yang kuat. Adab artinya sopan, manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia memiliki potensi untuk berlaku sopan, berakhlak, dan berbudi perkerti luhur. Orang yang beradab adalah orang yang berkesopanan, berakhlak, dan berbudi pekerti luhur dalam perilaku termasuk juga dalam gagasan gagasannya. Manusia yang beradab adalah manusia yang dapat menyelaraskan antara cipta rasa dan karsa. Kaelan (2002) manusia yang beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia. Kebalikannya biadad dalam arti sempit diartikan sebagai orang yang perilakunya tidak sopan, tidak berakhlak, dan tidak memiliki budi pekerti yang mulia.

Pada hakekatnya manusia adalah mahkluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi, namun dalam perkembangannya manusia dapat jatuh dalam kebiadaban karena tidak dapat mengendalikan cipta rasa dan karsa yang dimilikinya. Dewasa ini masyarakat adab memiliki padanan istilah yang dikenal dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society). Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society ( berasal dari kata society civilis)

Istilah civil society yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia : 1. Civil Society diterjemahkan masyarakat sipil 2. Civil Society diterjemahkan dengan istilah masyarakat beradab atau berkeadaban. 3. Civil Society diterjemahkan sebagai masyarakat madani. Kata madani merujuk kepada kata madinah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban, masyarakat madani berarti mayarakat yang berperadaban. 4. Berkaitan dengan nomor tiga civil society diartikan masyarakat kota. Hal ini karena madinah adalah sebuah kota.Masyarakat kota sebagai model masyarakat beradab. 5. Civil Society diterjemahkan sebagai masyarakat warga atau kewargaan

Dari makna-makna tersebut dapat dinyatakan bahwa masyarakat teratur tidak mungkin tanpa peradaban, dan peradaban hanya terwujud dalam masyarakat teratur. Nurcholis Majid menyebut masyarakat madani sebagai masyarakat yang berkeadaban memiliki ciri-ciri antara lain menghargai prestasi,keterbukaan, penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan plurarisme, serta musyawarah.

C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA


Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan secara

bertahap dan berkesinambungan yang kita konsepkan sebagai evolusi kebudayaan. Evolusi kebudayaan ini belangsung sesuai dengan perkembangan budi daya atau akal pikirna manusai dalam mengahadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses Evolusi untuk kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan bermula darikemampuan akal dan budi daya manusia dalam menggapi, merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya.

Masa dalam kehidupan manusai dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah menganal tulisan).Masa sejarah bermula ketika adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan. Bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek, seperti kambing, lembu, wadah, ukuran batang, dan sebagainya; dikikuti dengan indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasi transaksi, nama, dana alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian, hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.

Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu;

1. Penemuan roda untuk transportasi Pada mulanya, roda digunakan hanya untuk mengankat barang berat diatas batang pohon. Kemudian, roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti ini. 2. Bahasa Bahasa adalah suara yang diterima sebagai acara untuk menyampaikan pikiran sesesorang kepada oran lain.Bahasa bisa diartikan pula sebagai suatu persetujuan bersama untuk menginterprestasi bunyi tertentu. Dengan bahsas, kehidupan sosial peradaban pun terlahir. Ketikan tanda- tanda diterima sebagai representasi dari bunyibunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun

Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu;
Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman batu baru (Neolitikum). 2. Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi untuk atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas; Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana (tradisi Epipaleolitik) Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik. Masa kemahiran teknik atau perundagian, meliputi tradisi semituang perunggu dan tradisi semituang besi. Pendapat lain membagi periode peradaban manusia kedalam empat bagian, yaitu prapalaeolitik, palaeolitik, neolitik, dan era perunggu.
1.

Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di Indonesia, R.Soekarno (1973),

Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 Masehi. Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi. Zaman Madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai dengan akhir abad ke-19. Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang dieperoleh manusia pendukungnnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercemin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evaluasi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu peradaban.

D. DINAMIKA PERADABAN GLOBAL

Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge dan respons. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya.

Alam

menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih, dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukan. Keadaan alam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa, dan lahan pertaniannya tidak terlalu luas.setiap kali timbul akan berusaha menemukan jalan untuk memperolehnya

Seluruh

perangkat ide, metode, teknik, dan benda material yang digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu dalam suatu tempat tertentu maupun kegiatan untuk merombak perangkat tersebut demi memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi

Dalam buku The Third Wave (1981) karangan Alvin Toffler , ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu :

Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM 1500 M Gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500 M 1970 M Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M - sekarang

GELOMBANG I

Gelombang pertama (first wave)dikenal dengan istilah revolusi hijau.dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Pada awalnya, manusia berpindahpindah dalam memanfaatkan lahan untuk mendapatkan hasil pertanian melalui teknologi pengumpulan hutan. Selanjutnya, mereka berpindah ke penerapan pertanian, dimana manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.

GELOMBANG II

Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama di negara-negara barat yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Pada masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712, kemudian diikuti penemuan lainya seperti ditemukan mesin elektro mekanis raksasa, mesin-mesin bergerak cepat, dan ban jalan, mesin-mesin ini tidak hanya menggantikan otot manusia tetapi juga peradaban industri juga memberi mesin-mesin tersebut alat-alat panca indra sehingga mesin-mesin dapat mendengar dan melihat lebih tajam daripada indra manusia, dan dapat menghasilkan bermacam-macam mesin baru, yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik.

GELOMBANG III

Gelomabng ketiga ini merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Gelombang ketiga terjadi dengan kemajuan teknologi dalam bidang : 1. komunikasi dan data prosesing 2. penerbangan dan angkasa luar 3. energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui 4. terjadingya urbanisasi, yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan transportasi Gelombang ini melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the global village (kampung global). Kita sekarang berada pada gelombang ini atau masa revolusi informasi. Deperkirakan era informasi ini akan mencapai puncaknya pada 10-20 tahun mendatang.

John Naisbit dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara lain. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju.

Perubahan-perubahan tersebut ialah :


Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja Perubahan dari utara ke selatan Perubahan dari satu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.

Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan di era gobal yaitu : Abad biologi Bangunya sosialisme pasar bebas Cara hidup gobal dan nasionalisme budaya Dasawarsa kepemimpinan wanita Kebangkitan agama dan millenium baru Kebangkitan dalam kesenian Kemenangan individu Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 19990-an Berkembangnya wilayah pasifik. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesejahteraan

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan perkembanganya). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya.

E. PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAAN MANUSIA

Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi itu sendiri. Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi.

Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia

Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antara negara menunjukan keterkaitan antar manusia diseluruh dunia. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, internet. Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang berbeda terjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dominasi organisasi. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,film ,musikmserta transmisi berita dan olahraga internasional).

Pengaruh Globalisasi
Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme dan pasar bebas Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban lain Globalisasi juga memberikan dampak pertahanan dan keamanan negara. Menyebarnya perdagangan dan industri diseluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan yang dapat menggangu keamanan negara

Aspek positif globalisasi


Kemajuan

teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi meningkatkan efisiensi

Aspek negatif globalisasi


Masuknya nilai budaya luar yang akan menghilangkan nilai-nilai trdisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang semakin besar. Dalam bidang ekonomi, berkembangnya nilainilai konsumerisme dan individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyka mengunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.

Sikap terhadap Globalisasi

Sebagai bangsa menyambut positif globalisasi karena dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib umat manusia. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena dianggap sebagai keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat negatif globalisasi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai