Anda di halaman 1dari 33

Pengertian Tentang Manusia dan

Kebudayaan
Diposkan oleh aras rizki ramadhanu di 11.15
saat ini saya membahas tentang Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan,
pengaruh budaya terhadap lingkungan, Proses dan perkembangan budaya, Problematika dan
perubahan kebudayaan.

Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan


Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala
isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal
pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi
khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi,
perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki
oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri
adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang
menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam
pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.

Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan


Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat
kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari
masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap
lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda
dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural seperti
flora, fauna, iklim dan sebagainya.
2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses
sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan
kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan
lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Produc, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah,
komunitas dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan
dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek
kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

Proses Dan Perkembangan Kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan
mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu.
Perkembangan tersebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena
kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia.
Kebudayaan yang dimiliki suatu kelompok sosial tidak akan terhindar dari pengaruh
kebudayaan kelompok-kelompok lain dengan adanya kontak-kontak antar kelompok atau
melaui proses difusi. Suatu kelompok sosial akan mengadopsi suatu kebudayaan tertentu
bilamana kebudayaan tersebut berguna untuk mengatasi atau memenuhi tuntunan yang
dihadapinya.
Pengadopsian suatu kebudayaan tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan fisik.
Misalnya iklim topografi sumber daya alam dan sejenisnya. Dari waktu ke waktu,
kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (dalamhal ini adalah sistem
telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehiduapan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk
dalam kebudayaan. Mau tidak mau kebudayaan yang dianut suatu kelompok sosial akan
bergeser. Suatu kelompok dalam kelompok sosialbisa saja menginginkan adanya perubahan
dalam kebudayaan yang mereka anut, dengan alasan sudah tidak sesuai lagi dengan zaman
yang mereka hadapi saat ini. Namun, perubahan kebudayaan ini kadang kala disalah artikan
menjadi suatu penyimpangan kebudayaan.
Hal yang terpenting dalam proses pengembangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol
atau kendali terhadap prilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut
kebudayaan. Karena tidak jarang perilaku yang ditampilkan sengat bertolak belakang dengan
budaya yang dianut didalam kelompok sosial yang ada di masyarakat. Sekali lagi yang
diperlukan adalah kontrol / kendali sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat memilah-
milah mana kebudayaan yang sesuai dan mana yang tidak sesuai.

Problematika Kebudayaan

Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa problematika atau


masalah masalah yang cukup jelas yaitu :
1. Hambatan budaya yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi.
3. hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
4. Masyarakat terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya.
5. Sikap Tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru
6. Mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan budaya suku
bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham Etnosentrisme.
7. Perkembangan Iptek sebagai hasil dari kebudayaan.
Perubahan Kebudayaan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa kebudayaan mengalami perkembangan (dinamis)
sesuai dengan perkembangan manusia itu sendiri, oleh sebab itu tidak ada kebudayaan yang
bersifat statis. Dengan demikian, kebudayaan akan mengalami perubahan. Adalima penyebab
terjadi perubahan kebudayaan yaitu:
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan kelompok lain
3. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)
4. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa
elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain.
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan
mengadopsisuatu pengetahuan atau kepercayaan baru atau karena perubahan dalam
pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.
Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa dan rasa manusia adalah tentu saja
perubahan yang memberi nilai manfaat bagi manusia dan kemanusian, bukan sebaliknya
yaitu yang akan memusnakan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.

Berbagai Definisi Manusia dan Kebudayaan dari beberapa ahli

Banyak pakar dalam bidang sosial mendefinisikan kebudayaan secara istilah, diantaranya dua
antropolog Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan bahwa
Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herkovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain (superorganic).
Karena pengertian kebudayaan meliputi berbagai bidang, maka sulit ditentukan arti dari
kebudayaan. Contohnya dalam keseharian, istilah kebudayaan diartikan dengan kesenian,
entah seni suara, tari, wayang, dsb.
Jika dikaji dari asal kata yaitu bahasa sansekerta, buddhayah sebagai bentuk jamak dari
buddhi yang artinya budi atau akal (Koentjaraningrat, 1974: 80). Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia
dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para
anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku
yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu
masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari
kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para
anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di
temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan
produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di
alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup
kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh
bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat
melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa
buah pikiran dan dalam penghidupan.
12. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
13. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
14. Sutan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
15. A. L Kroeber dan C. Kluckhohn
Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-
luasnya.
16. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 149)
Kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti
kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
17. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Badudu- Zain)
Kebudayaan adalah, 1 segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran
dan akal budinya; 2 peradaban sebagai hasil akal budi manusia; 3 ilmu pengetahuan manusia
sebagai mahluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat
kepadanya.
Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital karena memberikan
pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau memberi seperangkat model untuk
bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem nilai dan gagasan utama ini diperinci oleh sistem
ideologi, sistem sosial, dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai
pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan
gagasan utama. Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat,
baik dengan kerabat, masyarakat luas, bahkan pemimpin. Sistem teknologi meliputi segala
perhatian serta penggunaannya.

sumber : http://yanleswandi.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html
HUBUNGAN KEBUDAYAAN DENGAN KEPRIBADIAN
Teori Kebudayaan
Secara umum kebudayaan banyak diartikan sebagai hasil karya manusia yang lahir dari
cipta, rasa dan karsa. Berikut ada empat teori dan pendekatan kebudayaan, yaitu:
1. Memandang kebudayaan sebagai kata benda : Dalam arti lewat produk budaya kita
mendenifisikan dan mengelola kebudayaan itu. Teori produk budaya ini juga penting karena
semua hasil budaya yang ada di muka bumi merupakan produk budaya kolektif manusia.
Identitas budaya dapat dilihat dari pendekatan ini.
2. Memandang kebudayaan sebagai kata kerja : Pendekatan ini dikemukakan oleh Pleh Van
Peursen. Pendekatan ini juga penting untuk dipahami, karena akan mampu menjelaskan
kepada kita bagaimana proses-proses budaya itu terjadi di tengah kehidupan kita. Produk-
produk budaya yang kita pahami lewatpendekatan pertama di atas ternyata juga
menyiratkan adanya proses-proses budaya manusia yang oleh Van Peursen disebut ada
tiga terminal proses budaya. Kehidupan mistis dimana mitos berkuasa, atau kuasa mitos
mengemudikan arah kebudayaan suatu masyarakat, dilanjutkan dengan hadirnya kehidupan
ontologis dan yang terakhir adalah kehidupan fungsional yang hari-hari ini lebih
mendominasi kehidupan budaya kita.
3. Memandang kebudayaan sebagai kata sifat : Ini untuk membedakan mana kehidupan
yang berbudaya dan tidak berbudaya, membedakan antara kehidupan manusia yang
berbudaya dan makhluk lain seperti hewan dan benda-benda yang tidak memiliki potensi
budaya. Dalam memandang kebudayaan sebagai kata sifat maka unsur nilai-nilai menjadi
sangat penting. Kebudayaan dikonstruksi sebagai konfigurasi nilai-nilai atau sebagai
kompeksitas nilai-nilai yang kemudian beroperasi pada berbagai-bagai level kehidupan.
Konfigurasi nilai yang dimiliki berbagai komunitas budaya yang berbeda kemudian
melahirkan konstruksi budaya yang berbeda-beda pada komunitas budaya itu.
4. Memandang kabudayaan sebagai kata keadaan : Kondisi-kondisi budaya tertentu
menjadi menentukan wajah kebudayaan.
Gerak Kebudayaan
Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi
wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh sebab hubungan-hubungan yang
terjadi antar terjadi kelompok masyarakat. Kebudayaan suatu kelompok manusia jika
dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda, lambat laun akan
diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian manusia itu sendiri. Proses itu dinamakan akulturasi. Dalam proses akulturasi
ada unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima seperti: unsur kebendaan ( alat
tulis menulis ), unsur-unsur yang membawa manfaat besar untuk mass media ( radio
transistor ) dan unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang
menerima unsur-unsur tersebut ( penggiling padi yang dengan biaya murah serta
pengetahuan teknis yang sederhana. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan yang sulit
diterima misalnya: unsur yang menyangkut kepercayaan ( ideologi, falsafah hidup ) dan
unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosiologi (contoh : nasi ). Pada
umumnya generasi muda adalah individu yang dapat dengan cepat menerina unsur-unsur
kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, lebih
sukar. Hal ini disebabkan karena pada generasi tua, norma-norma yang tradisional sudah
internalized ( mendarah daging, menjiwai ) sehingga sukar untuk mengubahnya.
Definisi Kepribadian
Sejak dahulu para ahli biologi yang mempelajari perilaku dan membuat pelukisan tentang
sistem organisme dari suatu spesies mulai dari prilaku mencari makan, menghindari
ancaman bahaya, menyerang musuh, beristirahat, mencari pasangan, kawin dan lain-lain.
Berbeda dengan organism hewan, organisme manusia juga dipelajari oleh para ahli sampai
pada hal yang terkecil. Namun hal itu tidak dapat menentukan pola tingkah lakunya.
Pola-pola tingkah laku tersebut hampir semua tidak sama bahkan bagi semua jenis ras yang
ada di bumi. Hal tersebut tidak dapat diseragamkan karena seorang manusia yang disebut
homo sapiens bukan saja ditentukan oleh sistem organik biologinya saja, namun
dipengaruhi juga oleh akal dan jiwa sehingga timbul variasi pola tingkah laku tersebut.
Melihat hal tersebut, maka para ahli lebih fokus kepada pola tindakan manusia. Dengan pola
tingkah laku yang lebih khusus yang ditentukan oleh nalurinya, dorongan-dorongan, dan
refleksnya. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seorang individu disebut Kepribadian . Dalam bahasa populer istilah kepribadian juga
berarti ciri-ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu memiliki suatu identitas
yang khas berbeda dengan individu yang lain. Konsep kepribadian yang lebih spesifik belum
bisa di definisikan sampai sekarang karena luasnya cakupan dan sulit untuk dirumuskan
dalam satu definisi sehingga cukup kiranya untuk kita memakai arti yang lebih kasar sampai
didapatkan definisi yang sebenarnya dari para ahli psikologi.
Unsur Unsur dan Aneka Warna Kepribadian
Pengetahuan, unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar, terkandung
di dalam otaknya secara sadar. Manusia memiliki panca indra yang sebagai alat penerima
dari setiap kondisi dan situasi di alam sekitarnya yang mengalami proses fisik, fisiologi,
psikologi sehingga getaran dan tekanan dari alat penerima tersebut nantinya diproyeksikan
atau dipancarkan kembali oleh individu tersebut berupa gambaran lingkungan sekitar yang
dalam ilmu antropologi disebut Persepsi . Penggambaran tersebut dapat menjadi
bayangan dimana individu tersebut berfokus.
Penggambaran tentang situasi dan kondisi lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian
yang menarik dan mendapat perhatian lebih akan diolah oleh akal dan dihubungkan dengan
penggambaran yang sejenis dan diproyeksikan oleh akal dan muncul kembali menjadi
kenangan. Pengambaran baru dengan pengertian baru dalam psikologi disebut apersepsi.
Penggambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemusatan yang
lebih intensif dalam psikologi disebut pengamatan. Seseorang dapat menggabungkan dan
membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran yang sejenis secara konsisten
dan azas tertentu. Dengan kemampuan proses akal tersebut membentuk penggambaran
baru yang abstrak yang tidak mirip dengan berbagai macam bahan konkret dari
penggambaran yang baru tadi. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu sosial disebut
konsep. Cara pengamatan yang secara sengaja dibesar-besarkan atau ditambahi atau di
kurangi pada bagian tertentu sehingga membentuk penggambaran yang sangat baru yang
secara nyata sebenarnya tidak pernah ada dan terkesan tidak realistik disebut fantasi.
Keinginan yang semakin menggebu-gebu untuk mendapatkan sesuatu yang telah di
gambarkan terlebih dahulu akan menimbulkan suatu perasaan yang aneh dan tekanan jiwa
Seluruh penggambaran, apersepsi, persepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan
unsur pengetahuan yang secara sengaja dimiliki seorang individu. Namun semua itu bisa
hilang dari akalnya yang sadar yang disebabkan oleh berbagai hal yang sampai saat ini
masih dipelajari oleh ahli psikologi. Unsur pengetahuan tersebut bukannya hilang atau
lenyap namun terdesak ke bagian jiwanya yang dalam ilmu psikologi disebut alam bawah
sadar.
Di alam bawah sadar tersebut, pengetahuan seseorang tercampur, terpecah-pecah menjadi
bagian yang tercampur aduk tidak teratur. Ini dikarenakan akal sadar seseorang tidak mau
menyusunnya dengan rapi sehingga adalakanya muncul sacara tiba-tiba secara utuh atau
terpotong bercampur dengan pengetahuan yang berbeda. Adakalanya pengetahuan
seseorang secara sengaja atau karena berbagai sebab terdesak ke dalam bagian jiwa yang
lebih dalam yang oleh ilmu psikologi disebut alam tak sadar. Proses yang terjadi dalam
alam bawah sadar banyak dipelajari oleh ahli psikologi dan dikembangkan oleh S. Freud
dalam ilmu psikoanalisa.
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam
perasaan. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau negative. Suatu perasaan yang
bersifat subjektif karena adanya unsur penilaian tadi biasanya menimbulkan kehendak
dalam kesadaran seseorang. Perasaan atau keinginan yang berdebar-debar tersebut
disebut emosi. Kesadaran manusia juga mengandung berbagai perasaan yang di
pengaruhi oleh organismenya khususnya gen sebagai naluri yang disebut dorongan.
Sedikitnya ada 7 dorongan naluri yaitu :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
2. Dorongan seks
3. Dorongan mencari makan
4. Dorongan untuk bergail / berinteraksi dengan sesame
5. Dorongan untuk menirukan tingkah laku sesamanya
6. Dorongan untuk berbakti
7. Dorongan untuk keindahan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kepribadian seseorang dibentuk oleh
pengetahuan yang dimilikinya dari penggambaran dunia sekitarnya serta fantasi mengenai
berbagai macam hal, juga ada materi yang menjadi objek dan sasaran unsur kepribadian
secara sistematis. Ada 3 hal yang merupakan isi keribadian yang pokok yaitu :
1. Beragam kebutuhan organik diri sendiri, kebutuhan dan dorongan psikologi diri sendiri,
serta dorongan organik maupun psikologi sesama manusia selain diri sendiri
2. Beragam hal yang bersangkutan dengan kesadaran individu akan identitas diri sendiri dari
aspek fisik, psikologi, yang menyangkut kesadaran individu.
3. Beragam cara untuk memenuhi, memperkuat, berhubungan, mendapatkan atau
menggunakan beragam kebutuhan sehingga tercapai rasa kepuasan dalam memenuhi
kebutuhan tersebut.
Aneka ragam kepribadian individu dan Kebudayaan
Adanya beragam struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam isi dan sasaran
dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan kualitas
hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu. Mempelajari materi
dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan / habit atau
berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
Kebiasaan ( Habit)
Adat istiadat (custom)
Sistem social(social system)
Kepribadian individu ( individual personality )
Kepribadian umum ( modal personality )
Kebiasaan, adat dan kepribadian
Karena materi yang merupakan isi dari pengetahuan dan perasaan seorang individu
berbeda dengan individu yang lain, dan juga sifat serta intensitas kaitan antara beragam
bentuk pengetahuan maka setiap manusia memiliki kepribadian yang khas. Dari berbagai
jenis kepribadian tersebut telah diringkas menjadi berbagai type dan sub type yang
merupakan tugas psikologi. Walaupun begitu, antropologi dan ilmu sosial lainnya juga
memperhatikan masalah kepribadian ini walaupun hanya memperdalam atau memahami
adat istiadat dan sistem sosial lainya. Ini dikarenakan ada hubungan yang sangat jelas
antara kepribadian individu atau kelompok dengan adat dan kebudayaan suatu daerah.
Dimana kebudayaan itu mempengaruhi pembentukan pola kepribadian seorang individu.
Kepribadian umum
Para pengarang etnografi sering mencantumkan suatu pelukisan tentang watak atau
kepribadian umum dari para warga suatu kebudayaan dalam karyanya.pelukisan itu didapat
dari kesan yang diperoleh saat bergaul dengan individu yang diteliti. Pergaulan inilah yang
akan menimbulkan kesan yang nantinya secara umum akan dipresentasikan dalam setiap
karyanya. Abad ke 20 ada pakar psikologi A. Kardiner, R Linton tahun 1930-an
mengembangkan metode yang eksak untuk mengukur kepribadian umum. Bahan
etnografinya dikumpulkan Linton sedangkan Kardiner menerapkan metode-metode psikologi
dan menganalisa data psikologinya yang dituangkan dalam karyanya The Individual And
His Society( 1938)
Mereka menemukan konsep basic personality structure atau kepribadian dasar karena pada
umumnya masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayanaan yang sama selama
pertumbuhan. Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya dari
kecil. Juga dengan pengaruh kebiasaan yang tertanam dari sejak kecil karena terus
mengikuti adat dan norma yang telah ditetapkan. Metode penelitian kepribadian umum
dengan cara mempelajari adat istiadat pengasuhan anak terus dikembangkan sehingga
berkembang menjadi bagian antropologi yan dinamakan personality and culture.
Kepribadian dan Kebudayaan Barat serta Kepribadian dan Kebudayaan Timur
Dalam banyak tulisan banyak dibahas tentang perbedaan kepribadian dari kebudayaan
barat dan timur. Konsep barat-timur dicetuskan pada pertengahan abad 19 ketika
kolonialisme berkembang dari negara Eropa Barat. Kebudayaan bangsa timur yang awalnya
masih asli dan tradisional terus mendapat pengaruh terutama setelah masuknya system
pendidikan sekolah Eropa Barat. Mereka mengalami perubahan menyusul masuknya
pengaruh kebudayaan barat yang didsebut modernisasi.
E. Mendidik agar Berbudaya
Di lingkungan sekolah, sering kita dengar sindiran ambon untuk menyebut salah satu siswa,
hanya karena ia berkulit hitam dan berambut keriting, atau sebutan cina hanya karena
matanya sipit, meskipun kedua murid itu belum tentu berasal dari daerah seperti yang
disebutkan. Ada pula sebutan londho, berasal dari bahasa Jawa artinya Belanda, yang
sering dialamatkan kepada anak-anak yang menderita kekurangan pigmen (kandungan
warna pada kulit), dengan tubuh berwarna putih (kepucatan) dan rambut berwarna kuning
(keputih-putihan). Karena fisiknya itu, ia disama-rupakan dengan orang Eropa (Belanda).
Dalam bentuknya yang lebih vulgar, stigma serupa kadang-kadang bisa bersifat
memojokkan satu etnis/suku tertentu terhadap lainnya, seperti kasus berikut: saat sedang
berdiskusi dalam kelas, seorang anak berbicara agak keras, lalu kemudian guru
menegurnya dengan sedikit memberi saran, kalau berbicara itu yang sopan, jangan terlalu
keras. Kebetulan si murid tadi berasal dari Papua. Dan pada kesempatan lain, secara
kebetulan sang guru bertemu dengan para suporter asal Papua yang sedang terlibat adu
mulut dengan beberapa orang di jalanan. Keesokan paginya di kelas,si anak Papua
langsung masuk sang guru yang wajib diwaspadai. Stigmatisasi Etnis: Antara kesalahan
berpikir dan kurangnya wawasan kultural
Stigma terhadap etnis tertentu sepertinya terlanjur menjadi konsumsi publik, meskipun
kadang tak ada hubungannya dengan asal muasal kedaerahan. Karena terlalu sering
digunakan, hampir tidak ada kesan diskriminatifnya. Penilaian yang dilakukan semata-mata
