Anda di halaman 1dari 5

Tiffani Dinda Ashar, Fitria Saftarina, dan Riyan Wahyudo|Penyakit akibat Panas

Penyakit akibat Panas


Tiffani Dinda Ashar1, Fitria Saftarina2, Riyan Wahyudo3
1Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2Bagian Kedokteran Okupasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
3Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. ILO (International Labour
Organization) memperkirakan terjadi lebih dari 2,3 juta orang meninggal akibat kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat
kerja di seluruh dunia. Tekanan panas adalah suatu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada pekerja yang bekerja di luar
maupun di dalam ruangan dengan pengaturan udara yang buruk. Heat related-illness (penyakit akibat panas) merupakan
keluhan atau kelainan klinis yang disebabkan oleh gangguan pengaturan suhu tubuh akibat peningkatan paparan panas
yang tidak diimbangi oleh pengeluaran panas oleh tubuh. Penyakit akibat panas memiliki manifestasi yang bervariasi mulai
dari yang ringan seperti heat edema, heat rash, heat crumps, dan heat syncope ke keadaan yang lebih serius seperti heat
exhaustion hingga pada keadaan yang berat seperti heart stroke yang merupakan keadaan emergensi medis. Keadaan
tersebut dapat diperparah dengan beberapa faktor risiko seperti keadaan fisik, kimia, biologi, fisiologis, dan psikososial
pekerja dan lingkungannya. Identifikasi awal dan penatalaksanaan dini dapat mencegah perkembangan penyakit akibat
kerja. Tatalaksana yang dapat diberikan adalah pemindahan ke tempat yang lebih dingin, memposisikan bagian tubuh
tertentu, dan resusitasi cairan yang adekuat.

Kata kunci: Penyakit akibat panas, heat edema , heat syncope, heat exhaustion, heat stroke

Heat-Related Illness
Abstract
Occupational disease is a disease as a result of work or occupational activity. ILO (International Labour Organization)
estimates that some 2.3 millions of people succumb to work-related accidents or disease over the world. Heat pressure is a
health problem that can happen to worker who work outdoors or indoors with poor air setting conditioning. Heat-related
illness is health problem as a result of hot exposure which leads to disruption in the regulation of body’s temperature
because heat input is increased compared with heat output. Heat related illness has various manifestation from mild such
as heat edema, heat rash, heat crumps, and heat syncope to more serious disease such as heat exhaustion to a life-
threatening condition known as heat stroke which is a medical emergency. The problem can be severe by various factors
such as physical, chemical, biological, physiological, and psychosocial conditions of the worker and environment.
Recognition and early treatment needed to prevent the development of heat related disease. Its management are removal
of the patient to cool shaded environment, placing some part of body to specific position, and rehydration by giving
resuscitative fluids.

Keywords: Heat-related illness, heat edema, heat syncope, heat exhaustion, heat stroke

Korespondensi: Tiffani Dinda Ashar, alamat Jalan Kopi No. 24A Rajabasa Bandar Lampung, HP 087808242029,
email tiffanidinda.ashar@rocketmail.com

Pendahuluan
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja Faktor risiko yang dapat meningkatkan
didefinisikan sebagai luka, penyakit, atau kejadian penyakit akibat kerja adalah sebagai
matinya seseorang akibat pekerjaannya. berikut:
Menurut KEPPRES RI No. 22 Tahun 1993, a. Golongan fisik
penyakit akibat kerja adalah penyakit yang Beberapa contoh pajanan fisik diantaranya
disebabkan pekerjaan atau lingkungan kerja. adalah kebisingan, suhu, tekanan udara,
ILO (International Labour Organization) dan cahaya
memperkirakan lebih dari 2,3 juta orang b. Golongan kimia
meninggal setiap tahun akibat kecelakaan Pajanan kimia dapat berupa debu, uap,
kerja maupun penyakit akibat kerja dan ada gas, larutan, awan ataupun kabut
lebih dari 6000 orang meninggal setiap c. Golongan biologis
harinya. Diperkirakan ada sekitar 340 juta Contoh golongan ini adalah bakteri, virus,
kecelakaan kerja dan 160 juta korban penyakit dan jamur
akibat kerja.1,2 d. Golongan fisiologis

