Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Analisis ISO 14001:2015


Dosen Pengampu :

Tutug Bolet Atmojo, S.K.M., M.Si

Oleh :

YENI AFINDA

R0216104 / Kelas B

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
Pengantar

ISO 14001 merupakan sebuah spesifikasi internasional untuk sistem


manajemen lingkungan (SML) yang membantu perusahaan mengidentifikasi,
memprioritaskan, dan mengatur risiko-risiko lingkungan sebagai bagian dari
praktek bisnis normal. ISO 14001: 2015 harus digunakan oleh setiap organisasi
yang ingin mendirikan, memperbaiki, atau mempertahankan sistem manajemen
lingkungan agar sesuai dengan kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan dan
persyaratan. Persyaratan standar yang dapat dimasukkan ke dalam sistem
manajemen lingkungan, sejauh mana ditentukan oleh beberapa faktor termasuk
industri organisasi, kebijakan lingkungan, produk dan penawaran layanan, dan
lokasi. ISO 14001: 2015 adalah relevan untuk semua organisasi, terlepas dari
ukuran, lokasi, sektor, atau industri.

Tujuan ISO 14001 adalah untuk memungkinkan organisasi dari semua jenis
atau ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang berkomitmen
untuk bertanggung jawab pada lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya,
pencegahan polusi, mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi dampak lingkungan.

ISO 14001 dikembangkan dari konsep Total Quality Management (TQM)


yang berprinsip pada aktivitas PDCA (Plan – Do – Check – Action), sehingga
elemen-elemen utama EMS akan mengikuti prinsip PDCA ini, yang dikembangkan
menjadi enam prinsip dasar EMS, yaitu:

 Kebijakan (dan komitmen) lingkungan


 Perencanaan
 Penerapan dan Operasi
 Pemeriksaan dan tindakan koreksi
 Tinjauan manajemen
 Penyempurnaan menerus

Analisis ISO 14001 tahun 2015 :


1. Ruang Lingkup
 Sistem manajemen lingkungan merupakan sistem manajemen
perusahaan yang berfungsi untuk memastikan bahwa proses yang
digunakan dan produk yang dihasilkan telah memenuhi komitmen
terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap
peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan
komitmen terhadap perbaikan berkelanjutan.
 Tujuan sistem manajemen lingkungan
a. Meningkatkan kinerja lingkungan.
b. Memenuhi kewajiban penataan.
c. Mencapai tujuan lingkungan.
 Sistem manajemen lingkungan memungkinkan organisasi dari
semua jenis atau ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan
kebijakan yang berkomitmen untuk bertanggung jawab pada
lingkungan; seperti keberlanjutan sumber daya, pencegahan polusi,
mitigasi perubahan iklim dan minimalisasi dampak lingkungan.

2. Acuan normatif : Tidak ada.

3. Istilah dan definisi


3.1 Persyaratan yang berkaitan dengan organisasi dan kepemimpinan
a. Sistem manajemen dapat mengatasi disiplin tunggal atau multi
disiplin ilmu.
b. Unsur dalam sistem meliputi : struktur organisasi, peran dan
tanggung jawab, perencanaan dan operasi, serta evaluasi kerja
dan perbaikan.
c. Ruang lingkup sistem manajemen dapat mencakup seluruh
organisasi.
d. Konsep organisasi tidak terbatas hanya pada satu perusahaan.
e. Top manajemen merupakan orang atau sekelompok orang yang
mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
f. Jika ruang lingkup sistem manajemen, hanya mencakup bagian
dari sebuah organisasi maka mereka yang mengarahkan dan
mengendalikan bagian dari organisasi.
g. Pihak yang berkepentingan baik orang atau organisasi dapat
mempengaruhi, dipengaruhi, atau merasakan sendiri oleh
keputusan atau kegiatan dalam organisasi tersebut.
3.2 Persyaratan yang berkaitan dengan perencanaan
a. Lingkungan di sekitar organisasi termasuk air, udara, tanah,
SDA seperti flora dan fauna, serta manusia.
b. Lingkungan sekitar juga digambarkan dalam hal
keanekaragaman hayati, ekosistem, iklim atau karateristik
lainnya.
c. Kondisi lingkungan negara atau karakteristik lingkungan.
d. Dampak perubahan lingkungan dapat merugikan atau
menguntungkan lingkungan itu sendiri, dampak tersebut dapat
disebabkan oleh organisasi.
Hasil tujuan yang ingin dicapai :
a. Sebuah tujuan dapat strategis, taktis atau operasional.
b. Tujuan dapat berhubungan dengan disiplin ilmu yang berbeda dan
sapat menerapkan pada tingkat yang berbeda.
c. Tujuan lingkungan dapat ditetapkan oleh organisasi dengan
kebijakan lingkungan.
d. Pencegahan penggunaam polusi praktek, teknik, bahan, produk, jasa
atau energi untuk menghindari atau mengontrol pembuangan setiap
jenis polutan untuk mengurangi dampak lingkungan yang dapat
merugikan.
e. Pencegahan yang dilakukan dapat berupa pengurangan bahan,
penghapusan proses, produk atau jasa, penggunaan sumber daya dan
energi substitusi secara efisien, penggunaan kembali energi, daur
ulang dan reklamasi.
Efek resiko ketidakpastian :
a. Efek adalah penyimpangan dari yang positif atau negative.
b. Ketidakpastian adalah kekurangan informasi yang berkaitan dengan
pemahaman atau pengetahuan, peristiwa, konsekuensinya atau
kemungkinan referensi.
c. Resiko merupakan kombinasi konsekuensi dari suatu peristiwa
termasuk perubahan keadaan dan terkait dengan kemungkinan.
3.3 Persyaratan terkait untuk mendukung dan operasi
Untuk mendukung keberjalanan organisasi, perlu adanya
informasi yang di dokumentasikan yang diperlukan untuk mengontrol
dan mengelola oleh sebuah organisasi. Hal ini sangat penting guna
memudahkan suatu organisasi kembali melihat informasi yang ada
dengan bukti yang didokumentasikan agar dapat dilakukan perbaikan
ataupun evaluasi jika memang diperlukan yang akan dibahas pada point
selanjutnya. Hal ini juga sebagai cara agar dapat mengetahui kesalahan
ataupun kekurangan yang dapat mengakibatkan hal yang tidak
diinginkan oleh suatu organisasi itu sendiri.
3.4 Persyaratan yang berkaitan dengan evaluasi dan perbaikan
Mencakup prosedur yang secara teratur memantau dan
mengukur karakteristik kunci dari kegiatan dan operasi, prosedur untuk
menangani situasi ketidaksesuaian, prosedur pemeliharaan catatan
spesifik dan prosedur audit kinerja sistem manajemen lingkungan Audit
yang sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh
mana kriteria audit dipenuhi. Selain itu, audit internal dilakukan oleh
organisasi itu sendiri, atau dengan pihak eksternal. Bukti audit yang
terdiri dari catatan, pernyataan fakta atau informasi lain yang relevan
dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi. Sedangkan kriteria audit
adalah seperangkat kebijakan, prosedur atau persyaratan yang
digunakan sebagai referensi terhadap yang bukti audit, sebagaimana
didefinisikan dalam ISO 19011.Kegiatan ini dapat menjadi salah satu
cara yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja berkaitan dengan
penggunaan sistem manajemen lingkungan.

4. Konteks organisasi
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Memahami organisasi dan konteks organisasi dapat dilakukan dengan
cara :
 Mengidentifikasi dan memahami konteks eksternal organisasi.
 Mengidentifikasi masalah eksternal yang relevan dengan tujuan
organisasi.
 Mengidentifikasi kondisi eksternal yang relevan dengan tujuan
organisasi.
 Mengidentifikasi dan memahami konteks internal yang ada pada
organisasi.
 Identifikasi masalah internal yang relevan dengan tujuan organisasi.
 Identifikasi kondisi internal yang relevan dengan tujuan organisasi.
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan dari pihak yang berkepentingan
Dalam memahami kebutuhan dan harapan dari pihak yang
berkepentingan, maka organisasi harus :
 Mengidentifikasi pihak berkepentingan yang relevan dengan SML
organisasi.
 Mengidentifikasi pihak yang tertarik dalam kinerja lingkungan.
 Mentukan kebutuhan dan harapan dari pihak berkepentingan
organisasi.
 Mentukan mereka yang relevan dengan kinerja lingkungan.
 Mentukan apa saja yang menjadi kepatuhan kewajiban (persyaratan)
dari pihak yang tertarik (interested party).
4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan
Dalam menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan maka sebuah
organisasi harus :
 Memperjelas batas-batas dan memikirkan mana saja yang berlaku
untuk SML.
 Menggunakan batas dan informasi penerapan untuk menentukan
ruang lingkup SML.
 Mempertimbangkan kewajiban kepatuhan ketika mendefinisikan
ruang lingkup.
 Mempertimbangkan konteks perusahaan ketika mendefinisikan
ruang lingkup.
 Menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan.
 Menyertakan semua produk yang termasuk dalam ruang lingkup
(batas) dari SML.
 Menyertakan semua jasa yang termasuk dalam ruang lingkup (batas)
dari SML.
 Menyertakan semua kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup
(batas) dari SML.
 Mendokumentasikan ruang lingkup sistem manajemen lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai