Anda di halaman 1dari 5

Penerapan dan Operasi

Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab, dan Kewenangan


Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk
menetapkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen lingkuangan.
Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan keterampilan khusus, sarana operasional,
teknologi dan sumber daya keuangan. Peran, tanggung jawab, dan kewenangan harus
ditentukan, didokumentasikan, dan dikomunikasikanguna memfasilitasi maaanajemen
lingkungan yang efektif. Keberhasilan penerapan sistem manajemen lingkungan memerlukan
komitmen semua pihak yang terlibat. Dengan demikian peran dan tanggung jawab lingkungan
seharusnya tidak dibatasi pada fungsi manjemen lingkungan saja, tetapi juga termasuk bidang
lain pada perusahaan. Manajemen puncak perusahaan harus menunjuk satu orang atau lebih
wakil manajemen tertentu, yang tidak tergantung pada tangngung jawab lainnya, yang harus
mempunyai peran, tanggung jawab dan kewenangan yang harus ditetapkan untuk:
a. Memastikan bahwa sistem manajemeb lingkungan ditetapkan, diterapkan, dan
dipelihara sesuai dengan persyaratan standar tang berlaku.
b. Melapor pada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen lingkungan
untuk kajian termasuk rekondasin perbaikan.
Pada organisasi yang besar atau kompleks, mungkin terdapat lebih dari satu orang wakil
manajemen yang ditunjuk. Sementara pada perusahaan skala kecil atau menengah, tanggung
jawab tersebut dilaksanakan oleh satu orang. Manajemen harus memastikan bahwa sumber
daya yang memadai seperti infrastruktur (bangunan, saluran komunikasi, tangki bawah tanah,
saluran pembuangan, dan lain-lain) disediakan untuk memastikan bahwa sistem manjemen
lingkungan ditetapkan, dilaksanakan, dan dipelihara.

Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran


Perusahaan harus memastikan bahwa orang yang bertugas untuk atau atas nama
perusahaan yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan penting yang
didentifikasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan, pelatihan, atau
pengalaman yang memadai dan perusahaan harus menyimpan rekaman yang terkait dengan
kompetensi tersebut. Di samping itu perusahaan juga harus mengidentifikasi keperluan
pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan.
Perusahaan hahius memberikan pelatihan atau cara lain untuk memenuhi keperluan tersebut
dan menyimpan rekaman terkait.
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk memastikan
orang yang bekerja untuk atau atas nama perusahaan memahami tentang:
1. Pentingnya kesesuaian dengan kebijakan lingkungan dan prosedur serta dengan
persyaratan sistem manajemen lingkungan;
2. Aspek lingkungan penting dan dampak yang nyata atau potensial terjadi yang terkait
dengan pekerjaannya dan mangfaat peningkatan kinerja perorangan terhadap
lingkungan;
3. Peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai pemenuhan persyaratan sistem
manajemen lingkungan;
4. Akibat yang mungkin terjadi bila prodsedur tidak dilaksanakan.
Perusahaan harus mensyaratkan bahwa kontraktor yang bekerja atas namanya mampu
menunjukan bahwa karyawan mereka memiliki kompetensi yang disyaratkan dan pelatiahn
yang memedai. Manajemen harus menentukan tingkat pengalaman, kompetensi, dan pelatihan
yang diperlukan untuk memastikan kemampuan personel, khususnya yang melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang khusus.

Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, perusahaan
harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk:
1. Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di perusahaan;
2. Menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi komunikasi yang terkait dari pihak
eksternal yang berkepentingan.
Perusahaan harus memutuskan apakah akan melaksanakan komunikasi kepada pihak
eksternal mengenai aspek lingkungannya dan harus mendokumentasikan keputusan tersebut.
Bila keputusan perusahaan adalah melaksanakan komunikasi eksternal tersebut, maka
perusahaan harus menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi eksternal tersebut.

Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:
1. Kebijakan tujuan dan sasaran lingkungan;
2. Penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan;
3. Penjelasan unsur-unsur utamasistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya serta
rujukan kepadadokumen terkait;
4. Dokummen, termasuk rekaman yang disyaratkan oleh standar ini;
5. Dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh perusahaan sebagai dokumen
penting untuk memastikan perncanaan, operasi dan pengendalian proses secara
efektif yang terkait dengan aspek lingkungan penting.
Catatan dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berbeda antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya, tergantung pada:
1. Ukuran dan jenis perusahaan, kegiatan, produk atau jasanya;
2. Kompleksitas proses dan interaksinya;
3. Kompetensi personel.
Contoh-contoh dokumen mencakup:
1. Pernyataan kebijakan tujuan dan sasaran,
2. Informasi mengenai aspek lingkungan penting,
3. Prosedur,
4. Informasi mengenai proses,
5. Struktur organisasi,
6. Standar eksternal dan internal,
7. Rencana kedaruratan,
8. Rekaman
Keputusan untuk mendokumentasikan prosedur harus didasarkan pada isu seperti:
1. Konsekuensi jika tidak didokumentasikan, termasuk terhadap lingkungan,
2. Keperluan untuk menunjukkan penataan terhadap persyaratan peraturan perundang
undangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti oleh perusahaan,
3. Keperluan untuk memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan secara konsisten,
4. Manfaat jika didokumentasikan, yang dapat termasuk penerapan yang lebih mudah
melalui komunikasi dan pelatihan, pemeliharaan dan revisi yang lebih mudah, resiko
lebih kecil terhadap kekacauan dan penyimpangan dan kemudahan menunjukkan
ketersediaan prosedur.

Pengendalian Dokumen
Dokumen yang diperlukanoleh sistem manajemen lingkungan harus dikendalikan.
Rekaman adalah jenis dokumen khusus dan harus dikendalikan mengikuti persyaratan
pengendalian rekaman. Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk:
1. Menyetujui dokumen belum diterbitkan;
2. Menyetutujui, memuthakirkan seperlunya, dan menyetujui ulang (reaprove)
dokumen;
3. Memastikan agar perubahan dan stsatus revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi;
4. Memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia di tempat penggunaan;
5. Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan dapat mudah diidentifikasi;
6. Memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh
perusahaan sebagai dokumen yang penting untuk perencanaan dan operasi sistem
manajemen lingkungan diidentifikasi dan penyebarannya dikendalikan;
7. Mencegah penggunaan dokumen kadaluwarsa dan menerapkan identifikasi yang
sesuai pada dokumen tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu.

Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang terkait dengan aspek
lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan tujuan dan sasaran
lingkungan agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi tertentu, dengan:
1. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur dokumentasi untuk
mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan, dan sasaran
lingkungan apabila prosedur tersebut tidak ada;
2. Menentukan kriteria operasi dalam prosedur; dan
3. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek
lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa yang digunakan
oleh perusahaan, serta mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku
termasuk kepada pemasok dan kontraktor.
Perusahaan harus mengevaluasi operasinya yang berhubungan dengan aspek lingkungan
penting dan memastikan bahwa operasi tersebut dilakukan dengan cara yang akan
mengendalikan atau mengurangi dampak negatif lingkungan agar dapat memenuhi persyaratan
kebijakan lingkungannya dan memenuhi tujuan dan sasarannya. Hal ini harus mencakup semua
bagian dari operasinya, termasuk kegiatan pemeliharaan.

Kesiagaan dan Tanggap Darurat


Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi potensi situasi darurat dan kecelakaan yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan serta bagaimana perusahaan akan menanggapinya. Perusahaan haru melakukan
tindakan terhadap situasi darurat dan kecelakaan yang terjadi serta mengatasi dampak
lingkungan negatif yang ditimbulkan. Perusahaan harus meninjau prosedur kesiagaan dan
tanggap darurat secara berkala dan jika diperlukan perusahaan menyempurnakan prosedur
tersebut, khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.
Setiap perusahaan bertanggung jawab untuk mrngembangkan prosedur kesiagaan dan
tanggap darurat sesuai dengan keperluannya. Dalam mengembangkan prosedur tesebut
perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal di bawah ini.
1. Sifat bahaya dilokasi (on-side hazard), seperti: cairan mudah terbakar, tangki
penyimpanan dan gas bertekanan tinggi, serta tindakan yang dilakukan jika terjadi
tumpahan atau pelepasanke lingkungan karena terjadi kecelakaan.
2. Jenis dan skala situasi darurat atau kecelakaan yang paling mungkin terjadi.
3. Metode yang paling memadai untuk menanggapi kecelakaan atau situasi darurat.
4. Rencana komunikasi internal dan eksternal.
5. Tindakan yang diperlukaan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.
6. Mitigasi dan tindakan tanggapan yang dilaksanakan untuk berbagai jenis kecelakaan
atau situasi darurat yang berbeda-beda.
7. Keperluan untuk proses evaluasi setelah kecelakaan untuk menetapkan dan
menerapkan tindakan perbaikan dan pencegahan.
8. Pengecekan berkala terhadap prosedur tanggap darurat.
9. Pelatihan terhadap personel tanggap darurat.
10. Daftar personel kunci dan instansi perbantuan termasuk informasi detail mengenai
kontak penting (seperti dinas pemadam kebakaran, jasa pembersihan tumpahan, dan
sebagainya)
11. Rute evakuasi dan tempat berkumpul yang aman.
12. Potensi terjadinya situasi darurat atau kecelakaan pada fasilitas yang lokasinya
berdekatan (seperti pabrik, jalan, lintasan kereta api).
13. Kemungkinan saling membantu dengan perusahaan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai