Anda di halaman 1dari 18

PENGAWASAN

LINGKUNGAN HIDUP
PERTEMUAN 11
Yunita Sari Purba, SST.K3.MA
1. PENGERTIAN

Pengawasan lingkungan hidup adalah kegiatan yang dilaksanakan secara


langsung ataupun tidak langsung oleh aparat pengawas lingkungan hidup daerah
untuk mengetahui ketaatan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap
peraturan dalam melakukan pengendalian pencemaran lingkungan
Pengawasan lingkungan hidup merupakan salah satu instrumen penegakan
hukum dan merupakan amanat UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana dalam pasal tersebut Menteri /
Gubernur / Bupati / Walikota mengangkat dan menetapkan pejabat pengawas
lingkungan hidup (PPLH) dan pejabat pengawas lingkungan hidup daerah (PPLHD)
yang merupakan jabatan fungsional.
2. ASPEK YANG DIAWASI

1. Ketaatan terhadap Izin lingkungan

2. Ketaatan terhadap Izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Izin


pembuangan air limbah, izin Pengelolaan Limbah Limbah Bahan, berbahaya dan
beracun (penyimpanan, pengumpulan, pengolahan, penimbunan, pengangkutan)

3. Ketaatan terhadap Peraturan perundang undangan di bidang perlindungan


dan pengelolaan lingkungan hidup (dokumen lingkungan, Air, Udara, Bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan Limbah Bahan berbahaya dan beracun (LB3
3. SIAPA YANG DIAWASI

Yang diawasi adalah Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan
yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup (Rumah sakit, Hotel, Industri, dll).
4.SIAPA YANG MENGAWASI

Sesuai dengan Pasal 71 Undang Undang 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup bahwa :

1. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya


wajib melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Menteri, Gubernur, atau Bupati/walikota dapat mendelegasikan
kewenangannya dalam melakukan pengawasan kepada pejabat/instansi teknis
yang bertanggung jawab dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.

Dalam melaksanakan pengawasan, menteri, gubernur, bupati/walikota


menetapkan pejabat pengawas lingkungan hidup yang merupakan pejabat
fungsional.
5.TUJUAN PENGAWASAN

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban yang tercantum dalam peraturan


perundang-undangan dibidang pengendalian pencemaran dan /atau kerusakan
lingkungan hidup.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan kewajiban dalam melakukan pengelolaan dan


pemantauan lingkungan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Lingkungan/Izin
Lingkungan dan atau persyaratan yang tercantum dalam izin terkait.
3. Untuk mengetahui tingkat ketaatan penanggung jawab usaha/dan atau
kegiatan terhadap ketentuan peraturan perundang – undangan lingkungan hidup.

4. Untuk mencegah terjadinya pencemaran/kerusakan Lingkungan hidup.


6.Aspek Pengawasan Lingkungan Hidup

a. Izin Lingkungan
Mencakup izin lingkungan dan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH)

b.Pengendalian Pencemaran Air dan udara


Titik penaatan, parameter, pemenuhan baku mutu, pelaporan, ketentuan teknis,
pemenuhan baku mutu berdasarkan hasil pengawasan, tidak by pass.
c.Pengelolaan B3
Evaluasi dokumen lingkungan B3 yang digunakan, Dokumen pembelian B3,
Pemeriksaan MSDS, Pengemasan B3, Pemeriksaan fasilitas B3, Penanganan B3
kadaluarsa, Pencatatan & Pelaporan B3
d.Pengelolaan Limbah B3
Izin penyimpanan, izin pemanfaatan, izin pengolahan, izin penimbunan, izin
dumping, izin pengangkutan.

e.Pengendalian kebakaran hutan dan lahan


Data hotspot, sarpras pengendalian hutan dan tata cara pengukuran muka air
tanah.
f.Pengendalian kerusakan lahan tambang
Aspek manajemen penambangan dan aspek teknis penambangan
7. Tindak Pidana terkait Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

-Pencemaran dan perusakan LH (baku mutu/kriteria baku kerusakan LH)


-Sanksi administrasi tidak dipatuhi
-Pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali
-Memasukkan B3 yang dilarang
-Memasukkan LB3 di NKRI
-Memasukkan limbah di NKRI
-Membuang limbah
-Membuang B3 dan LB3
-Melepas rekayasa genetic (sesuai UU dan izin LH)
-Melakukan pembukaan lahan dengan membakar
-Menyusun amdal tanpa sertifikasi kompetensi
-Memberikan informasi palsu, menyesatkan
-Menghilangkan, merusak, dan keterangan tidak benar.
8.TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN
PENGADUAN
Tindak lanjut pengawasan & pengaduan

Ancaman Bagi Pelanggar Ketentuan UU Nomor 32 Tahun 2009 bisa dikenakan


sanksi Administrasi, Sanksi Perdata maupun Sanksi Pidana.

1. Sanksi Administrasi antara lain: Teguran tertulis, Paksaan Pemerintah,


Pembekuan Izin dan Pencabutan Izin.
2. Sanksi Perdata baik diselesaikan diluar pengadilan maupun di pengadilan bisa
berupa bentuk dan besar ganti rugi, Pemulihan lingkungan tindakan menjamin
dan tindakan pencegahan.
3. Sanksi Pidana, apabila tindakan memenuhi unsur-unsur pidana.
Untuk adanya pengaduan dugaan pencemaran lingkungan hidup dapat dilihat
pada Permen LHK No 22 Tahun 2017
Tugas

Carilah 3 artikel tentang perusahaan / instansi yang melakukan tindakan


pencemaran lingkungan, lalu bagaimana tindakan pengawasan lingkungan hidup
terhadap perusahaan / instansi tersebut.
Syarat isi :
1. Nama perusahaan, lokasi, kapan kejadian
2. Pencemaran apa yang dilakukan
3. Tindakan apa / sanksi apa yang dijatuhkan oleh pemerintah / Badan
Pengawasan Lingkungan kepada instansi tersebut.

4. (MS. Word. maksimal 4 halaman, dikumpulkan dalam 1 minggu)

Anda mungkin juga menyukai