Anda di halaman 1dari 3

SPO PEMBERIAN CAIRAN NACL 3%

No. Dokumen :

Revisi ke – Halaman :
1/2

043

Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur
Standar
Prosedur
Operasional

1 Agustus 2015 (Dr. Yanuar Jak, SpOG., MARS., Ph.D)


1. Pengertian Suatu standar kegiatan yang harus dilakukan saat akan memberikan cairan
NaCl 3% ke pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah pemberian cairan NaCl 3%
ke pasien. Sehingga dapat menghindari kejadian medication error dan
menghindari efek yang tidak diinginkan pada cairan elektrolit konsentrat
tinggi, seperti: flebitis dan luka bakar
3. Kebijakan Keputusan Direktur No: .......................... tentang Pedoman Pelayanan Instalasi
Farmasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah bahwa NaCl 3%
merupakan obat yang termasuk elektrolit konsentrat tinggi sehingga
memerlukan standar acuan dalam pelaksanaannya.
4. Prosedur 1. Perawat harus mengetahui jenis obat, indikasi, efek samping, kontra
indikasi obat, dosis obat, cara / rute pemberian obat NaCl 3%
2. Perawat menggunakan referensi obat terbaru sebagai tambahan
informasi tentang obat NaCl 3%
3. Lakukan identifikasi pasien dan obat yang akan diberikan dengan
metode 7 benar pemberian obat.
4. Perawat sebelum memberikan cairan obat NaCl 3%, menjelaskan
kepada pasien dan atau keluarga tentang prosedur yang akan dilakukan
dan tentang efek dari obat.
5. Perawat melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan
6. Perawat mengambil obat NaCl 3% atau sesuai dengan advise dokter
Cara pemberian NaCl 3% Dosis :
– Pada Hiponatremi akut <48 jam dengan gejala pemberian Nacl 3%
melalui IV dengan laju 1-2 mEq/L/jam disertai dengan pemberian
furosemid. Pemberian dilakukan sampai gejala klinis membaik, dan
tidak terlalu penting untuk mencapai rentang nilai normal selama
gejala klinis sudah mengalami perbaikan.
– Pada pada pasien dengan gejala hiponatremia berat (kejang-kejang
atau koma), cairan saline hipertonik dapat diberikan dengan
kecepatan 4-6 mEq/L/jam. Monitoring terhadap status neurologis,
status paru dan kadar elektrolit sebaiknya dicek setiap 2 jam.
– Pemberian NaCl lewat infus tidak boleh di grojok atau di guyur.
7. Perawat memasukkan obat lewat infus atau syring pump dan memberi
label pada cairan infus atau spuit.
8. Perawat melakukan monitoring selama pemberian koreksi NaCl 3%
meliputi timbulnya keluhan nyeri, dan adanya pleibitis
13. Perawat merapikan dan membereskan alat-alat serta memberitahu pasien
bahwa tindakan telah selesai.
14. Perawat melakukan cuci tangan sesuai prosedur.
16. Perawat menulis dokumentasi tindakan keperawatan.
17. Perawat melakukan cek laboratorium ulang terhadap koreksi KCL sesuai
advis dokter.
SPO PEMBERIAN CAIRAN NACL 3%
No. Dokumen :

Revisi ke – Halaman :
3/2

043

5. Unit Terkait 1.Ruangan perawatan


2.IGD
3.VK
4.KBBL
5.NICU-PERINA
6.ICU-PICU
7.OK

Anda mungkin juga menyukai