dilandasi oleh premis-premis sederhana, untuk kemudian menarik kesimpulan,
sebagaimana contoh di atas. Anak yang matanya sipit adalah orang Cina, di kelas ada tiga
murid etnis Cina yang matanya sipit, maka semua murid yang sipit adalah orang Cina.
Contoh lain; anak yang berbicara keras adalah tidak sopan, ada 5 anak Papua yang
bersuara keras-keras, maka orang Papua adalah orang yang keras dan tidak sopan.
Setidaknya ada dua faktor yang melatarbelakangi munculnya stigmatisasi etnis.
Pertama,yang bersumber dari cara berpikir instant (fallacy of dramatic instance ). Yakni cara
berpikir yang menghendaki kesimpulan yang cepat, dan selalu tergoda untuk melakukan
over-generalisation terhadap segala hal. Overgeneralisasi dapat terjadi dalam pemikiran
seseorang, sesuatu hal, atau suatu tempat, dengan asumsi bahwa entitas-entitas tersebut
akan selamanya sama dan tidak mungkin berubah. Padahal, segalanya akan selalu
berubah, sehingga hal yang sama tidak bisa kita terapkan pada orang yang sama terus-
menerus dan selama-lamanya.
Kedua, problem overgeneralisasi juga bersumber dari kurangnya wawasan kebudayaan
yang dimiliki. Khususnya wawasan ke-nusantara-an kita akan pluralitas kultur yang ada.
Akibat minimnya pemahaman tentang budaya orang lain, maka yang tersisa hanyalah sikap
dan cara pandang yang bersifat tunggal (monolitik). Dalam bentuk nya yang ekstrem dapat
berwujud etnosentrisme/sukuisme. Etnosentrisme atau sukuisme adalah sikap berlebihan
yang menganggap hanya etnis kelompok tertentu saja yang baik, benar dan unggul. Adapun
kelompok lainnya tidak. Dampak yang dihasilkannya bisa sangat fatal akibatnya. Bayangkan
saja jika generalisasi kasar dilakukan terhadap etnis tertentu yang dianggap negatif sebagai;
kasar, kotor, bermental buruk, atau bahkan musuh, maka tidak jarang akan berujung pada
konflik komunal.
Sejarah menunjukkan, pemaknaan secara negatif atas keragaman telah melahirkan
penderitaan panjang umat manusia. Pada saat ini, paling tidak telah terjadi 35 pertikaian
besar antar etnis di dunia. Lebih dari 38 juta jiwa terusir dari tempat yang mereka diami,
paling sedikit 7 juta orang terbunuh dalam konflik etnis berdarah. Pertikaian seperti ini terjadi
dari Barat sampai Timur, dari Utara hingga Selatan. Dunia menyaksikan darah mengalir dari
Yugoslavia, Cekoslakia, Zaire hingga Rwanda, dari bekas Uni Soviet sampai Sudan, dari
Srilangka, India hingga Indonesia. Konflik panjang tersebut melibatkan sentimen etnis, ras,
golongan dan juga agama.
Etnosentrisme atau sukuisme ternyata begitu kental dalam pergaulan sehari-hari.
Pandangan tentang keunggulan etnis tertentu atas lainnya sudah menjadi rahasia publik.
Disebut rahasia, sebab pengakuan keunggulan tersebut diakui secara umum oleh masing-
masing kelompok (etnis, suku, bahkan agama), meskipun secara sembunyi-sembunyi.
Ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan multikultural, yaitu: Pertama, tidak lagi
terbatas pada generalisasi pandangan tentang pendidikan (education) dengan persekolahan
(schooling) atan pendidikan multikultural dengan program-program sekolah formal.
Pendidikan seharusnya dipahami sebagai transmisi kebudayaan yang melibatkan banyak
pihak untuk bertanggung jawab, sebab program-program sekolah sesungguhnya terkait erat
dengan pembelajaran informal di luar sekolah.
Kedua, menghindari generalisasi pandangan tentang kebudayaan dengan kelompok etnik.
Artinya, tidak perlu lagi mengasosiasikan kebudayaan semata-mata dengan kelompok-
kelompok etnik sebagaimana yang terjadi selama ini. secara tradisional, para pendidik
mengasosiasikan kebudayaan hanya dengan kelompok-kelompok sosial yang relatif (self
sufficient), ketimbang dengan sejumlah orang yang secara terus menerus berkembang
dalam lingkungan sosialnya. Dalam konteks pendidikan, pendekatan ini diharapkan
melenyapkan kecenderungan memandang anak didik secara stereotip menurut identitas
etnik mereka dan akan meningkatkan eksplorasi pemahaman yang lebih besar mengenai
kesamaan dan perbedaan di kalangan anak didik dari berbagai kelompok etnik.
Ketiga, mendorong terwujudnya kebudayaan baru yang tentunya membutuhkan interaksi
inisiatif dengan orang-orang yang sudah memiliki kompetensi. Dalam hal ini, segala upaya
untuk mendukung sekolah-sekolah yang terpisah secara etnik sesungguhnya merupakan
antitesis terhadap tujuan pendidikan multikultural. Sebab, kehendak untuk mempertahankan
dan memperluas solidarits kelompok hanya akan menghambat sosialisasi ke dalam
kebudayaan baru tersebut.
Keempat, pendidikan multikultural meningkatkan kompetensi dalam beberapa kebudayaan.
Kebudayaan mana yang akan diadopsi ditentukan oleh situasi.
Kelima, kemungkinan bahwa pendidikan (baik dalam maupun luar sekolah) meningkatkan
kesadaran tentang kompetensi dalam beberapa kebudayaan. Kesadaran seperti ini
kemudian akan menjauhkan kita dari konsep dwi budaya atau dikhotomi antara pribumi dan
non-pribumi, orang negri dan pendatang. Dikotomi semacam ini hanya akan membatasi
individu untuk sepenuhnya mengekspresikan diversitas kebudayaan. Dengan pendekatan
ini, kesadaran untuk menghindari dikotomi akan semakin kuat, untuk selanjutnya
mengembangkan apresiasi yang lebih baik melalui kompetensi kebudayaan yang ada pada
diri anak didik.
Pendidikan multikultural sepatutnya mampu mengubah segala perspektif serta pandangan
yang kini telah membeku; dari perspektif monokultural kepada yang multikulturalis, dari yang
penuh prasangka dan diskriminatif kepada penghargaan terhadap keragaman dan
perbedaan, toleran dan keterbukaan. Perubahan paradigma semacam ini akan melenturkan
kebekuan sikap dan kepribadian dalam hidup bermasyarakat. Dan pada akhirnya akan
menghasilkan anak didik yang berkebudayaan dan berperadaban.
F. Hubungan Kepribadian Dengan Kebudayaan
Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis
dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya, sistem syaraf,
proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah
seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-
lain. Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-
kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila
orang tadi berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat
mempengaruhi kepribadian.
Seseorang yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari orang-orang
disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep kesadaran tentang dirinya
sendiri. Lama-kelamaan perilaku-perilaku si anak akan menjadi sifat yang nantinya
menghasilkan suatu kepribadian. Berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang
nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya
pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di
desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-
temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri
dan sikap menilai ( sense of value )
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan
cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-
beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan
itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain
seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

source: http://panduzone.blogspot.com/2009/12/hubungan-kebudayaan-dengan-
kepribadian.html

Diposkan oleh ilham saputra ( dhoe ) di 06.25

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan


ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar
Manusia dan Kebudayaan
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. Pengertian manusia
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali
akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis
maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara
rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya/agama.
Penggolongan manusia yang paling utama yaitu berdasarkan pada jenis kelaminnya. Apakah
ia seorang perempuan atau laki-laki. Penggolongan lainnya yaitu berupa darah, rambut,
keturunan, dan masih banyak yang lainnya.
Kebudayaan tidak terlahir begitu saja, kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia yang
merupakan perwujudan dari karya manusia.
Kebudayaan menurut para ahli,yaitu:
1. Menurut E.B.Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lainnya
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayanan sebagai
semua hasil karya, ras, dan cipta masyarakat.
3. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
4. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
yang harus dibiasakan dengan belajar , beserta dari keseluruhan budi pekertinya.
5. Menurut A.L. Krober. Dan C. Kluckon, mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifesta
atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.

B. Hakekat manusia

Hakikat manusia bisa dipandang secara segmental/parsial,misalnya sebagai :

- Homo economicus -Homo socius


- Homo homoni lupus -Homo faber dan
- Zoon politicon

Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila dikenal sebagai Hakikat kodrat


Monopluralis,yang terdiri dari :
1. Monodualis susunan kodrat terdiri dari aspek keragaan dan kejiwaan.Keragaan meliputi
(wujud materi anorganis benda mati,vegetatif dan animalis.Sedangkan kejiwaan meliputi
cipta,rasa,dan karsa.
2. Monodualis sifat kodrat terdiri dari individu dan segi sosial.
Monodualis kedudukan kodrat meliputi keberadaan manusia sebagai makhluk yang
berkpribadian merdeka (berdiri sendiri) dan keterbatasan makhluk Tuhan.
C. Kepribadian bangsa Timur
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi
yang tinggi dan saling tolong menolong. Hal ini pun juga diakui oleh bangsa barat, contohnya
adalah saat bangsa barat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu
berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah.
Masayarakat bangsa timur juga sangat terbuka dengan kebudayaan-kebudayaan asing yang
masuk ke negara mereka. Contoh kebudayaan-kebudayaan asing yang dapat dengan mudah
diterima oleh masyarakat timur adalah unsur kebudayaan kebudayaan, seperti peralatan yang
sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya : Handphone, Komputer, dan lain-lain.
D. Pengertian kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata budhayah yang berartibudi atau
akal. Dalam bahasa latin kebudayaan berasal dari kata colere yangberarti mengolah tanah.
Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semuahasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
A.L. Krober & C. Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasiatau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A.Van Peursen berpendapat bahwa manusia tidak begitu saja hidup di tengahalam,
melainkan selalu mengubah alam.

Dari berbagai pengertian Kebudayaan diatas, dapat kita simpulkan bahwakebudayaan


merupakan sistem nilai dan gagasan utama (vital) yang memberikan polauntuk bertingkah
laku kepada masyarakatnya, sehingga dapat berinteraksi danmelakukan kegiatan sosial
dengan masyarakat yang lebih luas untuk kelangsunganhidup bermasyarakat

E. Unsur kebudayaan
Tujuh unsur-unsur kebudayaan adalah :
a. Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
b. Sistem mta pencaharian hidup
c. Sistem kemasyarakatan atau organisasi social
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Sistem religi
F. Wujud kebudayaan
Koentjaranigrat membagi wujud kebudayaan membagi menjadi 3 yaitu
1. Suatu kompleks ide,gagasan,nilai,norma,dan sebagainya
2. Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam msyarakat
3. Suatu benda-benda hasil karya manusia
G. Kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan :
Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yangdilaksanakan
manusia yang keduanya menjadi satu kesatuan.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan. Pada saatawalnya
peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusiayang membuatnya
harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri. Dengandemikian dapat disimpulkan
bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan,karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri.
Pengertian dialektis yaitu :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara denganhubungan
antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :
1.
Eksternalisasi
: Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya denganmembangun dunianya.2.
Obyektivasi
: Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitusuatu kenyataan yang terpisah
dari manusia dan berhadapan dengan manusia.3.
Internalisasi
: Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnyasendiri agar dia dapat hidup
dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yangdibentuk oleh masyarakat

Sumber :
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad MuchjiPenerbit
Gunadarma

http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)

http://titowidiyanto.blogspot.com/2012/03/pengertian-manusia-dan-kebudayaan.html

Powered by Blog.com
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia Dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan
kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-
kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.

Beberapa definisi Kebudayaan yang di kemukakan oleh beberapa ahli :

Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah


hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan
alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya
guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat
tertib dan damai.

Edward B. TaylorKebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,


yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

William H. HavilandKebudayaan adalah seperangkat peraturan dan


norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika
dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang
dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.

Kebudayaan juga merupakan sistem nilai dan gagasan utama yang vital
karena memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya atau
memberi seperangkat model untuk bertingkah laku. Pada hakekatnya sistem
nilai dan gagasan utama ini diperinci oleh sistem ideologi, sistem sosial, dan
sistem teknologi. Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa
interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama. Sistem sosial
meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat, baik dengan
kerabat, masyarakat luas, bahkan pemimpin. Sistem teknologi meliputi segala
perhatian serta penggunaannya.

Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia


dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan
dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi
ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu
manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan,
fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia
itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia
sebagai pendudukungnya Manusia.

MANUSIA

Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari


partikel-partikel atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh
manusia ( ilmu kimia ).Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik
yang saling terkait satusama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu
fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan
mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk
yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap
kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia
merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan( politik ). Dan lain sebagainya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling
sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga
yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. menanamkan akal dan
pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing
masing dan untuk orang di sekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar
mampu tetap hidup di bumi ini.Manusia diturunkan ke bumi oleh Tuhan agar
dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali
sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

KEBUDAYAAN

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita
nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu
bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan


manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu.
Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia
lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai
dinamika, mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan
masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.

KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah :


manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya


bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka
kebudayaan

*Sumber :

http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html

Kebudayaan itu ibarat sebuah lensa dimana seperti hal nya saat kita
menggunakan lensa, untuk meneropong sesuatu kita harus memilih suatu objek
tertentu yang akan dilihat secara fokus. Beberapa orang awam mengartikan
kebudayaan merupakan sebuah seni. contoh kebudayaan indonesia Berikut
adalah beberapa teori terkait dengan materi kebudayaan Indonesia.. Semoga
dapat bermanfaat bagi pengunjung yang sedang mencari definisi dan teori-teori
kebudayaan, contoh kebudayaan indonesia , contoh kebudayaan indonesia

pengertian kebudayaan.

Pengertian kebudayaan. Pengertian kebudayaan menurut para ahli.


Definisi kebudayaan. Definisi kebudayaan menurut para ahli. Pengertian budaya
politik menurut para ahli. Pengertian budaya menurut beberapa ahli. Arti
kebudayaan.

Kebudayaan menurut para ahli. Pengertian budaya politik menurut


beberapa ahli. Konsep kebudayaan. Pengertian peradaban menurut para ahli.
Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli. Unsur unsur kebudayaan
menurut para ahli.
Secara umum di masyarakat, kebudayaan sering diartikan sebagai
sesuatu yang terkait erat dengan seni. Seperti seni musik, membatik, pahat, dan
lain-lain. Namun, menurut Prof. Koentjaraningrat, makna kebudayaan dapat
dipahami lebih luas lagi. Menurut beliau, kebudayaan adalah sebuah sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya yang dihasilkan dalam rangka kehidupan
manusia dan dijadikan hak milik manusia melalui proses belajar. Dalam definisi
ini, ada beberapa poin yang dapat diuraikan lagi.

- Bahwa kebudayaan itu meliputi gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.
Jadi hasil karya seperti cara bertutur, teori idiologi, dan arsitektur rumah itu
dapat dikategorikan dalam kebudayaan. Bahkan cara kita berjalan atau makan
yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain itu pun termasuk kebudayaan.
Contoh adalah penggunaan sendok dan garpu ketika makan oleh masyarakat
barat, akan berbeda dengan masyarakattimur tradisional yang langsung
menggunakan tangan.

-Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupaan manusia. Tujuan awal dari


adanya kebudayaan itu adalah untuk mendukung kehidupan manusia. Seperti
cara berpakaian yang merupakan bagian dari kebudayaan, disesuaikan manusia
dengan alam sekitar. Misal penduduk iklim tropis yang menggunakan pakaian
dengan bahan relatif tipis, akan berbeda dengan masyarakat yang hidup di
empat iklim seperti Eropa.

- Dijadikan milik manusia dengan proses belajar. Kebudayaan tidak dapat


diturunkan secara genetis. Perlu ada proses belajar dan penyerapan kebudayaan
dari masyarakat kepada individu. Bahkan sesuatu yang naluriah dimiliki oleh
manusia pun, pada praktiknya akan dikreasikan lagi sesuai dengan kebutuhan
manusia. Seperti naluri kebutuhan manusia untuk makan. Tidak hanya sampai di
proses makan saja. Ada tata cara tertentu atau yang di barat disebut table
Manner yang dibuat oleh manusia dan menjadi sebuah kebudayaan.

Wujud kebudayaan.

a. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari gagasan, ide, dan norma atau
peraturan dalam masyarakat.

Wujud ini tidak dapat diraba dan hanya dapat dirasakan dalam masyarakat.
Hanya berupa konseptual seperti makna akan nilai gotong royong dan peraturan
untuk tidak melakukan hal-hal tercela dalam masyarakat.

b. Wujud kebudayaan sebagai kumpulan aktivitas dan tindakan yang memiliki


pola dalam masyarakat.

Wujud ini terkait dengan sistem aktivitas yang dilakukan manusia seperti mata
pencaharian dan sistem sosial kemasyarakatan.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda atauartevak hasil karya manusia.


Wujud ini dapat diraba oleh manusia seperti kapak persegi, mobil, dan lain-lain.

Unsur-unsur kebudayaan

Tujuh unsur kebudayaan universal terdapat dalam tiap kebudayaan di


masyarakat. Mau dimanapun tempat masyarakat itu berada, pasti melingkupi
tujuh dari unsur kebudayaan ini.

a. Sistem religi atau agama.

b. Sistem kemasyarakatan atau strata sosial.

c. Sistem peralatan hidup dan teknologi.

d. Sistem pengetahuan.

e. Sistem mata pencaharian.

f. Bahasa.

g. Kesenian.

Ciri-ciri masyarakat indonesia sebagai masyarakat maritim atau bahari.

a. Secara geografis, Indonesia terdiri dari pulau-pulau dengan wilayah lautan


yang lebih luas dari daratannya.

b. Indonesia memiliki sejarah kuat dalam bidang maritim dilihat dari adanya
kerajaan Sriwijaya yang pada masanya menguasai lautan di nusantara.

c. Indonesia memiliki banyak pelabuhan besar yang dahulu sempat menjadi


pusat perdagangan internasional seperti sunda kelapa, banten, dan malaka.

d. Mayoritas masyarakat Indonesia yang hidup di pesisir bermata-pencaharian


sebagai nelayan.

e. Adanya teknologi dalam bidang bahari misalnya dalam pembuatan kapal vinisi
di masyarakat bugis.

f. Adanya variasi bahasa yang khas di kalangan masyarakat pesisir.

Contoh contoh budaya daerah indonesia

1. Seni Kebudayaan Tradisioanl Propinsi Daerah Aceh

2. Budaya Bali Seni Kebudayaan Masyarakat Bali

3. Budaya Banten Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Propinsi Banten

4. Budaya Bengkulu Seni Kebudayaan Daerah Bengkulu


5. Budaya Indonesia

6. Budaya Jambi Seni Kebudayaan Propinsi Daerah Jambi

7. Budaya Jawa Timur Kebudayaan Daerah Jatim

8. Budaya Lampung Seni Kebudayaan Daerah Bandar Lampung

9. Budaya Politik Indonesia

10. Budaya Riau- Seni Kebudayaan Daerah Riau

11. Budaya Sumatera Barat Seni Kebudayaan Propinsi Daerah


Sumbar

12. Budaya Sumatera Selatan Seni Kebudayaan Daerah Sumsel

13. Budaya Sumatera Utara Seni Kebudayaan Tradisional Propinsi


Daerah Sumut

14. Budaya Yogyakarta Kebudayaan DIY Daerah Isteimewa Yogyakarta

15. Kebudayaan Jawa Barat

16. Kebudayaan Jawa Tengah

Kepribadian bangsa timur


a) Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding
budaya barat

Inilah faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi
bangsa yang berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia
karena faktor inilah yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan
.Jika dibandingkan budaya barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul
darinya karena budaya barat cenderung kurang dalam menjunjung nilai
kesopanan .

b) Bangsa timur lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara
lain

Ini adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang
paling digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat
masyarakat Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun
kepada bangsa asing membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama
meskipun bangsa asing tersebut belum pernah mengenal sebelumnya .
c) Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain

Faktor ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur ,
peduli kepada sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa
ditinggalkan . Bangsa timur bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan
simpati dan kepedulian , orang asing yang belum dikenalpun akan dibantu
selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat jauh berbeda dengan kepribadian
bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam
kehidupan bermasyarakat .

kita dapat ambil sebuah kesimpulan bahwa bangsa timur khususnya


Indonesia telah mengukir citra baik dimata dunia yang akan terus bertahan dari
dulu hingga kini jika sifat ini terus dilakukan dan dibudayakan dalam kehidupan
sehari-hari dan yang paling penting adalah terus menjadikan sifat baik ini
sebagai sifat yang mendarah daging dan menjadikan sifat baik ini warisan baik
untuk generasi selanjutnya .

Sumber : http://much-basri.blogspot.com/2012/03/kepribadian-bangsa-
timur.html

Mengenal Unsur Budaya

Budaya

Menurut Kuntjaraningrat, budaya adalah "Keseluruhan sistem


gagasan, tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar."
Antropolog Sir Edward B. Taylor dari Inggris mendefenisikan budaya sebagai 'the
complex whole of ideas and things produced by men in their historical
experience' (keseluruhan ide dan barang yang dihasilkan oleh manusia dalam
pengalaman sejarahnya - terjemahan bebas). Antropolog Ruth Benedict
menyebut bahwa budaya adalah ''as pattern of thinking and doing that runs
through activities of people and distinguished them from all other peoples' (pola
pikir dan tindakan orang yang tercermin melalui aktifitasnya dan yang
membedakannya dari orang lain - terjemahan bebas).

Unsur Budaya yang Pertama: Ide atau Gagasan

Kalau mau dipilah, budaya terdiri dari 3 unsur penting: ide-ide/gagasan,


aktifitas, dan hasil karya. Ide/gagasan, yaitu pikiran-pikiran yang muncul dari
individu atau masyarakat atau bangsa. Dalam masyarakat Batak misalnya,
ide/gagasan dapat dilihat dari pantun ('umpasa/umpama') yang sering dikutip
dalam acara-acara adat. Misalnya pantun orang Batak yang berbunyi, 'tubuan
lak-lak tubuan singkoru, tubuan anak ma hamu dahot boru.' (Artinya, kiranya
kamu melahirkan anak laki-laki dan anak perempuan). Contoh lain adalah
konsep Dalihan Natolu - 'somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan
tubu'- konsep yang mengatur kehidupan sosial orang Batak.

Unsur Budaya ke-2: Tindakan

Unsur yang kedua adalah tindakan atau aktifitas, yaitu bagaimana


seseorang, satu masyarakat atau bangsa berpikir, bekerja, berbicara, dan
melakukan aktifitas-aktifitas lain. Dari karya Max Weber, The Protestan Ethics &
Spirit of Capitalism, kita mendapatkan gambaran tentang konsep kerja
masyarakat Barat, khususnya masyarakat Eropah Barat pada abad ke-17 sampai
dengan abad ke 19. Sampai sekarang, konsep kerja yang dituturkan oleh Weber
masih ditemukan di Barat. Orang Barat bekerja dengan rajin dan punya
tanggung-jawab terhadap pekerjaannya. Ada 'Professional Responsibility'.
Mereka menekuni pekerjaannya> Mereka bekerja secara rasional dan sistematis.
Bukan hanya dalam pekerjaan, bahkan rasionalitas dan sistematis ini dapat
ditemukan dalam seni berkomunikasi. Orang-orang Barat berusaha bicara
seefektif mungkin; langsung 'to the point'; tidak banyak basa-basi; susunan
kata-katanya teratur dan penggunaan kata tidak berlebihan

Unsur Budaya ke-3: Produk

Unsur yang ketiga adalah hasil karya, yaitu produk yang dihasilkan dari
satu individu, masyarakat atau bangsa. Produk-produk Barat misalnya
bermutu tinggi. Harga jam merek Rolex (Pre-Owned Rolex Women's Presidential
Watch) bisa berkisar puluhan juta rupiah. Harga mobil Mercedes-Benz atau BMW
bisa ratusan juta rupiah. Barat mampu membuat pesawat ulang alik. Bill Gates
menemukan Microsoft. Barat menemukan Internet, yang mampu mengakses
informasi dengan mudah dan menghubungkan manusia dari ujung bumi yang
satu ke ujung bumi yang lain. Masih ada Facebook yang dapat menghubungkan
siapa saja di dunia ini dalam konteks sosial.

kebudayaan yang dianggap cultural universals, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem kepercayaan (sistem religi).


Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal bersifat religi, bahkan
pada masyarakat atheis (tidak percaya adanya Tuhan) sekali pun.

2. Sistem pengetahuan.
Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang mungkin berbeda-beda
pada setiap masyarakatnya.
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia.
Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga,
alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.

4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi.


Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem ekonomi, seperti
pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya.

5. Sistem kemasyarakatan.
Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di antaranya, sistem
kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem pekawinan.

6. Bahasa, baik lisan maupun tulisan.


Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya tidak ada masyarakat
yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

7. Kesenian, baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya.


Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang tentunya berbeda
dengan masyarakat lainnya.

Unsur-unsur universal tersebut masih bisa dijabarkan lagi ke dalam unsur


yang lebih kecil di bawahnya. Di bawah cultural universal ada cultural activity
atau aktivitas kebudayaan. Misalnya, unsur kebudayaan universal berupa mata
pencaharian dan sistem ekonomi jika dijabarkan ke dalam aktivitas kebudayaan
ada pertanian, pertenakan, sistem produksi atau mata pencaharian lainnya.

Selanjutnya, di bawah cultural activity ada trait-complex. Misalnya, salah satu


aktivitas kebudayaan, yaitu sistem produksi, maka salah satu trait-komplexnya
adalah sistem produksi modern atau sistem produksi tradisional.

Di bawah trait-komplex ada trait. Misalnya sistem produksi modern dibagi


ke dalam trait-trait, yaitu komputerisasi, mekanisasi, atau otomatisasi.
Kemudian unsur yang paling kecil di bawah trait adalah items. Items dari
komputerisasi adalah seperti keyboard, mouse, printer, atau monitor. Dari sudut
pandang lain, keyboard, mouse, atau printer juga bisa dijabarkan lagi.

Jadi, items adalah unsur paling kecil dalam kebudayaan, trait merupakan
gabungan dari beberapa unsur terkecil. Adapun trait-komplex merupakan
gabungan dari beberapa trait, sedangkan cultural activity merupakan gabungan
dari beberapa trait-complex. Dan yang terakhir, cultural universals merupakan
gabungan dari beberapa cultural activity atau aktivitas kebudayaan.

Sumber : http://www.anneahira.com/unsur-unsur-kebudayaan.htm
Sumber :
http://nasional.kompas.com/read/2011/10/02/20394476/Pertikaian.di.Ambon.B
ukan.Konflik.Agama

Sumber: http://viqie-vriders.blogspot.com/2012/03/7-unsur-kebudayan-
universal.html

Wujud kebudayaan dan orientasi nilai budaya

Wujud Kebudayaan

Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan
ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan
sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam
masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak
terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem,
disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat
istiadat.

Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu
mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke
waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit
sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.

Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik
karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda
yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas
dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan
manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda
kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan
hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya
sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.
Orientasi Nilai Budaya

Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya


yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi
kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang
hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam
hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.

Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya
Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :

Hakekat Hidup

1. Hidup itu buruk

2. Hidup itu baik

3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar
agar hidup bisa menjadi baik.

4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.


Hakekat Karya

1. Karya itu untuk menafkahi hidup

2. Karya itu untuk kehormatan.


Persepsi Manusia Tentang Waktu

1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk
hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang
berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin
untuk hari-harinya.

2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk
menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan
yang tidak dilakukan.

3. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju


dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan
mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah
yang harus di lakukann nya.
Pandangan Terhadap Alam

1. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.

2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.


3. Manusia berusaha menguasai alam.
Hubungan Manusia Dengan Manusia

1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya,


barjiwa gotong royong.

2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang


mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.

3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.

perubahan kebudayaan

Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat


yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan.

Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan


yaitu:

a. Mendorong perubahan kebudayaan


Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang
mudah berubah.

b. Menghambat perubahan kebudayaan


Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan
terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,
akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o:
bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian
kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam
suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan
penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah
mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-
sama para transmigran.
Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o;
bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan
dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan
kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi
maupun akulturasi.
Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara
sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah
kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi
dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur
Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan
pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan
budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan
budaya dengan percampuran budaya yang ada.
Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan
proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula
masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen
dan kolonialisme.
Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan
keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula
unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

perubahan kebudayaan

Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat


yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang
saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi
kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik
pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik
Huller di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi
jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam
masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu :
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam
bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan
berjalan terus-menerus tergantung dari dinamikamasyarakatnya.

Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan


yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan
kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan
terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,
akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o:
bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian
kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam
suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan
penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah
mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-
sama para transmigran.
Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o;
bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan
dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan
kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi
maupun akulturasi.
Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara
sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan
iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah
kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi
dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur
Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan
pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan
budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan
budaya dengan percampuran budaya yang ada.
Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan
proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula
masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen
dan kolonialisme.
Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan
keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula
unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

Penyebab Perubahan Kebudayaan di Indonesia

Perubahan kebudayaan dalam masyarakat merupakan gejala perubahan


pola hidup, kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang disebabkan
oleh beberapa faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami yang
terjadi di masyarakat dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan. Menurut sumber dari Wikipedia, perubahan sosial
budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam
suatu masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan komunikasi; cara dan
pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk,
penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti
bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain. Menurut Hirschman, kebosanan manusia sebenarnya
merupakanpenyebabdariperubahan.
Seperti yang telah disebutkan di atas, perubahan jumlah penduduk
merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara intern, baik itu
dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi). Perpindahan
penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan. Biasanya
masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi
pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak
lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang
melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal hal baru yang
dimiliki dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini
ditunjang oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan
cenderung mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi,
tidak semua kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain
yaitu adanya penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan
kebudayaan secara internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang
mengubah kebiasaan masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula
menggunakan surat sebagai sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih
menggunakan handphone. Bahkan handphonebukanlagibarangmewah.
Contoh lain penyebab perubahan kebudayaan secara eksternal adalah masuknya
kebudayaan barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan
Valentine, April mop, dan Halloween . Media masa, merupakan salah satu sarana
utama masuknya kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita.
Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan Valentine
sebagai hari kasih sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan
kebudayaan tersebut. Pada umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang
dilakukan masyarakat barat untuk memberikan kado, tanda kasih sayang ke
orang orang spesial seperti yang dilakukan di film, televisi ataupu di artikel
artikel majalah. Hal ini sangat mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya
setiap bulan Februari seluruh pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi
oleh pernak pernik Valentine, setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film
romantis, dll. Akan tetapi, kebudayaan tersebut juga memberikan dampak
negative untuk masyarakat Indonesia. Terbukti dengan banyaknya remaja di
tangkap saat merayakan Valentine dengan minuman keras dan seksbebas.
Masyarakat pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal
hal baru yang dianggap canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa
memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan komunikasi yang memudahkan setiap orang
berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar pulau, antar negara
bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya kebudayaan
kebudayaan asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah pula
kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang
semakin menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap
masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan
perhatian lebih lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan
kebudayaan kebudayaan positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di
masa masa mendatang.
Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu
kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada
generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat membanggakan karena
memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan
tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan
baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal.
Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini,
misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai
mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Selanjutnya karena masih
banyak masyarakat Indonesia yang mengartikan kebudayaan kita sebagai
kesenian, meskipun pada hakikatnya adalah kesenian hanyalah sebagian dari
kebudayaan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran


masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Sebagai identitas bangsa,
budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak
dapat diakui oleh negara lain. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah
antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya,
Melaksanakan ajaran Agama dengan semaksimal mungkin. Di tengah Maraknya
arus Globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu membuat
Dampak Positif dan Dampak Negatif nya sendiri Bagi Bangsa Indonesia.
Terutama dalam Bidang Kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai - nilai
Budaya kita oleh pengaruh budaya Asing yang masuk ke Negara kita. Maka kita
sebagai warga Indonesia harus bisa lebih menjaga dan membudayakan
kebudayaan yang telah di wariskan dari para leluhur kita.

Budaya asing yang masuk ke indonesia membawa dampak yang sangat


besar dalam kehidupan generasi muda saat ini.Tidak semua budaya asing
membawa dampak positif bagi generasi muda saat ini,untuk itu kita sebagai
generasi muda harus dapat memilah-milah budaya asing yang masuk ke
indonesia.Dalam menyikapi kebudayaan yang masuk kita harus berupaya
menanggulanginya agar jati diri kita sebagai anak bangsa tidak rusak.

Adanya unsur budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
indonesia sangat menghawatirkan karena dapat menyebabkan terjadinya
goncangan budaya. Namun, di sisi lain masuknya unsur budaya asing de
indonesia juga sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa indonesia. di dalam
masyarakat terdapat dua unsur yang berlawanan yaitu unsur statika dan unsur
dinamika, unsur statika merupakan unsur-unsur dalam masyatakat yang
cenderung memepertahankan suatu keadaan untuk tetap (tidak berubah),
seperti adanya vested interest atau golongan orang yang menghendaki status
quo. Sebaliknya, unsur dinamika merupakan unsur yang menghendaki adanya
perubahan, misalnya perubahan linkungan alam, nilai-nilai sosial, dan perubahan
struktur sosial. Adanya unsur statika dan dinamika inilah sesinambungan
masyarakat tetap tejadi meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam
masyarakat.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,


abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur unsur sosial budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia.

Ada faktor faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan


yaitu :
A. Mendorong perubahan kebudayaan

Adanya unsur unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,


terutama unsur unsur teknologi dan ekonomi (kebudayaan material).

Adanya individu individu yang mudah menerima unsur unsur perubahan


kebudayaan, terutama generasi muda.

Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.

B. Menghambat perubahan kebudayaan

Adanya unsur unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah, seperti :
adat istiadat dan keyakinan agama (kebudayaan non material)

Adanya individu individu yang sukar menerima unsur unsur perubahan terutama
generasi yang kolot.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/.
http://diahtyas8.wordpress.com/

Diposkan oleh Nur Ihsan Arifin / 35410131 di 08.45

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan


ke Pinterest

Anda mungkin juga menyukai