Anda di halaman 1dari 17

AGENDA ROCCIPI

Ann Seidman
Robert B Seidman
Nalin Abeyserkere
ROCCIPI
• Rule
• Opportunity
• Communication
• Capacity
• Interest
• Process
• Ideology
Rule
Peraturan yang ada:
• tidak jelas
• tumpang tindih
• konflik
• inkonsisten
Opportunity
• pembiaran terhadap hal yang perlu diatur
• tidak ada ketegasan dan kejelasan dalam penyelesaian masalah
• adanya kesempatan untuk mengatur
Capacity
• peningkatan kapasitas SDM untuk menjalankan tugas dan kewajiban
pemerintahan
• diperlukan upaya pendayagunaan kemampuan di bidang ekonomi,
politik, sosial budaya untuk menjalankan tugas dan kewajiban
pemerintahan
• diperlukan sosialisasi dan interaksi dengan masyarakat terhadap
pemikiran dan gagasan
communication
• komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat perlu dilakukan
dengan efektif
• dihindari adanya kesulitan untuk membangun saling kesepahaman
• Informasi harus mudah diakses
• dibuka ruang dialog seluas mungkin
• pemberitahuan kepada masyarakat tentang alokasi dana yang
tersedia
interest
• aspirasi yang dapat diakomodasi
• manfaat bagi para pihak pemangku kepentingan
process
• ada kesempatan untuk lebih memahami substansi
• adanya kolaborasi yang porduktif
ideology
• kumpulan nilai yang dianut
• sikap yang dominan
• mentalitas
• pandangan tentang keadilan
Pembentukan RUU Cipta Kerja melalui
Metode “Omnibus Law”

Oleh:
Asep Warlan Yusuf

12/1/21 Asep Warlan Yusuf 10


Pengertian Omnibus
• Omnes (Latin: semua, all) Omnibus [bentuk "Dativus" dari akar kata
"Omnes" sehingga berarti "for all" atau "to all"].
Di dalam Black Law Dictionary Ninth Edition karya Bryan A Garner
disebutkan: “omnibus: relating to or dealing with numerous object or
item at once; inculding many thing or having varius purposes”, yang
artinya berkaitan dengan atau berurusan dengan berbagai objek atau
item sekaligus; termasuk banyak hal atau memiliki berbagai tujuan.
Jadi, konsep Omnibus Law merupakan aturan yang bersifat
menyeluruh dan komprehensif, tidak terikat pada satu rezim
pengaturan saja.

12/1/21 Asep Warlan Yusuf 11


Pengertian Omnibus Law
• Definisi Omnibus Law berasal dari kata omnibus dan law.
Kata omnibus berasal dari bahasa Latin, omnis, yang berarti “untuk
semuanya” atau “banyak”. Bila digandeng dengan kata law, yang berarti
hukum, maka Omnibus Law dapat didefinisikan sebagai hukum untuk semua.
• Omnibus Law merupakan metode atau konsep pembuatan peraturan yang
menggabungkan beberapa aturan yang substansi pengaturannya berbeda,
menjadi suatu peraturan besar yang berfungsi sebagai semacam—sebutlah
itu—"undang-undang payung hukum” (umbrella act). Ketika peraturan
semacam payung hukum itu diundangkan maka konsekuensinya bakalan
mencabut beberapa aturan tertentu di mana norma atau substansinya juga
bukan tidak mungkin bakalan dinyatakan tidak berlaku, baik sebagian maupun
secara keseluruhan.
12/1/21 Asep Warlan Yusuf 12
• Omnibus law dapat dianggap sebagai UU 'sapu jagat' atau UU
Konsolidasi yang dapat digunakan untuk mengganti beberapa norma
hukum dalam beberapa UU dan mengatur subjek norma-norma yang
akan diharmonisasi. Mekanisme ini dianggap lebih efektif dan efisien
dalam proses pembuatan dan revisi UU. Praktik omnibus law pernah
dilakukan Irlandia untuk melakukan perampingan peraturan
perundangan yang dilakukan hanya lewat satu UU Omnibus
menghapus sekitar 3.225 UU. Capaian Irlandia dianggap sebagai rekor
dunia praktik omnibus law.

12/1/21 Asep Warlan Yusuf 13


• Omnibus Law itu satu UU yang dibuat untuk menyasar isu besar dan
mungkin mencabut atau mengubah atau mengamandemen beberapa UU
sekaligus, yang dimaksudkan untuk merampingkan regulasi dari segi
jumlah. Selain itu, menyederhanakan peraturan agar lebih tepat sasaran.
• Jika melihat sistem perundang-undangan di Indonesia, UU hasil
konsep omnibus law bisa mengarah sebagai “UU Payung” karena mengatur
secara menyeluruh dan kemudian mempunyai kekuatan terhadap aturan
yang lain. Tetapi, Indonesia justru tidak menganut UU Payung karena posisi
seluruh UU adalah sama, harus dilihat bagaimana isi ketentuan di dalam
UU Payung tersebut, apakah bersifat umum atau detail seperti UU biasa.
Jika bersifat umum, maka tidak semua ketentuan yang dicabut melainkan
hanya yang bertentangan saja. Tetapi jika ketentuannya umum, akan
menjadi soal jika dibenturkan dengan asas lex spesialis derogat legi
generalis (aturan yang khusus mengesampingkan aturan yang umum. Oleh
sebab itu, harus diatur dalam hierarki perundang-undangan perihal
kedudukannya.  
12/1/21 Asep Warlan Yusuf 14
Omnibus Law dalam Lonteks Investasi
• Salah satu tujuan konsep omnibus law yang adalah untuk memudahkan
investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Kemudahan berusaha di
Indonesia atau Ease of Doing Business (EODB) secara berangsur-angsur sudah
menunjukan perbaikan menjadi peringkat 91 dari peringkat 106 pada tahun
2016.  Untuk mencapai target yang lebih baik itulah, maka pemerintah harus
melakukan terobosan melalui pembentukan Omnibus Law.
• Substansi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja mencakup 11 klaster, yaitu: 1)
Penyederhanaan Perizinan, 2) Persyaratan Investasi, 3) Ketenagakerjaan, 4)
Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMK-M, 5) Kemudahan
Berusaha, 6) Dukungan Riset dan Inovasi, 7) Administrasi Pemerintahan, 8)
Pengenaan Sanksi, 9) Pengadaan Lahan, 10) Investasi dan Proyek Pemerintah,
dan 11) Kawasan Ekonomi.

12/1/21 Asep Warlan Yusuf 15


• Hingga saat ini telah teridentifikasi sebanyak 82 UU dan 1.194 pasal yang
akan diselaraskan melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, bahwa satu
UU bisa masuk dalam beberapa klaster, sehingga jumlah UU bukan
penjumlahan total dari seluruh klaster. Artinya, apabila satu UU terkait
dengan tiga klaster, maka dihitung sebagai satu UU.
• Omnibus law di dalamnya berisi 74 undang-undang yang pada akhirnya
dilebur menjadi satu dalam aturan itu. Sebanyak 74 undang-undang yang
disharmoni itu nanti akan diambil alih oleh omnibus law, Kualitas dan
jumlah regulasi di Indonesia memang telah menjadi persoalan tersendiri.
Merujuk data yang dirilis oleh (PSHK) pada 16 Juli 2019, tercatat sepanjang
rentang 2014 hingga Oktober 2018 saja, telah terbit 8.945 regulasi. Dari
jumlah itu rinciannya terdiri dari 107 Undang-Undang, 452 Peraturan
Pemerintah, 765 Peraturan Presiden, dan 7.621 Peraturan Menteri.
• 

12/1/21 Asep Warlan Yusuf 16


• Ada beberapa kelebihan penerapan konsep Omnibus Law dalam
menyelesaikan sengketa regulasi di Indonesia, antara lain ialah:
a. mengatasi konflik peraturan perundang-undangan baik vertical
maupun horizontal secara cepat, efektif dan efisien.
b. menyeragamkan kebijakan pemerintah baik di tingkat pusat
maupun di daerah untuk menunjang iklim investasi;
c. memangkas pengurusan perizinan lebih terpadu, efisien dan efektif;
d. mampu memutus rantai birokrasi yang berbelit-belit;
e. meningkatnya hubungan koordinasi antar instansi terkait karena
telah diatur dalam kebijakan omnibus regulation yang terpadu;
f. adanya jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi
para pengambil kebijakan.
12/1/21 Asep Warlan Yusuf 17

Anda mungkin juga menyukai