(Temperatur)
Dosen pengampu
Trisna Dewita,M.Kes
Disususun oleh
Kelompok 2
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa- ALLAH
SWT, karena berkat karunia dan hidayah-nya kami dapat menyelasaikan
penyusunan makalah ilmiah ini yang berjudul “Temperatur”.
Salawat dan salam tak lupa kita aturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang gelap menuju
zaman yang terang benderang, dari zaman zahilia menuju zaman yang penuh
dengn ilmu pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu.
Temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang
dapat disebabkan oleh gerakan angin, kelembaban, suhu udara, suhu radiasi
dan sinar matahari (AM.Sugeng Budiono, 2003: 37). Produksi panas tubuh
tergantung dari kegiatan fisik tubuh. Panas sebenarnya merupakan energi
kinetik gerak molekul yang secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh
sebagai hasil samping metabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dan
lingkungan sekitar. Kondisi temperature kerja yang kurang sesuai, seperti
suhu lingkungan kerja yang terlalu panas atau dingin, dapat menimbulkan
masalah kesehatan pekerja. Temperature kerja panas umumnya lebih banyak
menimbulkan masalah dibanding iklim kerja dingin, terlebih bagi negara
tropis seperti Indonesia di mana suhu dan kelembaban udara sehari-hari
relatif tinggi. Temperature kerja panas apabila dihubungkan dengan panas
metabolisme tubuh maka terjadilah tekanan panas. Apabila tekanan panas ini
dibiarkan maka akan menyebabkan kelelahan (Erwi, 2004). Berdasarkan data
International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia
meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka
kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak
2 juta kasus setiap tahun.
Penelitian lain di Amerika menunjukkan terjadi 400 kematian setiap
tahun diakibatkan oleh temperature panas (Moreau dan Daater, 2005). Di
Jepang dari tahun 2001-2003 dilaporkan 483 orang tidak masuk kerja selama
lebih dari 4 hari karena penyakit akibat temperature panas. Dari 483 tersebut
63 orang meninggal(KamijodanNose, 2006). Di Indonesia angka keselamatan
dan kesehatan kerja perusahaan secara umum ternyata masih
rendah.Berdasarkan data organisasi buruh international di bawah PBB (ILO),
Indonesia menduduki peringkat ke 26 dari 27 negara. Aktivitas fisik yang
mempunyai kontribusi terhadap temperature panas adalah aktivitas yang
1
2
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa memahami dampak temperature bagi kesehatan dan
pengendalian iklim kerja sesuai NAB temperature di tempat kerja
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
1. ISBB atau dikenal juga dengan istilah WBGT (Wet Bulb Globe
Temperature) merupakan indikator iklim lingkungan kerja
6
2. ISBB luar ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,2 Suhu Bola + 0,1
Suhu Kering
3. ISBB dalam ruangan = 0,7 Suhu Basah Alami + 0,3 Suhu Bola
(*) tidak diperbolehkan karena alasan dampak fisiologis
NAB iklim lingkungan kerja ditentukan berdasarkan alokasi waktu
kerja dan istirahat dalam satu siklus kerja (8 jam per hari) sertarata-rata laju
metabolik pekerja. Kategori laju metabolik, yang dihitung berdasarkan rata-
rata laju metabolik pekerja
Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas) dengan Indeks Suhu Basah dan
Bola (ISBB) tidak diperkenankan melebihi:
1. Untuk beban kerja ringan : 30,0 oC
2. Untuk beban kerja sedang : 26,7 oC
3. Untuk beban kerja berat : 25,0 oC
CATATAN
1. Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 kilo kalori/jam.
2. Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih besar 200 – 350 kilo
kalori/jam.
3. Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih besar dari 350–500
kilo kalori/jam.
Menentukan beban kerja berdasarkanlaju metabolikLaju metabolik
yang dimaksud pada peraturan ini adalah laju metabolik yang telah dikoreksi
8
Menurut Harrianto (2010), terdapat dua cara pengendalian tekanan panas (iklim
kerja) di tempat kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Pengendalian teknik
Merupakan usaha yang paling efektif untuk mengurangi pajanan lingkungan
panas yang berlebihan, dengan cara :
1. Mengurangi produksi panas metabolik dalam tubuh.
2. Otomatisasi dan mekanisasi beban tugas akan meminimalisasi kebutuhan
kerja fisik para tenaga kerja.
3. Mengurangi penyebaran panas radiasi dari permukaan benda-benda yang
panas, dengan cara memberikan Isolasi/penyekat dan perisai.
4. Mengurangi bertambahnya panas konveksi. Kipas angin untuk
meningkatkan kecepatan gerak udara di ruang kerja yang panas.
5. Mengurangi kelembaban. AC, peralatan penarik kelembaban, dan upaya
lain untuk mengeliminasi uap panas sehingga dapat mengurangi
kelembapan di lingkungan kerja.
9
b. Pengendalian administratif
1. Periode aklimatisasi yang cukup sebelum melaksanakan beban kerja yang
penuh.
2. Untuk mempersingkat pajanan dibutuhkan jadwal istirahat yang pendek
tetapi sering dan rotasi tenaga kerja yang memadai.
3. Ruangan dengan penyejuk udara (AC) perlu disediakan untuk memberikan
efek pendinginan pada para tenaga kerja waktu istirahat.
4. Penyediaan air minum yang cukup
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk temperature kerja adalah situasi kerja
yang masih dapat dihadapi oleh tenaga kerja dalam pekerjaan sehari-hari
yang tidak mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan untuk waktu
kerja terus menerus tidak melebihi dari 8 jam sehari dan 40 jam
seminggu.NAB terendah untuk ruang kerja adalah 27,5oC dan NAB tertinggi
untuk ruang kerja adalah 32oC, tergantung pada beban kerja dan pengaturan
waktu kerja.Temperature panas lebih dari nilai ambang batas akan
mengakibatkan kelelahan karena tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi
panas antara tubuh dan lingkungannya sedangkan temperature panas kurang
dari nilai ambang batas tidak mengakibatkan kelelahan dikarenakan suhu
iklim kerja yang nyaman.
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-7966-bab1.pdf
https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2012/06/11/dampak-suhu-bagi-tubuh-
manusia/
http://kesjaor.kemkes.go.id/documents/PMK_No._70_ttg_Standar_Kesehatan_Lin
gkungan_Kerja_Industri_.pdf
https://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2013/03/sni-nab.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-pengukuran-dan-
pengendalian-iklim-kerja.html
11
11