Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

Nama: Dandi Putra Syamdri……


Kelas/NIS: XIII-6 / 20.66.09452
Kelompok: 5 …………………

JUDUL:
Analisis Lingkungan Kerja (Iklim Kerja + Debu Halus + Ruang Asam) Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 70 Tahun 2016
TUJUAN (POINT: 5)
1. Memahami situasi di tempat kerja dengan menggunakan ISBB, pengukuran kecepatan aliran udara
dalam ruang asam, dan evaluasi partikel debu pernapasan PM10.
2. Mengetahui cara mengoperasikan alat ukur iklim kerja sesuai dengan instruksi kerja.
3. Mengetahui cara mengoperasikan alat anemometer sesuai dengan instruksi kerja.
4. Mengetahui cara mengoperasikan alat ukur PM 10 sesuai dengan instruksi kerja.
5. Menganalisis dan membandingkan data pengukuran dengan ketentuan atau peraturan yang sah.
6. Mengetahui beban kerja yang sesuai dengan kondisi lingkungan kerja pada tempat tertentu.

DASAR TEORI (POINT: 15)


iklim kerja sangat penting dalam mempengaruhi kinerja dan produktivitas pekerja di suatu
lingkungan kerja. Suhu nyaman bagi orang Indonesia adalah antara 24 - 26 °C. suhu yang lebih dingin
mengurangi efisiensi kerja dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot dan suhu panas sendiri akan
berakibat menurunkan prestasi kerja berfikir. Suhu panas mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu
reaksi dan memperlambat waktu pengambilan keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu
koordinasi saraf perasa motoris, serta memudahkan emosi untuk dirangsang, maka dari itu bekerja pada
lingkungan kerja yang tinggi dapat membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja sehingga perlu
upaya penyesuaian waktu kerja dan penyelenggaraan perlindungan yang tepat. Indeks Suhu Bola Basah
(ISBB) merupakan parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan antara
suhu kering, suhu basah dan suhu bola. Nilai Ambang Batas (NAB) iklim lingkungan kerja merupakan batas
pajanan iklim lingkungan kerja atau pajanan panas (heat stress) yang tidak boleh dilampaui selama 8 jam
kerja per hari. NAB iklim lingkungan kerja dinyatakan dalam derajat Celcius. Indeks Suhu Basah dan Bola
(°C ISBB). NAB iklim lingkungan kerja ditentukan berdasarkan alokasi waktu kerja dan istirahat dalam satu
siklus kerja (8 jam per hari) serta rata-rata laju metabolik pekerja. Kategori laju metabolik, yang dihitung
berdasarkan rata-rata laju metabolik pekerja.

​Cuaca kerja yang tidak nyaman dapat berdampak negatif pada pekerja. Hal ini dapat menyebabkan
penurunan kapasitas kerja, peningkatan risiko kecelakaan, peningkatan absensi, dan penurunan
produktivitas. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha untuk memastikan bahwa lingkungan kerja mereka
sesuai dengan syarat yang ditentukan, termasuk pengaturan suhu, ventilasi yang memadai, perlindungan
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

terhadap suhu radiasi, dan tindakan lain yang diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan kesejahteraan
pekerja. Upaya ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi risiko cedera atau masalah
kesehatan akibat cuaca kerja yang tidak nyaman.

Partikulat adalah salah satu zat pencemar udara yang termasuk dalam kategori zat pencemar utama,
yang berarti bahwa zat ini dilepaskan langsung ke atmosfer dari berbagai sumber pencemaran dan memiliki
ukuran partikel yang bervariasi. Partikulat, dengan ukuran kurang dari 10 mikron (dikenal sebagai PM10),
adalah partikel-partikel udara yang sangat kecil. Debu dengan ukuran antara 0,1 hingga 10 mikrometer dapat
menyebabkan risiko kesehatan jika terhirup oleh manusia, dan dapat mengganggu aktivitas manusia. Ketika
partikel-partikel debu ini masuk ke paru-paru, yang berbentuk padatan, mereka dapat menyebabkan iritasi
paru-paru. Partikel debu yang tersebar di udara dapat membentuk apa yang disebut sebagai aerosol.
Khususnya, aerosol baik yang berasal dari sumber primer maupun yang dihasilkan sebagai hasil reaksi
sekunder menjadi perhatian utama karena dampak yang mereka timbulkan. Secara umum, pencemar udara
di luar ruangan lebih sering berhubungan dengan emisi, sementara pencemaran di dalam ruangan lebih
sering dikaitkan dengan paparan.