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|219


Tiffani Dinda Ashar, Fitria Saftarina, dan Riyan Wahyudo|Penyakit akibat Panas

Golongan ini disebabkan oleh penataan Hal tersebut perlu diperhatikan saat
dan cara kerja yang kurang baik memberikan terapi pada pasien.9,10
e. Golongan psikososial Berkeringat merupakan mekanisme
Pada golongan ini dapat disebabkan oleh evaporasi tubuh yang dipengaruhi oleh
hubungan kerja atau keadaan pekerjaan produksi keringat dan gradient uap air. Pada
yang dapat menyebabkan stress.3 suhu tinggi, kelembapan meningkat sehingga
Pertanian merupakan sektor yang pengeluaran panas yang paling efektif adalah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dengan cara berkeringat.11,12
dalam perekonomian Indonesia. Ada sekitar Radiasi merupakan proses tubuh untuk
sepertiga tenaga kerja nasional bekerja pada meningkatkan atau menghilangkan panas
sektor ini. Di sisi lain, pertanian merupakan tanpa kontak secara langsung. Energi radiasi
salah satu industri yang dapat dapat diserap atau dipantulkan oleh sebab itu
membahayakan. Sejak tahun 2003-2011, pakaian berwarna terang dapat mencegah
terdapat 5.816 pekerja pertanian di Amerika heat related-ilness karena penyerapan panas
Serikat meninggal akibat kecelakaan ataupun yang lebih sedikit.11
penyakit akibat kerja. Tekanan panas (heat Perpindahan panas tubuh dengan udara
stress) adalah salah satu masalah kesehatan dilakukan dengan mekanisme konveksi. Tubuh
yang dapat terjadi pada pekerja. Pekerja yang mendapatkan panas dari udara panas yang
bekerja di luar ruangan ataupun di dalam kontak dengan kulit. Pemindahan panas
ruangan dengan pengaturan udara yang tersebut dapat meningkat ketika kecepatan
buruk, berisiko untuk mengalami masalah udara juga meningkat. Perbaikan sirkulasi
kesehatan akibat panas.4,5,6 dapat dilakukan dengan penggunaan air-
conditioning ataupun kipas. Penggunaan
Isi pakaian yang permeabel dan longgar juga
Heat-related illness (penyakit akibat dapat meningkatkan pengeluaran panas.12
panas) merupakan keluhan atau kelainan Perubahan fisiologis akut terjadi ketika
klinis yang akibatkan oleh paparan panas. tubuh terpapar panas. Termoregulasi diatur
Heat related-Ilness mencakup berbagai sistem saraf pusat di hipotalamus dan
gangguan mulai dari gangguan yang ringan sumsum tulang serta sistem saraf perifer di
hingga mengancam nyawa. Penyakit ini kulit dan organ. Vasodilatasi pada pembuluh
muncul jika terdapat gangguan regulasi suhu darah di kulit terjadi untuk menghilangkan
tubuh akibat input panas dan metabolisme panas secara konvektif. Pada suhu tubuh yang
tubuh meningkat namun tidak diimbangi ekstrim, terjadi kerusakan sel yang
dengan pengeluaran panas dari kulit secara mengakibatkan terbentuknya respon inflamasi
radiasi, evaporasi, dan konveksi. Penyakit ini sistemik dan peningkatan permeabilitas
banyak terjadi di daerah tropis.7 dinding sel sehingga terjadi pelepasan
Suhu tubuh adalah hasil interaksi panas endotoksin. Gangguan homeostasis ini
berupa produksi, penyerapan, dan disipasi. menginisiasi kaskade yang mengakibatkan
Pengaturan suhu tubuh diatur terutama oleh hipoksia jaringan, asidosis metabolik, dan
hipotalamus untuk tetap berada diantara 36- kerusakan organ.11,12,13
37˚C meski berada di suhu lingkungan yang Peningkatan paparan secara bertahap
bervariasi. Keadaan hipertermi ditunjukkan diperlukan pada pekerja yang sebelumnya
dengan peningkatan suhu yang diakibatkan mengalami intoleransi panas agar dapat
oleh ketidakseimbangan penyerapan panas bekerja dengan aman. Adaptasi fisiologi
atau kegagalan dalam membuang panas. seperti peningkatan retensi sodium,
Transfer panas terjadi dengan empat cara peningkatan filtrasi glomerulus, dan
yaitu konduksi, konveksi, radiasi, dan peningkatan kemampuan kardiovaskuler
evaporasi.7,8 dibutukan waktu beberapa minggu.12
Perpindahan panas dari objek dengan Manifestasi penyakit akibat panas
suhu tinggi ke objek dengan suhu yang lebih bervariasi mulai dari yang ringan (heat edema,
rendah terjadi dengan cara konduksi. Tingkat heat rash, heat crumps, dan heat syncope) ke
konduksi tergantung suhu, benda itu sendiri, keadaan yang lebih serius (heat exhaustion)
dan luas permukaan yang mengalami kontak. hingga berat seperti heart stroke yang dapat
mengancam jiwa. Belum ada bukti bahwa

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|220


Tiffani Dinda Ashar, Fitria Saftarina, dan Riyan Wahyudo|Penyakit akibat Panas

manifestasi ringan akan mengalami progres dan pemberian rehidrasi secara oral
menjadi yang lebih berat jika tidak diberi ataupun intravena.7,14,15
terapi yang baik. Namun tanpa terapi, heat d. Heat cramps merupakan salah satu indikasi
exhaustion memiliki potensi untuk menjadi awal penyakit akibat panas berupa spasme
heat stroke.11 otot. Hal ini terjadi akibat paparan panas
a. Heat edema adalah manifestasi ringan dari berlebih yang engakibatkan keringat
penyakit akibat panas dengan bentuk heat berlebih dengan masukan cairan dan
rash dan heat rash. Heat edema timbul elektrolit yang inadekuat. Dampaknya
pada jaringan lunak yang mengalami adalah ketidakmampuan melanjutkan
pembengkakan, umumnya pada aktivitas dalam waktu yang singkat.
ekstremitas bawah. Vasodilatasi perifer Heat cramps dapat terjadi sendri ataupun
terjadi untuk meningkatkan pengeluaran bersamaan dengan heat exhaustion. Suhu
panas sehingga cairan interstitial pada keadaan ini biasanya normal atau
terakumulasi pada ektremitas bawah. sedikit meningkat. Pada pemeriksaan
Edema dalam kasus ini adalah self-limiting laboratorium dapat ditemukan
dan biasanya tidak lebih dari satu minggu. hiponatremia, hipokloremia, hipokalemia
Tatalaksana awal yang dapat dilakukan dengan sodium urin yang rendah. Terapi
adalah elevasi ektremitas. Diuretik tidak yang diberikan mencakup penggantian
diberikan karena memungkinkan cairan yang hilang dan koreksi elektrolit.7,11
eksaserbasi deplesi cairan.7,11 e. Heat exhaustion bisa menjadi gambaran
b. Heat rash atau miliaria rubra atau biang awal dari penyakit akibat panas.
keringat ditandai dengan pinpoint eritema Berdasarkan etiologinya dibagi menjadi
papular yang sering kali disertai dengan dua yaitu deplesi air (hypernatremia) yang
rasa gatal, dan dapat terjadi erupsi pada cepat timbul akibat penambahan cairan
daerah yang tertutup pakaian. Biasanya yang inadekuat dan deplesi garam
terjadi di daerah pinggang atau daerah (hiponatremia) akibat pemberian
yang sering berkeringat seperti wajah, pengganti air yang berkepanjangan dengan
ekstremitas atas, dan leher. masukan sodium yang insufisien. Suhu
Keringat berlebih dapat menyumbat tubuh dalam keadaan ini berkisar antara
saluran keringat hingga terjadi obstruksi 37°C-40°C .
yang akan menimbulkan kebocoran Gejala yang muncul berupa malaise,
kelenjar keringat hingga epidermis dan fatigue, sakit kepala, peningkatan rasa
dermis. Salah satu pencegahan yang dapat haus, mual, muntah, kram otot, kulit yang
dilakukan adalah penggunaan pakaian yang dingin atau berkerut, dan pingsan. Pada
longgar. Gejala yang berkepanjangan pemeriksaan fisik ditemukan takikardi
menyebabkan infeksi sekunder ringan, ortostasis, takipnea, membran
Staphylococcus.7,11 mukosa mengering, , kulit memerah, dan
c. Heat syncope adalah fainting sekunder muscle tenderness.7,11
akibat kurangnya perfusi selama dan Tatalaksana yang diberikan pada penyakit
setelah bekerja dalam keadaan panas. akibat panas secara umum adalah
Deplesi volume, vasodilatasi perifer, dan memindahkan pasien ke tempat yang lebih
penurunan tonus vasomotor untuk dingin. Jika memungkinkan, pakaian
meningkatkan aliran darah ke perifer dilepaskan untuk meningkatkan
mengakibatkan penurunan aliran ke sistem mekanisme konveksi dan evaporasi. Heat
saraf pusat. Heat syncope terjadi exhaustion yang disertai dengan kelaianan
bersamaan dengan hipotensi ortostatik tanda-tanda vital yang signifikan, muntah,
akibat vasodilatasi perifer. Posisi berdiri kram otot yang parah, dan dehidrasi berat
terlalu lama dan perubahan posisi tubuh memerlukan resusitasi cairan secara
yang cepat dapat menyebabkan heat intravena. Pemberian antipiretik dapat
syncope. memperparah kerusakan.7
Suhu pada keadaan ini adalah normal atau f. Heat exhaustion dapat berkembang
sedikit meningkat. Tatalaksan yang dapat menjadi heat stroke jika terapi yang
diberikan adalah posisi berbaring, istirahat, diberikan inadekuat. Heat stroke
merupakan suatu keadaan emergensi yang

