Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA DAN PERADABAN

Kelompok 8

1. Muhammad Rafi (3020210256)


2. Ni Putu Indah Hardani (3020210248)
3. M. Alif Soni Shaputra (3020210244)
4. Salsabilla Muthia (3020210262)
5. Raikhan Sabillah (3020210236)
6. Devina Wati (3020210247)

A. HAKIKAT PERADABAN
Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia,
berahklak, yang semua nya menunjuk pada sifat yang mulia. Contoh bangsa-bangsa yang
memilik peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di sungai Nill, lembah sungai
Eufrat Tigris, lembah sungai Hoang Ho di Cina.
B. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERADAB DAN MASYARAKAT ADAB
Adab artinya sopan. Manusia sebagai mahluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki
potensi prilaku sopan, berakhlak, berbudi pekerti yang luhur menunjuk pada prilaku manusia.
Pada hakekat nya manusia adalah mahluk yang beradadab sebab dianugrahi harkat, martabat,
serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Pada mulanya , civil society berasal dari dunia barat.
Adalah dato anwar Ibrahim yang pertma kali memperkenalkan istilah masyrakat madani sebagi
istilah lain dari civil society. Oleh banyak kalangan, civil society dapat diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia dengan sebagai istilah, antara lain:
1. Civil society diterjemahkan dengan istilah masyrakat sipil. Civil artinya sipil society
artinya masyrakat
2. Civil society diterjemahkan dengan istilah masyrakat beradab atau berkeadaban. Ini
merupakan terjemahan dari civilzed (beradab) dan society (masyrakat)
3. Civil society diterjemahkan sebagai masyrakat madani. Kata madani menunjuk pada kota
Madinah, Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban.
4. Berkaitan dengan nomor 3, civil society diartikan masyrakat kota. Hal ini karena Madinah
adalah sebuah negara kota (city-state) yang meningkatkan kita pada polis dizaman
Yunani kuno. Msyarakat kota sebagai model masyarakat yang beradab.
5. Civil society diterjemahkan sebagai masyrakat warga atau kewargaan. Masyarakat disini
adalah pengelompokan masyarakat yang bersifat otonom dari negara.

1
C. EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD PERADABAN DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL BUDAYA
Masa pada kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah dan masa sejarah. Ada
dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman prasejarah, yaitu
1. penemuan roda untuk transportasi
2. Bahasa
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu
1. Pedekatan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah/
madya (mesolitikum), dan zaman batu baru (neolitikum)
2. Pendekatan berdarakan model sosial ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri
atas:
a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana (tradisi
paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi epipaleolitik).
b. Masa bercocok tanam, meliputi tradisi neolitik dan megalitik
c. Masa kemahairan teknik, meliputi tradisi semituang perunggu dan tradisi semi tuang besi
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan Indonesia, R. soekmono (1973), membagi menjadi empat
masa, yaitu
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-
kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman purba, yaitu sejak datangnya india pada abad pertama masehi sampai dengan
runtuhnya majapahit sekitar pada tahun 1500 masehi.
3. Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh islam menjelang akhir kerjaan majapahit
sampai dengan keakhir abad ke-19.
4. Zaman baaru/modern, yaitu sejak masuk nya anasir barat (eropa) dan teknik modern
kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan bertahap dan
berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap tersebut. Peradaban tidak
hanya berwujud bangunan sebagai hasil teknologi fisik, tetapi juga dalam bidang sosial budaya.
D. DINAMIKA PERADABAN GLOBAL
Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal inggris, lahirnya peradaban ituu di uraikan
dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia
yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan, dan mengolah alam
sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan
hidupnya. Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam
yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang
tanahnya stabil, dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusia pun akan gigih dan
berusaha keras dalam merespon alam tersebut, begitupun sebaliknya.

2
Teknologi lahir dan dikembangkan oleh manusia, dan ilmu untuk menguasai dan memanfaatkan
lingkungan sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Penerpan teknologi itu bertujuan untuk
memudahkan kerja manusia, afar meningkatkan efisiensi dan produktivitas. ALFIN Toffler
menganalisis gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan
teknologi. Dalam bukunya The Twird Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan
peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu
a. Gelombang I,peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500 SM
b. Gelombang II, peradaban teknologi industry berlangsung mulai 1500 M-1970 M
c. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-sekarang.

Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan.
Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam gelombang pertama
ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Gelombang kedua adalah adanya
revolusi industry terutama di negara-negara barat yang dimulai dengan revolusi industry di
inggris. Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan
teknologi informasi yang memudahkan informasi. Kemajuan yang pesat di bidang teknologi
informasi menghasilkan globalisasi, disamping kemajuan dalam sarana transportasi.
E. PROBLEMATIKA PEADABAN GLOBAL PADA KEHIDUPAN MANUSIA
Peradaban global yang tengah terjadi disaat ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi itu sendiri.
Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi di
gerakkan oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi.
Berikut ini bebrapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
1. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan berkaitan
antar manusia di seluruh dunia.
2. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satellite, dan internet
menunjukkan bahwa global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakkan
massa semacam turisme, memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang
berbeda
3. Pasar danproduksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organsasi semacam World Trade Organization
(WTO)
4. Peningkatan interaksi juktural melalui perkembangan media massa (terutama televise,
film, music, serta transmisi berita dan olahraga internasioal)
5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.

Huntington (2001) mengidntifikasi adanya Sembilan peradaban saat ini. Peradaban dunia itu
meliputi:

3
1. Peradaban barat atau diseut peradaban lama yang berpusat di Eropa Barat, Amerika
Utara, dan Australia.
2. Peradaban Amerika Latin yang di pengaruhi agama katolik, menyebar di negara Amerika
Selatan.
3. Peradaban muslim atau islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika Utara.
4. Peradaban Hindu di India
5. Peradaban Budha di Mongolio
6. Peradaban Jepang
7. Peradaban di Afrika
8. Peradaban China
9. Peradaban ortodoks yang berada di wilayah bekas Yugoslavia.

1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas bagi semua
bangsa dan masyarakat internasional. Globalisai memberi pengaruh dalam berbagai
kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, dan perahanan. Pengaruh globalisasi
terhadap bidang politik, antara lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran
serta nilai-nilai demokratis, termasuk di dalamnya maslah hak asasi manusia. Pengaruh
globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatya kapitalisme dan pasar bebas. Pengaruh
globalisasi terhadap siosial budaya adalah masuknya nilai-nilai peradaban lain. Globalisasi
juga memberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan negara.

2. Efek Globalisasi bagi Indonesia


Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. globalisasi telah
memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif.
Adapun aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut.
a. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi.
b. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk
berhubungan dengan manusia lain.
c. Kemajuan teknologgi komunikasi, informasi, dan trnsportasi meningkatkan efisiensi

Aspek negative globalisasi antara lain sebagai berikut.


a. Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu bangsa dan
identitas suatu bangsa.
b. Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan yang makin
besar.
c. Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan individual yang
megggeser milai-nilai sosial masyarakat.

4
d. Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak di hargai karena lebih
banyak menggunakan mesin-mesin teknologi tinggi.

3. Sikap terhadap Globalisasi

Dalam menghadapi globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi respons atau tanggapan
yang dapat di kategorikan sebagai berikut.
a. Sebagian bangsa menyammbut positif globalisasi karena di anggap sebagai jalan keluar
baru untuk perbaikan nasib umat manusia.
b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak globalisasi karena di anggap sebagai bentuk
baru penjajahan (kolonialisme) melalui cara-cara baru yang bersifat transnasional di
bidang politik, ekonomi, dan budaya.
c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi sebagai sebuah keniscayaan akibat
perkembangan teknologi informasi dan transportasi, tetapi tetap kritis terhadap akibat
negative globalisasi.

Bagi bangsa Indonesia, globalisasi perlu di waspadai dan dihadapi dengan sikap arif dan
bijaksana. Salah satu sisi negative dari globalisasi adalah semakin menguatnya nilali-nilai
matearialistis pada masyarakat Indonesia. di sisi lai, nilai-nilai solidaritas sosial,
kekeluargaan, keramatamahan sosial, dan rasa cinta tanah air yang pernah di annggap sebagai
kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia, makin pudar. Inilah yang meneyebabkan
krisi pada jati diri bangsa. Di samping itu di upayakan pula pembangunan moral bangsa yang
mendepankan nilai-nilai kejujuran, amnah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja,
gotong royong, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu dan tanggung jawab. Tujuan tersebut
dilaksanakan pula mellaui pengurus utamaan nilai-nilai budaya pada setiap aspek
pembangunan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Adi Suryadi Culla. 1999. Masyarakat Madani. Jakarta: Grasindo.

Bambang Daroeso. 1986. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Semarang: Aneka

Ilmu. Bambang S. Mintargo. 1993. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas

Trisakti Darji Da10rmodiharjo. 1979. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional

Dirjen Dikti. 2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran Matakuliah


Berkehidupan Bermasyarakat. Jakarta: Proyek Peningkatan Tenaga Akademik, Dirjen
Dikti, Depdiknas.

Elly M. Setiadi, dkk: 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Emil Salim. 1993. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Pustaka LP3s Indonesia.
Franz Magnis Suseno. 2001. Etika Politik: Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan

Modern. Jakarta: Gramedia.

Hendra Yuliawan. 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surakarta: Pustaka Mandiri

Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kama Abdul Hakim. 2004. Manusia; Moral dan Hukum. Makalah dalam Pelatihan Nasional
Dosen Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat. Tanggal 7-9 September di Denpasar.

Moh. Soerjani, dkk. 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan. Jakarta: UI Press.

Muhammad A.S. Hikam. 1999. Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: LP3S

Mustafa Kemal Pasha. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Citra

Karsa Mandiri.

6
7

Anda mungkin juga menyukai