Karena itu, diperlukan pemantauan jumlah partikel PM10 dalam udara dengan menganalisisnya
menggunakan alat instrumen Haz Dust selama periode 30 menit. Data yang diperoleh dari analisis ini
kemudian dapat dibandingkan dengan peraturan yang berlaku, termasuk salah satunya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 70 Tahun 2016. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa Nilai Ambang Batas (NAB)
untuk partikel PM10 adalah sebesar 3 miligram per meter kubik (mg/m3).

Ruang asam laboratorium adalah sebuah perangkat yang berperan dalam mengendalikan beragam
jenis uap yang memiliki potensi bahaya. Biasanya, ruang asam laboratorium dilengkapi dengan ventilasi
exhaust dan pintu yang dapat diangkat. Fungsi utama dari ruang asam adalah untuk menarik atau menghisap
gas atau uap yang dapat membahayakan yang dihasilkan selama proses reaksi kimia. Dengan demikian,
kecepatan penghisap dalam ruang asam harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kecepatan aliran
udara dalam ruang asam ini bisa diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer. Dengan
menggunakan anemometer, kita dapat mengukur seberapa cepat udara dihisap dari ruang asam, yang diukur
dalam satuan meter per detik atau kaki per menit. Untuk memenuhi syarat minimum kecepatan penghisap
dalam ruang asam, sesuai dengan regulasi dalam ESCO GUIDE TO LABORATORY FUME HOOD,
kecepatan aliran udara ideal untuk ruang asam dengan pintu terbuka 50% adalah 0,79 meter per detik, untuk
pintu terbuka 25% adalah 1,31 meter per detik, dan untuk pintu terbuka 100% adalah 0,50 meter per detik.

PRINSIP DAN REAKSI (POINT: 10)

● Pengukuran Respirable Dust Particle (PM 10) (mengacu SKC EPAM-5000 realtime method)
Partikel debu halus dihisap ke dalam sensor dan menghamburkan sinar infra merah. Jumlah
sinar yang diterima oleh detektor cahaya sebanding dengan konsentrasi aerosol. Konsentrasi debu
halus di udara dihitung secara instan dan ditampilkan pada display.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

● Pengukuran Laju Alir Ruang Asam


Pengukuran laju alir ruang asam dilakukan menggunakan alat Anemometer yang ditempatkan
di bibir ruang asam. Blower menghisap udara di dalam ruang asam sehingga membentuk aliran udara
yang menggerakkan kipas anemometer. Energi kinetik dari kipas diubah menjadi sinyal listrik dan
laju alir ditampilkan pada display.

● Pengukuran Iklim Kerja dengan Parameter Indeks Suhu Basah dan Bola (mengacu SNI
16-7061-2004
Alat diletakkan pada titik pengukuran sesuai dengan waktu yang ditentukan, suhu basah
alami, suhu kering dan suhu bola dibaca pada alat ukur, dan indeks suhu basah dan bola
diperhitungkan dengan rumus.

CARA KERJA (POINT: 10)


● Pengukuran Respirable Dust Particle (PM 10) (mengacu SKC EPAM-5000 realtime method)
Persiapan
Baterai harus terisi penuh setiap kali pemakaian jika kondisi baterai lemah, disiapkan adaptor
untuk menyambungkan alat ke arus listrik. ADAPTOR DILARANG DIMASUKKAN KE
DALAM KOPER!!

Preparasi contoh
1. Alat dinyalakan dan diletakkan di titik sampling yang datar pada ketinggian 1 – 1.5 meter
dari permukaan tanah
2. Dipasang tabung impactor sesuai ukuran partikel yang akan dianalisis (10 mikrometer).

Pengukuran
1. Dilakukan pengukuran sesuai IK alat selama 30 menit. Data debu halus dicatat setiap 1
menit.
2. Dicatat aktivitas signifikan di sekitar lokasi pengukuran debu dan dibuat denah lokasi titik
sampling.

Pengolahan data dan pelaporan


Dihitung nilai rata-rata, maksimum dan minimum dari data yang didapatkan. Hasil
perhitungan rata-rata dinyatakan dalam satuan µg/m3 dan dibandingkan dengan regulasi yang
berlaku.

● Pengukuran Laju Alir Ruang Asam


Persiapan
Ruang asam dinyalakan dan ditunggu 1 menit hingga daya hisap blower stabil.

Preparasi contoh
1. Alat anemometer dinyalakan, dibuka pintu ruang asam pada tinggi 50%.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

2. Alat anemometer ditempatkan pada bibir ruang asam dan diusahakan agar posisinya
stabil.

Pengukuran
Dilakukan pengukuran sesuai IK alat selama 3 menit. Data dicatat setiap 30 detik. Dilakukan
cara kerja yang sama pada ketinggian pintu ruang asam 25% dan 100%.

Pengolahan data dan pelaporan


Dihitung nilai laju alir rata-rata dari masing-masing ketinggian pintu ruang asam. Laju alir
ruang asam dinyatakan dalam satuan m/s. Hasil analisis dibandingkan dengan standar laju
alir (Velocity Test) ruang asam ESCO.

● Pengukuran Iklim Kerja dengan Parameter Indeks Suhu Basah dan Bola (mengacu SNI
16-7061-2004
Persiapan
1. Chamber termometer suhu basah diisi dengan air suling hingga ¾ bagian.
2. Tentukan lokasi titik pengukuran (minimal 2 titik pengukuran)

Preparasi contoh
1. Alat dinyalakan dan diletakkan di titik sampling pada ketinggian 1 – 1.5 meter dari
permukaan tanah.
2. Alat didiamkan selama 3 menit untuk pengkondisian sensor

Pengukuran
1. Dilakukan pengukuran sesuai IK alat selama 15 menit pada lokasi titik pengukuran.
2. Data suhu basah, suhu kering, dan suhu bola dicatat pada formulir sampling ISBB setiap
3 menit.
3. Dicatat aktivitas signifikan di sekitar lokasi pengukuran iklim kerja dan dibuat denah
lokasi titik sampling.
4. Ulangi langkah kerja untuk titik pengukuran kedua dst.

DATA PENGAMATAN (POINT: 10)


● DATA PENGUKURAN ISBB

Tanggal Uji 17 Oktober 2023

Nama Lokasi Sampling Laboratorium AI-1

Regulasi Acuan Permenkes No. 70/2016

Alat Area Heat Stress Monitor

Petugas Sampling Dandi Putra Syamdri


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

Ruang Kerja (Meja Preparasi)

No Menit Ke- WET (ºC) GLOBE DRY (ºC) ISBB (ºC) Keterangan
(ºC)

1 3 26,3 30,5 30,5 27,56

2 6 26,3 30,5 30,5 27,56

3 9 26,2 30,5 30,5 27,49

4 12 26,2 30,5 30,5 27,49

5 15 26,2 30,5 30,5 27,49

Cuaca : Cerah Kelembapan : 65%

Ruang Timbang

No Menit Ke- WET (ºC) GLOBE DRY (ºC) ISBB (ºC) Keterangan
(ºC)

1 3 21,7 27,5 27,1 23,44

2 6 21,4 26,2 26,0 22,84

3 9 21,2 25,8 25,8 22,58

4 12 21,0 25,5 25,5 22,35

5 15 21,1 25,5 25,5 22,42

Cuaca : Cerah Kelembapan : 65%

● DATA PENGUKURAN LAJU ALIR RUANG ASAM

Tanggal Uji 17 Oktober 2023

Nama Lokasi Sampling Laboratorium AI-1

Petugas Sampling Dandi Putra Syamdri


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

No Posisi Tinggi Pintu Ruang Asam Laju Alir (m/s) Rata-Rata (m/s)

1 0,03

2 0,22

3 0,07 0,142
50%
4 0,24

5 0,20

6 0,09

1 0,40

2 0,46

3 0,47
25% 0,423
4 0,38

5 0.39

6 0,43

1 0,00

2 0,00

3 0,00
100% 0,00
4 0,00

5 0,00

6 0,00

● DATA PENGUKURAN PARAMETER RESPIRABLE DUST (PM10)

Dasar Hukum (SNI/PP) Permenkes No. 70 Tahun 2016 Denah Titik Sampling:

