Anda di halaman 1dari 47

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN (SML)

Litografi dengan pabrik gula (berdasarkan lukisan oleh


Abraham Salm, 1865-1872)

Unsur SML dan siklus Deming

ACT/IMPROVE
Tinjauan
manajemen

Kebijakan lingkungan
PLAN
Aspek lingkungan,
Persyaratan hukum dan
lainnya,
Obyektif (tujuan) dan target,
Program manajemen lingk.

CHECK
Pemantauan dan
pengukuran
Evaluasi Kepatuhan
Ketidaksesuaian, tindak
koreksi, dan tindak
pencegahan
Pencatatan (perekaman)
Audit SML

DO
SD, peran, tgjawab, dan
kewenangan
Latihan, Pedulian, dan keahlian
Komunikasi
Dokumentasi SML
Pengendalian dokumen
Pengendalian operasional
Tanggap & kesiapan emergensi

Pengembangan Program Aksi Lingkungan


oleh Kegiatan Industri
1.
2.

The Chemical industrys Responsible care programme


The International Chamber of Commerces Business
Charter for Sustainable Development
These programmes emphasise that:
. If a company is to survive, it must be able to control its
environmental impact and meet its responsibilities;
. Not only must a company follow environmental
legislation, it must also limit its use of natural resources
as far as possible and prevent emissions and waste

Tabel : Peringkat Warna dan Sistem Penilaian (PROPER)


Tingkat Penaatan

Peringkat Warna

Area dan Metoda Penilaian


Lingkup penilaian

Lebih dari Taat

A:*

****

Sistem Manajemen
Lingkungan

B:*

***

Pemanfaatan Limbah
(Reduce, Reuse,
Recovery) dan
Konservasi Sumber
Daya

Metoda Penilaian
Orientasi terhadap
upaya yang dilakukan
(effort oriented)
Pengukuran kinerja
dengan sistem
pembobotan

Pengembangan
Masyarakat
(Community
Development)
Taat

C:*

**

Pencemaran Air
Pencemaran Laut

Belum Taat

D:*

Pencemaran Udara
Pengelolaan Limbah
B3

E:*

Penerapan AMDAL

Orientasi terhadap
pencapaian hasil
(result oriented)
Pengukuran kinerja
Penaatan secara
komprehensif

Implementasi SML (ISO 14001)


Tujuan Sistem Manajemen Lingkungan
Mengidentifikasi dan mengendalikan
aspek, dampak, dan resiko
Menetapkan dan meraih suatu kebijakan
lingkungan, objektif, target, termasuk
kesesuaian dengan peraturan
Mengidentifikasi kesempatan lingkungan
sedemikian sehingga mereka dapat
diubah menjadi keuntungan kompetitif
Pemantauan dan peningkatan kinerja
lingkungan secara terus-menerus.

4.1 Organisasi Proyek Pengelolaan Lingkungan


KAJIAN AWAL

PERATURAN DAN
PERSYARATAN LAIN

ASPEK
LINGKUNGAN

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

TUJUAN DAN SASARAN

PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN

DAMPAK
LINGKUNGAN

4.2 Kebijakan Lingkungan


Suatu pernyataan oleh organisasi pada perhatian dan
dasar yang berhubungan dengan kinerja lingkungan
secara menyeluruh
Kebijakan Lingkungan :
Menetapkan/menyediakan/memberikan suatu kerangka
untuk tindakan
Melengkapi untuk penetapan obyektif dan target
lingkungan
Menjadi dasar SML
Memberi suatu kesan arah secara menyeluruh; dan
Sebagai suatu acuan/dasar untuk pembandingan
strategi, perencanaan dan tindakan.

Manajemen puncak sebaiknya menentukan kebijakan


lingkungan organisasi dan meyakinkan bahwa :
sesuai dengan keadaan, skala, dampak kegiatan,
produk, jasa;
memasukkan suatu komitmen untuk perbaikan/
peningkatan secara terus-menerus dan pencegahan
pencemaran;
memasukkan suatu komitmen untuk memenuhi
peraturan lingkungan, peraturan dan persyaratan lain
yang berkaitan dengan organisasi;
menjadi kerangka untuk penetapan dan pengkajian
tujuan dan target lingkungan;
didokumentasikan, dilaksanakan, dijaga,
dikomunikasikan kepada semua pekerja; dan tersedia
dengan mudah bagi umum.

Mengapa Kebijakan Lingkungan sangat penting ?


Dia merupakan suatu pernyataan komitmen
umum
Menjadi bukti nyata dukungan dari manajemen
puncak
Dapat mempunyai implikasi usaha dengan
jangkauan jauh
Biasanya suatu dokumen yang berumur panjang
(relatif)

Apakah masukkan yang dapat digunakan


dalam pembuatan kebijakan?
Hasil kajian awal;
Nilai-nilai dan keyakinan organisasi;
Strategi usaha/bisnis dan perencanaan strategi;
Setiap pernyataan aspek lingkungan yang sudah
ada ;
Kebijakan lain seperti kualitas, kesehatan dan
keselamatan kerja dll.;
Pandangan stakeholders;
Hukum dan peraturan-peraturan dll.

4.3 Perencanaan
where are we now and where do we want to go?

tahap yang paling kritis dalam


pembentukan suatu SML
menentukan kesuksesan atau kegagalan
SML.
untuk memenuhi kebijakan
lingkungannya.

4.3.1 Aspek Lingkungan

An environmental aspect is an element of


an organizations activities, products or
services that can interact with the
environment (Note : A significant
environmental aspect is an environmental
aspect that has or can have a significant
environmental impact)

Butir-butir yang perlu dicermati sebagai


aspek lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Lokasi
Penurunan kualitas tanah dan air tanah
Air
Energi
Bahan baku (tebu)
Bahan kimia
Bioteknologi
Emisi ke atmosfir

Butir-butir yang perlu dicermati sebagai aspek lingkungan (lanjutan)

9. Kebisingan
10. Buangan ke perairan (limbah cair)
11. Limbah padat
12. Api, ceceran dan situasi tak terkendali lainnya
13. Pengemasan
14. Produk
15. Transportasi
16. Lingkungan kerja
17. Supplier dan subkontraktor

4.3.2 Peraturan (Hukum) dan Persyaratan


lainnya
Tanggungjawab untuk mengikuti peraturan-peraturan
mungkin sudah mapan dalam organisasi yang besar.
Persyaratan peraturan yang dapat dipakai pada
semua tingkatan perlu diidentifikasi dan diikuti.
Bagian dari persyaratan peraturan dan setiap standar
sukarela (seperti Responsible Care) yang sudah atau
akan berkaitan dengan perusahaan perlu dikompilasi.
Standar ISO 14001 memerlukan bahwa organisasi
mempunyai prosedur untuk mengikuti peraturan dan
persyaratan lain.

4.3.3 Obyektif, Target, dan Program


Environmental Objective is defined as overall
environmental goal, arising from the
environmental policy, that an organization sets
itself to achieve and which is quantified where
practicable.
Target is defined as a detailed performance
requirement, quantified where practicable,
applicable to the organization or parts thereof,
that arises from the environmental objectives
and that needs to be set and met in order to
achieve those objectives.

Tujuan merupakan jabaran dari kebijakan


organisasi yang telah dibuat, yang sebaiknya
Terpusat pada penurunan resiko dan
pertanggungjawaban;
Menunjukkan komitmen untuk perningkatan kinerja
lingk secara terus-menerus;
Dikuantifikasikan dimanapun mungkin dan dapat
dilakukan; dan
Diberikan batas waktu tertentu.

