Anda di halaman 1dari 12

EVOLUSI BUDAYA DAN WUJUD

PERADABAN
OLEH :
KELOMPOK 3
Lisa andriani (170140136)
Nisaul kamila (170140148)
Paramita utari (170140142)
Safrina melya (170140130)

DOSEN PEMBIMBING
Ummi kalsum,SH.,MH
 Evolusi kebudayaan berlangsung sesuai dengan
perkembangan budidaya atau akal pikiran manusia dalam
menghadapi tantangan hidup dari waktu ke waktu. Proses
evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat
berbeda-beda, tergantung pada tantangan, lingkungan, dan
kemampuan intelektual manusianya untuk mengantiipasi
tantangan tadi.
 Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan
budidaya manusia dalam menghadapi, menanggapi,
merespon dan mengatasi tantangan alamdan lingkungan
dalam upaya mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi
dan akal budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia
menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup sebagai
upaya mengatasi tantangan alam.
Masa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan
sampai manusia mengenal tulisan)
 Masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan).
Data-data tentang masa prasejarah diambil dari sisa-
sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterprestasikan.
Masa sejarah bermula ketika adanya catatan tertulis
untuk dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini
adalah satu penemuan revolusioner yang genius.
Produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam
zaman prasejarah yaitu :
 Penemuan roda untuk transportasi ; mulanya roda hanya
digunakan untuk mengangkat barang berat diatas batang
pohon, kemudian roda disambung dengan kereta
 Bahasa ; suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan
pikiran seseorang kepada orang lain.
Untuk sejarah kebudayaan di indonesia, R. Soekmono
(1973), membagi menjadi empat masa, yaitu :

 Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya


manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-
5 Masehi.
 Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India
pada abad pertama Masehi sampai dengan
runtuhnya Majapahit sekita tahun 1500 Masehi.
 Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh
islam menjelang akhir kerajaaan Majapahit sampai
dengan akhir abad ke- 19.
 Zaman baru/modern, yaitu sejak masuknya ansir
barat (Eropa) dan teknik modern kira-kira tahun
1900 sampai sekarang.
Wujud Peradaban dalam Kehidupan
Sosial Budaya

o Peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang


telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat
tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai
beradab dan mencapai peradaban yang tinggi. Jadi, evolusi
kebudayaan bisa mancapai pada taraf tinggi, yaitu peradaban.
o Peradaban tidak hanya berwujud dalam bangunan sebagai hasil
teknologi fisik, tetapi juga dalam sosial budaya. Penemuan dan
revolusi dalam bidang industri mempengaruhi kehidupan sosial
budaya masyarakatnya, dan juga sebaliknya, selanjutnya bidang
sosial budaya yang mengubah banyak aspek dalam sejarah
peradaban manusia itu sendiri. Bidang sosial budaya mencakup
sistem kekuasaan, sistem kepercayaan, tulisan penghubungan
dan organisasi sosial yng dibentuk kala itu.
Bagaimana dengan jejak peradaban di Indonesia?

Sebelumnya dikatakan bahwa penggunaan bahan-bahan metal


pada era perunggu inilah yang kemudian dianggap sebagai masa
lahirnya peradaban manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa peradaban bangsa indonesia dimulai sejak masa
kemahiran teknik atau zaman perundagian.
Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu tradisi seni tuang
perunggu dan tradisi seni tuang besi. Meskipun saat itu masih
zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun
telah mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada
upaya pemenuhan peralatan yang dibutuhkan masyarakat
Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai menetap.
Dinamika Peradaban Global

Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal inggris,


lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and
respon. Peradaban itu lahir sebagai respon (tanggapan) manusia
yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge)
guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan
hidupnya.
Alvin Toffler menyatakan bahwa gelombang perubahan
peradaban umat manusia sampai saat ini telah
mengalami tiga gelombang, yaitu :

 Gelombang I, peradaban teknologi pertanian


berlangsung mulai 800 SM–1500 M.

 Gelombang II, peradaban teknologi industry


berlangsung mulai 1500 M–1970 M,

 Gelombang III, peradaban informasi berlangsung


mulai 1970 M–sekarang.
PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA
KEHIDUPAN MANUSIA

 Pengaruh Globalisasi
Dengan didukung teknologi komunikasi dan trasportasi
yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas dan
kompleks. Manusia begitu mudah berhubungan dengan
manusia lain dimanapun di dunia ini. Berbagai barang da
informasi dengan berbagai tingkatan kualitas tersedia untuk
dikonsumsi. Akibatnya, akan mengubah pola pikir, sikap, dan
tingkah laku manusia. Hal seperti ini kemungkina dapat
mengakibatkan perubahan aspek kehidupan yang lain, seperti
hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan, atau
secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.
Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan,
seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan.
Efek Globalisasi bagi Indonesia
Aspek positif globalisasi antara lain sebagai berikut :
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
mempermudah manusia dalam berinteraksi.
 Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat
manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
 Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi
meningkatkan efisiensi.
Aspek negatif globalisasi antara lain sebagai berikut :
 Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai
tradisi suatu bangsa dan identitas suatu bangsa.
 Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak
karena kebutuhan yang makin besar.
 Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak
dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin
berteknologi tinggi.
Sikap terhadap Globalisasi
 Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi karena
dianggap sebagai jalan keluar baru untuk perbaikan nasib
umat manusia. Namun ada juga yang kritis menolak
globalisasi karena dianggap sebagai bentuk baru penjajahan
(kolonialisme) melalui cara–cara baru.
 Bagi bangsa Indonesia, globalisasi perlu di waspadai dan di
hadapi dengan sikap arif dan bijaksana. Salah satu sisi negatif
dari globalisasi adalah semakin menguatnya nilai–nilai
materialistis pada masyarakat Indonesia. Disisi lain, nilai–
nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial,
dan rasa cinta tanah air yang pernah dianggap sebagai
kekuatan nomor satu dan ciri khas bangsa Indonesia, makin
pudar. Inilah yang menyebabkan krisis pada jati diri bangsa.
Thanks for
your attention

Anda mungkin juga menyukai