PRPOPASAL DIKLAT/ PELATIHAN K3 UNTUK PEMILIK USAHA KREATIF
MENENGAH (UKM) LAS KARBIT) (OXY ACT YLENE WELDING) DI KABUPATEN
SLEMAN YOGYAKARTA
A. LATAR BELAKANG Pesatnya perkembangan dunia usaha khususnya usaha kreatif menengah sangat tinggi di Indonesia, hal ini tentunnya akan membawa dampak yang baik bagi perkembangan perekonomiann indonesia. Macam macam jenis usaha kraetif yang ditekuni masyarakat dari kerajinan tangan, loundry, warung kecil, bengkel kayu bengkel motor, bengkel las dan lain sebagainya. Di Yogyakarta khususnya Kab, Sleman banyak ditemui usaha kreatif menengah bengkel las terutama las karbit atau las aseteline, usaha ini memberikan jasa pengelasan atau penyambungan besi yang biasanya berupa lembaran atau plat, pipa besi dan lain sebagainya. Mudahnaya penggunaan, penggadaan dan banyak dibutuhkan membuat usaha yang satu ini laris manis digeluti masyarakat khususnya masyarakat Sleman bahkan untuk sebagian warga usaha yang satu ini dijadikan tumpuan utama penunjang kehidupan keluarga mereka. Usaha kreatif menengah adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Namun dalam kenyataannya UKM kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun daerah. Karena bentuk UKM yang tidak nernadan hukum dan berdiri sendiri maka tidak ada badan atau lembaga dari pemerintah yang melakukan pengawasan terhadap aspek aspek usaha UKM. Keslamatan yang menjadi salah satu aspek penting dalam dunia kerja industri las, yang seharusnya menjadi perhatian penting UKM las menjadi di kesampingkan karena tidak adanya kesadaran pemilik maupun pengawasan dari pemerintah. Sudah menjadi tabiat atau kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak mengutamakan kesalamatan dalam bekerja, K3 (kesehatan keslamatan kerja) di anggap terlalu rumit untuk diterapakan apalagi ditambah K3 tidak menguntungkan malah merugikan karena membutuhkan uang yang tidak sedikit dalam penerapannya. Kesadaran masyarakat yang sangat kurang akan pentinngya K3 dalam dunia kerja sunnguh sangat ironis terhadap banyaknya UKM yang bergerak di bidang usaha yang seharusnya K3 menjadi terdepan dalam pelaksanaanyan. Di Sleman banyak pemilik bengkel atau UKM las karbit yang tidak menerapkan k3 mereka mengganggap K3 tidaklah penting. Contohnya pengelasan yang tidak dilakukan dengan pakaian yang benar, kaca mata, sarung tangan, dan alat pelindung keslamatan lainnya. Tata letak bengkel yang dibuat tampa memperhatikan pedoman K3, padahal pada las karbit terdapat komponen yang mudah terbakar dan meledak seperti tabung aseteline dan tabung oksigen. Masyarakat tidak pernah berpikir bahawa jika terjadi kecelakaan maka yang paling dirugikan adalah mereka sendiri karena bisa saja kecelakaan tersebut membawa dampak negatig bagi usaha mereka, seperti tidak dapat lagi mengelas karena cacat yang diakibatkan kecelakaan tersebut, ataupin biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan yang sangat besar. Oleh karena itu, dengan dasar hal-hal di atas, kami bermaksud mengadakan suatu pelatihan K3 bagi pemilik dan pekerja bengkel atau UKM las karbit di Kab Sleman untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penerapan K3.
B. NAMA KEGIATAN Pelatihan Atau diklat yang akan diadakan bernama : Sejahtera dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
C. PESERTA DIKLAT Peserta diklat pelatihan K3 las karbt ini adalah masyarakat yang berdomisili di Kab. Sleman yang mempunyai keterkaitan dengan dunia kerja las karbit atau las asiteline. Adapaun syarat untuk mengikuti diklat ini adalah : 1. Pemilik bengkel atau UKM las karbit 2. Pekerja bengkel atau UKM las karbit 3. Warga yang ingin memulai UKM las karbit
D. MAKSUD DAN TUJUAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1. Mengetahui bahaya-bahaya kerja las karbit. 2. Memahami akan pentingnya K3 dalam dunia kerja las. 3. Menumbuhkan kesadaran untuk melaksanakan K3. 4. Mengetahui perlengkapan-perlengkapan keselamatan kerja las karbit 5. Mengetahui tata letak yang baik untuk las karbit. 6. Mengunakan las karbit denagan baik dan benar. 7. Menerapkan K3 las karbit dengan baik dan benar.
E. PENUTUP Demikian Proposal ini kami buat sebagai bukti nyata pengabdian kami sebagai Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta terhadap masyarakat sekitar. Kami berharap kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuaan K3 masyarakat sehingga dapat membantu perkembangan UKM mereka dan tentunya perkembangan perekonomian secara umum. Oleh karena itu, kami mengajukan proposal kegiatan pelatihan atau diklat ini kepada Bapak Bupati Sleman semata-mata untuk meningkatkan mutu UKM, sehingga berawal dengan memperbaik hal hal kecil maka UKM sebagai salah satu penopang kehidupan perekonomiaan bangsa ini akan berkembang lebih baik di masa yang akan datang. Atas perhatian dan kebijakan yang diberikan, kami mengucapkan terima kasih.