Nama Perusahaan SMK - SMAK Bogor

Nama Lokasi Laboratorium AI-1


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

Petugas Sampling Dandi Putra Syamdri Aktivitas Signifikan di Lokasi


Sampling:
Tanggal Pengukuran 17 Oktober 2023 - Lalu lala orang
- Praktikun
Waktu Pengukuran 08.00 - 08.30

No. mg/m3 μg/m3 No. mg/m3 μg/m3


1 0,170 170 16 0,053 53
2 0,085 85 17 0,048 48
3 0,080 80 18 0,047 47
4 0,067 67 19 0,054 54
5 0,073 73 20 0,045 45
6 0,064 64 21 0,046 46
7 0,065 65 22 0,054 54
8 0,065 65 23 0,047 47
9 0,065 65 24 0,048 48
10 0,070 70 25 0,053 53
11 0,062 62 26 0,053 53
12 0,066 66 27 0,051 51
13 0,055 55 28 0,050 50
14 0,066 66 29 0,051 51
15 0,059 59 30 0,109 109
Catatan Selama Sampling:

PENGOLAHAN DATA (POINT: 15)


A. Pengukuran ISBB pada Ruang Kerja/Preparasi
ISBB = (0,7 x Suhu basah alami) + (0,3 x Suhu bola)
ISBB menit ke-3
= (0,7 x 26,3) + (0,3 x 30,5) = 27,56°C ISBB
ISBB menit ke-6
= (0,7 x 26,3) + (0,3 x 30,5) = 27,56°C ISBB
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

ISBB menit ke-9


= (0,7 x 26,2) + (0,3 x 30,5) = 27,49°C ISBB
ISBB menit ke-12
= (0,7 x 26,2) + (0,3 x 30,5) = 27,49°C ISBB
ISBB menit ke-15
= (0,7 x 26,2) + (0,3 x 30,5) = 27,49°C ISBB

27,56+27,56+27,49+27,49+27,49
𝑋= 5
= 27,52°C ISBB

ISBB terkoreksi (pakaian 2 lapis)


= °C ISBB + 3°C

= 27,52°C ISBB + 3°C

= 30,52°C ISBB
Alokasi waktu kerja = 25% yaitu selama kurang lebih 2 jam dari total 8 jam kerja
Kategori beban kerja = Sedang
NAB°C ISBB untuk alokasi waktu kerja sebesar 25% dan beban kerja sedang adalah 31,5°C ISBB

B. Pengukuran ISBB pada Ruang Timbang


ISBB
= (0,7 x Suhu basah alami) + (0,3 x Suhu bola)
ISBB menit ke-3
= (0,7 x 21,7) + (0,3 x 27,5) = 23,44°C ISBB
ISBB menit ke-6
= (0,7 x 21,4) + (0,3 x 26,2) = 22,84°C ISBB
ISBB menit ke-9
= (0,7 x 21,2) + (0,3 x 25,8) = 22,58°C ISBB
ISBB menit ke-12
= (0,7 x 21,0) + (0,3 x 25,5) = 23,35°C ISBB
ISBB menit ke-15
= (0,7 x 21,1) + (0,3 x 25,5) = 22,42°C ISBB
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

23,44+22,84+22,58+23,35+22,42
𝑋 = 5
= 22,93°C ISBB

ISBB terkoreksi (pakaian 2 lapis)


= °C ISBB + 3°C

= 22,93°C ISBB + 3°C


= 25,93°C ISBB

Alokasi waktu kerja = 25% yaitu selama kurang lebih 2 jam dari total 8 jam kerja
Kategori beban kerja = Sedang
NAB°C ISBB untuk alokasi waktu kerja sebesar 25% dan beban kerja sedang adalah 31,5°C ISBB\

C. Pengukuran Respirable Dust Particle (PM10)


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 1856 3 3
𝑋 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
= 30
= 61, 87µ𝑔/𝑚 = 0, 06187𝑚𝑔/𝑚

D. Pengukuran Laju Alir Ruang Asam


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 0,03+0,22+0,07+0,24+0,20+0,09
★ Ketinggian pintu 50% = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 = 6
= 0, 142 𝑚/𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 0,40+0,46+0,47+0,38+0,39+0,43
★ Ketinggian pintu 25% = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 = 6
= 0, 422 𝑚/𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 0+0+0+0+0+0
★ Ketinggian pintu 100% = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 = 6
= 0 𝑚/𝑠

PEMBAHASAN HASIL ANALISIS (POINT: 20)


Dalam analisis kondisi iklim lingkungan kerja di Laboratorium AI-1, dengan alokasi waktu kerja dan
istirahat sebesar 0-25% (pekerjaan sedang), ditemukan bahwa nilai Indeks Stres Panas Basal (ISBB) adalah
sekitar 30,52°C untuk ruang kerja dan 25,93°C untuk ruang timbang. Hasil ini tidak melebihi nilai ambang
batas yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016, yang
menetapkan nilai ambang batas untuk Iklim Lingkungan Kerja Industri sebesar 31,5°C ISBB. Jika nilai
ISBB melebihi ambang batas ini, maka akan terjadi kondisi Heat Stress. Heat Stress adalah kondisi di mana
tubuh menerima beban panas yang tinggi, yang merupakan hasil dari kombinasi kerja fisik, faktor
lingkungan seperti suhu udara, tekanan uap air, pergerakan udara, radiasi panas, serta faktor pakaian yang
dikenakan.

Dampak dari Heat Stress meliputi dehidrasi, ruam panas yang terus-menerus dan gatal (Heat rash),
gangguan motorik akibat panas (Heat Fatigue), kejang otot yang disertai penurunan kadar natrium klorida
dalam darah hingga tingkat yang kritis (Heat cramps), dan kerusakan serius yang berkaitan dengan
kesalahan dalam pengaturan suhu tubuh (Heat stroke). Dampak-dampak tersebut dapat mengurangi kualitas
dan konsentrasi kerja pekerja, serta dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan mereka.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

Dalam analisis Respirable Dust Particle (PM10) yang dilakukan di Laboratorium AI-1, ditemukan
bahwa nilai PM10 adalah sekitar 0,06187 mg/m3. Hasil ini berada di bawah nilai ambang batas yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016, yang
menetapkan nilai ambang batas untuk Iklim Lingkungan Kerja Industri sebesar 3 mg/m3. Alat yang
digunakan untuk mengukur Respirable Dust Particle (PM10) adalah Haz Dust Sampler. Pengukuran
dilakukan selama 30 menit dengan pengamatan data yang dicatat setiap satu menit.

Dengan bantuan alat ini, kita dapat mengetahui jumlah partikel debu yang dihisap dalam jangka
waktu tertentu, serta mendapatkan informasi tentang jumlah partikel debu maksimum, minimum, dan
rata-rata. Jika jumlah partikel debu melampaui ambang batas yang telah ditentukan, maka partikel-partikel
tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru atau sistem pernapasan dalam tubuh dan tidak dapat dikeluarkan
secara alami oleh mekanisme tubuh seperti silia dan lendir. Akibatnya, partikel-partikel tersebut dapat
tinggal di paru-paru secara permanen, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan dan kerusakan pada paru-paru.

Dalam analisis mengenai laju alir ruang asam yang dilakukan di Laboratorium AI-1, ditemukan
bahwa hasil laju alir untuk kondisi 50% pintu terbuka adalah sekitar 0.142 m/s, untuk kondisi 25% pintu
terbuka adalah sekitar 0.422%, dan untuk kondisi 100% pintu terbuka adalah 0 m/s. Hasil tersebut
dibandingkan dengan persyaratan yang tercantum dalam regulasi ESCO GUIDE TO LABORATORY
FUME HOOD, di mana laju alir ruang asam diukur selama 3 menit dengan pintu ruang asam dalam 3 posisi
ketinggian yang berbeda, dan kemudian hasilnya di rata-ratakan.

Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil laju alir ruang asam dalam
kondisi 50% pintu terbuka, 25% pintu terbuka, dan 100% pintu terbuka tidak memenuhi standar yang telah
ditetapkan. Hal ini mungkin terjadi karena daya hisap blower yang tidak berfungsi maksimal. Oleh karena
itu, diperlukan perawatan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan bahwa daya hisap blower di dalam
ruang asam tetap optimal.

Ketidakoptimalan dalam daya hisap blower dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi utama
ruang asam, yaitu untuk menarik gas beracun dan berbahaya yang dihasilkan selama reaksi kimia.
Akibatnya, udara yang seharusnya tertahan di dalam ruang asam dan berisi gas beracun dan berbahaya,
bersama dengan partikel debu, dapat bocor keluar dan berpotensi mengganggu pernapasan pekerja di
laboratorium. Hal ini merupakan potensi risiko bagi keselamatan dan kesehatan pekerja yang bekerja di
laboratorium.

SIMPULAN (POINT: 10)


Dalam praktikum ini, kami melakukan analisis lingkungan kerja di Laboratorium Analisis
Instrumen-1 dengan mempertimbangkan beberapa parameter analisis, yakni Iklim Kerja, Respirable Dust
(PM10), dan Laju Alir Ruang Asam. Saat melakukan analisis iklim kerja, kami mengukur nilai ISBB
(Indeks Stres Panas Basal) dengan alokasi waktu kerja dan istirahat sebesar 0-25% (pekerjaan sedang).
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

Hasilnya menunjukkan bahwa ISBB adalah sekitar 30,52°C untuk ruang kerja dan 25,93°C untuk ruang
timbang. Ternyata, nilai-nilai ini tidak melampaui nilai ambang batas yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016, di mana ambang batas untuk Iklim
Lingkungan Kerja Industri ditetapkan sekitar 31,5°C ISBB. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
nilai ISBB di Laboratorium Analisis Instrumen-1 memenuhi standar yang berlaku.
Dalam analisis Respirable Dust Particle (PM10), ditemukan bahwa nilai PM10 adalah sekitar
0,06187 mg/m3, yang berada di bawah nilai ambang batas yang ditentukan dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2016, yaitu sebesar 3 mg/m3. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa nilai PM10 di Laboratorium Analisis Instrumen-1 mematuhi standar yang berlaku.

Namun, dalam analisis laju alir ruang asam yang dilakukan di laboratorium tersebut, ditemukan hasil
laju alir yang berbeda. Untuk kondisi 50% pintu terbuka, laju alir adalah sekitar 0.142 m/s, untuk kondisi
25% pintu terbuka adalah sekitar 0.422%, dan untuk kondisi 100% pintu terbuka, laju alir adalah 0 m/s.
Hasil tersebut dibandingkan dengan regulasi ESCO GUIDE TO LABORATORY FUME HOOD, yang
menetapkan standar untuk laju alir ruang asam dalam kondisi 50% pintu terbuka sebesar minimum 0.79 m/s,
kondisi 25% pintu terbuka sebesar minimum 1.31 m/s, dan kondisi 100% pintu terbuka sebesar minimum
0,50 m/s. Berdasarkan perbandingan ini, dapat disimpulkan bahwa hasil laju alir ruang asam di laboratorium
tersebut tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR

LEMBAR KERJA SISWA


PRAKTIKUM ANALISIS PARAMETER LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKA (POINT: 5)


Gunawan, H., Ruslinda, Y., Bachtiar, V. S., & Dwinta, A. 2018. Model Hubungan Konsentrasi Particulate
Matter 10 (PM10) Di Udara Ambien Dengan Karakteristik Lalu Lintas Di Jaringan Jalan Primer
Kota Padang. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
M.A., Desai, Mehta S., & Smith K.R. (2004). Indoor Smoke from Solid Fuels: Assessing The
Environmental Burden of Disease at National and Local Levels. W.H.O. .Environmental Burden of
Disease Series, No. 4. Geneva : World HealthOrganization.
Muhammad Maftuh, Titik Haryanti, Syefira Ayudia Johar. 2021. Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap
Kelelahan Kerja pada Operator Steam di PT. XYZ Boyolali. Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 70
tahun 2016 Tentang Standar dan persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Sofyan Sauri, B.Sc., Sulistiowati, M.Pd., Nurhidayati, S.Si., Lestari Wardani, S.Pd. 2023. Analisis
Parameter Lingkungan. SMK - SMAK Bogor, Bogor.
Wilza, & Prasetyo, M. R. (2023). Modul Praktikum Analisis Parameter Lingkungan. SMK-SMAK Bogor.

TTD

Siswa Guru Praktikum

(Dandi Putra (………………………)


Syamdri) NIP.
NIS. 20.66.09452

Anda mungkin juga menyukai