Target
Target yang mendukung tujuan merupakan
sesuatu yang lebih khusus, terukur dan terinci.
Penentuan tujuan dan target merupakan suatu
proses yang harus didukung dan dicek ulang
bukan hanya antar manajemen tapi juga
pekerja tingkat bawah yang bekerja secara
nyata dng aktifitas langsung. Tingkat lebih
rendah dalam hierarki memp. suatu peran
penting, shg mereka dpt meyakinkan bahwa
tujuan layak secara teknis, ekonomis, dan
organisatoris.

Program Manajemen Lingkungan (PML)


PML mengindentfikasi tindakan tertentu
untuk prioritas organisasi, yang dapat
berkaitan dengan proses, proyek, produk,
pelayanan, lokasi atau fasilitas dalam
lokasi.

DAMPAK
PENTING
PANDANGAN
BEBERAPA PIHAK

KEBIJAKAN

PERATURAN
PERSYARATAN

TUJUAN
SASARAN

PROGRAM

Proses Perencanaan SML

PERTIMBANGAN
BISNIS

Apakah hal penting untuk PML yang efektif?


Untuk menyakinkan keefektifitasannya, PML sebaiknya :
Menandakan tanggungjawab untuk mencapai tujuan; dan
Menjelaskan maksud dan waktu untuk mencapai tujuantujuan tersebut.
PML sebaiknya sesuatu yang dinamis. Ini sebaiknya
dipertimbangkan untuk modifikasi, ketika :
Tujuan dan target direvisi atau ditambah;
Kemajuan dalam pencapaian tujuan dan target yang
dibuat atau tidak dibuat; atau
Perubahan produk, proses, atau fasilitas atau faktor lain
yang muncul.

PML
Program dan perencanaan sebaiknya didasarkan
pada masukan dari orang-orang yang akan
melakukannya dalam bekerja secara nyata.
Semakin PML mengambil pandangan-pandangan
dan kertarikan semua tingkatan usaha sebagai
pertimbangan, maka semakin realistik program
yang terjadi.

4.4 Implementasi dan Operasi : who will do?


4.4.1 Sumber daya, peran, tanggungjawab, dan kewenangan

Suatu SML efektif harus menentukan dg jelas, siapa


melakukan apa dan bagaimana mengendalikan
pendelegasian.
Siapa melakukan apa ditetapkan dlm struktur,
tanggungjawab dan peran dan posisi fungsi manajemen
lingkungan.
Struktur organisasi harus mempunyai 4 unsur utama
berikut:
Diagram organisasi yang perlu untuk menentukan struktur. Ini
juga harus menunjukkan struktur hierarki organisi untuk
pengendalian lingkungan.
Uraian tugas
Garis pelaporan dan prosedur yang jelas.
Target kinerja

Struktur dan Tanggungjawab


Langkah pertama dalam penentuan tanggungjawab
adalah mengidentifikasi fungsi kerja yang dapat
mempunyai dampak pada manajemen lingkungan.
Tanggungjawab dan otoritas harus kemudian
didokumentasikan dalam bentuk uraian tugas tertulis
yang boleh jadi sederhana secara garisbesar dll.
Penunjukan Perwakilan Manajeman (Management
representative : MR)
Standar ISO 14001 memerlukan seorang perwakilan
managemen untuk SML

4.4.2 Keahlian, Pelatihan, dan Kepedulian

Pelatihan dalam ISO 14001 bisa berupa


pelatihan di kelas, di tempat kerja, dan
pengalaman kerja.
Langkah paling penting adalah
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan
(training needs) setiap pekerja.
Metode pelatihan dapat berupa : seminar,
rapat kerja, kuliah, video, dll.

4.4.3 Komunikasi
Komunikasi yang diperlukan meliputi komunikasi internal
dan eksternal organisasi.
Komunikasi internal mengacu pada cara untuk menjaga
pekerja dalam organisasi tetap mengikuti isu lingkungan
terkini.
Bentuk komunikasi dapat berupa rapat, surat kabar,
buletin, e-mail dll.
Komunikasi internal yang efektif memerlukan
mekanisme informasi untuk mengalir dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas.
Komunikasi eksternal bisa dalam bentuk tanggapan
terhadap setiap pertanyaan dari pihak yang tertarik.

