OLEH :
HONRIS S. LUMBAN GAOL, S.Psi.,M.K.K.K.
• Diklat Pengawas Ketenagakerjaan, Kementerian
• INSTANSI: DINAS TENAGA KERJA Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
DAN TRANSMIGRASI PROVINSI Indonesia, Bogor (2013)
SULAWESI SELATAN • Sarjana Psikologi • Professional Occupational Safety and Health
KESELAMATAN
KERJA
HIGIENE/
LINGKUNGAN
KERJA
Dasar
Hukum
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan
dan penggunaan pestisida;
Peraturan Pemerintah No. 11/1975 tentang keselamatan kerja terhadap
radiasi;
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I, No. 5 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja;
Permenaker No. 3/Men/1985 tantang keselamatan dan kesehatan kerja pemakaian asbes;
Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 2/M/BW/BK/1984, tentang pengesahan alat pelindung diri;
9
KESELAMATAN KERJA
10
Faktor lingkungan kerja adalah potensi-potensi bahaya yang
kemungkinan terjadi di lingkungan kerja
akibat adanya suatu proses kerja
FAKTOR FISIK
LINGKUNGAN KERJA
▶ Tekanan Panas
▶ Kebisingan
▶ Pencahayaan
▶ Getaran
▶ Radiasi
Tekanan
IKLIM KERJA
14
CONTOH TEMPAT KERJA DENGAN IKLIM
KERJA PANAS :
15
CONTOH TEMPAT KERJA
DENGAN IKLIM KERJA DINGIN:
▶ Di pabrik es
▶ Di kamar pendingin
▶ Di laboratorium
▶ Di ruang komputer
▶ Dan lain-lain
16
Alat Ukur Kecepatan Gerakan
Udara
Anemometer
August psycrometer
Alat untuk mengukur
QUESTEMP 10 Non-Datalogging Area
Monitor
20
CARA PENGUKURAN
1. Prinsip
Alat diletakkan pada titik pengukuran sesuai dengan
waktu yang ditentukan, suhu basah alami, suhu
kering, dan suhu bola dibaca pada alat ukur, dan
indeks suhu basah dan bola diperhitungkan dengan
rumus
2. Peralatan
Alat-alat yang dipakai harus telah dikalibrasi oleh
laboratorium yang terakreditasi untuk melakukan
kalibrasi, minimal 1 tahun sekali.
ALAT-ALAT DIGUNAKAN MINIMAL MELIPUTI:
Dimana :
WB : Suhu basah alami (oC), yaitu suhu yang diukur dengan
termometer yang dibasahi dan ditiupkan udara
GT : Suhu bola atau suhu radiasi (oC), yaitu suhu yang diukur
dengan termometer bola (globe thermometer)
DB : Suhu kering (oC), yaitu suhu udara yang diukur dengan
termometer
CONTOH PERHITUNGAAN ISBB :
(0.7 x
26)
Menghitung RHih scr
MANUAL
27
Mencari Relative Humadity (RH)
31 91 87 83 80 76 73 70
30 91 87 83 80 76 73 70
29 91 87 83 79 76 72 69
28 91 87 83 79 76 72 69
27 91 87 83 79 75 72 68
26 91 86 82 78 75 71 68
25 90 86 82 78 74 71 67
24 90 86 82 78 74 70 67
23 90 86 81 77 74 70 66
22 90 85 81 77 73 69 66
Rata-rata ISBB:
Nama Perusahaan
: Alamat :
Jenis Perusahaan
:
Tanggal
No. Pelaksan
Pengukuran
Bagian/Lokasi jam ; : (SBA
C) (o
SB
(o C)
SK
(o C)
ISBB
(o C)
Sumber
Panas
Keterangan
a
Alat yang digunakan
Cuaca : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelembaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Gerakan udara
Keseimbangan Panas
M ± Kond ± Konv ± R – E = 0
M : Panas metabolisme
Kond : Pertukaran panas secara konduksi
Konv : Pertukaran panas secara konveksi
R : Panas radiasi
E : Panas oleh evaporasi.
Keluhan Panas Berdasarkan
Tingkat ISBB dalam oC
PENGATURAN ISBB
WAKTU KERJA BEBAN KERJA
SETIAP JAM
RINGAN SEDANG BERAT S. BERAT
75%-100% 31,0 28,0 - -
50%-75% 31,0 29,0 27,5 -
25%-50% 32,0 30,0 29,0 28,0
0 - 25% 32,5 31,1 30,5 30,0
Penggolongan Kegiatan
Kerja Menurut WHO
Kerja ringan:
Laki-laki : kerja kantor, dokter, guru, juru rawat, ahli
hukum, kerja di toko, pengangguran,
Wanita : kerja kantor, pekerjaan rumah tangga (dengan
menggunakan mesin), guru, juru rawat, dokter.
Kerja sedang
Laki-laki : Industri ringan , mahasiswa, buruh bangunan ,
petani (dengan menggunakan mesin), nelayan
Wanita : industri ringan , pekerja rumah tangga (tanpa
mesin), mahasiswi, kerja di toko
Kerja berat
Laki-laki : petani (tanpa mesin), kuli, pekerja tambang,
tukang kayu( tanpa mesin), tukang besi
Wanita : petani (tanpa mesin), penari, atlit.
Kerja berat sekali
Laki-laki : tukang kayu (tanpa mesin), tukang besi
Wanita : buruh bangunan
Stadar Iklim Kerja Dingin (Cold.Stress)
Suhu Temperatur Aktual (0C)
Kecepatan Angin 10,0 4,4 -1,1 -6,7 -12,2 -17,8 -23,2 -28,9 -34,4 -40,0 -45,6 -51,1
(MPH)
Ekuivalen Ternperatur Dingin
Tenang 10,0 4,4 -1,1 -6,7 -12,2 -17,8 -23,2 -28,9 -34,4 -40,0 -45,6 -51,1
5 8,9 2,8 -2,8 -8,8 -14,4 -20,6 -26,1 -32,2 -37,8 -43,9 -49,4 -55,6
10 4,4 -2,2 -8,9 -15,6 -22,8 -31,1 -36,1 -43,3 -50,0 -56,7 -63,9 -70,6
15 2,2 -5,6 -12,8 -20,6 -27,8 -35,6 -42,8 -50,0 -57,8 -65,0 -72,8 -80,0
20 0,0 -7,8 -25,6 -23,3 -31,7 -39,4 -47,2 -55,0 -63,3 -71,1 -78,9 -85,0
25 -1,1 -8,9 -17.8 -26.1 -33.9 -42.2 -50.6 -58.9 -66.7 -75.6 -83.3 -91.7
30 -2,2 -10,6 -18.9 -27.8 -36.1 -44.4 -52.8 -61.7 -70.0 -78.3 -87.2 -95.6
35 -2,8 -11,7 -20.0 -28.9 -37.2 -46.1 -55.0 -63.3 -72.2 -80.6 -89.4 -98.3
40 -3,3 -12,2 -21.1 -29.4 -38.3 -47.2 -56.1 -65.0 -73.3 -82.2 -91.1 -100.0
Gejala :
Ruam-ruam pada kulit terjadi akibat
pengeluaran keringat yang terhambat, heat
rash biasanya dianggap tidak terlalu serius
tetapi dapat menimbulkan masalah bila
terjadi infeksi.
Penanggulangan :
Menjaga kulit tetap kering dan mengobati
infeksi dengan salep antibiotik.
41
Heat Syncope :
Gejala :
keadaan pingsan atau hampir pingsan yang disebabkan oleh
berdiri terlalu lama pada posisi tetap dibawah sinar matahari
langsung atau dapat juga di lingkungan panas. Berdiri tetap
menyebabkan aliran darah terpusat pada tubuh bagian bawah.
Penanggulangan :
Seseorang yang mengalami heat syncope harus
dibaringkan pada tempat yang teduh dan diberi minum air.
42
HEAT STROKE ( SUN STROKE)
Pengaruh panas kepada pusat pengatur panas di otak
GEJALA
▶ Kulit panas, kering, merah
▶ Demam tinggi
▶ Pingsan
KEMUNGKINAN PENYEBAB
▶ Belum
beraklimatisasi,
▶ Bekerja terlalu berat
( > performa kerja )
PENANGGULANGAN
Menurunkan suhu badan dengan kompres atau
dibungkus dengan selimut dingin
HEAT CRAMPS
▶ Kerja berat dalam waktu lama dan
terpapar panas yang tinggi
▶ Banyak kehilangan keringat (NaCL)
▶ Kejang otot dan perut terasa sakit
▶ Pingsan , lemah , enek dan muntah2
Penanggulangannya :
- Memindahkan Tenaga kerja dari
lingkungan panas
- Banyak diberi minum.
Heat exhaustion
PENANGGULANGAN
Pakaian dilonggarkan bila suhu rendah korban harus pakai selimut.
Istirahat dan beri minum dan makan yang cukup untuk
penyembuhan
MILIARIA
Penanggulangan
dilakukan dengan pendinginan
Pengendalian Suhu Panas
ADMINISTRASI
APD
Penggunaan Pelindung Diri, yaitu meng-
gunakan topi, pakaian, sarung tangan yang
mampu melindungi terhadap panas dan
nyaman untuk melakukan pekerjaan
PENGENDALIAN SCR UMUM
▶ Training
▶ Pemantauan tempat kerja
▶ Medical surveilance
▶ Spesific control, sesuai hirarki
JADWAL KERJA DAN PEMANASAN UNTUK
SHIFT KERJA 4 JAM
Temperatur Kec. angin tidak Kec. Angin 5 MPH Kec. Angin 10 Kec. Angin 15 MPH Kec. Angin 20
Udara terbaca MPH MPH
0C
Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah Periode Jumlah
Kerja Istirahat Kerja Maks Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istirahat Kerja Istiraha
t
Maks. Maks Maks Maks
-26 s.d. -28 (Istirahat Normal) 1 (Istirahat Normal) 1 75 menit 2 55 menit 3 40 menit 4
50
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
SAKIT AKIBAT SUHU TINGGI:
Aklimatisasi
Pada minggu pertama harus
dihindari pekerjaan fisik yang
berat
Tersedia cukup air minum yang telah diberi
garam 0,2 % gram /
L Ventilasi yang
tepat
Pemasangankerja dan waktu istirahat yang
Pengaturan
sesuai
shielding/ penyekat
Pemakaian pakaian kerja yang sesuai.
Pemeriksaan kesehatan secara periodik
51
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
SAKIT AKIBAT SUHU RENDAH:
Seleksi pekerja
Alat pelindung diri (APD)
Pemeriksaan kesehatan dilakukan
secara periodik
52
PENCEGAHAN IKLIM KERJA PANAS
• Tranportasi
• Mesin Produksi
• Peralatan Militer misal meriam
• Dll.
JENIS BISING BERDASARKAN SIFAT
& SPEKTRUM FREKUENSI BUNYI:
Gangguan fisiologis
Instruksi/ pembicaraan tidak dapat didengar
secara jelas kecelakaan kerja.
Gangguan psikologis
Stress, gangguan jiwa, sulit konsentrasi dan berpikir.
Gangguan patologis organis
Ketulian yang bersifat sementara,
permanen, berdengung, trauma akustik.
ALAT UKUR
• Sound Level Meter( Lingkungan
kerja)
• Noise Dosimeter (Personal)
• OctaveBand Analyzer (Mengukur
kebisingan dan Frequensi)
ALAT UKUR LINGKUNGAN
KERJA
PENGUKURAN KEBISINGAN
Alat ukur
61
NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.5
Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
Intensitas (dB) waktu pemaparan per hari
85 8 jam
88 4 jam
91 2 jam
94 1 jam
97 0,5 jam
100 15 menit
103 7,5 menit
106 3,75 menit
109 1,88 menit
112 0,94 menit
115 28,12 detik
118 14,06 detik
121 7,03 detik
124 3,52 detik
127 1,76 detik
130 0,88 detik
133 0,44 detik
136 0,22 detik
139 0,11 detik
PENGENDALIAN BISING
2. Secara 5. Pendidikan/Penyuluhan
Administrasi
• Pengadaan ruang
kontrol
• Pengaturan jam kerja
63
EAR PLUG
Secara Umum
▶ Mengurangi kenikmatan bekerja
▶ Menambah terjadinya kelelahan
▶ Mengakibatkan gangguan kesehatan
Pada Tangan/Lengan:
▶ Sakit persendian & otot lengan
▶ Jari-jari & Telapak tangan
berkurang fungsinya
▶ Noda putih pada punggung jari & telapak tangan (White Finger
Syndrom) Pada Seluruh Tubuh:
▶ Gemetaran
▶ Sakit Kepala
▶ Penglihatan Kabur
▶ Kerusakan Organ dalam
71
NAB GETARAN
1 3.4497
2 1.7322
4 1.2249
8 0.8661
74
PENGUKURAN GETARAN.
HAND ARM
WHOLE
BODY
Vibrations
WHOLE
BODY
Driving Industrial
Trucks and Heavy
equipment generates
Vibration Health
effects.
WHOLE
BODY
4 to 7 % of all workers in
Europe and the U.S.A are
expose to whole body
Vibration during their
activities and are dangerous
work
to
Health.
DAMPAK NEGATIF GETARAN :
▶ Cold
▶ Vibrating objects
▶ Nicotine
Severe Cases
▶ Gangrene
▶ Amputation
Health
Effects Vascular
Disorders
Muscle
Normal Damage
Artery
Artery
Normal
flow
Flow
Restriction
Typical HAV Sources
▶ Fastening Tools
▶ Cutting Tools
▶ Finishing Tools
▶ Gardening Tools
▶ Compaction Tools
▶ Drilling/Boring Tools
PENGENDALIAN GETARAN
Secara teknis:
▶ Menggunakan alat yang rendah getaran
▶ Menambah damping
▶ Perawatan peralatan
▶ Remote Control
Secara administrasi:
▶ Rotasi Pekerjaan
ABC ABC ABC
▶ Mengurangi jam
kerja
▶ Brightness
▶ Contras
▶ Background
▶ Glare
SUMBER CAHAYA
UNTUK
▶ Melihat obyek
▶ Menghindari kecelakaan
▶ Meningkatkan kesan menyegarkan
88
PENERANGAN BURUK
89
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN PENERANGAN
▶ Ukuran Objek
▶ Derajat Kontras
▶ Luminensi (=Bringthness)
▶ Lamanya melihat
90
Alat ukur
▶ Luxmeter
▶ Satuannya lux
91
Nilai Ambang Batas
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI N0.5 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
Tingkat Penerangan
Area Kegiatan Minimal (Lux)
Pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil secara sepintas, seperti: 100 lux
1. Mengerjakan barang-barang besi dan baja yang setengah selesai
2. Pemasangan yang kasar
3. Penggilingan padi
4. Pengupasan/pengambilan dan penyisihan bahan kapas
5. Mengerjakan bahan-bahan pertanian
6. Kamar mesin dan uap
7. Alat pengangkut orang dan barang
8. Ruang-ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal
9. Tempat menyimpan barang-barang sedang dan kecil 91
10. Kakus, tempat mandi dan tempat kencing
Tingkat
Peneranga
Area Kegiatan
n
Minimal
(Lux)
Pekerjaan perbedaan yang teliti daripada barang-barang kecil, seperti: 300 lux
1. Pekerjaan mesin yang teliti
2. Pemeriksaan yang teliti
3. Percobaan-percobaan yang teliti dan halus
4. Pembuatan tepung
5. Penyelesaian kulit dan penenunan bahan-bahan katun atau wol berwarna muda
6. Pekerjaan kantor yang berganti-ganti menulis dan membaca, pekerjaan arsip dan seleksi surat-surat
92
Tingkat
Area Kegiatan Penerangan
Minimal (Lux)
Pekerjaan membeda-bedakan barang-barang halus dengan kontras sedang dan dalam waktu yang lama, 500-1000 lux
seperti:
1. Pemasangan yang halus
2. Pekerjaan-pekerjaan mesin yang halus
3. Pemeriksaan yang halus
4. Penyemiran yang halus dan pemotongan gelas kaca
5. Pekerjaan kayu yang halus (ukir-ukiran)
6. Penjahit bahan-bahan wol yang berwarna tua
7. Akuntan, pemegang buku, pekerjaan steno, mengetik atau pekerjaan kantor yang lama dan teliti
Pekerjaan yang membedakan barang-barang yang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang Paling sedikit 1000
untuk waktu yang lama, seperti: lux
1. Pemasangan ekstra halus (arloji, dll)
2. Pemeriksaan yang ekstra halus (ampul obat)
3. Percobaan alat-alat yang ekstra halus
4. Tukang mas dan intan
5. Penilaian dan penyisihan hasil-hasil tembakan
6. Penyusunan huruf dan pemeriksaan copy dalam percetakan
7. Pemeriksaan dan penjahitan bahan pakaian berwarna tua
93
PENGENDALIAN PENERANGAN
SECARA TEKNIK:
▶ Mencegah kesilauan:
96
PENCEGAHAN KESILAUAN
▶ Radiasi pengion
▶ Radiasi non pengion
TERMINOLOGI/ISTILAH
▶ Radiasi Pengion
▶ Partikel , , , sinar x
▶ Radioaktif
▶ Radiasi Non Pengion
▶ Gelombang mikro/Gelombang radio
▶ Medan magnet
▶ Sinar infra merah
▶ Radiasi sinar ultraviolet
SINAR INFRA MERAH
Sinar Matahari
Pengelasan
Dapur atau Tanur
ULTRA VIOLET
▶ Sinar Ultra Violet diketahui merupakan salah satu sinar dengan daya
radiasi yang dapat bersifat letal bagi mikroorganisme.
