Anda di halaman 1dari 55

KEBIJAKAN

PENGAWASAN
LINGKUNGAN HIDUP

JAYAPURA, 21 NOVEMBER
2013

POKOK BAHASAN

Latar Belakang
Landasan Hukum Pengawasan lingkungan
Pengawasan Lingkungan Menurut UU
No.32/2009
Jabatan Fungsional Pengawas Lingkungan
Penutup

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

Latar Belakang

Salah satu upaya penting dalam melaksanakan


perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup adalah melakukan pengawasan terhadap
kegiatan/usaha yang berpotensi menyebabkan
terjadinya pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup

Pengawasan merupakan salah satu penerapan


prinsip ke hati-hatian (precautionary principle)
mencegah lebih baik
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

IMPOR Limbah/sampah

Pertumbuhan
Penduduk,
Industri,
sarana umum,
dll.
Timbulan
Limbah
(padat, cair,
gas)

Masalah ingkungan:

- Pencemaran
Lingkungan
- Kerusakan lingkungan
- dll.

Meningkat

Strategi
Pengelolaan
Lingkungan

Pengelolaan lingk
harus berlandaskan
kpd UU No. 32 Th
2009

Antara lain: pelaksanaan


program LH secara
terpadu (al. Prokasih,
Langit Biru, Adipura, Ind
Hijau)

al. pelaksanaan
pengawasan dan
penegakan hukum
secara konsisten

Posisi Pengawasan dalam Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya:
1. melestarikan
fungsi
lingkungan
hidup dan
2. mencegah
terjadinya
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
hidup
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

Dilakukan melalui:
a) perencanaan,
b) pemanfaatan,
c) pengendalian,
d) pemeliharaan,
e) pengawasan, dan
f) penegakan hukum

5
Pasal 4 UU 32/2009

Landasan Hukum Pengawasan


Landasan & Acuan Hukum Pengawasan Lingkungan Hidup:
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
o

Pasal 71 s/d 75

Pasal 63 (1) huruf o

Pasal 63 (2) huruf I

Pasal 63 (3) huruf i

Landasan Hukum Pengawasan


PP 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS
AIR DAN PENGENDALIAN PENC. AIR
- PASAL 44 , 45, 46, 47
DAN PERATURAN PEMERINTAH LAINNYA

KEPMEN LH NO. 07/200


KEPMEN LH NO.56/2002
KEPMEN LH NO.57/2002
KEPMEN LH NO.58/2002

PERDA/KEP-GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

PENGAWASAN LINGKUNGAN DILAKUKAN :


AGAR PERUSAHAAN ATAU
PENANGGUNGJAWAB USAHA/KEGIATAN
TAAT PERATURAN
(Pasal 71 (1) dan Pasal 72 Undang-Undang
No.32/2009)

Pengawasan ketaatan merupakan


upaya preventif dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, sebelum
dilakukan upaya represif berupa penegakan
hukum.
(UU 32/2009, Penjelasan Umum, Angka 5)
8

Pengawasan Lingkungan Hidup, merupakan :


pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
o UU 32/2009
o PP PP turunannya, a/l: yang mengenai Amdal, air,
udara, B3, dll.

o PERDA turunannya
o Keputusan, Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota
Termasuk ketentuan persyaratan yang diatur dalam ijin lingkungan
9

AMANAT KEBIJAKAN # 1
Pengawasan lingkungan hidup diamanatkan/
dimandatkan kepada :
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.
sebagaimana diatur dalam UU 32/2009, pada :
Pasal

71 s/d 75

Pasal

63 (1) huruf o

Pasal

63 (2) huruf I

Pasal

63 (3) huruf I

Pasal

112 sanksi
Sumber :Hendra Setiawan

10

UNDANG-UNDANG No. 32/2009

PENGAWASAN

(pasal 71)

Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota wajib
melakukan pengawasan ketaatan penanggung
jawab usaha/kegiatan terhadap ijin lingkungan

Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan


pengawasan dan dapat di-delegasi-kan kepada
pejabat / instansi yang bertanggung jawab di
bidang lingkungan.