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|221


Tiffani Dinda Ashar, Fitria Saftarina, dan Riyan Wahyudo|Penyakit akibat Panas

ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh akibat panas dapat terjadi dalam berbagai
≥40°C, gangguan sistem saraf pusat spektrum mulai dari ringan hingga
(iritabilitas, ataksia, confusion, kejang, mengancam nyawa (heat stroke). Identifikasi
halusinasi, dan koma). Pada keadaan suhu awal dan pemberian tatalaksana sedini
dibawah 40°C namun disertai dengan mungkin dapat mencegah perkembangan
perubahan status mental, heat stroke perlu penyakit akibat kerja.
dipertimbangkan.7,11
Tatalaksana awal yang dilakukan adalah DAFTAR PUSTAKA
koreksi dan evaluasi airway, breathing, 1. International Labour Organization (ILO).
dan circulation. Intubasi endotrakel Statistics of occupational injuries.
dilakukan jika diperlukan. Resusitasi cairan Sixteenth International Conference of
dapat dilakukan dengan pemberian normal Labour Statisticians. Geneva: ILO; 1998.
saline dan Ringer’s laktat. Pemberian 2. ILO. Introductory report: Global trends
cairan secara intravena harus dipantau and challenges in occupational safety and
untu menghindari edema paru. Terapi health, XIX World Congress on Safety and
adjuvant seperti pemasangan kateter urin, Health at Work, Istanbul 11-15
monitor kardiorespirasi, dan pengukur September 2011.
suhu diberikan setelah memastikan 3. Jeyaratnam J. Buku Ajar Praktik
pemberian resusitasi telah edekuat. Kedokteran Kerja. Jakarta: Penerbit Buku
Pemberian ice packs bisa dilakukan dengan Kedokteran EGC; 2009.
meletakannya pada permukaan kulit 4. Badan Pusat Statistik (BPS). 2014.
dengan pembuluh darah besar seperti Organisasi dan Kegiatan Sensus Pertanian
leher dan axilla walaupun perlakuan 2013 di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat
tersebut masih perlu penelitian lebih Statistik; 2013.
lanjut.7 5. Occupational Safety and Health
Administration (OSHA) Unites States
Ringkasan Department of Labor. Agricultural
Penyakit akibat kerja adalah penyakit Operations. Washington DC: OSHA; 2017.
yang disebabkan pekerjaan atau lingkungan 6. National Centre for Farmer Health. Heat
kerja. Heat-related illness (penyakit akibat stress and heat stroke. Victoria: National
panas) merupakan keluhan atau kelainan Centre for Farmer Health; 2017.
klinis yang akibatkan oleh paparan panas. 7. Grubenhoff JA, Du Ford K, Roosevelt GE.
Penyakit ini muncul jika terdapat gangguan Heat related-ilness. CLin Ped Emerg Med.
regulasi suhu tubuh akibat input panas dan 2007;8:59-64.
metabolisme tubuh meningkat namun tidak 8. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi
diimbangi dengan pengeluaran panas dari kedokteran. Edisi ke-11. EGC: Jakarta;
kulit. Penyakit akibat panas memiliki 2008.
manifestasi yang bervariasi mulai dari heat 9. Armstrong LE, Casa DJ,
edema, heat rash, heat crumps, heat syncope, Milliard_StaffordnM, Moran DS, Pyne
heat exhaustion hingga heart stroke. SW, Roberts WO. Exertional heat illness
Identifikasi awal dan penatalaksanaan dini during training and competition. Med Sci
dapat mencegah perkembangan penyakit Sports Exerc. 2007;39(3):556-72.
akibat kerja. Tatalaksana yang dapat diberikan 10. Casa DJ, McDermott BP, Lee EC, Yeargin
adalah pemindahan ke tempat yang lebih SW, Armstrong LE, Maresh CM. Cold
dingin, memposisikan bagian tubuh tertentu, water immersion: the gold standard for
dan resusitasi cairan yang adekuat. exertional heatstroke treatment. Exerc
Sport Sci Rev. 2007;35(3):141-9.
Kesimpulan 11. Howe AS, Boden BP, Heat related-ilness
Heat related illness (penyakit akibat in athletes. Am J Sports Med.
panas) merupakan keluhan atau kelainan 2007;35(8);1384-95.
klinis yang disebabkan oleh gangguan 12. Becker JA, Stewart LK. Heat related-
pengaturan suhu tubuh akibat peningkatan ilness. Am Fam Physician.
paparan panas yang tidak diimbangi oleh 2011;83(11):1325-30.
pengeluaran panas oleh tubuh. Penyakit

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|222


Tiffani Dinda Ashar, Fitria Saftarina, dan Riyan Wahyudo|Penyakit akibat Panas

13.Marshall SW. Heat injury in youth sport. Br 15.Seto CK. Environmental illness in athletes.
J Sports Med. 2010; 44(1):8-12. Clin Sports Med. 2005;24:695-718.
14.Lugo-Amador NM, Rothenhaus T, Moyer P.
Heat-related illness. Emerg Med Clin North
Am. 2004;22:315-27.

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|223

Anda mungkin juga menyukai