▶ Sinar UV mempunyai panjang gelombang mulai 290 nm hingga 400 nm
dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah
pada 365 nm
SUMBER RADIASI ULTRA VIOLET
▶ Sinar Matahari
▶ Benda Berpijar
▶ Lampu Mercury
▶ Lampu Germanium
▶ Lampu Natrium
PENGGUNAAN UV
▶ Laboratorium
▶ Ruang Operasi Rumah Sakit
▶ Industri Makanan & Minuman
▶ Farmasi
▶ Peternakan
▶ dll
Keuntungan bagi kehidupan.
▶ Kanker kulit
▶ Radang pada jaringan retina mata
▶ Penebalan jaringan sikatriks mata
▶ Katarak
▶ Malignant melanoma (Tumor)
JENIS SINAR UV
MENGENAL
MENILAI
MENGENDALIKA
N
FAKTOR BAHAYA KIMIA
Hampir semua jenis industri menggunakan bahan
kimia, yang dapat berasal karena adanya proses
kerja :
▶ Bahan baku
▶ Bahan tambahan/sampingan
▶ Bahan setengah jadi
▶ Bahan jadi/hasil produksi
▶ Sisa hasil produksi
▶ Kendaraan
Sumber : bermotor (bensin), sebagai hasil
pembakaran tidak sempurna, tetapi jika sempurna
menghasilkan CO2.
▶ Pembakaran batubara, minyak dan sampah domestik.
Dampak
▶ Terganggunya metabolisme otot dan fungsi enzim,
▶ keracunan CO dapat memperparah gangguanotot
jantung
▶ NOx (Oksida Nitrogen)
Terdiri dari nitrogen monoksida NO yang tidak
berwarna dan tidak berbau dan Nitrogen
Dioksida (NO2) berwarna coklat kemerahan
dan berbau tajam , paling banyak diketahui
sebagai bahan pencemar udara.
Sumber :
▶ Pembakaran arang, minyak, gas dan bensin
dan pembuangan sampah
Dampak :
▶ dalam dosis tinggi dapat menyebabkan
gejala
kelumpuhan siste syaraf dan kekejangan.
POLUSI
UDARA
AKIBAT POLUSI UDARA
3. BAHAN KIMIA MENURUT REAKTIVITAS
▶ Mudah meledak
▶ Mudah terbakar
▶ Korosif
▶ Beracun
▶ Oksidator
▶ Reaktif terhadap air
▶ Reaktif terhadap asam
▶ Gas bertekanan
▶ Radio aktif
a. Bahan Kimia Mudah Meledak
(TNT, Nitrat dll)
reaksi ( gesekan, pukulan , jatuh ) berubah menjadi
gas disertai tenaga perusakan yang besar, pelepasan
tekanan yang besar disertai suara yang keras.
b. Bahan Kimia Mudah Terbakar
(Benzene, Heksan )
rekasi oksidasi pada kondisi tertentu menghasilkan api/
menimbulkan kebakaran.
c. Korosif: (Asam kuat, Basa kuat)
kerusakan pada logam.
d. Bahan Kimia Beracun (Karbon Disulfida, as sianida )
Pollutant emissions
from a source are
sampled isokinetically
using a Method 5
sampling train. The
collected sample is
analyzed to determine
the pollutant
concentrations.
Isokinetic Sampling
PEMERIKSAAN PARTIKEL (DEBU)
Keterangan
W2: Berat filter debu sesudah sampling
W1: Berat filter debu sebelum sampling
V udara : Lama sampling x kec. pompa
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DENGAN
PENYERAPAN BAHAN KIMIA
G a m b a r : Ta b u n g d a n p eral at an i m p i n g e r
G a m b a r : H VA S
Perhitungan Gas
Ket:
V1 : Total Sampel
: Volume sampel yang dianalisa.
V2 : gram Sampel dalam grafik standar.
g : lama samling x kecepatan pompa.
ra
m
Sa
m
pe
NAB FAKTOR KIMIA
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.5 Tahun 2018 tentang K3
Lingkungan Kerja
SUBSTITUSI
ISOLASI
VENTILASI
APD
1. ELECTROSTATIC PRECIPITATO
(EP) R
2. SIKLON
3. SCRUBBERS
4. CARTRIDGE COLLECTOR
5.BAGHOUSES
6. VENTILASI
7. PEMAKAIAN APD
▶ MASKER
▶ SARUNG TANGAN
▶ PAKAIAN KERJA
▶ RESPIRATOR
PELINDUNG PERNAPASAN
BREATHING
APPARATUS
Breathing Apparatus adalah alat bantu
pernapasan yang sumber udara yang
dikompres ke dalam tabung –
dibutuhkan saat atmosphere pada
ambang yang berbahaya
SAR Supplied Air Respirators
Component
Pressure Harness
Gauge
Cylinder
koloni kuman
KK/m3 : ----------------------- X 1000
V
KK Udara
:Jumlah koloni kuman yang terbentuk
V udara : lama sampling x kec. pompa
PENGENDALIAN BAHAYA FAKTOR
BIOLOGI
▶ Menghilangkan sumber bahaya faktor
biologi dari tempat kerja
▶ Mengganti bahan dan proses kerja yang
menimbulkan sumber baya faktor biologi
▶ Mengisolasi atau membatasi pajanan
sumber bahaya faktor biologi
▶ Menyediakan sistem ventilasi
▶ Mengatur atau membatasi waktu pajanan
terhadap sumber bahaya faktor biologi
▶ Menggunakan baju kerja yang sesuai
▶ Menggunakan alat pelindung yang sesuai
LANJUTAN PENGENDALIAN
▶ Memasang rambu2 rambu yang sesuai
▶ Memberikan vaksinasi apabila
memungkinkan
▶ Meningkatkan higiene perorangan
▶ Memberikan disinfektan
▶ Penyediaan fasilitas sanitasi berupa air
mengalir dan anti septik, dan/atau
▶ Pengendalian yang sesuai dengan tingkat
resiko
FAKTOR FISIOLOGI/ERGONOMI
▶ Jamban
▶ Air bersih yang cukup
▶ Alat pembilas
▶ Tempat sampah
▶ Tempat cuci tangan dan
▶ Sabun
PENEMPATAN TOILET
▶ Penempatan toilet harus dipisahkan laki-laki ,
perempuan dan penyandang cacat serta berikan
tanda yang jelas
▶ Dalam hal perusahaan menyediakan tempat mandi ,
persyaratan tempat mandi, harus memenuhi
ketentuan
▶ Untuk menjamin Kecukupan atas kebutuhan jamban
dengan jumlah tenaga kerja dalam suatu waktu kerja
harus memenuhi ketentuan.
KETENTUAN JAMBAN
▶ Untuk 1 (satu) sampai 15 (lima belas) orang = 1 (satu) jamban
▶ Untuk 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) orang = 2 (dua)
jamban
▶ Untuk 31 (tiga puluh satu) sampai 45 (empat puluh lima) orang = 3
(tiga) jamban
▶ Untuk 46 (empat puluh enam) sampai 60 (enam puluh) orang =
4 (empat) jamban
▶ Untuk 61 (enam puluh satu) sampai 80 (delapan puluh) orang = 5
(lima) jamban
▶ Untuk 81 (delapan puluh satu) sampai 100 (seratus) orang = 6
(enam) janban
▶ Setiap penambahan 40 (empat puluh) orang ditambah 1 (satu)
jamban
Area Konstruksi Atau
Tempat Kerja Sementara
▶ Untuk 1(satu) sampai 19 (Sembilan belas) orang = 1 (satu) jamban
▶ Untuk 20 (dua puluh) sampai 199 (seratus sebilan puluh
Sembilan) orang = 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk
setiap 40 (empat puluh) orang.
▶ Untuk 200 (dua ratus orang) atau lebih = 1 (satu) jamban dan 1 (satu)
peturasan untuk setiap 50 (lima puluh) orang
PESTISIDA
▶ Enak dipakai
▶ Tidak menggangu
▶ Memberikan perlindungan yang efektif sesuai
dengan jenis bahaya ditempat kerja
LIMBAH INDUSRI
▶ Limbah gas
▶ Limbah cair
▶ Limbah padat
TERIMA KASIH