Oleh:
WARISMAN 193030210020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam
semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang
menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang
berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja penulis yang akan
mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menghitung Usaha .................................................................................... 5
2.2 Menghitung Panjang Busur....................................................................... 7
2.3 Menghitung Luas Selimut Benda.............................................................. 11
3
BAB I. PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Penghitungan Usaha dengan Menggunakan Integral?
2. Mengetahui Penghitungan Panjang Busur dengan Menggunakan Integral?
3. Mengetahui Penghitungan Luas Selimut Benda dengan Menggunakan
Integral?
5
BAB II. PEMBAHASAN
dimana;
W adalah Usaha (Joule)
C adalah lintasan yang dilalui oleh benda
F adalah gaya (Newton)
s adalah jarak (meter)
Usaha adalah besaran skalar, tetapi dia dapat positif atau negatif. Tidak semua
gaya melakukan kerja. contohnya, gaya sentripetal dalam gerakan berputar seragam
tidak menyalurkan energi; kecepatan objek yang bergerak tetap konstan. Kenyataan
ini diyakinkan oleh formula: bila vektor dari gaya dan perpindahan tegak lurus,
yakni perkalian titik mereka sama dengan nol.
Bentuk usaha tidak selalu mekanis, seperti usaha listrik, dapat dipandang
sebagai kasus khusus dari prinsip ini; misalnya, di dalam kasus listrik, usaha
dilakukan dalam partikel bermuatan yang bergerak melalui sebuah medium.
Konduksi panas dari badan yang lebih hangat ke yang lebih dingin biasanya bukan
merupakan usaha mekanis, karena pada ukuran mikroskopik, tidak ada gaya yang
dapat diukur. Pada ukuran atomis, ada gaya di mana atom berbenturan, tetapi dalam
jumlahnya usaha hampir sama dengan nol.
Untuk benda bergerak, besarnya kerja/waktu (daya) bisa dihitung. Maka,
besarnya kerja yang dilakukan gaya (diukur dalam joule/sekon atau watt)
adalah perkalian skalar dari gaya (vektor) dengan kecepatan (vektor). Perkalian skalar
6
dari gaya dan kecepatan ini adalah daya sesaat. Seperti kecepatan yang diintegrasikan
terhadap waktu untuk mendapatkan jarak total, menurut teorema dasar kalkulus, total
kerja sepanjang lintasan adalah integral waktu dari daya sesaat sepanjang lintasan
yang dilewati.
Contoh Soal;
1. Berapakah usaha yang dilakukan untuk mengangkat batu seberat 150 kg
setinggi 6 meter? (g = 10 m/s2)
m = 150 kg —> F = m.g = 150kg.10 m/s2 = 1.500 Newton
W = F.s
= 1.500 N x 6 m
= 9000 NewtonMeter
= 9000 Joule
= 9Kj
2. Berapakah usaha yang dilakukan pada gaya 55 Newton apabila
menempuh jarak 60 dm dalam arah yang sama?
Penyelesaian:
W = F.s
60 dm = 6 m
W = 55 Newton x 6 meter
W = 330 NewtonMeter
W = 330 Joule
7
Rumus Mencari Panjang Busur AB
¿ AOB
AB= x K lingkaran
360 °
Hubungan antara dua sudut dan panjang busur dalam satu lingkaran:
8
AB ¿ AOB
=
CD ¿ CO D
Contoh Soal
1. Jika panjang busur AB adalah 32 cm maka panjang busur CD adalah
Pembahasan:
Berdasarkan keterangan pada soal, dapat diketahui bahwa
¿ AOB=90° ¿)
¿ COD=60° ¿)
AB = 32 cm
Panjang Busur CD adalah
AB ¿ AOB
=
CD ¿ COD
32 ¿ 90 °
=
CD ¿ 60 °
32 3
=
CD 2
Kalikan silang, sehingga diperoleh
3CD = 32 x 2
3CD = 64
9
64 1
CD= =21 c m
3 3
atau
Contoh soal
1. Tentukan luas permukaan benda putar yang dibatasi oleh
y= √ 4−¿ x2 ,−2 ≤ x ≤ 2¿
jika diputar terhadap sumbu x
jawab;
10
2. Tentukan luas permukaan benda putar yang dibatasi oleh kurva y = x3, 0 ≤ y ≤ 1,
jika diputar terhadap sumbu y
jawab;
11
12
13
BAB III. PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Usaha adalah besaran skalar, tetapi dia dapat positif atau negatif. Tidak semua
gaya melakukan kerja. contohnya, gaya sentripetal dalam gerakan berputar seragam
tidak menyalurkan energi; kecepatan objek yang bergerak tetap konstan.
Panjang busur merupakan bagian dari keliling lingkaran yang dibatasi oleh
dua titik. Kedua titik tersebut dan pusat lingkaran membentuk sebuah sudut.
Luas selimut benda putar dapat diperoleh dengan cara memutar panjang busur
suatu kurva satu putaran penuh.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://idschool.net/smp/panjang-busur-luas-juring-dan-luas-tembereng/. Diakses
pada tanggal 18 April 2020.
https://rumushitung.com/2015/02/12/menghitung-panjang-busur-luas-juring-dan-
luas-tembereng-lingkaran/. Diakses pada tanggal 18 April 2020.
Mujiati, 2013. Integral (V) – Menghitung Luas Selimut Benda Putar. Diakses pada
tanggal 18 April 2020
15