Dalam melaksanakan pengawasan menetapkan


PPLH yang merupakan PEJABAT FUNGSIONAL

Sumber : Sudariyono, Nov 2011

Pasal 71
(1)

(2)

(3)

Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan


kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas
ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundangundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota dapat
mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan
pengawasan kepada pejabat/instansi teknis yang
bertanggung jawab di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan pengawasan, Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota menetapkan pejabat pengawas
lingkungan hidup yang merupakan pejabat fungsional.
12

Pasal 72
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
izin lingkungan.
Pasal 73
Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang izin
lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah jika
Pemerintah menganggap terjadi pelanggaran yang serius
di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

13

RAMBU PELAKSANAAN KEBIJAKAN # 1


SIAPA YANG MENGAWASI ?
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota,
sebagaimana Pasal 71 (1), Pasal 63(1) huruf o, Pasal
63 (2) huruf I, Pasal 63 (3) huruf I.

dapat didelegasikan kepada pejabat/instansi


SKPD-LH, sebagaimana Pasal 71 (2);
pejabat pengawas lingkungan hidup (PPLH), yang
merupakan pejabat fungsional, sebagaimana
Pasal 71 (3).

SIAPA YANG DIAWASI ?


Penanggung-jawab usaha/kegiatan,
sebagaimana Pasal 71, Pasal 72, dst
Sumber : Hendra Setiawan

14

SIFAT PENGAWASAN :
Preventif dalam penerapan persyaratan izin dan
peraturan perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup

OBYEK PENGAWASAN UNTUK SANKSI


ADMINISTRATIF :
Pencemaran air, air laut, tanah, udara,
perlindungan atmosfer, pengelolaan B3 & limbah
B3, aspek lingkungan tata ruang,
keanekaragaman hayati, ekosistem lahan basah,
ekspor-impor B3, rekayasa genetika
Sumber : Sudariyono, Nov 2011

STATUS PPNS & PPLHD


PPNS-LH (Penyidik Pegawai Negeri Sipil)
Telah mengikuti diklat: 554 orang; Mutasi-pindah-meninggal : 156
Masih aktif : 398 orang.

PPLH & PPLHD (Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup)

Telah mengikuti diklat : 1.570 orang; Mutasi-pindah-meninggal : 922


Masih aktif : 648 orang.

Banyak PPLH maupun PPNS tidak lagi menjalankan


tugasnya karena beralih profesi ataupun
mutasi / promosi ke bidang yang lain.

Sumber : Sudariyono, Nov 2011

SANKSI ADMINISTRASI (PASAL 76 s/d


83) :
oleh : Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota

SANKSI ADMINISTRATIF :
Reaksi Pemerintah terhadap ketidak-patuhan
penanggungjawab usaha dan / atau kegiatan
terhadap ketentuan perintah dan / atau larangan
dalam peraturan perundangan di bidang LH.
CIRI UTAMA SANKSI ADMINISTRATIF :
1.
2.
3.
4.

Ditujukan pada perbuatannya


Bersifat pencegahan
Bersifat untuk pemulihan lingkungan
Dilakukan oleh pejabat administratif yang berwenang

JENIS SANKSI ADMINISTRATIF :


1. Teguran Tertulis
2. Paksaan Pemerintah
3. Pembekuan Ijin
4. Pencabutan Ijin
SECOND LINE ENFORCEMENT
Menteri Dapat Menerapkan Sanksi Administrasi, Jika
Pemerintah Menganggap Pemda Secara Sengaja Tidak
Menerapkan Sanksi Administrasi Terhadap Pelanggaran Yang

PENGAWASAN LINGKUNGAN
HIDUP
Kegiatan yang dilaksanakan secara
langsung
atau tidak langsung oleh PPLH dan PPLHD
untuk
mengetahui tingkat ketaatan Penanggung
jawab
usaha dan atau kegiatan terhadap
ketentuan
Peraturan perundang-undangan di bidang
pengendalian pencemaran dan atau
kerusakan
lingkungan hidup

TUJUAN PENGAWASAN

Tujuan Pengawasan Lingkungan Hidup oleh


Pejabat Pengawas LH (PPLH) dan Pejabat
Pengawas LH Daerah (PPLHD) adalah :
* untuk memantau,
* mengevaluasi dan menetapkan status
ketaatan penanggung jawab usaha dan atau
kegiatan yang dilaksanakan secara langsung atau
tidak langsung untuk mengetahui tingkat
ketaatan penanggung
jawab usaha dan atau
kegiatan terhadap ketentuan
peraturan
perundang-undangan
pengendalian
pencemaran dan atau kerusakan
lingkungan
hidup.
Sumber : Sudariyono, Nov
2011

KEWENANGAN PEJABAT PENGAWAS


LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)

Melakukan pemantauan;
b. Meminta keterangan;
c. Membuat salinan dari dokumen dan atau membuat catatan
yang diperlukan;
d. Memasuki tempat tertentu;
e. Memotret;
f. Membuat rekaman audio visual;
g. Mengambil sampel;
h. Memeriksa peralatan;
i. Memeriksa instalasi dan/atau alat transportasi; dan/atau
j. Menghentikan pelanggaran tertentu.
a.

Pasal 74 Ayat (1) UUPPLH No.


32/2009

KEWAJIBAN PPLH

1. Memperlihatkan Surat Penugasan dan Tanda Pengenal


2. Memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
di tempat pengawasan
3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sesuai
kewenangan dan lingkup kerja
4. Membuat berita acara pelaksanaan pengawasan
5. Membuat & menyampaikan laporan pengawasan kepada
pejabat yang berwenang

Tanggung Jawab PPLH/D


1.
2.
3.
4.
5.

Tanggung Jawab Yuridis (kewenangan


terbatas, merahasiakan informasi)
Memahami PUU dan Perizinan LH
Tanggung jawab etika profesi
Tanggung jawab Prosedur Pengumpulan
Data Informasi
Tanggung jawab kualitas hasil
pengawasan

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

22

Pengawas LH pejabat fungsional


Pasal

71 ayat (3) UU No. 32 tahun 2009

Dalam melaksanakan pengawasan,


Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
menetapkan pejabat pengawas
lingkungan hidup yang merupakan
pejabat fungsional
Apa itu jabatan fungsional ????
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

23

Jabatan Fungsional PNS


Adalah

kedudukan yang menunjukkan: tugas,


tanggung jawab, wewenang dan hak PNS
dalam satu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta
bersifat mandiri.

Terdiri

dari:

Jabatan fungsional keahlian


Jabatan fungsional ketrampilan

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

24
PP 16 tahun 1994

JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS


LINGKUNGAN HIDUP
Telah Diatur Dalam :
Permen Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, No. 39 Tahun 2011

25

Dasar Hukum Jafung PPLH

UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian.
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemda
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH.
PP Nomor 4 Tahun 1966 tentang
Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai
Negeri.
PP Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil
PP No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai
Negeri Sipil
26

....... Lanjutan Dasar Hukum Jafung PPLH

PP Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri


Sipil
PP Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil
PP No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil
PP No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian PNS
PP No. 38 Tahun 2007
PP No. 41 Tahun 2007
PP No. 53 tahun 2010
Kepres No. 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS
Perpres No. 47 Tahun 2009
27

Rumpun
Jabatan
Jafung PPLH/D dimasukkan ke dalam

Rumpun
Jabatan Fungsional Pengawas Kualitas dan
Keamanan. (Pasal 2 Permen PAN 39/2011)

Rumpun Jafung Pengawas Kualitas dan


Keamanan tugasnya berkaitan dgn penelitian,
peningkatan atau pengembangan konsep, teori dan
metoda operasional serta memeriksa
pengimplementasian PUU yang berhubungan dgn
pencegahan kebakaran dan bahaya lain,
keselamatan kerja, perlindungan kesehatan dan
lingkungan, keselamatan proses produksi, barang
dan jasa yang dihasilkan dan juga hal-hal yang
berhubungan dgn standar dan kualitas dan
spesifikasi pabrik (Kepres 87/99)
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

28

Kedudukan dan Tugas Pokok


Pasal 3 Permen PAN 39/2011
(1) Pengawas

LH berkedudukan sebagai pelaksana teknis


fungsional di bidang pengawasan LH pada instansi
pemerintah
(2) Jabatan Fungsional Pengawas LH merupakan jabatan
karier yang hanya dapat diduduki oleh PNS
Pasal 4
Tugas Pokok: melaksanakan pengawasan LH secara
langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui
tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan/ayau
kegiatan terhadap ketentuan dalam izin lingkungan dan
peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan LH.
29

Pasal 5 Permen PAN 39/2011

Instansi Pembina
(1)
(2)

Instansi Pembina : Kementerian Lingkungan Hidup


Tugas instansi pembina :
a. Menyusun petunjuk teknis
b. Menyususn pedoman formasi
c. Menetapkan standar kompetensi
d. Mengususlkan tunjangan jabatan
e. melakukan sosialisasi
f. Menyususn kurikulum
g. Menyelenggarakan Diklat
h. Mengembangankan sistem informasi
i. Memfasilirasi pelaksanaan jab fungsinal
j. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
k. Memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi dan kode etik
pengawas LH
l. Melakukan monitoring dan evaluasi
30
m. Melakukan pembinaan tim penilai

Jenjang Jabatan
Jabatan

Golongan

Angka Kredit

Jumlah Kegiatan

III/b
III/c
III/d

150
200
300

72 kegiatan
67 kegiatan

IV/a
IV/b
IV/c

400
550
700

59 kegiatan

PPLH Pertama
PPLH Muda
PPLH Madya

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

31

Unsur memperoleh angka kredit


Unsur Utama (Min 80 %)
1.Pendidikan
2.Pengawasan
3.Pengembangan Profesi
Unsur Penunjang (Mak 20%)
Mengajar/melatih, seminar, ekspose
pengawasan, menjadi anggota tim penilai
angka kredit, memperoleh penghargaan,
memperoleh gelar sarjana lainnya,
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

32

Pendidikan, meliputi:
pendidikan

sekolah dan memperoleh


ijazah/gelar;
pendidikan dan pelatihan fungsional
di bidang pengawasan lingkungan
hidup dan memperoleh Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau sertifikat; dan
Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

33

Pengawasan lingkungan hidup,


pengawasan langsung:
meliputi:
persiapan

pengawasan lingkungan hidup;


pelaksanaan pengawasan lingkungan hidup; dan
tindak lanjut pelaksanaan pengawasan
lingkungan hidup.

pengawasan

tidak langsung, meliputi:

pengolahan

data;
evaluasi laporan rutin; dan
rekomendasi hasil evaluasi.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

34

Pengembangan Profesi
pembuatan

karya tulis ilmiah di bidang


pengawasan lingkungan hidup;
penerjemahan/penyaduran buku dan
bahan lainnya di bidang pengembangan
pengawas lingkungan hidup; dan
pembuatan buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
pengembangan pengawas lingkungan
hidup.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

35

Kegiatan Penunjang

mengajar/melatih/tutor/fasilitator di bidang
pengawasan lingkungan hidup;
peran serta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di
bidang pengawasan LH;
peran serta dalam ekspose pengawasan lingkungan
hidup;
keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan
fungsional Pengawas LH;
memperoleh penghargaan/tanda jasa; dan
memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

36

Jumlah Kumulatif Angka Kredit Minimal


(dasar pendidikan S1)
Jabatan PPLH/Pangkat

Unsur yang dinilai

PERTAMA

MUDA

MADYA

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

100

100

100

100

100

100

40

80

160

240

360

480

10

20

40

60

90

120

Unsur Utama (min 80%)


Pendidikan Formal
Diklat

Pengawasan

Pengembangan
Profesi
Penunjang (mak 20%)
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

Jumlah

37

150

200

300

400

550

700

Nilai kredit Untuk Pengembangan


Profesi untuk kenaikan pangkat
2 kredit utk pangkat dari III/b ke III/c
4 kredit utk pangkat dari III/c ke III/d
6 kredit utk pangkat dari III/d ke IV/a
8 kredit utk pangkat dari IV/a ke IV/b
12 kredit utk pangkat dari IV/b ke IV/c

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

38

CONTOH RINCIAN KEGIATAN


PENGAWASAN YANG
MEMPEROLEH ANGKA
KREDIT

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

39

Rincian Kegiatan PPLHD Pertama


(butir 1-5)
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
dalam rangka persiapan pengawasan sebagai
anggota.
Menyusun agenda rencana pengawasan di
setiap kunjungan lapangan.
Menyiapkan formulir Berita Acara (BA).
Mempersiapkan peralatan pengawasan (a.l.
kamera, GPS, videocam).
Mempersiapkan peralatan dan bahan melalui
persiapan peralatan sampling.

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

40

Rincian Kegiatan PPLHD Pertama


(butir 6-10)

Melakukan kalibrasi dan memeriksa kadaluarsa alat.


Melakukan kalibrasi dan memeriksa kadaluarsa
kadaluarsa bahan.
Menyiapkan checklist data dan informasi yang ingin
didapat dari pengawasan.
Melakukan pelaksanan pengawasan lingkungan hidup
dalam rangka pertemuan pendahuluan, sebagai anggota.
Melakukan pemeriksaan terhadap sumber sumber
kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan
kerusakan lingkungan dengan mengawasi kegiatan
manufaktur pada skala kompleksitas rendah.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

41

Rincian Kegiatan PPLHD Pertama


(butir 50-55)

Melakukan pengawasan penaatan sistem tanggap darurat


dengan melakukan pemeriksaan dilokasi pesisir dan laut.
Melakukan pengambilan sampel air limbah composite
sample.
Melakukan pengambilan sampel air limbah grab sample.
Melakukan pengambilan sampel B3 composite sample.
Melakukan pengambilan sampel B3 grab sample.
Melakukan pengambilan sampel limbah B3 composite
sample.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

42

Rincian Kegiatan PPLHD Pertama


(butir 60-66)

Menyusun berita acara pengawasan.


Melakukan pertemuan penutup sebagai anggota.
Pengiriman contoh uji ke laboratorium.
Melakukan penyusunan laporan pengawasan pada skala
kompleksitas rendah.
Melakukan penyusunan riwayat penaatan.
Melakukan penyusunan konsep surat hasil pengawasan
kepada perusahaan.
Melakukan penyusunan konsep surat sanksi
administrasi berupa teguran.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

43

PENILAI ANGKA
KREDIT

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

44

Pejabat yang Menetapkan Angka Kredit


Pengkat/Jabatan

Pejabat Penilai

Gol IV/b-IV/c (PPLH Madya) di


semua instansi

Menlh atau pejabat eselon I KLH


yang ditunjuk

Gol III/a-IV/a (PPLH Madya-PPLH


Pertama) di KLH

Pejabat eselon II KLH yang


membidangi Pengawasan atau
Jafung

Gol III/a-IV/a (PPLH Madya-PPLH


Pertama) di instansi sektoral

Pejabat eselon II yang membidangi


tugas pengawasan LH

Gol III/a-IV/a (PPLH Madya-PPLH


Pertama) di Provinsi

Pejabat eselon II yang membidangi


Lingkungan Hidup

Gol III/a-IV/a (PPLH Madya-PPLH


Pertama) di Kabupaten/Kota

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

Sekda atau pejabat eselon II yang


membidangi Lingkungan Hidup

45

Tim Penilai Angka Kredit


(membantu pejabat penilai)
Ditetapkan oleh Pejabat Penilai
Terdiri atas:

Tim penilai Pusat


Tim Penilai Unit Kerja
Tim Penilai Instansi
Tim Penilai Provinsi
Tim Penilai Kabupaten Kota

Tim penilai terdiri: unsur teknis yang


membidangi pengawasan, unsur
kepegawaian, dan jabatan fungsional PPLH.
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

46

Susunan keanggotaan tim


penilai
seorang

Ketua merangkap anggota dari


unsur teknis yang membidangi
pengawasan lingkungan hidup;
seorang Wakil Ketua merangkap
anggota;
seorang Sekretaris merangkap anggota
dari unsur kepegawaian; dan
anggota paling sedikit 4 (empat)
orang. 2 orang untuk pusat dan 1
orang untuk daerah
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

47

PENILAIAN DAN PENETAPAN


ANGKA KREDIT
Penilaian terhadap prestasi kerja PPLH/D
dilakukan oleh Tim Penilai setelah menurut
perhitungan sementara yang bersangkutan
memenuhi jumlah angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;
Penilaian dan penetapan angka kredit PPLH/D
dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai
Negeri Sipil.

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

48

Pemberhentian Dari Jabatan PPLH


Pemberhentian

Pengangkatan Kembali

Umum:
Diberhentikan sementara dari
PNS

Bila keputusan pengadilan


menyatakan tidak bersalah

Ditugaskan secara penuh di


luar PPLH

Bila usia < 54 tahun

Cuti di luar tanggungan negara

Bila cuti sudah selesai

Tugas belajar lebih dari 6 bulan

Bila tugas belajar setah selesai

PPLH muda-madya yang tidak dapat Bila telah memenuhi angka kredit
mengumpulkan angka kredeit
(bila tidak dapat memenuhi angka
selama 5 tahun
kredit diberhentikan)
PPLH madya yang setiap tahunnya
tidak dapat mengumpulkan 20
angka kredit
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
2011

Bila telah memenuhi angka kredit


(bila tidak dapat memenuhi angka
kredit diberhentikan)
49

Pengangkatan dalam jabatan

Umum:

PNS Gol III/a, Pendidikan S1


Mengikuti dan Lulus Diklat PPLH
DP3 tahun terakhir bernilai baik
Tersedia formasi

Pengangkatan dari jabatan lain

Memiliki pengalaman bid pengawasan min 2 tahun

Usia maks 50 tahun

Syarat Umum dipenuhi


Jenjang Jafung PPLH/D ditetapkan berdasarkan jumlah
angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan
WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan
50
unsur penunjang.
2011

Kompetensi

Untuk naik jabatan harus mengikuti


dan lulus uji kompetensi
Untuk meningkatkan kompetensi
dapat mengikuti dan lulus diklat

WI-Jafung PPLH Juni-BLPapan


2011

51

Formasi Jabatan dgn ketentuan:


Pasal 33 Permen PAN dan Remormasi Birokrasi No. 39 Tahun 2011

Instansi
KLH unit eselon II
yang bertugas
melakukan pengawasan

Min
5 orang

Sektorat unit eselon II


yang bertugas
melakukan pengawasan

3 orang

Provinsi/kabupaten/kota 2 orang

1 orang pengawas min 1 tahun melakukan 48 kali pengawasan

52

Inpasing/Penyesuaian
Pasal 40 Permen PAN dan Remormasi Birokrasi No. 39 Tahun 2011

PNS

yang telah dan masih melaksanakan


tugas pengawasan LH berdasarkan
keputusan pejabat yang berwenang dapat
inpassing/ penyesuaian kedalam jafung
PPLH.
Angka kredit disesuaikan dgn pangkat
dan masa kerja dalam pangkat ybs
Perlu mempertimbangkan formasi yang
tersedia
53

Ketentuan Inpassing/Penyesuaian
Pasal 40 ayat (2) Permen PAN dan Remormasi Birokrasi No. 39 Tahun
2011

Berijazah paling rendah sarjana (S1)/Diploma IV;


Pangkat paling rendah Penata Muda TK I , III B
Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau
pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasardasar pengawas lingkungan hidup
Telah dan masih melaksanakan tugas
pengawasan lingkungan paling sedikit 2 tahun
Sesuai dengan ketentuan formasi
54

sekian
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai