a.
ISTILAH:
sanksi
- KONTROL SOSIAL (SOCIAL CONTROL) peran serta masyarakat terkait dengan
pengelolaan lingkungan.
HUKUM FUNGSIONAL
PEMBIDANGAN HUKUM:
KERUSAKAN LINGKUNGAN
MEADOWS:
- POPULASI MANUSIA TERUS MENINGKAT
- PERSEDIAAN BAHAN MAKAN MENIPIS
- SUMBER DAYA ALAM SEMAKIN BERKURANG
- INDUSTRIALISASI
- POLUSI
KASUS MINAMATA
Akibat
- l789 (revolusi industri) 1900 - 1 spesies setiap 4 tahun
- 1900 -1975 - 1 spesies setiap 1 s/d 3 tahun
- jelang 2000 500.000 1000.000. spesies
- 2000 sekarang belum teridentifikasi
ADAM SMITH
JUMLAH MANUSIA TERUS BERTAMBAH - KEBUTUHAN MANUSIA TERUS MENINGKAT (DERET UKUR)
PERTAMBAHAN BAHAN MAKAN TIDAK MAMPU MENGIMBANGI (DERET HITUNG)
LANJUTAN
DRUPSTEEN- (hukum publik)
MOENADJAD D.
PERKEMBANGAN MASALAH
LINGKUNGAN
KASUS MINAMATA
Akibat
- l789 (revolusi industri) 1900 - 1 spesies setiap 4 tahun
- 1900 -1975 - 1 spesies setiap 1 s/d 3 tahun
- jelang 2000 500.000 1000.000. spesies
- 2000 sekarang belum teridentifikasi
ADAM SMITH
JUMLAH MANUSIA TERUS BERTAMBAH - KEBUTUHAN MANUSIA TERUS MENINGKAT (DERET UKUR) PERTAMBAHAN
BAHAN MAKAN TIDAK MAMPU MENGIMBANGI (DERET HITUNG)
Akibatnya
ozon menipis
ultraviolet tidak terfilter
panas bumi meningkat
es kutub utara-selatan mencair
keseimbangan lingkungan terganggu
makluk hidup perlahan mati
ekosistem perlahan hancur
lanjutan
C. PEMANFAATAN TEKNOLOGI KURANG TEPAT
- industrialisasi teknologi tidak bersih, mesin-mesin out of date
- transportasi akses jalan, polusi dan kerusakan
- pertanian pupuk, insectisida.
- pariwisata pembangunan sarana dan prasarana (vila);
- perumahan, dll.
d. PROBLEM SOSIAL
- pembangunan tidak merata
- terpusat di kota besar
- urbanisasi
- pengangguran
- gepeng
- kriminalitas
PENANGANAN
KLASIK
R.MALTHUS UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN ALAM
- BENCANA ALAM
- WABAH PENYAKIT
- PEPERANGAN
MODERN
a. Multidisipliner : MEDIK, - PLANOLOGI, TEKNOLOGI, - TEKNIK
LINGKUNGAN, - EKONOMI, - HUKUM,DLL.
b.
Interdisipliner :
LANJUTAN
c.
d.
Pengaturan Keuangan
insentif - stimulus bagi yang tidak mencemari
- disinsentif-pembebanan bagi yang mencemari
f.
Pajak tidak langsung pengenaan perbedaan tarif bagi teknologi
yang mencemari dan tidak mencemari lingkungan
Lanjutan
g.
Retribusi
pembayaran kembali terhadap upaya penjernihan oleh penguasa,
karena pekerjaan tersebut dianggap pelayanan jasa penguasa.
h.
Pajak pencemaran
i.
LANJUTAN
h. ekoregion
i. asas keanekaragaman hayati
BML
AMDAL
Pasal 1 angka 11 UU No.32 Th 2009
PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Pasa; 1 angka 14 UU No. 32 Th 2009)
Masuk atau dimasukkannya makluk hidup, zat,
LANJUTAN ASAS
PENGELOLAAN
asas Kearifan lokal
asas tata kelola pemerintahan yang baik
asas Otonomi daerah
Catatan:
Asas pencemar membayar dalam penjelasannya bahwa setiap
penanggungjawab yang usaha dan/atau kegiatannya
menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup wajib membayar biaya pemulihan lingkungan.
- The polluter pays principles mencemari dulu baru
kemudian membayar
- The preention poluter pays principles membayar dulu
untuk mencegah pencemaran
INSTRUMEN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
teguran tertulis;
paksaan pemerintah;
pembekuan ijin lingkungan; atau
pencabutan ijin lingkungan.
Psl 78
Sanksi adminsitrasi sebagaimana dimaksud Psl 76 ayat (2) tidak
membebaskan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untuk
membebaskan dari tanggung jawab pemulihan dan pidana.
Psl 79
Sanksi pembekuan dan/atau pencabutan ijin lingkungan hanya dapat
dilakukan apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan tidak
melaksanakan paksaan pemerintah
PAKSAAN PEMERINTAH
Psl 80
(1) paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) huruf b berupa:
a. penghentian sementara kegiatan produksi
b. pemindahan sarana produksi
c. penutupan saluran pembangan air limbah atau emisi;
d. pembongkaran
e. penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi menimbulkan pelanggaran.
g. tindakan lain yang bertjuan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan
memulihkan fungsi lingkungan hidup
(2) Paksaan pemerintah dapat dijatuhkan tanpa didahului teguran apabila pelanggaran
yang dilakukan menimbulkan:
a. ancaman yang sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup
b. dampak yang lebih besar dan lebih luas jika tidak segera dihentikan pencemaran
dan/atau perusakannya;
c. kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup juka tidak dihentikan pencemaran
dan/atau perusakannya.
Psl 91
(1)Masyarakat berhak mengajukan gugatan
perwakilan kelompok untuk kepentingan
sendiri dan/atau kepentingan masyarakat .
(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat
kesamaan fakta atau pepristiwa, dasar
hukum, serta jenis tuntutan diantara wakil
kelompok dan anggota kelompoknya
(3) Ketentuan lebih lanjut diatur dengan
peraturan perundang-undangan
GUGATAN ADMINISTRATIF
Lanjutan
b. UUPLH 23 TAHUN l997
- menitik beratkan pada aspek pemanfaatan lingkungan
- Sentralistik
- Karakter perizinan sektoral
- Ada peran daerah tetapi bias/tidak jelas/overlapping
- Lekat dengan karakter represif
- Perizinan lingkungan terpadu tetapi rancu, karena ada tanggung jawab masing-masing
c. UU No. 32 Th. 2009 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(PPLH)
- Keutuhan unsur-unsur manajemen
- Penguatan pada upaya pencegahan, tetapi masih menonjol karakter represifnya
- Pendayagunaan perizinan lingkungan sebagai upaya pencegahan, tetapi tidak jelas, bahkan
dalam penjelasan mencerminkan izin sektoral
- Mempertegas penegakan hukum perdata, hukum pidana, dan hukum administasi
- Tidak terdapat Bab :penegakan hukum lingkungan
ASAS PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Asas tanggung jawab Negara:
Lanjutan
- Asas keterpaduan harus mengkaitkan dan memadukan
berbagai unsur terkait
-Asas manfaat - untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan harkat mansia
-Asas kehati-hatian menghindarkan dari ancaman
perusakan dan/atau pencemaran
lingkungan
-Asas keadilan -
Lanjutan
Asas ekoregion - memperhatikan karakteristik sumber daya alam, geografis, budaya
masyarakat setempat, kearifan lokal.
Asas keanekaragaman hayati - harus memperhatikan dan mempertahankan
keberadaan, keragaman, dan keberlanjutan sumber daya alam nabati
dan hewani
Asas pencemar membayar - kwajiban menanggung biaya pemulihan lingkungan
Asas partisipatif - menjamin setiap masyarakat berperan aktif dalam proses
pengambilan keputusan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan baik
secara langsung maupun tidak langsung
Asas kearifan lokal - memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalm masyarakat
Asas tata kelola pemerintahan yang baik - prinsip transparansi, akuntability, efisiensi,
dan keadilan
Asas otonomi daerah kekhususan karakter daerah masing-masing
PENCEGAHAN
MENURUT UU NO. 32 TH 2009
KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) Psl 15
TATA RUANG Psl 19
BML (BAKU MUTU LINGKUNGAN) Psl 20
KRITERIA BAKU MUTU KERUSAKAN Psl 21
AMDAL Psl 22
UKL-UPL - Psl 34
PERIZINAN Psl 36
INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP Psl 42
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BERBASIS LINGKUNGAN
HIDUP Psl 44
ANGGARAN BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP Psl 4
ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN HIDUP Psl 47
AUDIT LINGKUNGAN Psl 48
INSTRUMEN LAIN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
WAJIB AMDAL
Pasal 22 UU 32 Th 2009
Pasal 24
Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud
dan/atau kegiatan;
Evaluasi kegiatan sekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan;
Saran, masukan serta tanggapan masyarakat
terhadap rencana dan/atau kegiatan;
Prakiraan besaran dampak dan sifat penting dampak;
Evaluasi secara holistic terhadap dampak yang
terjadi;
Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup (RPL dan RPL).
masyarakat;
Berdasarkan informasi yang transparan
sebelum kegiatan;
Masyarakat meliputi: yang terkena dampak,
pemerhati lingkungan, yang terpengaruh
dampak atas keputusan amdal;
Masyarakat dapat mengajukan keberatan
terhadap dokumen amdal.
KETENTUAN AMDAL
Ketentuan lebih lanjut mengenai Amdal akan diatur
Ijin lingkungan
Adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh ijin usaha dan/atau kegiatan
Siapa yang berwenang?
atau UKL-UPL;
Alasan penolakan:
a. tidak dilengkapi rekomendasi UKL-UPL;
b. mengandung cacat hukum, kekeliruan,
penyalahgunaan, ketidakbenaran/pemalsuan
data, dokumen, informasi;
b. tidak memenuhi syarat kelayakan
lingkungan/rekomendasi UKL-UPL;
c. kewajiban dalam amdal atau UKL-UPL
tidak dilaksanakan (apa mungkin)? Ironis
dengan hakekad perizinan.
PEMBATALAN IZIN
Izin lingkungan dapat dibatalkan melalui
sehat; (ayat 1)
Hak atas informasi lingkungan, akses partisipasi, akses
keadilan; (ayat 2)
Hak mengajukan usul atau keberatan atas rencana
usaha/kegiatan; (ayat 3)
Hak berperan; (ayat 4)
Hak pengaduan atas dugaan pencemaran; (ayat 5)
Akan diatur dengan peraturan menteri. (ayat 6)
Pasal 66
Memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan
melaksanakan pengawasan;
Dapat didelegasikan kepada pejabat/instansi
teknis yang bertanggung jawab.
Pasal 76
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota menerapkan
sanksi administrative terhadap pelanggaran
persyaratan izin lingkungan;
Sanksi terdiri atas: teguran tertulis, paksaan
pemerintah, pembekuan izin, pencabutan izin.
BESTURDWANG PSL 81
Pasal 81 mengenai besturdwang
Penanggung jawab usaha yang tidak
PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalulintas atau hubunganhubungan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau darui sudut subyeknya, penegakan hukum itu
dapat dilakukan oleh subyek yang luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum itu
melibatkan semua subyek hukum dalam setiap hubungan hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan
normatif atau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada norma
aturan hukum yang berlaku, berarti menjalankan atau menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit,
dari segi subyeknya, penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur penegakan hukum
tertentu untuk menjamin dan memastikan tegaknya hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak
hukum itu diperkenankan untuk menggunakan daya paksa.
Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya, yaitu dari segi hukumnya.
Dalam hal ini, pengertiannya juga mencakup makna yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan
hukum itu mencakup pada nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya bunyi aturan formal
maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dalam arti sempit, penegakan hukum itu
hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja. Oleh karena itu, penerjemahan
perkataanlaw enforcementke dalam bahasa Indonesia dalam penggunaan istilah penegakan
pukum dalam arti luas dapat pula digunakan istilah penegakan peraturan dalam arti sempit.
Pembedaan antara formalita aturan hukum yang tertulis dengan cakupan nilai keadilan yang
dikandungnya ini bahkan juga timbul dalam bahasa inggris sendiri dengan dikembangkannya
istilahthe rule of lawatau dalam istilah the rule of law and not of a manversus istilah the rule by
lawyang berartithe rule of man by lawDalam istilah the rule of lawterkandung makna
pemerintahan oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang formal, melainkan mencakup pula nilainilai keadilan yang terkandung di dalamnya. Karena itu, digunakan istilah the rule of just law. Dalam
istilahthe rule of law and not of man,dimaksudkan untuk menegaskan, bahwa pada hakikatnya
pemerintahan suatu negara hukum modern itu dilakukan oleh hukum, bukan oleh orang. Istilah
sebaliknya adalahthe rule by lawyang dimaksudkan sebagai pemerintahan oleh orang yang
menggunakan hukum sekedar sebagai alat kekuasaan belaka.
Penegakan Hukum,http://www.solusihukum.com/artikel/artikel49.php, diakses tanggal 4 Januari 2011.
Ibid.
Soerjono Soekanto
Faktor-faktor tersebut adalah, sebagai berikut:
a. faktor hukumnya sendiri, dalam hal ini dibatasi
pada Undang-Undang saja;
b. faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang
membentuk maupun menerapkan hokum;
c. faktor sarana atau fasilitas yang mendukung
penegakan hukum;
d. faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana
hukum tersebut berlaku atau diterapkan;
e. faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya,
cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa
manusia di dalam pergaulan hidup.
Lawrence Friedmann
Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan
hukum
- legal aparatur aparat penegak hukum
- legalsubstance substansi hukum
- legal cultural budaya/kesadaran hukum
masyarakat.