Fungsi Seksual
Capaian Pembelajaran
Hormon steroid
Biasanya disebut sebagai "hormon seks pria" dan "hormon seks wanita,"
meskipun kedua jenis kelamin menghasilkan kedua jenis hormon.
Testosteron: androgen utama, hormon seks pria
Pria: diproduksi di testis (>>>) & kelenjar adrenal
Wanita: diproduksi kelenjar adrenal & ovarium (sedikit sekali).
Pria menghasilkan testosteron 20-40X lebih banyak dibandingkan wanita.
Estrogen: hormon seks utama wanita
Diproduksi oleh ovarium & testis.
Testis menghasilkan jumlah estrogen yang jauh lebih kecil dari dari ovarium.
Pengaruh Hormon
Evidence
1. Penelitian pada pria yang telah menjalani kastrasi menunjukkan ↓ yang
signifikan dalam gairah dan aktivitas seksual.
2. Obat blocking-androgen (antiandrogen)
Depo-Provera (medroxyprogesterone acetate, MPA) telah terbukti mengurangi
gairah dan aktivitas seksual pada pria dan wanita.
3. Hipogonadisme: gangguan endokrin menyebabkan defisiensi testosteron
pada laki-laki; juga menyebabkan penurunan besar dalam hasrat seksual
yang dapat diobati dengan penggantian testosteron.
Testosteron
• Estrogen:
• Berkontribusi pada sensasi umum dari well-being/ sehat/ bugar
• Membantu menjaga ketebalan & elastisitas lapisan dinding vagina
• Berkontribusi pada lubrikasi vagina
• Perannya dalam perilaku seksual wanita masih belum jelas.
• Ada temuan/ penelitian yang bertentangan tentang apakah pemberian estrogen
pada wanita dapat meningkat atau menurun libido.
Oksitosin dalam perilaku seksual pria & wanita
• Menstimulasi sekresi ASI selama menyusui;
• memfasilitasi ikatan ibu-anak
• Penelitian menunjukkan oksitosin penting untuk memfasilitasi ikatan
sosial dan pengembangan perasaan cinta.
• Stres menurunkan sekresi oksitosin
Oksitosin dalam perilaku seksual pria & wanita
Dirilis selama keintiman / sentuhan fisik
[Oksitosin] ↑ selama gairah/ bangkitan seksual dan mencapai puncak saat orgasme
pada kedua jenis kelamin
o ↑ sensitivitas terhadap sentuhan
o Pria, berperan dalam
Emisi, kontraksi vas deferens, sekresi prostat & vesikula seminalis, ejakulasi
o Wanita; berperan dalam
kontraksi otot polos di dalam uterus yang ↑ transport sperma menuju tuba
uterina.
Kadarnya tetap tinggi setelah orgasme ( 5 menit);
o memberikan kontribusi untuk ikatan emosional & erotik pada pasangan seksual
Sexual arousal/ gairah seksual
zona Erogen/ sensitif seksual sekunder: merupakan area tubuh yang telah
menjadi sensitif secara erotis melalui pembelajaran dan pengalaman.
Hampir setiap daerah tubuh lainnya - tergantung pada pengalaman erotis
individual.
Gairah seksual: peran indera
Penglihatan: biasanya merupakan indera penting kedua dalam gairah seksual.
Penelitian terdahulu mendukung gagasan bahwa laki-laki lebih terangsang oleh
stimulus visual daripada perempuan.
Mencerminkan banyak pengaruh sosial, antara lain:
o Secara budaya: tidak pantas bagi perempuan untuk melihat pornografi.
o Kebanyakan pornografi khusus dibuat untuk menarik laki-laki.
o Kini pornografi dan erotika yang menarik banyak tersedia bagi wanita.
Studi menggunakan alat perekam fisiologis ketika subyek melihat pornografi
menunjukkan tanda-tanda fisiologis gairah seksual yang sama pada laki-laki dan
perempuan.
Ketika gairah seksual dinilai berdasarkan self-reporting, wanita cenderung kurang
untuk melaporkan adanya keadaan terangsang secara seksual oleh erotika visual.
Gairah seksual: peran indera
• Pembauan: sangat dipengaruhi oleh riwayat seksual seseorang dan
pengkondisian sosial.
• Dalam beberapa budaya, bau cairan genital dianggap sebagai stimulan seksual.
• digunakan sebagai 'parfum' oleh beberapa wanita di Eropa.
seluler flaksid
α1
Ca2+
sensitisasi
Mekanisme seluler ereksi
Pengaturan Ereksi PVN: ParaVentricular Nucleus
mengandung neuron premotor
Stimulus dari supraspinal
MPOA: medial preoptic area
imajinatif visual taktil auditori pembauan
T11-12
OXT DA
Penis
Ereksi
Perubahan anatomi eksternal & internal laki-laki selama
respon seksual
Excitement phase:
• pembesaran penis (korpus kavernosa dan spongiosa) dan testis
(vasokongesti)
• peningkatan ketegangan otot
• peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
Perubahan anatomi eksternal & internal laki-laki selama
respon seksual
Plateau phase:
• Pembesaran dan elevasi testis
meningkat.
Resolution phase:
• Organ seksual kembali ke keadaan tidak terstimulasi
• Periode Refrakter (pada pria): waktu setelah orgasme pada pria di
mana ia tidak dapat mengalami orgasme lain.
Perubahan anatomi eksternal wanita selama respon
seksual
Excitement phase:
• Pembesaran klitoris, labia minora, vagina, dan puting (Vasokongesti);
menghasilkan lubrikasi vagina.
• Peningkatan ketegangan otot
• Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
Orgasm phase:
• Uterus berkontraksi
Perubahan anatomi eksternal wanita selama respon
seksual
Resolution phase:
• Klitoris turun dan pembesarannya reda
• Labia kembali ke ukuran dan warna semula
Perubahan anatomi internal wanita selama respon
seksual
Resolution phase:
• Uterus turun ke posisi tidak terstimulasi
• Vagina memendek dan menyempit kembali ke keadaan tidak terstimulasi
Perubahan payudara selama respon seksual
(summarizes figures)
“G” spot
• Auffenberg GB, Helfand BT, and McVary KT. 2011. Chapter 2. Normal Erectile Physiology. In:
McVary KT (Eds) Contemporary Treatment of Erectile Dysfunction Aclinical Guide. Humana
Press.
• Dean RC, Lue TF. 2005. Physiology of Penile Erection and Pathophysiology of Erectile
Dysfunction. The Urologic clinics of North America.;32(4):379-v.