4.4.4 Dokumentasi SML


Dokumentasi merupakan satu tantangan terbesar untuk
setiap usaha pelaksanaan suatu sistem manajemen.
Dokumentasi SML menjelaskan apakah sistem dalam
suatu organisasi terdiri dari apa-apa yang dilakukan.
Dokumentasi SML dapat dipandang sebagai suatu
rentetan penjelasan atau pernyataan bagaimana standar
SML diaplikasikan terhadap organisasi.
Ketika proses didokumentasikan dan diimplementasikan,
maka terbuka kemungkinan untuk menentukan dengan
kepercayaan bagaimana sesuatu sedang dilakukan dan
untuk mengukur kinerjanya.
Informasi SML sebaiknya didokumentasikan dalam suatu
bentuk yang: menjelaskan unsur inti SML dan
menunjukkan arah dokumentasi yang berkaitan, dll.

Yang didokumentasikan meliputi


Kebijakan lingkungan, tujuan, dan sasaran
Penjelasan ruang lingkungan SML
Penjelasan elemen-elemen utama SML dan
interaksi serta acuannya terhadap dokumen
terkait
Dokumen-dokumen termasuk rekaman, catatan,
yang diperlukan oleh ISO 14001
Dokumen-dokumen meliputi catatan, yang
ditetapkan oleh organisasi untuk memastikan
keefektifan rencana, operasi dan pengendalian
proses yang berkaitan terhadap kepentingan
aspek-aspek lingkungan

4.4.5 Pengendalian Dokumen


Pengendalian dokumen adalah penting untuk
meyakinkan bahwa dokumen kritis dijaga selalu
baru dan tersedia jika diperlukan.
Adalah merupakan langkah penting untuk
meyakinkan bahwa personil bekerja sesuai
pekerjaannya secara konsisten.
Untuk meyakinkan bahwa setiap orang bekerja
dengan dokumen SML dengan benar, organisasi
sebaiknya mempunyai suatu prosedur yang
menjelaskan bagaimana dokumen dikendalikan.

Pengendalian Dokumen

Prosedur pengendalian dokumen


sebaiknya menandai tanggungjawab dan
kewenangan untuk penyiapan dokumen,
pembuatan perubahan dan penjagaan
tetap terbaru.
Dengan kata lain, adalah penting untuk
menyatakan dengan jelas siapa
sesungguhnya yang dapat merubah
dokumen dan apa proses perubahan

4.4.6 Pengendalian Operasional


meyakinkan : kebijakan lingk diikuti dan tujuan dicapai,
maka perlu pengendalian.
Hal-hal penting, pengendaliannya sebaiknya mengambil
prosedur terdokumentasi.
Prosedur terdokumentasi sebaiknya mencakup
keadaan-keadaan yang ketidakadaan prosedur dpt
berakibat pada penyimpangan dari kebijakan lingk atau
tujuan & target.
Cara yang paling optimal untuk mengidentifikasi
parameter untuk pengendalian operasional adalah
menguji dampak lingk penting yg teridentifikasi dan
memutuskan parameter mana dalam operasi organisasi
dapat mengendalikan dampak tsb.

Pengendalian Operasional

Dalam memutuskan akitifitas yg perlu untuk


dikendalikan, aktifitas rutin selain produksi juga
perlu dilihat.
Kebijakan lingk, tujuan, dan target dan program
dijalin dg pengendalian operasional.
Tujuan pengendalian operasional adalah untuk
memilih dampak yg paling penting berdasarkan
pada kebijakan dan tujuan dan untuk
meimplementasikan pengendalian operasioanl
yang akan mebantu meningkatkan lingkungan
dan bisnis organisasi.

4.4.7 Tanggapan dan Kesiapan Darurat


(emergensi)
Program tanggap dan kesiapan keadaan darurat yg efektif
sebaiknya mencakup ketentuan untuk :
Penilaian potensial untuk kecelakaan dan keadaan
darurat;
Pencegahan kecelakaan dan dampak lingkungan yang
terkait;
Perencanaan/prosedur untuk menanggapi kecelakaan;
Pengujian berkala prosedur/perencanaan emerjensi;
Komunikasi pekerja dan eksternal;
Penanganan dampak berkaitan dengan kecelakaan; dan
Proses untuk penjagaan perencanaan terbaru.

4.5 Pengecekan dan Tindakan Koreksi :


are we doing?

how

4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran


Pengukuran adalah sesuatu aktifitas diskret,
pemantauan merupakan suatu proses kontinyu.
Untuk memantau suatu aktifitas, sejumlah
pengukuran harus dilakukan.
Ada persyaratan kunci dalam tahap ini menurut
standard:
Pengukuran kinerja lingkungan.
Pengkalibrasian peralatan yg digunakan untuk
pemantauan lingkungan dan pengukuran.

Pemantauan dan Pengukuran

Aspek sistem pemantauan dan pengukuran yg


kritis: menetapkan tanggung-jawab.
Prosedur untuk pemantauan kinerja seharusnya
ditetapkan dengan jelas:
Apakah indikator yang diukur?
Frekuensi pemantauan/pengukuran untuk tiap
indikator.
Siapa yang bertanggungjawab?
Bagaimana data dianalisis dan disusun?
Bagaimana informasi dilaporkan?

KEBIJAKAN
TUJUAN&
SASARAN

DAL OPERASI
ASPEK PENTING
BATASAN
PERATURAN

PILIH INDIKATOR

TENTUKAN PENANGGUNGJAWAB
TENTUKAN PROSEDUR & DOKUMENTASIKAN
TENTUKAN KEBUTUHAN KALIBRASI

KEMBANGKAN PROGRAM KALIBRASI YG ADA

UKUR&PANTAU KINERJA LINGK

UBAH: ATURAN,
TUJUAN&SASARAN

KAJI&PERBAIKI
INDIKATOR

UNTUK :
KAJIAN MANAJ
ANALISIS
FINANSIAL
TINDAKAN
CEGAH&
KOREKSI
PENINGKA
TAN

UBAH : KEBIJAKAN,
PRODUK & PROSES

Pembentukan Sistem Pemantauan dan Pengukuran

4.5.2 Mengevaluasi kesesuaian dengan


peraturan lingkungan
Konsisten dengan komitmen untuk mematuhi, organisasi
harus membangun, menerapkan dan menjaga prosedur
untuk secara periodik mengevaluasi kepatuhan terhadap
persyaratan yang diperlukan.
Organisasi harus menjaga rekaman-rekaman hasil
evaluasi periodik
Organisasi harus mengevaluasi kepatuhan dengan
persyaratan lain yang terkait. Organisasi bisa berharap
untuk menggabungkan evaluasi ini dengan evaluasi dari
kepatuhan peraturan atau mengembangkan suatu
prosedur-prosedur terpisah.
Organisasi harus menjaga rekaman-rekaman hasil
evaluasi periodik.

4.5.3 Ketidaksesuaian, Tindakan Koreksi dan


Pencegahan
Hasil ketidaksesuaian ketika terjadi suatu
masalah dalam suatu bagian SML.
Identifikasi ketidaksesuaian diikuti dg identifikasi
dan implementasi tinda-kan koreksi dan
kemudian mencegahnya dari terulang lagi
Sebagai unsur SML, suatu prosedur tindakan
koreksi diperlukan secara terinci termasuk
bagaimana mengidentifikasi, merunut, dan
merekam serta bagaimana ketidaksesuaian
didapatkan.
Keterlibatan pekerja dalam proses peningkatan
sistem adalah merupakan keharusan.

KEJADIAN
TAKTERENCANA

IDENTIFIKASI
KETIDAKSESUAIAN

CARI AKAR MASALAH

KEMBANGKAN CARA
MENCEGAH TERULANG

TETAPKAN TGJAWAB &


TENTUKAN WAKTU

REKAM TINDAKAN

EVALUASI EFEKTIFITAS

Proses Tindakan Koreksi

KEJADIAN
TERENCANA

4.5.4 Pengendalian Rekaman


Manajemen perekaman adalah penting untuk
suatu organisasi untuk membuktikan bahwa
SML yang dirancang sungguh-sungguh
diimplementasikan.
Rekaman mempunyai nilai secara internal,
tetapi lebih jauh ini mungkin berguna dalam
penyediaan bukti implementasi SML bagi pihak
luar.
Perhatian sebaiknya pada perekaman yang
menambah nilai.
Rekaman pelatihan, audit dan tinjauan
sebaiknya dipelihara.

Pengendalian Rekaman

Rekaman proses manaj untuk ctt lingk dan


kesehatan dan keselamatan dpt digabung.
Dalam merancang sistem manajemen rekaman,
hal berikut sebaiknya diperhatikan : Siapa perlu
mengakses?, Untuk apa rekaman?, Dalam
keadaan?
Jika organisasi menggunakan komputer secara
ekstensif, Suatu sistem manajemen rekaman
SML dapat dipertimbangkan.
ISO 14001 memerlukan bahwa organisasi
mempunyai prosedur untuk crekaman pelatihan
dan hasil audit dan tinjauan.

4.5.5 Audit Internal


Tujuan Audit SML : untuk membandingkan sistem yang
telah diimplementasikan dengan standar ISO 14001 dan
dokumen organisasi yang menjelaskan sistem.
Audit SML berkala akan memutuskan apakah semua
persy. SML telah dipenuhi.
Untuk suatu program audit SML menjadi efektif, perlu
dilakukan hal-hal berikut:
Kembangkan prosedur audit dan protokol;
Susun suatu frekuensi audit yang sesuai;
Latih auditor; dan
Pelihara rekaman audit.

Audit Internal

Jika dimungkinkan, paling tidak dua orang


sebaiknya dilatih sebagai auditor internal.
Hasil audit SML sebaiknya digabung dengan
sistem tindakan koreksi.
Audit SML menentukan keefektifan SML, karena
pekerjaan ini bisa memerlukan banyak waktu.

4.6 Tinjauan Manajemen


Tinjauan manajemen merupakan kunci peningkatan
terus-menerus dan meyakinkan bahwa SML akan terus
memenuhi kebutuhan organisasi sepanjang waktu.
Mereka juga menawarkan suatu kesempatan baik untuk
menjaga SML efisien dan tak mahal.
Pertanyaan kunci bahawa suatu tinjauan manajemen
mencoba menjawab adalah : Apakah sistem bekerja?
(Is the system working?)
Ada dua jenis orang yang sebaiknya dilibatkan dalam
proses tinjauan manajemen :
Orang yang mempunyai informasi/pengetahuan yang
benar; dan
Orang yang dapat membuat keputusan.

Tinjauan Manajemen

Frequensi tinjauan tergantung pada organisasi. Beberapa


organisasi menggabungkan tinjauan-tinjauan dengan
pertemuan lain (seperti pertemuan direktur) sementara
organisasi yang lain melakukan tinjauan sendiri.
Tinjauan manajemen sebaiknya didokumentasikan.
Tinjauan manajemen sebaiknya menilai bagaimana
perubahan keadaan mungkin mempengaruhi keserasian,
keefektifan atau kecukupan SML.
Dokumen laporan tinjauan sebaiknya menghasilkan butirbutir tindakan, yang harus ditindaklanjuti. Kemajuan pada
butir-butir sebaiknya diikuti.
Pengambilan keputusan lingkungan sebaiknya
diintegrasikan ke dalam manajemen dan strategi secara
menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai