DOSEN PENGAMPU :
Bapak Dr. La Ode Santiaji Bande, SP., MP
OLEH : FATMAWATI
NIM : G2F122005
Standar yang paling banyak digunakan yang menjadi dasar Sistem Manajemen Lingkungan
adalahOrganisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO)14001. Alternatif lainnya termasuk EMAS
(The Eco Management and Audit Scheme).
Sistem informasi manajemen lingkungan (EMIS) atau Sistem Manajemen Data Lingkungan
(EDMS) adalah solusi teknologi informasi untuk melacak data lingkungan untuk perusahaan sebagai
bagian dari sistem manajemen lingkungan mereka secara keseluruhan.
Sistem Manajemen Lingkungan dapat membantu perusahaan antara lain untuk mencapai :
Dalam menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan, perusahaan juga berpedoman pada ISO.
ISO adalah Organisasi Internasional untuk Standardisasi. ISO telah membuat lebih dari 18.000
standar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.
Salah satu ISO yang menangani bidang lingkungan yaitu ISO 14000. ISO 14000 menjelaskan tentang
standar, panduan, dan laporan teknis pengelolaan lingkungan.
Untuk memenuhi tujuan ini, pemilihan sistem manajemen lingkungan biasanya tunduk pada
serangkaian kriteria tertentu: kemampuan yang terbukti untuk menangani data frekuensi tinggi,
indikator kinerja tinggi, penanganan dan pemrosesan data yang transparan, mesin kalkulasi yang
kuat, penanganan faktor yang disesuaikan, banyak kemampuan integrasi, otomatisasi alur kerja dan
proses QA (Quality Assurance) serta pelaporan yang fleksibel dan mendalam.
Fungsi sebagai alat, atau proses, untuk meningkatkan kinerja dan informasi lingkungan terutama
"desain, pengendalian polusi dan minimalisasi limbah, pelatihan, pelaporan ke manajemen puncak,
dan penetapan tujuan"
Sistem Manajemen Lingkungan dapat juga diklasifikasikan sebagai suatu sistem yang
memantau, melacak, dan melaporkan informasi emisi. Sebagai contoh industri yang berkaitan
dengan industri minyak dan gas. Sistem Manajemen Lingkungan menjadi berbasis web sebagai
tanggapan atas mandat aturan pelaporan gas rumah kaca (GRK) EPA (Asam Eikosa Pentanoat atau
EicosaPentanoic Acid) , yang memungkinkan pelaporan informasi emisi GRK melalui internet.
jaringan perangkat yang dikendalikan secara terpusat dan sering kali otomatis (sekarang sering
nirkabel menggunakan teknologi z-wave dan zigbee ) yang digunakan untuk mengontrol lingkungan
internal gedung. Sistem seperti itu bertindak sebagai antarmuka antara pengguna akhir dan
konsumsi energi (gas / listrik) .
Agar dapat dilaksanakan secara efektif, system pengelolaan lingkungan harus mencakup
unsur-unsur pokok, sebagai berikut:
Dari beberapa faktor yang terdapat pada sistem manajemen lingkungan, terdapat pula
manfaat dari pengelolaan lingkungan yang baik, diantaranya :
1) Perlindungan lingkungan. Manfaat yang paling penting karena mengikuti persyaratan yang
ada juga akan membantu dalam mematuhi peraturan dan sistem manajemen yang efektif.
2) Manfaat ekonomi dapat diperoleh dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan.
3) Keunggulan ini harus diidentifikasi untuk menunjukkan kepada pihak terkait, terutama
pemegang saham, nilai perusahaan yang memiliki pengelolaan lingkungan yang baik.
4) Perbaikan lingkungan yang berkelanjutan memiliki konsep yang sama dengan pengelolaan
lingkungan total. Ini menyajikan konsep bahwa sistem selalu dapat dikendalikan dan selalu
ada cara yang lebih hemat biaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan selama ada
indicator kreatif dalam perusahaan yang diperbolehkan untuk mengekspresikan ide mereka.
Sistem Manajemen Lingkungan yang baik, mempunyai fungsi dan manfaat sebagai berikut:
ISO 14000
Saat ini ISO telah menciptakan lebih dari 18.000 standar untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Salah satu ISO yang berhubungan dengan
bidang lingkungan adalah ISO 14000.
ISO 14001 menetapkan kriteria untuk sistem manajemen lingkungan dan dapat disertifikasi.
Ini memetakan kerangka kerja yang dapat diikuti oleh perusahaan atau organisasi untuk menyiapkan
system manajemen lingkungan yang efektif. Dirancang untuk semua jenis organisasi, terlepas dari
aktivitas atau sektornya, ini dapat memberikan jaminan kepada manajemen perusahaan dan
karyawan serta pemangku kepentingan eksternal bahwa dampak lingkungan sedang diukur dan
ditingkatkan.
Rangkaian standar ISO 14000 dikembangkan oleh Komite Teknis ISO ISO / TC 207 dan
berbagai subkomitenya. Untuk daftar lengkap standar yang diterbitkan dalam seri ini, lihat katalog
standar mereka. ISO 14001 memberikan persyaratan dengan panduan untuk penggunaan yang
berhubungan dengan sistem lingkungan. Standar lain dalam keluarga berfokus pada pendekatan
khusus seperti audit, komunikasi, pelabelan, dan analisis siklus hidup, serta tantangan lingkungan
seperti perubahan iklim.
Ada lebih dari 300.000 sertifikasi ISO 14001 di 171 negara di seluruh dunia. Pelajari lebih
lanjut tentang Survei sertifikasi ISO.
1) Pada bulan Maret 1992, BSI Group menerbitkan standar sistem manajemen lingkungan
pertama di dunia, BS 7750, sebagai bagian dari tanggapan atas keprihatinan yang
berkembang tentang perlindungan lingkungan. Sebelumnya, pengelolaan lingkungan telah
menjadi bagian dari sistem yang lebih besar seperti Responsible Care.
2) Pada tahun 1996, BS 7750 menyediakan template untuk pengembangan seri ISO 14000, yang
diwakili oleh komite ISO di seluruh dunia.
3) Pada tahun 2017 , lebih dari 300.000 sertifikasi ISO 14001 dapat ditemukan di 171 negara.
Rangkaian ISO 14000 terutama mencakup standar ISO 14001, yang mewakili rangkaian
standar inti yang digunakan oleh organisasi untuk merancang dan menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan yang efektif. Standar lain dalam seri ini termasuk ISO 14004, yang memberikan pedoman
tambahan untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang baik, dan standar yang lebih terspesialisasi
yang berhubungan dengan aspek tertentu dari pengelolaan lingkungan. Tujuan utama dari rangkaian
norma ISO 14000 adalah untuk menyediakan "alat praktis bagi semua perusahaan dan organisasi
yang ingin mengelola tanggung jawab lingkungan mereka."
Seri ISO 14000 didasarkan pada pendekatan sukarela untuk regulasi lingkungan. Seri ini
mencakup standar ISO 14001, yang memberikan pedoman untuk pembentukan atau peningkatan
Sistem Manajemen Lingkungan. Standar ini mirip pendahulunya, ISO 9000, standar manajemen mutu
internasional, yang berfungsi sebagai model untuk struktur internalnya, dan keduanya dapat
diterapkan secara berdampingan. Seperti ISO 9000, ISO 14000 bertindak baik sebagai alat
manajemen internal dan sebagai cara untuk menunjukkan komitmen lingkungan perusahaan kepada
pelanggan dan kliennya.
4.3. PENGEMBANGAN SERI ISO 14000
ISO 14001 mendefinisikan kriteria untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Ini tidak
menyatakan persyaratan untuk kinerja lingkungan melainkan memetakan kerangka kerja yang dapat
diikuti oleh perusahaan atau organisasi untuk membentuk Sistem Manajemen Lingkungan yang
efektif. Ini dapat digunakan oleh organisasi mana pun yang ingin meningkatkan efisiensi sumber
daya, mengurangi pemborosan, dan mengurangi biaya. Penggunaan ISO 14001 dapat memberikan
jaminan kepada manajemen perusahaan dan karyawan serta pemangku kepentingan eksternal
bahwa dampak lingkungan sedang diukur dan ditingkatkan. ISO 14001 juga dapat diintegrasikan
dengan fungsi manajemen lainnya damembantu perusahaan dalam memenuhi tujuanlingkungan dan
ekonomi mereka.
ISO 14001 dikenal sebagai standar system manajemen generik, artinya ini relevan dengan
organisasi mana pun yang ingin meningkatkan dan mengelola sumber daya dengan lebih efektif. Ini
termasuk:
Dari seluruh seri ISO 14000, ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan adalah
seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO 14000 sebenarnya adalah sertifikasi untuk
ISO 14001 ini. Ada 3 komponen besar dalam ISO 14001 yaitu program lingkungan tertulis;
pendidikan dan pelatihan; dan pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan lokal dan
nasional.
Merupakan suatu alat dalam penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, jadi tidak
memerlukan sertifikasi. Audit lingkungan mirip dengan pemeriksaan kesehatan yaitu evaluasi
secara rutin mengenai kondisi suatu perusahaan. Audit lingkungan dapat dilakukan oleh internal
perusahaan maupun oleh pihak luar. Untuk audit Sistem Manajemen Lingkungan, auditor harus
memenuhi kriteria auditor seperti yang ditetapkan dalam ISO 14012.
c. ISO seri 14020-14029 tentang Pelabelan Lingkungan (Ekolabel).
ISO seri ini dimaksudkan untuk sertifikasi, tetapi yang disertifikasi adalah produknya
sedangkan Sistem Manajemen Lingkungan yang disertifikasi adalah sistemnya. Jadi suatu
perusahaan yang sudah mendapat sertifikat ISO 14001, bila diperlukan maka dapat juga
mengusulkan untukk memperoleh Pelabelan Lingkungan. Yang akan didahulukan untuk
perolehannya tergantung dari permintaan pasar.
Analisis Daur Hidup juga merupakan suatu alat, jadi standar ini tidak dimaksudkan untuk
sertifikasi. Setiap produk mempunyai siklus hidup yaitu: lahir (fabrikasi), hidup (dioperasikan),
dan mati (dibuang).
Pada dokumen ini terdapat definisi-definisi yang digunakan dalam ISO seri 14000.
Standar ISO seri 14000 yang telah ditetapkan menjadi standar internasional adalah ISO 14001,
14004, 14010, 14011, 14012 dan ISO 14040. Indonesia pada saat ini telah mengadopsi Standar
ISO 14001, 14002, 14010, 14011 dan 14012 menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Manfaat yang didapatkan suatu perusahaan dengan diterapkannya ISO 14001 adalah
sebagai berikut:
a. Perlindungan lingkungan :
Sistem manajemen lingkungan 14001 memungkinkan manusia dan lingkungan ada dalam
kondisi baik
Standar Sistem Manajemen Lingkungan 14001 memberi perusahaan kerangka kerja untuk
pengelolaan lingkungan yang lebih konsisten dan andal.